"Lepaskan aku ... tolong lepaskan aku Tuan ..." pintanya lagi.
Gadis ini benar-benar. Padahal tadi aku sudah mengancamnya agar dia bisa diam, tapi nyatanya dia tidak menghiraukan ancamanku sama sekali. Jadi jangan salahkan aku kalau aku terpaksa melakukan ini untuk membungkam mulutmu.
Cup. Aku langsung menempelkan bi*birku pada bi*birnya.
"Laki-laki breng-" Dia kembali memakiku setelah aku menciumnya. Jadi terpaksa aku ulangi sekali lagi.
Cup.
Setelah menempelkan bi*birku pada bi*birnya selama sekitar 5 detik, aku pun lalu berkata, "Kalau kamu tidak mau berhenti berbicara, aku juga tidak akan berhenti menci*ummu."
Barulah setelah aku mengatakan hal itu, dia akhirnya terdiam juga di dalam pelukanku.
"Mulai detik ini, pikirkan baik-baik, berapa banyak uang yang akan kamu minta setelah kamu melayaniku nanti," ucapku.
Aku akui, gadis ini benar-benar luar biasa. Baru mendekap dan menciumnya seperti tadi saja sudah mampu membuatku tidak sabar ingin segera menikmatinya. Apa mungkin karena dia sudah membuatku berpuasa selama 8 hari maka dari itu aku jadi tidak sabaran begini.
*
Beberapa puluh menit lamanya mobil melaju, kami akhirnya sampai di tempat tujuan, yaitu di villa milikku.
"Ayo bangun," ucapku seraya melonggarkan pelukanku hingga akhirnya terlepas dengan sempurna dari tubuhnya.
"Tempat ini sangat berbahaya untukmu, jadi jangan coba-coba kabur setelah kamu turun dari mobil nanti," ucapku mencoba memperingatinya.
Aku membiarkannya turun sendiri dari mobil bukan tanpa sebab, melainkan karena setelah dia sampai di sini, dia tidak akan pernah bisa lagi kabur dariku. Kalau pun nantinya dia masih tetap ngotot dan masih tetap berusaha untuk kabur dan mengabaikan peringatanku barusan, dia sendiri yang akan menanggung akibat nanti.
Belum sempat aku menginjakkan kakiku di tanah, dia sudah turun lebih dulu dengan terburu-buru dan berlari dengan kencang menuju pintu gerbang. Sementara aku yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa tersenyum melihat betapa keras kepalanya gadis yang satu ini.
"Tuan, apa Anda tidak takut Nona Rania akan digigit oleh Ringgo dan Bingo?" tanya Roy.
Aku kembali tersenyum miring. "Biarkan saja Roy. Aku tadi sudah memperingatkan padanya, tapi dia tidak peduli. Kita lihat saja, seberapa tangguhkah gadis ini."
"Roy, dengarkan aku. Aku berani bertaruh, kalau dia berhasil menaklukkan Ringgo dan Bingo, aku akan membiarkan dia bebas dan tidak akan pernah mengganggu hidupnya lagi," imbuhku.
Aku berani bertaruh hal itu pada Roy, karena aku yakin, kedua anjing galak itu tidak bisa ditundukkan oleh orang sembarangan.
Dari jarak puluhan meter, aku dan Roy hanya berdiri di tempat sambil menunggu pertunjukan seru di mulai. Ku lihat gadis itu begitu bersemangat berlari menuju pintu gerbang. Dia tidak tahu jika di sana sudah ada 2 makhluk berbulu berkaki 4 yang sedang menunggunya.
Senyumanku semakin mengembang begitu melihat pintu gerbang villa mulai tertutup sendiri. Sebentar lagi Ringgo dan Bingo akan keluar dari tempat persembunyiannya.
Begitu kedua anj* ing pintar itu mencium adanya orang asing atau pun penyusup yang masuk ke sini, mereka akan langsung mengejar.
Hanya butuh waktu beberapa detik saja, gadis itu sudah lari berputar balik, terlihat Ringgo dan Binggo tengah berlari dengan cepat di belakangnya.
Melihat ekspresi ketakutan gadis itu, aku dan Roy tidak bisa menahan tawa. Bagiku, gadis keras yang satu kepala ini benar-benar sangat menggemaskan.
"Itu hukuman untuk orang yang keras kepala. Sudah aku beri peringatan tapi dia tetap tidak mau mempedulikannya."
Semakin lama Ringgo dan Bingo semakin dekat di belakangnya, dan gadis itu juga terlihat semakin mempercepat laju larinya. Ketika salah satu anj*ng pintar itu sedikit lagi menggigit betisnya, dia langsung melompat ke dalam pelukanku sambil berteriak kencang memanggil ibunya.
"IBU!!!"
B e r s a m b u n g ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Shenaylin..😌😌
🤭😂😂😂😂
2024-08-07
0
Shenaylin..😌😌
😂😂😂😂😁
2024-08-07
0
Sheeon
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-01-13
2