"Hah? Sejak kapan Gao Li Liang punya menantu?" seru salah seorang bawahan pria tinggi kurus itu.
Sementara yang ditanya terlihat sedikit bingung. Dia berpikir seandainya juga bisa menghabisi menantu Gao Li Liang ini sekaligus, maka akan sangat menguntungkan mereka. Sekali beraksi dapat melenyapkan dua generasi dari pihak lawan sekaligus.
Tapi Gao Li Liang adalah Ketua Perkumpulan Hei Laohu, pastinya takkan mengambil sembarang pemuda sebagai menantunya. Dan peristiwa yang baru saja terpampang di hadapan matanya sedikit banyak membuat dia gentar, pemuda itu mampu menumbangkan dua bawahannya hanya dalam sekali gebrak. Meski kedua bawahannya itu mengalami cedera, tapi bukan sembarangan orang bisa menumbangkan mereka berdua sekaligus hanya dengan sekali gerakan.
Untuk itu dia ingin membuktikan sendiri kebolehan pemuda di hadapannya ini, toh apabila dia kalah, masih belum terlambat untuk mundur. Maka dia segera memberi isyarat kepada kedua bawahannya untuk mendekat dan membisikkan sesuatu yang dibalas anggukan oleh keduanya.
Setelah itu dia memasang kuda-kuda, bersiap mengadu kebolehan Cia Yonggan. Sementara kedua bawahannya memisahkan diri menuju ke arah dua rekannya yang masih terkapar. Masing-masing dari mereka membawa rekannya menjauhi arena pertempuran dan memasukkan mereka ke dalam mobil Land Cruiser hitam.
Disaat ini, pria tinggi kurus itu langsung melayangkan sodokan keras ke wajah Cia Yonggan. Serangan itu bertubi-tubi, selalu mengarah ke satu target itu saja. Cia Yonggan menghindari pukulan itu dengan mundur ke belakang. Dia tak berani mengambil resiko memapaki pukulan lawan yang keras.
Sementara pria itu juga melakukan tendangan sapuan ke bagian bawah Cia Yonggan yang terus mundur kesana kemari.
Sembari melakukan pukulan, pria tinggi kurus itu mengejek Cia Yonggan. "Heh, cuma bisa main mundur? Dimana kehebatanmu tadi?"
Mendengar ini, Cia Yonggan langsung berputar ke arah kiri dan sekejap kemudian merangsek ke belakang pria itu sembari melayangkan tinjunya ke bagian tengkuk lawan.
Namun lawan Cia Yonggan cukup tangguh, sebelum tinju Cia Yonggan mendarat, pria itu melepaskan tendangan ke belakang sambil kaki sebelah lainnya mendorong dirinya ke depan. Alhasil, kepalan tinju Cia Yonggan luput, sementara lawannya sudah berdiri jauh di depannya sembari kembali mengambil kuda-kuda siap melakukan pertempuran selanjutnya.
Kali ini pria itu tak berani lagi menyerang secara membabi buta, dia mulai lebih berhati-hati. Dia melakukan serangan bervariasi yang menuju segala bagian tubuh Cia Yonggan. Cia Yonggan pun turut melayani permainan pria itu. Maka terjadilah pertempuran saling serang dan menghindar dari kedua pria itu. Tak terelakkan, masing-masing dari mereka sama-sama mendapatkan pukulan dari lawannya.
Meski Cia Yonggan memiliki sedikit ilmu bela diri, tapi dia kalah dalam pengalaman. Lawannya memiliki jurus yang banyak tipu daya, bahkan juga dengan liciknya mengincar area selangkangannya, mengakibatkan Cia Yonggan sibuk menghindar.
Saking sibuknya sehingga dia tak menyadari ketika salah seorang bawahan pria tinggi kurus itu datang menghampiri pria paruh baya yang telah terluka di sudut basement itu dan menghujamkan belati tepat di bagian perutnya, kemudian bergegas kembali menaiki mobil Land Cruiser hitam.
"Ugh..."
Pria paruh baya itu hanya bisa melenguh pendek kemudian pingsan.
Disaat inilah, terdengar suara bentakan dari kejauhan "Hey, kalian, berhenti! Siapa yang berani berbuat keributan di wilayah kekuasaan Perkumpulan Hei Laohu?"
Mendengar ini, sontak membuat pria tinggi kurus itu menghentikan serangannya.
Sembari menatap tajam ke arah Cia Yonggan, dia mengisyaratkan ancaman melalui jari tangannya dan berujar. "Nanti kita lanjutkan kembali!"
Dia dengan berlari-lari kecil meninggalkan Cia Yonggan menuju mobil Land Cruiser hitam yang telah menunggu pria itu. Begitu dia menaiki mobil itu, terdengar suara decit ban yang nyaring, menandakan pengemudi menggeber mobilnya pergi dengan tergesa-gesa.
Sementara dari arah suara bentakan tadi, muncul dua sosok pria mengenakan jas hitam. Mereka baru saja tiba disitu dan mendapati dua orang sedang bertarung. Mereka marah mengetahui ada orang yang telah berani berbuat onar di wilayah kekuasaan mereka. Maka mereka langsung menghampiri Cia Yonggan yang masih berdiri memandangi kepergian mobil lawan.
