"Ciiiiit... Brak!!!"
Secara tak terduga dari arah kanan sebuah mobil BMW hitam melaju dengan kencang. Dan tak bisa terhindar lagi, mobil BMW itu menabrak mobil tua yang dikendarai Cia Yonggan tepat pada bagian tengah badan mobil itu, mengakibatkan mobil Cia Yonggan terbalik seketika. Roda-roda mobilnya terlihat berputar di udara saat ini.
Cia Yonggan tentu saja kaget. Saat ini dia yang berada di dalam mobilnya tengah berada pada posisi terbalik, kepala menghadap ke bawah, sementara bagian tubuh lainnya menghadap ke atas. Untung saja dia sempat memakai sabuk pengaman.
Sementara dari mobil hitam BMW itu keluar lima orang pria kekar mengenakan setelan jas hitam. Salah seorang diantara mereka adalah Ou Julong, pria tambun dan botak yang dia temui di basement King Palace Hotel tadi.
Pria itu langsung saja memberangus marah ke arah mobil Cia Yonggan. Bersiap memaksa keluar orang yang berada di dalam mobil terbalik itu.
"Aiya.. Mengapa aku selalu sial bertemu dengan orang ini?" Cia Yonggan hanya bisa mengeluh dalam hati saat mengetahui mereka adalah orang-orang dari Perkumpulan Hei Laohu.
"Cepat keluar kalau kamu tak ingin ku hancurkan kepala mu. Ingin ku lihat siapa yang berani menghalangi jalan kami orang-orang Hei Louhu," ucap Ou Julong garang.
"Gundulmu. Bukankah kamu yang menabrak mobil ku hingga terbalik seperti ini? Cepat tolong keluarkan aku," Cia Yonggan malah balik minta tolong dikeluarkan dari mobil itu.
"Omong kosong, kamu yang menghalangi jalan kami dengan mobil butut mu ini. Sekarang enak saja mau minta tolong dikeluarkan. Anak-anak, cepat goyangkan mobilnya, biar dia mabuk di dalamnya. Hahaha!!!" Ou Julong malah tertawa terbahak-bahak.
Dia sejenak lupa bahwa pemimpinnya saat ini sedang meregang nyawa di salah satu ruang rumah sakit. "Cepat, panggilkan beberapa orang lagi yang berdiri disana. Biar makin seru. Semakin banyak yang menggoyangkan mobil butut ini, sepertinya akan semakin menarik."
Mendengar ini Cia Yonggan menjadi panik, betapa tidak, dia yang masih kesulitan untuk membebaskan diri dari sabuk pengaman saat ini juga dipaksa menghadapi goyangan mobil yang dikerahkan oleh pria-pria penuh tenaga itu.
Dalam hitungan menit, beberapa orang anggota perkumpulan itu yang tadinya berada di depan ruang unit darurat berhamburan kemari, ikut berpartisipasi menggoyangkan mobil itu sambil tertawa terkekeh, layaknya sekumpulan monyet yang mengerubungi suatu benda yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Ou Julong saat ini merasa mendapat hiburan. Sambil tertawa dia mengejek. "Hahaha..!! Bagaimana? Apakah kamu sudah mengakui salah mu?"
"Tidak sudi! Kamu yang menabrak mobil ku!" Cia Yonggan tetap bersikukuh dengan pendiriannya sambil tetap berusaha keluar dari mobil.
"Bagus!! Kalau begitu, bakar mobil ini beserta orangnya. Menyusahkan saja," kata Ou Julong memerintahkan anak buahnya sambil berlalu dari situ.
Saat itulah, Cia Yonggan berhasil membuka pintu mobil dan keluar sambil membentak.
"Hey botak, mau kemana kamu? Kesini, selesaikan dulu persoalan di antara kita," katanya sambil menerobos kerumunan orang-orang yang tadi menggoyangkan mobilnya itu.
Setidaknya saat ini ada sekitar dua puluhan orang disini yang mengerumuninya, namun dia sama sekali tak takut, sebaliknya dia malah semakin geregetan dengan tingkah Ou Julong yang semenjak pertama bertemu terus-menerus menyalahkannya.
Sementara Ou Julong terus berlalu tak menggubrisnya. Cia Yonggan ingin sekali menghajar pria gemuk botak itu yang mengesalkan itu. Kalau dia tak melakukannya, takutnya dia akan mati karena kesal sendiri.
Saat ini datang lagi sebuah mobil dari arah belakang mobil yang tadi menabrak mobil Cia Yonggan. Pengemudinya langsung saja membunyikan klakson panjang, terlihat tak sabaran karena terhalang mobil BMW di depan.
Kerumunan orang yang mengelilingi Cia Yonggan hanya bisa terbengong di tempat. Pengendara mobil di belakang itu apakah mau mencari perkara dengan mereka? Berani berulah di depan mereka sama saja mencari perkara.
Beberapa orang dari pria itu pergi menghampiri mobil di belakang, sementara kerumunan orang-orang di sekitar Cia Yonggan menjadi sedikit kendor dan perhatian mereka terpecah. Momen ini dimanfaatkan oleh Cia Yonggan untuk lepas dari kerumunan orang-orang itu. Dia langsung mengejar Ou Julong yang berjalan pelan ke arah bangunan rumah sakit.
Dia langsung mengempit leher Ou Julong dengan lengan kirinya, sementara tangan kanannya menjitak kepala botak itu sembari kembali menyeretnya ke belakang.
