Aku melihat pantulan diriku di cermin. Setelah mandi, aku terlihat semakin tampan dan mempesona, tubuhku juga sudah berbau wangi. Aku yakin, dia pasti akan tergila-gila padaku nanti. Apalagi setelah dia merasakan bagaimana hebatnya kekuatanku di atas temp4t tidur.
Aku berjalan keluar dari walk in closet dan hanya menggunakan jubah mandi berwarna abu-abu gelap. Aku duduk di sebuah sofa tunggal setelah menuang sedikit anggur kualitas terbaik untuk aku nikmati sembari menunggu gadis incaranku itu datang. Ku periksa arloji yang melingkar di pergelangan tanganku. 5 Menit lagi, dia akan datang menemuiku.
Aku sudah tidak sabar menunggunya. Batinku, sambil tersenyum sendiri.
Di atas tempat tidur sana, aku sudah menyiapkan ling**** terseksye untuk dia kenakan nanti sebelum kami bermain bersama.
Seiring dengan berjalannya waktu, aku terus melirik arloji di pergelangan tanganku sembari terus menunggunya. Aku berjalan ke sana ke mari menunggu kedatangannya, tapi hingga waktu menunjuk pukul setengah delapan malam, dia tidak kunjung datang juga.
Sial. Berani sekali gadis ***** itu membuatku menunggu. Aku yang sudah tidak sabar menunggu kedatangannya segera menghubungi William.
"Halo, Will. Di mana kamu sekarang?" tanyaku. Aku pikir pengawal pribadiku itu saat ini tengah menjemput gadis itu.
"Saya ... saya masih ada di pos, Tuan," jawabnya, dan itu membuatku sangat marah.
"Apa?! Apa maksudmu Will? Apa gadis itu sudah pernah menghubungimu tadi?" tanyaku, ingin memastikan.
"Be-belum, Tuan."
Plak!
Saking kesalnya, aku langsung membanting ponselku ke lantai dengan keras.
"Gadis *****! Berani sekali dia tidak datang!" Baru kali ini ada gadis yang berani mempermainkanku, dan dia benar-benar membuat emosiku memuncak. Selama seminggu menunggu, kesabaranku benar-benar sudah habis. Aku berjanji tidak akan membiarkannya lolos begitu kami bertemu kembali.
Aku kembali menghubungi William menggunakan ponselku yang lain.
"Cepat cari gadis itu dan bawa ke hadapanku secepatnya!" titahku. Aku langsung memutus sambungan telepon kami setelah mengatakan hal tersebut.
...***...
Berselang 1 jam kemudian, William kembali menghubungiku.
"Tuan, saya minta maaf. Saya sudah mencari nona Rania di beberapa titik lokasi yang biasa dia datangi, tapi saya belum bisa menemukan nona Rania di mana pun, Tuan," ujar William.
"Bo*oh! Kenapa kerjamu bisa tidak becus begini, Will? Ada apa denganmu? Pokoknya, kamu kerahkan anak buahmu sekarang juga, dan cari dia sampai dapat."
"Ba-baik, Tuan."
"Dan ingat, jangan sampai kalian membuatnya terluka," tekanku.
Aku bisa menebak, jika William dan anak buahnya bisa berhasil menemukan keberadaan gadis ***** itu, bisa saja gadis itu memberontak dan melawan William beserta anak buahnya. Aku bisa merasakan tadi kalau gadis itu bukan gadis sembarangan, dia jago bela diri. Aku saja yang bertubuh besar dan tinggi begini bisa dia banting ke lantai, bagaimana mereka yang badannya lebih kecil.
Aku mengusap wajahku dengan kasar, lalu mengacak-acak rambutku sendiri. Gadis yang satu ini benar-benar membuatku sangat frustasi semenjak satu minggu terakhir. Bahkan setelah dia tahu siapa aku, dia masih berani menolak untuk tidur denganku. Padahal, aku sudah menekankan bahwa aku akan memberikan berapa banyak pun uang yang dia minta, berapa banyak pun.
Sepertinya dia tipe orang yang tidak mudah untuk pantang menyerah. Dia benar-benar gadis yang berbeda dan sangat keras kepala. Apakah dengan membuat hutang keluarganya jatuh tempo belum juga cukup untuk membuatnya putus asa dan menyerahkan diri padaku.
B e r s a m b u n g ...
______________________________________
...Up nya sedikit-sedikit ya guys. Maklum, mengelola dua novel sekaligus itu tidaklah mudah....
...Jangan lupa dukungannya ya😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Jumiri Juliah
súka
2022-10-24
1
Fenty Izzi
gmna g takut... kamu kasar sih😁
2022-08-15
1
Ismu Srifah
kamu terllu kasar sih pendekatan nya, seharusnya main halus
2022-07-27
2