"Hey, siapa kamu? Berani-beraninya membuat keributan disini. Sudah bosan hidup ya?" hardik seorang dari pria tersebut.
Pria ini memiliki perawakan tambun dan kepala botak licin, tak berambut sehelai pun.
Cia Yonggan yang ditanyai seperti itu tak tahu harus menjawab apa.
"Aku... Aku tidak... Mereka..." kata Cia Yonggan sambil menunjuk ke arah mobil yang kini sudah terlihat jauh.
"Apa-apaan. Bicara yang jelas!" dia membentak lagi.
"Sudahlah Ou Julong. Untuk apa kau urusi sampah tak ada gunanya itu. Ada urusan yang lebih penting untuk kita selesaikan. Cepat, kita harus temukan dimana ketua," kata pria satu lagi.
Pria ini terlihat tenang, namun sorot matanya menyiratkan ancaman sekaligus meremehkan Cia Yonggan. Dia bernama Wei Chung. Dia beserta Ou Julong ini adalah dua dari empat orang kepercayaan ketua perkumpulan Hei Laohu, Gao Li Liang.
"Awas kalau kamu masih berani membuat keributan disini," Ou Julong memberikan ancaman kepada Cia Yonggan sambil melayangkan pandangannya ke sekeliling basement.
Ketika itu dia melihat ke arah sudut, dari kejauhan dia melihat ada sesosok tubuh tergolek. Dia mulai merasa ada sesuatu yang tak beres telah disini.
"Kakak Wei, cepat kita periksa ke arah sana," kata Ou Julong sambil memburu ke arah pojok bangunan ini diikuti oleh Wei Chung.
Sementara Cia Yonggan juga berlalu dengan cuek menuju ke tempat parkir mobil Corona tua miliknya. Dia awalnya ingin memberitahukan kepada mereka peristiwa yang dia lihat barusan, namun melihat keangkuhan kedua orang ini yang begitu meremehkan dia, maka dia lebih memilih untuk menutup mata seolah-olah tak terjadi apapun sebelumnya.
Cia Yonggan sudah sangat sering mendapati perlakuan semena-mena dari orang-orang. Dia yang baru saja menamatkan kuliah di tahun ini tidak seberuntung teman-teman kuliahnya. Teman-teman seangkatan dia banyak yang telah mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan terkemuka di kota Nanping ini, bahkan ada juga yang telah diterima di instansi pemerintahan. Bukan dia yang tak cakap, namun teman-temannya itu dapat diterima bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah karena keluarga mereka yang memiliki koneksi di sana-sini.
Sementara Cia Yonggan hanya merupakan seorang pemuda perantau dan yatim piatu yang berasal dari Kabupaten Qianshan, terletak di bagian barat laut dari Kota Nanping ini, yaitu sebuah daerah pelosok di lereng Gunung Mangdang.
Kedua orang tuanya meninggal karena peristiwa kebakaran ketika dia berusia 18 tahun. Saat itu dia masih berkuliah di semester pertama dan tengah berada di Kota Nanping, sehingga dia tak berada di sisi kedua orang tuanya saat peristiwa itu terjadi. Dia mendapat kabar dari orang di kampungnya melalui telepon setelah peristiwa naas itu terjadi. Jasad kedua orang tuanya ditemukan hangus terpanggang api di antara puing-puing rumah yang telah hancur. Tak seorang pun tau apa yang memicu kebakaran hebat di rumah itu, namun ada desas-desus asal api datang dari arah langit yang dimuntahkan oleh seekor naga. Namun Cia Yonggan menolak percaya di zaman modern saat ini masih ada naga berkeliaran dan membakar rumah dan isinya beserta lahan perkebunan penduduk.
Sejak itu seluruh dunianya menjadi terbalik. Dia mulai hidup terlunta-lunta di kota ini. Tak ada harta benda yang sempat diwariskan oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya hanya memiliki beberapa lahan pertanian di kampung halamannya. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, dia terpaksa menjadi juru parkir yang kebanyakan hasilnya dirampas oleh anggota perkumpulan penguasa bawah tanah di kota Nanping ini.
Meski begitu dia tak pernah menyerah, dia tetap berusaha melanjutkan pendidikannya, namun pada akhirnya menyerah karena tidak sanggup membiayai uang kuliahnya. Hampir satu tahun dia meninggalkan universitas dan menjalani keseharian menjadi juru parkir.
Perlu diketahui, Kota Nanping ini dipisahkan oleh dua sungai yaitu Sungai Minjiang dan Sungai Jianxi yang membuat kota ini terbelah menjadi tiga bagian. Masing-masingnya dikuasai oleh perkumpulan penguasa bawah tanah, yaitu Perkumpulan Hei Laohu di bagian barat, Perkumpulan Xiongmeng de Shizi di bagian timur, sementara di bagian selatan kota ini dikuasai oleh Perkumpulan Bao. Perkumpulan-perkumpulan ini menguasai berbagai jenis kegiatan ilegal di kawasannya masing-masing, mulai dari penguasaan terhadap lahan parkir, menguasai bidang keamanan gedung-gedung di kota, membuka arena perjudian yang biasanya mereka lakukan dengan trik kotor untuk menipu, hingga mengoperasikan bisnis minuman keras dan obat-obatan terlarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments