Seorang pemuda dengan balutan setelan jaz dermouli sweet black yang begitu tampan, cool dan necis terlihat mulai melenggang memasuki sebuah restauran mewah di daerah Yokohama.
Langkah kakinya yang lebar dan gagah membawanya pada sebuah meja yang sepertinya sudah dia pesan sebelumnya. Terlihat seorang gadis cantik dengan balutan pakaian formal sudah duduk di bangku itu sudah menantinya.
"Selamat malam, Nona Amane." sapaan ramah dilontarkan oleh pemuda itu lalu dia duduk di seberang gadis bernama Amane itu.
"Selamat malam, Tuan Jiro." Amane menyambutnya dengan hangat dan senyum merekah. Wajahnya terlihat begitu cantik dengan polesan make up yang tipis dan sangat natural. Memberikan kesan begitu fresh dan menyejukkan bagi siapa saja yang memandangnya.
"Maaf jika terlalu lama menunggu. Itu karena perjalanan begitu macet. Dan aku juga mampir sebentar untuk membelikan ini ..." ucap Kagami Jiro sambil memberikan sebuah rangkaian bunga baby breath berwarna sweet blue yang begitu cantik dan indah.
"Wah ... cantik sekali ... terima kasih banyak." jawab Amane dengan wajah berbinar dan menerima baby breath itu.
"Sama-sama. Setiap kali aku melihat baby breath dengan warna manis ini, ini selalu membuatku teringat padamu, Nona. Mungkin karena aura yang kalian pancarkan memiliki kesamaan. Cantik dan sangat indah ... dan sangat menyejukkan." ucap Kagami Jiro dengan senyum manisnya.
"Wah. Jangan berlebihan. Dan panggil sana namaku. Karena sepertinya kita seumuran." Amane menyauti dengan senyum manisnya dan ramah.
"Hhm. Baiklah, Amane. Mari kita memesan makan malam kita."
Kagami Jiro mulai mengangkat tangan kanannya dan memanggil seorang waitress. Tak lama kemudian waitress itu datang dan membawakan buku menu.
"Silakan, Tuan ... Nona ..." ucap waitress itu sambil menyodorkan buku menunya kepada Kagami Jiro dan Amane.
Kagami Jiro dan Amane mulai membuka buku menu itu, namun sepertinya Amane terlihat kesulitan dalam menemukan makanan yang akan dipesannya.
"Ada masalah, Amane?" tanya Kagami Jiro sedikit memiringkan kepalanya menatap gadis cantik yang duduk di seberangnya saat ini.
"Hhm. Iya ... tiba-tiba aku sangat bingung mau memesan apa ..."
"Bagaimana kalau aku yang pesankan saja?"
"Hhm. Boleh!" Amane menyauti dengan senyum berbinar.
Kagami Jiro malah menutup buku menunya kembali dan ini juga membuat Amane kebingungan.
"Berikan makanan terbaik dari restauran ini dan aku juga pesan Japanese wagyu rib eye steak 2 porsi."
"Baik, Tuan ..." ucap waitress itu sambil mencatat pesanan Kagami Jiro.
Steak ini terbuat dari iga sapi wagyu dengan filet seberat 8 ons. Mungkin saja jika Japanese wagyu rib eye steak ini dijual di Jepang harganya masih standart. Tapi akan sangat mahal jika dijual di luar negri. Bahkan harga Japanese wagyu rib eye steak ini di Los Angeles bisa dikenai harga 145 USD ( IDR 2.000.000). Hal yang membuatnya super mahal adalah karena wagyu-nya asli dari Prefektur Miyazaki di Kyushu, Jepang. Wow. Fantastis bukan main!
"Dan aku memesan red wine untukku." ucap Kagami Jiro tersenyum menatap waitress itu.
Yeap. Secara tradisional, steak memang sering dipasangkan dengan red wine. Minuman ini memiliki tanin dan alkohol yang bisa membuat cita rasa lezat steak meningkat berkali-kali lipat. Tidak heran jika kombinasi kedua makanan dan minuman ini telah diakui sebagai sajian spesial bagi bangsawan sejak ratusan tahun silam.
"Bagaimana denganmu, Amane?" kini Kagami Jiro beralih menatap gadis cantik yang memiliki sepasang mata seperti zambrud itu.
"Aku jus cranberry saja, Jiro." jawab Amane.
