Setengah jam kemudian. Aku dan Roy akhirnya sampai di tempat tujuan. Ku lihat gadis itu masih menyanyi di atas panggung. Dia bahkan terlihat jauh lebih cantik aslinya ketimbang yang ada di video. Suaranya yang indah dan wajahnya yang cantik membuatku tak bisa berkedip saat menatapnya. Gadis yang satu ini benar-benar membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tidak bisa aku pungkiri itu. Pokoknya, malam ini dia harus berada di bawah kungkunganku.
Begitu aku duduk di sudut kafe, satu per satu wanita cantik mulai datang mendekatiku, tapi langsung di usir oleh Roy.
Roy memang selalu bisa mengerti apa yang aku mau. Yang ku mau malam ini hanyalah satu, yaitu gadis incaranku yang ada di atas panggung sana.
Saat melihatnya turun dari panggung untuk beristirahat, aku langsung menyuruh Roy untuk berjalan menghampirinya.
Dari kejauhan aku terus memperhatikan gadis yang berhasil mencuri hatiku tapi belum aku ketahui namanya tersebut. Membayangkan menghabiskan malam indah bersamanya malam ini membuatku tersenyum sendiri.
Tapi ... sepertinya ada yang aneh. Aku melihat gadis itu memukul kepala Roy menggunakan microphone, dan dia terlihat sangat marah. Tidak mungkin 'kan dia menolak tawaran untuk tidur dengan seorang Kaaran Dirga? Itu hal yang mustahil. Tidak mungkin terjadi. Selama ini tidak pernah ada satu pun wanita yang berani menolak tawaran untuk tidur denganku.
Ku lihat Roy kembali berjalan menghampiriku, dan di saat yang bersamaan, gadis itu juga menatap tajam ke arahku sembari berjalan naik kembali ke atas panggung, membuat senyuman yang sedari tadi menghiasi bibirku perlahan memudar. Apalagi saat melihat ekspresi wajah Roy yang terlihat pucat. Sepertinya ... ini merupakan pertanda buruk.
"Sa-saya ... saya minta maaf, Tuan. Nona itu menolak tawaran Anda."
Brak!
"Apa?!" Bersamaan dengan itu, aku langsung menggebrak meja. Rasanya aku sangat marah, marah sekaligus malu. Aku tidak percaya, baru kali ini ada gadis yang berani menolakku.
Dengan emosi yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubun, aku menatap tajam ke arah gadis itu. Berani sekali dia menolakku. Awas saja, aku pasti akan membuatnya bertekuk lutut. Pasti. Ecamkan itu gadis *****.
Aku berjalan keluar meninggalkan kafe sambil terus menatap tajam ke arah gadis itu. Tapi seolah-olah, dia tidak peduli padaku sama sekali. Berani sekali dia, sepertinya dia tidak takut padaku sama sekali. Dasar gadis *****.
.
Sesampainya di villa. Aku mengobrak-abrik berkas-berkas yang ada di atas meja kerjaku. Gadis itu benar-benar membuatku sangat marah. Baru kali ini ada yang berani menolak untuk tidur denganku. Biasanya para gadislah yang datang mengantri untuk ditiduri olehku secara bergiliran.
"Saya mohon, Anda tenang dulu, Tuan. Saya akan meminta William untuk mencarikan gadis lain untuk menemani Anda malam ini."
"Diam kamu Roy! Persetan dengan perempuan lain!" bentakku.
Aku sangat tidak suka mendengar ucapan Roy barusan. Pokoknya, aku mau gadis itu, tidak mau yang lain. Dia sudah melempar kotoran di wajahku. Dia membuatku sangat malu dengan penolakannya. Lihat saja nanti, aku pasti akan membuatnya berteriak menangis minta ampun.
"Bagaimana pun caranya, aku harus membuat gadis ***** itu untuk tidur denganku. Cepat suruh anak buahmu untuk mencari tahu segala hal tentang dia. Kalau perlu, keluarganya pun harus ikut kalian selidiki juga. Aku ingin tahu apa kelemahannya," titahku.
Dengan mengetahui apa kelemahannya, aku pasti bisa mendapatkannya dengan mudah.
...***...
Beberapa hari kemudian. William datang memberikan laporan yang membuatku sangat puas.
"Perusahaan orang tua nona Rania mengalami kebangkrutan beberapa bulan yang lalu, Tuan, dan sekarang keluarga mereka terlilit banyak hutang di bank. Ayah nona Rania sudah meninggal sekitar 4 bulan yang lalu, ibunya sering sakit-sakitan, serta adiknya masih di bawah umur. Saat ini nona Rania yang mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga, karena itu nona Rania merantau ke ibukota untuk mencari pekerjaan."
Senyumku langsung mengembang mendengar penjelasan William. Aku sangat puas mendengarnya.
"Katakan, apa lagi yang kamu ketahui, Will?" tanyaku.
"Saat ini nona Rania bekerja di salah satu restoran mewah di kota ini, dan dia juga bekerja sebagai kasir mini market. Pekerjaannya sebagai penyanyi kafe baru dia tekuni malam minggu kemarin, Tuan."
"Bagus, Will, kerja bagus," ucapku.
Tidak sia-sia aku mempekerjakan mereka semua dan membayarnya mahal-mahal, mereka memang selalu bisa diandalkan.
Aku terus mengembangkan senyuman mengingat apa yang dikatakan oleh William barusan. Cih, rupanya sudah menanggung beban hidup yang sedemikian berat, gadis itu masih berani menolak tawaran dariku.
Menarik. Sekali-kali, aku memang harus mendapatkan tantangan seperti ini, agar hidupku tidak monoton dan membosankan.
"Will, kita lihat nanti, jika dia masih berani menolak, cepat katakan pada pihak bank untuk membuat hutang keluarga mereka jatuh tempo minggu depan."
"Baik, Tuan."
"Kalau begitu, kamu bisa pergi."
"Baik, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu."
"Hem," gumamku disertai anggukan.
Aku kembali mengembangkan senyuman licikku. "Kita lihat gadis *****, sampai kapan kamu bisa bertahan? Apa kamu tidak tahu sedang berurusan dengan siapa?"
B e r s a m b u n g ...
...____________________________________________...
...Jangan lupa dukungannya biar aku makin semangat.😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Can Sikumbang
dunia halu bnyak ceo CEO kotor dan wanita kotor😅
2023-12-10
0
syamsul anam
jangan di sama kan semua cewek seperti yang perna anda tiduri tuan..
2023-12-09
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
kasihan si gadis cilik.. 🤭
2023-12-03
0