Setelah merasa cukup puas menikmati bibir manisnya, aku pun sudah tidak sabar ingin segera membuka tali pengikat handuk kimono yang dia kenakan. Saat ini dia sudah berada di bawah kungkunganku, dan aku sudah tidak sabar ingin segera melihat seperti apa penampakan tubuhnya saat dia mengenakan ling*** pemberianku.
Baru saja aku ingin menarik tali pengikat handuk kimononya tersebut, tiba-tiba saja dia mencekal pergerakan tanganku sambil berkata, "Tunggu dulu, Tuan."
Ck, gadis ini benar-benar menguji kesabaranku. Ada apa lagi sih? Tidak tahu apa kalau aku sudah tidak sabar ingin segera melihat dan merasakan nikmatnya tu***nya itu.
"Ada apa lagi?" tanyaku dengan perasaan kesal.
"Apa ... Tuan bisa dipercaya?" tanyanya padaku.
Astaga, ternyata hanya itu yang ingin dia tanyakan. Mengganggu saja.
"Apa maksudmu? Kamu pikir aku penipu? Aku pasti akan memberikan bayaran seperti yang kamu minta. Kamu tidak usah khawatir."
"Bukan itu, Tuan. Maksud saya ... apa Tuan akan benar-benar melepaskan saya dan membiarkan saya keluar dari sini setelah saya melayani Anda nanti?" tanyanya sambil menatapku dengan lekat.
Aku bisa mengerti kekhawatirannya. Apalagi sekarang ibunya sedang berada di rumah sakit, dia pasti sudah tidak sabar ingin segera melihatnya.
"Tentu saja. Bukankah aku sudah mengatakannya tadi pagi. Pokoknya kamu tenang saja. Aku ini orang yang bisa dipercaya, aku tidak suka ingkar janji," jawabku.
Sejenak dia terdiam setelah mendengar ucapanku barusan, lalu kemudian dia kembali berkata, "Kalau begitu, silahkan Tuan lanjutkan kembali."
Mendengar ucapannya itu, senyumku langsung mengembang. Itu artinya, ke depannya dia tidak akan menghalangiku lagi.
Tidak mau menunggu terlalu lama lagi, tanganku langsung bergerak menarik tali kimononya, dan dalam satu kali tarikan, aku langsung disuguhi pemandangan yang sangat indah.
"Tubuhmu benar-benar indah, Baby," ucapku sambil semakin melebarkan senyumanku. Bahkan pemandangan ini jauh lebih indah dari yang aku bayangkan. Sampai-sampai aku tidak bisa menahan kedua tanganku untuk tidak menyentuh dua buah gundukan ranum yang sangat menggoda itu.
Sekarang kedua tanganku mulai bermain-main di tempat itu, sedangkan bibirku kembali mengunci bibir ranumnya. Meski pun dia pemain pasif, tapi aku sangat menyukainya. Itu artinya, segalanya dia akan mempelajarinya dariku. Tapi ... alangkah baiknya jika dia tetap memberikan sedikit umpan balik, karena pasti permainan ini akan jauh lebih seru dan menyenangkan jika seperti itu.
"Kenapa kamu diam saja? Rasanya aku seperti sedang ber cinta dengan mayat hidup," ucapku. Sejenak aku menghentikan aksiku.
"Sa-saya ... saya tidak tahu harus melakukan apa, Tuan. Ini ... ini pengalaman pertama saya disentuh oleh laki-laki," ucapnya, sedikit gugup.
Aku kembali tersenyum. Tanpa dia katakan pun aku sudah tahu jelas mengenai hal itu. "Sepertinya mulai sekarang aku harus mengajarimu banyak hal."
Krek krek, krek krek. Aku langsung menarik ling*** yang dia kenakan hingga sobek tak berbentuk. Hanya dengan beberapa kali tarik saja, kain yang menyerupai jaring-jaring itu sudah tidak lagi menutupi tubuhnya.
Wow. Benar-benar sangat indah. Ternyata kulitnya benar-benar putih bersih dan mulus. Dua buah benda yang selama ini membuat aku penasaran kini terlihat bak dua buah mutiara besar di atas sana, putih mulus dan bulat. Gadis muda ini ternyata menyimpan harta karun di balik pakaian yang selama ini dia kenakan. Aku jadi semakin tidak sabar ingin menikmati kedua mutiara besar itu.
Aum. Aku langsung melahap puncak mutiara besar miliknya dan memainkan li*ahku di atas sana. Sementara tanganku tidak akan aku biarkan menganggur. Masih ada satu mutiara besar lagi yang tidak boleh dianggurkan begitu saja.
"Akh." Dia mend**ah tertahan saat li**hku dengan lihat mulai memainkan puncak mutiara besar miliknya.
"Jangan ditahan. Keluarkan suaramu, Baby. Aku sangat suka mendengarnya, itu membuat aku semakin bersemangat," ucapku.
Dia menurut. Mendengar suara-suara indah yang keluar dari mulutnya, aku menjadi semakin bersemangat.
Setelah merasa cukup lama bermain dengan 'Duo Mutiara' miliknya, sekarang sudah sampailah pada tahap yang aku tunggu-tunggu. Aku akan segera menanamkan timun jepang jumbo milikku ini ke dalam lahan perkebunan miliknya.
B e r s a m b u n g ...
...____________________________________________...
...Udah ah, aku ngantuk🥱 3 jam lagi harus bangun sahur. Besok lagi aja ya pemirsah🤭...
...Hayo ... adegan selanjutnya kalian maunya diskip apa nggak nih🤔 buruan komen, komentar kalian yang menentukan isi bab selanjutnya🤣🤣🤣...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Fenty Izzi
heeemmm gantung🤦♀️tanam nya yang banyak y... biar cepet jadi kecebong nya🤭😂😂
2022-08-15
4
Bungsu Tobe
panen nya bnyk juga gpp
2022-07-08
1
Bungsu Tobe
hhhhhh
2022-07-08
1