"Tolong, jangan lakukan itu padaku. Aku mohon." Dia berkata sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Sampai-sampai dia menangis karena takut padaku.
Tapi aku tidak peduli, mau dia menangis sekeras apa pun, aku tetap tidak akan membiarkannya lolos.
"Kamu tidak punya pilihan lain lagi selain melayaniku. Jika kamu ingin keluar dari tempat ini dengan selamat, serta membawa sejumlah uang yang kamu minta, maka menurutlah," ucapku lalu menggigit daun telinganya. "Hem, bau asam. Aku tidak suka bermain dengan wanita yang bau keringat."
Aku langsung mengurungkan niat untuk mengajaknya bermain sekarang juga, lalu sedikit menjauh darinya. Sepertinya gadis keras kepala ini harus dibujuk terlebih dahulu agar dia mau menurut untuk melayaniku.
"Menurutlah, ayo bangun. Kita mandi bersama sebelum mulai membuka acara kita pagi ini." Jika tadinya aku terkesan memaksanya, sekarang aku memilih untuk membujuknya dengan lembut. Namun sayangnya, dengan cara lembut pun dia masih saja menolakku.
"Oh, ayolah Baby. Aku tidak suka bermain kasar, tolong jangan memancing amarahku. Aku paling tidak suka ditolak." Aku berkata sembari berusaha menarik pergelangan tangannya, tapi sayangnya, dia kembali menolakku dengan menepis tanganku.
"Ayolah ..." bujukku. Tapi untuk yang kedua kalinya dia kembali menepis tanganku.
Melihat penolakannya untuk yang kesekian kalinya, aku hanya bisa mendengus kasar. Gadis ini benar-benar luar biasa. Berani-beraninya dia menguji kesabaran seorang Kaaran Dirga.
"Kenapa kamu keras kepala sekali sih?" Aku bertanya sembari mengacak rambutku dengan kasar. Gadis keras kepala ini benar-benar membuatku frustasi.
"Aku tahu, saat ini kamu sedang butuh uang, aku bisa memberikan berapa pun yang kamu minta, berapa pun. Asalkan kamu mau menurut dan melayaniku dengan baik. Aku juga pasti akan memberikan lebih kalau servismu memuaskan," ucapku dengan penuh penekanan. Itu agar dia bisa mengerti dan segera menurut padaku.
Namun, sama sekali tidak ada sahutan darinya. Dia masih sama seperti tadi, memilih diam dan bersembunyi di balik selimut.
"Ayolah, Rania. Kamu hanya tinggal menyebutkan berapa banyak uang yang ingin kamu minta dariku. Sebutkanlah, aku pasti akan memberikan sebanyak yang kamu minta," ucapku, seraya berbalik menatapnya lekat-lekat.
"Apakah kamu berpikir aku sangat membutuhkan uangmu?" ujarnya tiba-tiba.
Cih, kedengarannya sangat sombong sekali. Mungkin dia berpikir kalau aku tidak tahu menahu mengenai masalah yang sedang dia dan keluarganya hadapi sekarang ini. Padahal, aku tahu segalanya tentang dia dan keluarganya. Ditambah lagi, hutang keluarganya yang akan jatuh tempo minggu depan itu tidak luput dari campur tanganku.
"Tentu saja. Tentu saja kamu sangat membutuhkan uangku. Aku tahu, hutang keluargamu akan segera jatuh tempo minggu depan. Iya, 'kan?"
Dia terlihat terkejut. "Dari mana kamu tahu? Oh, aku tahu, kamu pasti bekerja sama dengan kak Aditya untuk menjebakku, 'kan?"
"Jangan bawa-bawa Aditya, dia tidak bersalah. Jika saja Roy tidak mengancamnya untuk menggusur cafe-nya, dia pasti tidak akan mau buka mulut." Kali ini aku berusaha membela pria itu. Biar bagaimana pun, aku bisa menangkap gadis keras kepala ini berkat petunjuk darinya.
"Apakah kamu pikir, kamu bisa merendahkan harga diriku dengan uangmu?"
Mendengarnya bertanya seperti itu, aku langsung berdiri dari dudukku. Gadis ini benar-benar membuatku kesal dan emosi. Sejak kapan aku ingin merendahkan harga dirinya? Jika sebelumnya para wanita bangga setelah aku pilih untuk tidur denganku, lain halnya dengan gadis kepala batu yang satu ini. Dia justru merasa sebaliknya.
"Hei, Rania. Siapa yang ingin merendahkan harga dirimu? Tinggi atau rendahnya harga dirimu, semuanya tergantung padamu. Kamu yang menentukannya, seberapa mahal harga dirimu itu," ucapku padanya.
"Aku beri kamu waktu untuk mempersiapkan diri. Mau tidak mau, kamu harus tetap melayaniku nanti. Asal kamu tahu, aku paling tidak suka ditolak. Jika kamu masih berpikir untuk menolakku nanti, aku tidak akan segan-segan berbuat kasar padamu," ancamku padanya sebelum akhirnya aku pergi meninggalkan dia seorang diri di kamar.
B e r s a m b u n g ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Fenty Izzi
keterpaksaan yang membawa rania pada kebahagiaannya...dari awal yang salah...menjalin mahligai cinta... hingga k jenjang pernikahan😊🥰
2022-08-15
2
Desrina Tobing
awass aj kmuu karaan bertekuk lutut smaa raniaa, 😊😊😊
2022-07-03
0
Siti Chotimah
bertahan Rania. Buat Kaaran tunduk padamu. jgn nyerah Rania
2022-06-06
0