Remaja Tangan Besi
Bayi kecil yang malang, di besarkan oleh seorang wanita miskin yang hidup sebatang kara. dia memberikan nama libra pada bayi kecil itu sesuai dengan
nama bintang pada tanggal dan bulan kelahirannya. jamilah menyayangi bayi itu melebihi dari menyayangi dirinya sendiri.
Delapan belas tahun yang lalu dia menerima libra sebagai anaknya karena orang tuanya tidak menyukainya. dia di anggap anak yang membawa sial tak membawa keberuntungan.
Saat itu, bayi itu dalam posisi yang sungsang dalam perut ibunya, hingga ibunya susah melahirkannya dan berakhir pada oprasi sesar.
Ibunya hampir saja kehilangan nyawanya saat melahirkannya. dan oleh karena itu tiada satupun dari keluarganya yang menyayanginya.
Selain Libra aeros, dia memiliki saudara kembar ya itu abangnya yang sekarang memiliki nama leo andika pratama.
Leo andika pratama adalah anak kesayangan dari keluarga besar Arya pratama. cucu kesayangan dari Daris pratama, seorang pengusaha besar dan mafia di kota M. dia di berikan semua kebutuhan dalam hidupnya mulai dari uang mobil dan bodyguard,
dan segalanya.
Berbeda dengan libra yang sejak kecil hidup apa adanya.
Dulu tiga hari setelah dia di lahirkan. keluarganya mencari seorang yang mau menerima bayi itu sebagai anaknya. mereka ingin segera menjauhkan bayi kecil itu dari kehidupan mereka.
Di sisi lain
jamilah yang hidup sebatang kara sungguh merasa senang begitu mendengar berita itu. dia datang untuk
menerima dan menyanggupi untuk menjadi ibu dari bayi itu. dan sejak dari hari itu, jamilah telah menjadi ibu bagi bayi kecil itu.
Dua tahun kemudian libra sudah pandai berjalan, wajahnya sangat imut dan menggemaskan dia sangat manja pada jamilah ibunya.
Jamilah sangat menyayangnya hingga pada suatu saat dia menyadari sesuatu yang berbeda pada anaknya itu.
giginya putih bersih tersusun rapi, senyumnya sangat menawan hingga siapa saja yang melihat akan luluh hatinya.
Matanya yang indah memiliki
sorot yang misteri, siapa saja yang menatapnya akan simpatik padanya.
pada tubuhnya terdapat garis garis yang sangat halus berwarna biru hampir tak terlihat oleh mata.
dia memiliki aroma harum yang sangat khas dan itu akan tercium jelas saat keringat keluar dari tubuhnya.
Sejak saat itu, Jamilah menyuruhnya
untuk menghindar dari tersenyum dan menatap orang selain dirinya.
dia menyembunyikan semua kelebihan pada anaknya. dia takut orang akan mengambilnya darinya. anak yang sangat dia sayangi, belahan jiwanya walau dia tidak terlahir dari rahimnya.
Waktu itu telah lama berlalu. sekarang libra sudah berada pada masa remaja, dia sudah kelas tiga SMA, di matanya, libra seorang yang baik lembut penurut sopan dan santun. dia tidak pernah tau di belakangnya.
Sedangkan libra sendiri, dia tidak akan membiarkan ibunya tau tentang apa yang di lakukannya di luar.
dia menggancam orang orang yang akan bertindak melaporkan pada ibunya. dia tidak akan berpikir dua kali untuk menghajarnya.
# # #
Seperti biasa, jamilah akan membangunkan anaknya dari tidur molornya untuk pergi ke sekolah.
Kemudian dia pergi ke dapur untuk menghidang makanan di atas meja setelah sebelumnya ia memasak.
Setelah menyiapkan hidangan, dia akan segera memanggil libra untuk sarapan sebelum pergi sekolah.
"Makan yang banyak " celetuk jamilah sambil menuang air kedalam gelas dan
meletakkannya di depan libra.
libra hanya diam saja seraya menyelesaikan makannya.
Setelah selesai sarapan, libra berpamitan pada ibunya untuk segera pergi ke sekolah. tapi jamilah menghentikan langkahnya begitu melihat penampilannya.
Saat menatap nya, jamilah berpikir akan merubah penampilan anaknya yang selama ini dia perintahkan.
' aku tidak perlu takut lagi orang mengambilnya dariku, lagi pula dia sangat menyayangiku, libra sudah besar, dia pandai menjaga dirinya,
aku tidak perlu lagi menutupi kelebihannya hanya untuk melindunginya, lagi pula, ini sudah waktunya untuk dia mengetahui siapa orang tua kandungnya, aku juga sepertinya tidak mampu bertahan lebih lama lagi melawan penyakitku ini '
"Kenapa bu? " tanya libra aneh
melihat ibunya, karena dia merasa, penampilannya sudah sesuai perintah ibunya.
