Setelah mendapatkan alamat gadis itu dari adik sepupunya Aditya, aku dan Roy pun pergi meninggalkan apartemen itu. Sialnya, alamat yang kami dapatkan bukan alamat lengkap karena adik sepupu Aditya juga tidak tahu persis di mana Rania tinggal.
Tapi tidak apa-apa lah, setidaknya kami tidak perlu lagi mencari ke sana ke mari tidak jelas. Aku juga bisa segera meminta anak buah William untuk ikut berpencar di sekitaran daerah tersebut, agar kami bisa segera menemukan gadis itu secepatnya.
.
Aku semakin kesal setelah sudah sekitar 1 jam lebih kami mencari, tapi tidak kunjung juga menemukan keberadaan gadis itu.
"Roy, sepertinya si Aditya dan adik sepupunya itu bersekongkol untuk menipu kita, buktinya sampai sekarang kita sudah keluar masuk lorong tapi tidak kunjung menemukan keberadaan Rania," ucapku dengan penuh emosi.
"Sabar, Tuan. Kita tidak boleh berhenti mencari. Lagi pula, mana berani tuan Aditya membohongi kita, dia akan mempertimbangkan banyak hal jika ingin membohongi kita. Tidak mungkin dia rela kafe nya digusur hanya demi melindungi nona Rania yang baru dia kenal baru-baru ini. Lebih baik kita coba cari saja lagi, siapa tahu nona Rania memang tidak keluar jam segini, karena hari masih gelap," jelas Roy.
Benar juga apa yang dikatakan Roy. Bisa saja gadis itu masih bersembunyi di dalam kost-annya karena sekarang hari masih gelap.
Setelah Roy melajukan mobil beberapa saat, sampailah kami di depan sebuah rumah makan yang buka 24 jam. Rumah makan itu terlihat sangat ramai orang yang mengantri, dan Roy bermaksud untuk mampir bertanya di sana. Siapa tahu di sana ada seseorang yang mengenal gadis yang sedang kami cari saat ini.
Aku berdiri bersandar di pintu mobil sambil melipat kedua tanganku menunggu Roy keluar dari rumah makan itu. Tidak lama kemudian, dia pun keluar sambil membawa informasi yang cukup membuatku puas.
"Tuan, menurut pemilik rumah makan ini, nona Rania tinggal di kost-an yang ada di lorong samping rumah makan ini. Katanya, hampir setiap hari nona Rania datang membeli makanan di sini, jadi mereka saling mengenal," jelas Roy.
Aku tersenyum puas. Berarti sebentar lagi aku akan segera menangkap gadis itu. Aku memang sudah tidak sabar ingin segera membawanya ke dalam kungkunganku
Setelah kami masuk kembali ke dalam mobil, Roy segera melajukan mobilnya memasuki lorong tersebut. Setelah sampai di depan sebuah kost-an yang menurut Roy adalah tempat kost-an Rania, Roy pun segera menghentikan mobilnya di sana.
"Menurut penjelasan pemilik rumah makan tadi, sepertinya di sini tempat tinggal nona Rania, Tuan," kata Roy.
"Kalau begitu, kamu saja yang turun. Siapa tahu nanti kamu bertemu dengan dia di dalam dan dia berusaha untuk kabur lagi, maka ada aku yang akan menangkapnya di sini."
"Baik, Tuan."
Setelah Roy turun dari mobil, tiba-tiba dia bertemu dengan seorang gadis yang seumuran dengan Rania, sepertinya gadis itu juga salah satu penghuni di kost-kost-an tersebut.
Ku lihat Roy bertanya pada gadis itu sambil menunjukkan foto Rania padanya. Lalu gadis itu menunjuk sebuah kamar yang berada paling ujung. Sepertinya kamar Rania berada di ujung sana.
Ku lihat Roy mulai berjalan menghampiri kamar tersebut, mengetuknya, lalu tidak lama kemudian dia membuka pintu kamar kost-an tersebut. Tidak lama kemudian ku lihat Roy keluar dari sana dengan tangan kosong.
Sial. Mengetahui gadis itu sudah kabur dari sana, aku semakin uring-uringan saja dibuatnya. Gadis *****, berani sekali dia kabur dariku.
***
Beberapa saat kemudian. Saat Roy tengah melajukan mobilnya di jalan raya, tiba-tiba dia mendapat panggilan telepon dari salah satu anak buah William, katanya gadis yang kami cari ada di lokasi stasiun.
"Terus awasi nona Rania, jangan sampai kalian kehilangan jejaknya," titah Roy pada anak buah William tersebut.
"Tuan, apa sebaiknya anak buah William kita perintahkan untuk menangkap nona Rania sekarang juga?" Roy beralih bertanya padaku.
"Tidak perlu. Suruh saja mereka untuk mengawasi gadis itu ke mana pun dia pergi, jangan sampai mereka kehilangan jejak, karena aku sendiri nanti yang akan menangkapnya menggunakan kedua tanganku," jawabku.
Seketika aku menjadi sangat bersemangat. Hanya tinggal menghitung waktu mundur saja, gadis itu akan segera jatuh ke tanganku.
Lihat saja nanti, jika aku berhasil menangkapnya, aku berjanji tidak akan pernah membiarkan lepas dari sisiku bagaimana pun caranya.
B e r s a m b u n g ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Marliah
ya..ngak seru/Smug/
2023-12-02
0
Inderayani
karakter utamanya kl bisa jangan ditulis aku dong...sebut nama aja.gk enak dibaca thor
2022-09-05
3
Ayaa AS
pinter tu rania jngan mau di ajak tdur sma si msum tu
2022-09-04
1