"Anda ingin saya melakukan apa, Tuan?" tanya Roy.
"Aku ingin kamu membuat sebuah surat perjanjian untukku," jawabku.
"Surat perjanjian apa, Tuan?" tanyanya lagi.
"Aku ingin kamu membuat surat perjanjian dengan Rania. Isinya tentang ...." Aku pun mulai menjelaskan panjang lebar pada asisten pribadiku tersebut.
.
Tidak sampai setengah jam kemudian.
"Tuan, surat perjanjiannya sudah selesai saya cetak. Silahkan Anda periksa dulu." Roy berkata seraya meletakkan surat perjanjian itu di hadapanku.
Aku pun meraih surat perjanjian sebanyak 5 lembar tersebut. Setelah aku periksa, semua yang ditulis oleh Roy di dalam surat perjanjian tersebut memang sudah sesuai dengan keinginanku.
Aku tersenyum penuh kemenangan. Yang jelas, surat perjanjian ini nantinya hanya akan menguntungkanku seorang, dan sebaliknya bagi gadis keras kepala itu.
Sekarang, aku sudah bisa tenang. Surat perjanjian ini merupakan kunciku untuk menaklukkan gadis kepala batu itu. Jika sebelumnya dia sangat sulit untuk tunduk padaku, maka dengan menggunakan surat perjanjian ini, dia tidak akan bisa lagi melakukan apa pun selain hanya menuruti semua keinginanku.
"Kerja bagus Roy, tapi aku masih punya tugas lain untukmu."
"Apa itu, Tuan?" tanyanya.
"Aku ingin kamu segera terbang ke kota X secepatnya. Tapi aku mau, kamu harus kembali ke sini lagi dalam waktu 75 menit."
"Dalam rangka apa Tuan, Anda mengutus saya ke sana?" tanyanya lagi.
Aku pun mulai menjelaskan pada Roy bahwa ibunya Rania baru saja masuk rumah sakit, dan harus segera ditangani dengan cara operasi.
Entah mengapa aku merasa iba pada gadis itu. Selama ini dia pasti sudah sangat menderita. Jika dia juga harus kehilangan ibunya karena masalah biaya dan juga karena dia tidak bisa keluar dari sini sebelum dia selesai melayaniku, dia pasti akan semakin membenci dan menyalahkan aku karena aku yang sudah mengurungnya di sini.
"Aku ingin kamu segera ke sana untuk melunasi segala macam biaya yang dibutuhkan untuk kesembuhan ibunya Rania, karena jika harus menunggu putrinya keluar dari sini baru dia dioperasi, sepertinya akan sangat terlambat. Aku takut terjadi apa-apa, karena pada akhirnya Rania pasti akan menyalahkan aku."
"Baik, Tuan. Saya mengerti. Kalau begitu, saya pamit sekarang."
Roy pun segera berangkat. Di Rooftop Galaxy Group, jet pribadi milikku sudah menunggunya untuk di antar ke sana.
Galaxy Group adalah nama perusahaanku, dan merupakan perusahaan terbesar di negeri ini. Galaxy Group juga memiliki puluhan cabang yang tersebar di berbagai kota di dalam negeri.
Setelah Roy berangkat, aku kembali mengawasi gadis itu lewat layar monitor yang tersambung dengan kamera CCTV yang ada di dalam kamarku. Ku lihat dia mulai beranjak dari tempat tidur. Sepertinya dia ingin mengisi daya ponselnya.
Sekitar 10 menit lebih kemudian, dia terlihat menghubungi seseorang setelah mengaktifkan kembali ponselnya.
Apakah dia ingin meminta bantuan orang lain untuk membebaskannya dari sini? Cih, jangan mimpi. Gumamku dalam hati.
Untungnya kamera CCTV yang ada di dalam kamarku dilengkapi dengan microphone, jadi aku bisa menguping pembicaraannya.
Rupanya, tadi aku sudah salah sangka. Tadinya aku pikir dia ingin meminta bantuan orang lain agar dia bisa segera keluar dari sini. Ternyata yang dia hubungi adalah ibu dan adiknya, dan sepertinya dia baru saja tahu bahwa ibunya masuk rumah sakit.
Melihatnya menangis membuat hatiku terasa tercubit. Entah mengapa aku merasa tidak tega melihatnya menangis seperti itu. Padahal, tadi sepanjang jalan menuju ke sini dia terus-terusan menangis di dalam pelukanku. Meski pun sebenarnya tadi aku juga merasa tidak tega dan tidak nyaman melihatnya. Maka dari itu aku memilih untuk mengancamnya agar dia segera terdiam.
Entah apa yang terjadi denganku saat ini. Tadinya aku membuat surat perjanjian hanya untuk memberi pelajaran pada gadis keras kepala itu. Aku juga hanya ingin menggunakan surat perjanjian itu untuk bermain-main dengannya hingga aku bosan dan akhirnya aku sendiri yang membiarkan dia bebas. Tapi entah mengapa sekarang aku ingin lebih dari itu. Seketika terbesit di dalam hati ini untuk membahagiakan gadis keras kepala ini.
Ku mohon, berhentilah menangis. Ibumu pasti akan baik-baik saja. Gumamku dalam hati lalu segera meninggalkan ruang kerjaku. Aku sungguh tidak sanggup melihat pemandangan yang ada di layar monitor.
B e r s a m b u n g ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ray Aza
helikopter lbh msk akal thor... pesawat jet butuh landasan pacu utk terbang ataupun landing. diksh bandara luas aja msh bnyk yg tergelincir. emang seluas apa rooftopnya? brp km? 😁
2024-01-13
1
Fenty Izzi
inilah awal kebahagiaanmu rania... meski harus berkorban dulu dn meneteskan air mata😊😘
kaaran adalah pahlawanmu... yang selalu siap melindungimu😉😁
2022-08-15
3
SUSANA WIDYASTUTIEK
jet pribadi di rooftop..?? runway nya...??? 🙏🏻🙏🏻
2022-07-15
0