Minumam lain yang tepat untuk menemani disaat menikmati hidangan steak adalah jus Cranberry atau Delima. Minuman ini sama seperti red wine dan black wine, sari buah cranberry atau delima juga memiliki tanin yang menghasilkan cita rasa kompleks saat dipadankan dengan steak. Namun sebenarnya kedua jus ini tidak begitu manis, melainkan asam, sehingga perlu ditambah sedikit club soda untuk menyelaraskan rasanya dengan daging steak yang juicy.
Kagami Jiro tersenyum tipis mendengar pesanan dari Amane, "Baiklah. Buatkan jus cranberry dan juga red wine."
"Baik, Tuan. Permisi ..." setelah selesai mencatat pesanan mereka, kini waitress itu mengundurkan diri kembali.
"Terima kasih sudah memenuhi permintaan maafku dan menerima undangan makan malam ini, Amane. Aku sungguh merasa buruk karena tadi pagi tidak mengenalimu." ucap Kagami Jiro membuka obrolan kembali.
"Tidak masalah. Aku malah lebih senang jika orang lain hanya mengenaliku sebagai orang biasa." jawab Amane dengan begitu tenang. "Terkadang, di kehidupan yang terlihat begitu sempurna ... sebenarnya sangat merasa hampa dan selalu sendirian." imbuh Amane yang berubah menjadi sedikit murung.
Kagami Jiro mengkerutkan keningnya dan kini meletakkan kedua sikunya di atas meja yang sudah berlapiskan taplak merah maroon mengkilap itu dan menjuntai hingga lantai. Terlihat begitu mewah dan berkelas.
"Kau bisa berbagi denganku. Mungkin saja aku bisa membantumu ..."
Amane tersenyum samar menatap Kagami Jiro dan hanya terdiam saja.
"Tapi jika kamu merasa tidak nyaman, kau tidak perlu mengatakannya ... namun satu yang harus kamu ingat. Di dunia ini kau tidak sendirian! Akan ada orang yang selalu mendukung dan menyayangimu. Ayahmu, ibumu, saudara-sauraramu, teman-temanmu ..."
"Hhm. Benar ... selama ini aku hanyalah seorang introvert dan selalu menyendiri. Aku selalu menghabiskan waktuku untuk uji coba dan menemukan parfum baru. Aku tidak memiliki banyak teman. Dan tiba-tiba saja kedua orang tuaku memintaku untuk segera menikah dengan alasan mereka sudah tua ..."
"Menikah?"
"Hhm. Jika aku tidak segera menemukan pria pilihanku ... maka mereka akan melakukan perjodohan."
"Ah ... ternyata soal pernikahan ya." ucap Kagami Jiro sambil mengusap pelipisnya pelan. "Lalu kau sudah menemukan pria yang kau anggap tepat?"
Amane menggeleng dan terlihat begitu murung, "Aku belum menemukannya. Namun aku juga tidak ingin menikah dengan cara perjodohan. Aku tidak ingin menikah dengan pria yang tidak aku cintai ..."
"Hhm ... lalu apa rencanamu?"
Tiba-tiba ponsel Kagami Jiro berdering, dan dia segera meminta waktu untuk mengangkat panggilan itu. Ternyata dari salah satu klan Doragonshadou.
"Maaf. Aku akan mengangkat panggilan ini sebentar ..."
"Hhm ..."
Kagami Jiro kini mulai menggeser tombol hijau dan mendekatkan benda pipih itu pada telinganya.
"Tuan ... telah terjadi sesuatu ..." terdengar suara seorang pria dari seberang begitu khawatir.
"Ada apa, Sanada?! Katakan dengan jelas!"
"Nona Christal sedang berada di rumah sakit."
"Apa? Apa yang terjadi dengan Christal? Bicara yang jelas!" ucap KagamiJiro dengan penuh penekanan.
"Ada seorang gadis yang terluka gara-gara menyelamatkan nona Christal yang hampir saja tertabrak oleh sebuah mobil. Saat ini dia sedang dirawat di rumah sakit dan belum sadarkan diri. Dan, nona Christal juga bersikeras untuk tinggal di rumah sakit. Tolong bujuklah dia untuk pulang, Tuan. Karena tuan besar bahkan nyonya besar tidak bisa membujuknya juga." jelas Sanada.
"Baiklah. Aku akan segera pergi kesana. Kirimkan alamatnya!"
"Baik, Tuan!"
...⚜⚜⚜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
awal mula ketemu yuna
2022-12-25
1
Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦
siapa yang nolongin crystal
2022-12-25
1
Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦
oh jiro kamu mulai menggombal ria
2022-12-25
1