"Apa?!"
Seketika aku menjadi semakin marah saat William dan anak buahnya tidak kunjung menemukan gadis ***** itu. Padahal sekarang waktu sudah menjelang tengah malam. Ada apa dengan mereka semua malam ini? Kenapa kerja mereka semua tidak ada yang becus, mencari seorang gadis saja tidak bisa.
"Arkh!"
Brak! Pyaar!
Aku melempar benda apa saja yang ada di dekatku ke lantai. Aku sangat marah karena gadis itu sudah sangat berani mempermainkanku. Padahal, anak buahku sudah turun tangan untuk membuat bebannya semakin berat. Berani-beraninya dia terus bersembunyi dan terus-terusan menolakku seperti ini.
Aku segera menghubungi Roy. Aku ingin turun tangan sendiri mencari gadis itu. Berani-beraninya dia merusak mood-ku. Awas saja nanti kalau sampai ketemu, aku tidak akan memberinya ampun.
"Roy, cepat datang ke sini. Kita susul William dan anak buahnya untuk mencari gadis itu."
"Baik, Tuan."
Berselang beberapa waktu kemudian, Roy akhirnya datang menjemputku. Aku dan Roy pun mulai ikut berpencar mencari keberadaan gadis itu hingga ke sudut-sudut kota.
Tidak terasa sudah beberapa jam kami mencari, tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Kemana perginya gadis itu bersembunyi? Tidak mungkin dia sudah meninggalkan kota ini secepat itu. Tidak, aku tidak akan pernah menyerah mencarinya. Bahkan sampai ke ujung dunia sekali pun, aku akan terus mencari gadis itu sampai dapat.
"Tuan, apa sebaiknya kita menanyakan alamat nona Rania pada bosnya, pemilik kafe tempat dia menyanyi minggu lalu?" Tiba-tiba saja Roy memberikan ide yang menurutku sangat briliant.
"Ide bagus. Cepat cari di mana alamat bosnya itu. Kita datangi rumahnya sekarang juga," titahku.
Dengan bantuan William bersama anak buahnya, kami akhirnya bisa menemukan alamat pemilik kafe yang ternyata bernama Aditya.
Kami sampai di kediaman Aditya pukul 4 pagi. Aku tidak akan membuang waktu sedetik pun untuk berhenti mencari keberadaan gadis itu. Pokoknya, aku tidak akan pernah menyerah sebelum menangkapnya.
Ting tong! Ting tong ting tong! Ting tong ting tong!
Aku menekan bel unit apartemen Aditya dengan tidak sabar. Aku yakin, pria itu pasti sedang asyik-asyikan tidur di jam segini.
Sebenarnya aku tahu bahwa aku dan Roy sudah mengganggu waktu istirahat orang lain, tapi aku tidak peduli. Pokoknya, aku ingin menangkap gadis itu secepatnya dan memberikannya pelajaran.
"Sial. Si Aditya itu tidur atau meninggal sih? Kenapa lama sekali dia tidak membuka pintunya," umpatku. Lalu kemudian aku kembali menekan bel unitnya dengan tidak sabar hingga puluhan kali. Tidak lama kemudian, barulah dia muncul dari balik pintu sambil menguap menahan kantuk.
"Siapa sih jam segini mengganggu tidur orang saja?!" ketusnya. Tapi saat dia melihatku bersama Roy yang berdiri di depan pintunya, rasa kantuknya seketika menghilang.
"Tu-Tuan Kaaran, saya minta maaf, Tuan. Saya tidak tahu kalau ternyata Anda yang datang," ucapnya, sambil menunduk sopan.
Tanpa menanggapi ucapannya, aku dan Roy langsung menerobos masuk ke dalam unitnya tanpa perlu dipersilahkan oleh si pemilik. Aku pun langsung duduk di sofa tanpa dipersilahkan, sedangkan si pemilik unit hanya berdiri dan menunduk sopan ke arahku, dan Roy juga berdiri tidak jauh dariku.
"A-ada yang bisa saya bantu, Tu-Tuan?" tanya si Aditya itu dengan suara dan lutut yang bergetar. Aku yakin, dia pasti merasa ketakutan karena kedatanganku yang tiba-tiba.
"Tuan Aditya, cepat katakan, di mana alamat nona Rania?" Kali ini Roy yang berbicara pada pria tersebut.
"A-alamat Rania? Ma-maaf Tuan, saya juga tidak tahu," jawabnya.
Aku tersenyum sambil berdecih. "Cih, sepertinya kamu mau melindungi gadis itu rupanya."
"Ti-tidak, Tuan. Sa-saya benar-benar tidak tahu di mana alamatnya. Did-dia ... dia baru saja bekerja dengan saya minggu lalu."
"Jangan coba-coba berbohong pada kami! Atau kafemu akan aku ratakan dengan tanah!"
Aku tersenyum puas melihat wajah Roy yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat menyeramkan saat mengancam pemilik unit ini.
"Tolong jangan Tuan, saya mohon. Bab-baik. Sa-saya akan tanyakan dulu pada adik sepupu saya. Did-dia yang mengenalkan Rania pada saya minggu lalu."
B e r s a m b u n g ...
_____________________________________
...Segitu dulu ya guys.. Otw beli takjil😁...
...Jangan lupa dukungannya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
lina
jadi begono alur cerita bang kaaren
2022-11-04
1
Fenty Izzi
holang kaya mah bebas... cuma meratakan kafe... gampang😂😂😂
2022-08-15
1
Desrina Tobing
hahahaaaha....gmpang eaaa merataaknn dasar mafia,, oon efek wanitaa bisa otakny blenk 😜😜😜😜
2022-07-02
2