' tapi kenapa masih saja di perhatikan dan di hentikan ' pikir hatinya.
"Mulai besok mandilah sebelum pergi sekolah, sikat gigi, berpakaian yang rapi, potong rambutmu yang gondrong itu" kata ibunya.
Libra tidak menjawab, dia hanya tersenyum menatap ibunya, lalu meraih tangan ibunya seraya meletakkan di keningnya, kemudian pergi sekolah menggunakan motornya.
Dalam perjalanan, Libra memikirkan perintah ibunya barusan, dia merasa aneh dengan sikapnya, bahkan sebelumnya, ibunya sampai memohon ke sekolah agar tidak memotong rambutnya, dengan alasan dia akan sakit karenanya. tapi sekarang
'kenapa perintahnya berubah? ' pikirnya.
Libra mulai menekan pedal gas motornya
" Reng whueengg "
Dia hanya berani menekan pedal gas motornya setelah jauh dari rumahnya
agar ibunya tidak mendengarnya.
Dan di luar itu, dia tidak peduli dengan orang lain walau mereka terganggu sekalipun dengannya.
" Ciiiiiit" suara ban motor dan mobil
bergesekan di atas jalan menghindar dari bertabrakan tepat di depan sekolah, Libra menoleh berhenti sambil menatap empat orang yang turun dari atas mobil sport kemudian menatapnya.
Sementara orang yang melihat respect
menjerit terkejut melihat kejadian.
"Hai, apa kau tidak punya mata, jalan ini bukan jalanmu" ucap seorang pengemudi mobil dengan sinis kepadanya.
Libra memarkirkan motornya lalu berdiri di sampingnya
kemudian dengan berani membalas sambil menyeringai mengejek.
" Jalan ini juga bukan jalanmu, apa urusanmu? "
Orang orang di sekitar menatap tercengang pada Libra, dia sangat berani melawan orang terkaya di kota ini.
Orang orang yang turun dari mobil menjadi kesal dan marah, kemudian seorang yang paling muda di antara mereka berkata
"apa kau tidak tau siapa aku? aku adalah Leo andika pratama, aku bisa memecatmu dari sekolah ini, berandalan sepertimu tidak cocok di sini". ejeknya
"Ha ha ha" Libra malah tertawa terbahak bahak. " pecat saja kalau kau mau, kau itu orang baru tapi sudah berani mengaturku, bodoh" balas libra
Libra hanya kalem jika di rumah atau di hadapan ibunya, tapi di luar itu, dia lebih sadis dari seekor srigala, semua orang di sekolah sudah mengenalnya.
"Nampaknya anak ini perlu di beri pelajaran" ucap geram salah satu orang dari ke empat orang itu.
Kemudian secara bersamaan tiga orang datang menghampiri Libra dengan mengepalkan tangannya.
Mereka menampar wajah Libra, tapi dengan cepat libra menghindar, dia
hanya menatap dengan wajah dingin
Kemudian seorang dari mereka menendang wajahnya, dia juga masih bisa menghindar sambil menyeringai mengejek.
"Bajingan.. pukul dia jangan kasi ampun, sepertinya anak ini bisa bela diri" teriak seorang dari tiga orang itu.
Libra hanya menyeringai mendengarnya
Mulai mengepalkan tangannya
Tatapan matanya yang tajam terlihat sangat menggerunkan siapa saja yang melihatnya, bola matanya bagai gumpalan awan mendung yang penuh misteri.
Ketiga orang itu terkesiap melihat tatapan itu, mereka seperti pernah melihatnya, tanpa bisa menghindar.
Libra memukul mereka tanpa ampun
tanpa belas kasihan tangan dan kaki mereka di patahkan, mereka hanya tergeletak kesakitan, dan Libra hanya berjongkok tepat di hadapan mereka.
"Bukankah kalian ingin memukulku?
tapi kenapa kalian hanya tidur di atas
jalan? tanya Libra mengejek tiga orang di depannya. seraya menatap seperti iblis.
ketiga orang itu hanya meringis menahan sakit, hatinya sangat ketakutan melihat tatapan itu, tatapan yang di miliki seseorang selain orang yang ada di hadapannya.
" Siapakah kau? " tanya seseorang dari tiga orang itu.
"Aku.. aku hanya orang biasa yang memang seperti ini sejak di lahirkan
kenapa? " tanya Libra dingin dan menantang.