"Dengarkan aku, cepat perintahkan anak buah mu untuk membalikkan kembali mobil ku. Kalau tidak, maka akan ku cekik kamu sampai mampus disini," ancam Cia Yonggan.
"Baik, baik," Ou Julong megap-megap berusaha mengambil nafas.
Cia Yonggan terus saja menyeret Ou Julong dengan cara mengempit lehernya. Begitu mereka kembali ke lokasi tabrakan itu, dia mendapati seorang gadis cantik keluar dari mobil yang tadi baru datang dan menampar dua puluhan orang lebih laki-laki kekar itu. Tak ada di antara mereka yang luput dari tamparannya, dan tak ada pula di antara mereka yang berusaha menghindar apalagi menangkis.
"Plak plak plak!!"
Bunyi tamparan terdengar nyaring.
Cia Yonggan tak mempedulikan urusan orang lain. Saat ini yang dia inginkan hanya cepat-cepat pergi dari sini.
Maka kembali dia menghardik Ou Julong. "Cepat, perintahkan orang-orang mu, bantu aku membalikkan kembali mobil ini!"
"Pfft.. Sialan. Apa kau tak melihat anak buah ku sedang mendapat hukuman dari nona kami?" kata Ou Julong.
Kalau orang pria tambun dan botak ini menyebutkan gadis yang baru datang itu sebagai nona kami, tentu dia itu adalah putri dari ketua perkumpulan Hei Laohu itu. Padahal tadi dia sempat mengaku sebagai menantu dari pria yang dikeroyok itu, maksudnya hanya untuk bercanda dengan para pengeroyok itu tadi, tak menyangka ternyata pria itu benar-benar memiliki seorang anak gadis.
"Nona kami? Kalau begitu minta pada nona mu untuk memerintahkan orang-orang itu," kata Cia Yonggan lagi.
Sampai sejauh ini Ou Julong masih belum bisa melihat raut wajah pria yang mengempit lehernya ini dari belakang. Kalau dipikir-pikir, hatinya saat ini juga dipenuhi amarah menghadapi perlakuan orang ini. Berani-beraninya mencari perkara dengan dia, tangan kanan pemimpin Perkumpulan Hei Laohu, di depan banyak bawahannya lagi, mau ditaruh dimana mukanya setelah ini?
"Kentut busuk. Kamu kira siapa diri mu, beraninya meminta nona kami menuruti perkataan mu," damprat Ou Julong yang langsung mendapatkan tamparan lagi pada kepalanya.
"Aaaugh!!"
"Mau tawar menawar dengan ku?" Cia Yonggan tak peduli protes orang.
Saat mereka tengah bersitegang, gadis yang tadi menampar para laki-laki kekar itu sudah melangkah sampai kesini. Sejenak dia menatap mobil butut Cia Yonggan yang masih terbalik itu. Aneh, mengapa bisa mobil ini terbalik seperti ini?
Lalu dia mengalihkan pandangan kepada kedua orang itu. Dia mengernyit melihat seorang pemuda yang usianya tak terpaut jauh darinya sedang berdiri di belakang Ou Julong sambil mengempit leher pria itu. Pemuda itu perlu membungkukkan badannya untuk mengempit leher Ou Julong yang hanya setinggi dada pemuda itu.
"Ada apa ini? Mengapa kalian diam saja? Cepat balikkan mobil ini dan jangan menghalangi jalan," kata gadis itu memberikan perintah yang langsung dituruti para pria itu.
Lalu dia bertanya kepada Cia Yonggan. "Apakah ini mobilmu?"
"Benar, itu mobil ku. Si gundul ini menabrak mobil ku hingga terbalik dan mau kabur begitu saja dan menyuruh anak buahnya untuk membakar mobil beserta pemiliknya," jawab Cia Yonggan sambil kembali menampar gemas kepala botak itu yang langsung disambut dengan erangan oleh Ou Julong.
" Nona, bukan begitu.. Kami sedang terburu-buru, jadi kami... Augh!!" belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Cia Yonggan kembali menampar kepalanya dari belakang.
"Apa-apaan. Bicara yang jelas!" hardik Cia Yonggan menirukan gaya bicara Ou Julong saat di basemen tadi.
Saat ini puluhan anggota perkumpulan Hei Laohu sudah berhasil membalikkan kembali mobil Cia Yonggan ke posisi yang seharusnya. Maka dia segera melepaskan kempitan leher Ou Julong dan segera menuju ke arah mobilnya. Setelah sampai disana dia membalikkan badan menghadap ke arah gadis muda itu dan Ou Julong yang sedang memijat lehernya akibat cukup lama dikempit lawan.
Gadis itu benar-benar cantik. Sesaat Cia Yonggan menatap wajah gadis itu, seakan tak ingin lepas dari memandangnya seorang.
"Nona, terima kasih atas bantuan mu, aku mohon undur diri dulu," katanya sambil mengepalkan tangan dan sedikit membungkukkan badan ke arah gadis itu.
Tubuh Cia Yonggan yang tegap, ditambah lagi memiliki wajah tampan sedikit banyak menarik perhatian si gadis cantik yang baru datang ini. Apalagi pemuda ini berani-beraninya menempeleng kepala Ou Julong di depannya dan dua puluhan bawahannya. Terasa sedikit mengelikan, tapi bagaimana dia dapat berpikiran yang lain di tengah keadaan darurat begini? Mengapa pertemuan dengan pemuda itu terasa sesingkat ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ahmad Gajali
lanjut kan thor
2022-06-12
0