Aku kembali ke kamar setelah memberikan tugas pada Roy. Ku lihat gadis itu masih terlelap di atas tempat tidurku, sama seperti saat aku meninggalkannya tadi.
Aku berjalan mendekatinya lalu naik ke atas tempat tidur dan ikut berbaring di sampingnya, lalu aku memandangi wajah cantiknya lekat-lekat.
Dia seorang gadis yang sangat kuat tangguh. Di usianya yang masih sangat muda, dia harus memikul beban yang begitu berat. Aku jadi kasihan.
Tidak bisa aku pungkiri, bahwa aku juga ikut andil dalam menambah beban hidupnya. Tapi ujung-ujungnya aku juga yang mengeluarkannya dari segala permasalahan hidupnya itu. Dan lagi, setelah dia keluar dari sini, dia akan hidup dengan lebih baik tanpa adanya permasalahan lagi.
Setelah merasa puas memandangi wajah cantiknya dengan lekat, aku pun lalu membawanya ke dalam pelukanku. Sebelum ikut memejamkan mataku, terlebih dahulu aku mencium keningnya dalam-dalam. Dia sama sekali tidak terjaga dengan semua perlakuan yang aku berikan. Pasti dia sangat lelah karena pergulatan panas tadi.
.
Kurang lebih satu jam kemudian.
Aku terjaga dari tidurku lebih dulu. Ku tatap gadis yang masih berada di dalam pelukanku saat ini, dia masih belum juga terjaga hingga sekarang. Lalu aku putuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Pukul 11 nanti aku akan ada rapat penting dengan klien, jadi aku harus segera bersiap-siap. Waktunya sisa satu setengah jam lagi.
.
Kurang lebih 15 menit kemudian, aku akhirnya selesai mandi. Aku pun segera keluar dari dalam sana setelah selesai mengenakan handuk kimonoku.
Namun, begitu aku keluar, ku lihat Rania sudah terbangun. Aku pun segera berjalan mendekatinya.
"Kamu sudah bangun," ucapku seraya duduk di pinggir tempat tidur sambil membelakanginya.
"I-iya, Tuan," jawabnya sedikit gugup.
"Cepat mandi, kamu ingin segera keluar dari sini, 'kan?" tanyaku.
"I-iya, tentu saja, Tuan. Saya ingin segera keluar dari sini," jawabnya.
"Kalau begitu tunggu apa lagi? Cepat sana masuk."
Tidak lama kemudian, dia pun segera beranjak dari tempat tidur sambil berlari kecil menuju pintu kamar mandi. Saat ini dia membalut tubuh polosnya dengan selimut besar dan tebal. Sampai-sampai dia kewalahan memegangi selimut itu saking besarnya.
Melihatnya lewat di hadapanku dengan penampilan seperti itu, tiba-tiba saja terbesit di pikiranku untuk menjahilinya. Aku dengan sengaja menginjak ujung selimutnya.
"Akh!" pekiknya. Di saat itu lah, sebagian selimutnya melorot dan menampakkan tubuh polos bagian belakangnya.
Melihat ada beberapa stempel kepemilikan di punggung putihnya yang mulus, seketika naluri kelelakianku kembali bangkit. Aku ingin kembali mengulangi perc***aan tadi. Seluruh tubuhnya benar-benar sudah menjadi candu bagiku. Saat ini aku kembali menginginkannya dengan sangat. Rasanya hasr*tku padanya tidak dapat aku bendung.
"Sepertinya kamu masih ingin menggodaku." Aku berkata sambil bangkit dari dudukku.
Seketika matanya langsung membulat. "Ap-apa maksud, Tuan? Jelas-jelas Anda yang menginjak ujung selimut saya barusan," ujarnya.
"Apa kamu punya bukti kalau aku yang sudah menginjak ujung selimutmu itu? Tidak ada, 'kan? Berarti memang kamu yang sengaja ingin menggodaku. Sepertinya kamu ketagihan setelah merasakan kehebatanku di atas ra****." Aku tersenyum smirk sambil terus berjalan mendekatinya.
Memutar balikkan fakta tidak apa-apa. Yang penting aku bisa menaburkan benihku sekali lagi sebelum aku membiarkannya pergi dari sini. Toh semakin sering di tabur maka kemungkinan untuk terbuahi akan semakin besar. Jadi tidak ada salahnya 'kan?
"Tuan, saya mohon, jangan lakukan itu lagi pada saya." Dia memohon padaku sambil terus berjalan mundur hingga tubuhnya mentok pada dinding.
Sayangnya, aku tidak akan berbelas kasihan padanya. Apalagi ini pertama kalinya ada gadis yang mampu membangunkan timun jepangku untuk yang kedua kalinya. Dia harus bertanggung jawab untuk menidurkannya kembali.
Aku menarik selimut yang dia pakai untuk menutupi tubuhnya. Hanya sekali tarik, selimut itu langsung teronggok di lantai.
"Argh!" teriaknya.
Tapi percuma saja dia berteriak, tidak akan ada yang bisa menolongnya dariku. Dengan gerakan cepat aku langsung membopong tubuh polosnya masuk ke dalam kamar mandi. Aku akan mengajarinya seperti apa sensasi ni*mat berc*nta di bawah guyuran air shower.
B e r s a m b u n g ...
...___________________________________________...
...Sory baru up🙏 Jangan lupa dukungannya.😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Fenty Izzi
ronde k dia... tarik nafas🤭😆😆
2022-08-16
2
Uun Yulyana
aduh ini mah
2022-06-30
1
nina maryamah
ternyata dibalik sikap arogan,licik nya kaaran punya sifat jail juga 😁😁😁
2022-06-17
0