Orang itu hanya meringis sambil menggelengkan kepalanya.
' kalau tidak salah dia pasti turunan dari tuan Danis pratama
aku sangat yakin dari tatapan mata dan
wajahnya ' batin orang itu
Sementara di sisi lain, leo merasa terhina di hadapan Libra, dia sangat geram dan marah, baru sekali ini ada orang yang berani mengejek dan mempermalukannya.
Dengan berbekal ilmu beladiri yang di pelajari dari setiap guru dan kakeknya,
dia berlari menerjang Libra yang masih berjongkok, tapi sayangnya dengan cepat Libra menghindar dan berbalik menyerang leo.
Terjadi perkelahian yang agak sengit,
tapi dapat terlihat, Libra jauh lebih unggul berbanding leo.
Libra selalu dapat menghindari serangan leo, sementara leo tidak bisa menghindari serangan Libra, dia terdesak dan terpukul mundur, Libra tidak menyia nyiakan kesempatan itu,
dia meninju telak ke wajah leo hingga jatuh tersungkur ke tanah.
Seringai puas di wajah Libra
Dia berjalan seperti iblis mendekati dan duduk di atas tubuh leo yang jatuh telungkup di atas tanah, lalu memegang kepalanya dengan kedua tangannya, berniat untuk memutar mematahkan lehernya.
"Tunggu" kata seorang dari tiga orang yang lebih dulu terkapar di tanah.
dia menatap Libra dengan panik
"Jangan lakukan itu" katanya lagi
Libra menoleh pada orang itu dengan tatapan mengerikan, tubuhnya di penuhi garis garis biru yang terlihat terang.
Itu menandakan kalau dia sudah melewati batas kemarahannya, maka dia terlihat seperti iblis di banding manusia, hanya ibunya, orang yang bisa menenangkannya.
Sayangnya ibunya ada di rumah saat ini, Libra tidak peduli dengan kata orang itu, dia mulai mengumpulkan kekuatannya untuk memutar leher leo hingga patah
"Tunggu.. mungkin dia saudaramu, tanyalah dengan ayah atau ibumu" kata orang itu lagi.
Libra terkesiap mendengar kata ibu
lalu dia menoleh dan berkata
"Aku tidak punya saudara" balasnya
"Tolonglah.. tanya ayah atau ibu yang membesarkanmu".
Entah apa yang di pikirkannya, berangsur warna biru di tubuhnya mulai menghilang, tapi dia sangat penasaran dengan kata orang itu.
Perlahan dia berdiri meninggalkan tubuh leo yang terkulai lemas, lalu pergi dengan terburu buru mengemudi motornya.
Tujuannya adalah rumah, menemui ibunya dan ingin bertanya.
Setelah mulai mendekati rumahnya,
dari jauh dia melihat ibunya sedang menjahit di teras samping rumahnya.
Setelah dekat, kemudian ibunya menolehnya, keningnya berkerut penuh dengan tanda tanya, ia meletakkan kain yang di jahitnya, lalu bertanya setelah Libra mematikan dan memarkirkan motornya.
"Kenapa kau cepat pulang nak? "
Libra tidak langsung menjawab, dia mengucapkan salam lalu meraih tangan ibunya meletakkan di keningnya, kemudian duduk di samping ibunya sambil menyusun kata kata untuk bertanya.
Ibunya terus memperhatikan keheranan lalu bertanya
"Katakan saja, apa yang ingin engkau tanyakan? "
Libra kaget, lalu berkata dengan senyumnya yang menawan.
"Bagaimana ibu tau aku ingin
bertanya? "
Ibunya tersenyum seraya menyentuh kepalanya lalu mendekatkan wajahnya.
"Aku adalah orang yang membesarkanmu, bagai mana bisa aku tidak mengenalmu? " kata ibunya
Libra menatap wajah ibunya penuh haru, lalu meletakkan kepalanya di pelukan ibunya.
"Aku hanya ingin bertanya bu, apakah aku memiliki saudara? "
Mulanya ibunya agak kaget, tapi sesaat setelah itu ia tersenyum dan berkata.
"Apakah kau ingin mendengarnya? "
Perlahan libra melepaskan pelukan ibunya, lalu menganggukkan kepalanya sambil berkata.
"Ia bu"
Kemudian ibunya diam berapa saat,
memikirkan kata kata yang tepat agar kelak libra tidak membenci keluarganya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Hadir....
2022-10-08
0
neng ade
hadir thor msh nyimak alur nya .. semangat terus.. semoga sukses selalu utk mu ya thor.. 😍
2022-10-07
0
Maya●●●
mampir juga di karyaku kak
2022-09-14
1