Manik coklat itu menyoroti tajam pada, bara api yang cukup besar dihadapannya. Amber menatap gumpalan api di depannya dalam diam. Sorot matanya bahkan kini berubah merah. Hawa panas dari bara api kini ikut menyebar kedalam hatinya. Hati yang terluka dalam, akibat tergores cinta yang palsu dari seorang pria yang dulunya ia cintai. Pantaskah ia disebut pria yang ia cintai? Setelah meninggalkan luka hati yang menganga begitu lebarnya? Sehingga cinta yang tulus itu kini berubah rasa benci. Ia amber membenci yang namanya cinta dan ia juga mengalami trauma soal pernikahan. Kalau sebahagian manusia akan bahagia di acara pernikahan mereka sehingga meninggalkan kenangan indah, maka lain halnya Amber yang mengalami peristiwa tragis penuh luka, kesedihan, hinaan dan juga cemoohan, sehingga Amber menganggap pernikahan itu adalah sebuah bencana dan mimpi buruk.
Amber masih memfokuskan, netranya pada kobaran api di depannya. Kobaran api yang dihasilkan dari kenangan tentang pria yang sudah menorehkan luka pada hatinya dan yang sudah membuat hidupnya hancur. Tidak ada lagi air mata atupun kesedihan terlihat di mata indah Amber. Yang terlihat kini hanyalah sebuah dendam dan kebencian pada sosok yang sudah membuatnya merasakan luka dan hancur.
Amber baru saja mendapatkan sepucuk kertas di bawah pintu apartemen nya. Sepucuk kertas yang kembali memporak-porandakan hatinya. Membuka kembali luka yang sekuat hati Amber sembuhkan. Sepucuk surat yang bertuliskan sebuah kata-kata perpisahan yang membuat rasa luka itu berubah benci. Yang Amber membenci pria itu. Pria yang dengan mudahnya menyuruh dirinya agar melupakannya dan mendoakan dirinya agar mendapatkan kebahagiaan lain. Surat perpisahan yang membuat Amber membenci yang namanya cinta dan pernikahan.
Amber bersumpah pada dirinya sendiri ia akan membenci dan membunuh pria itu. Sesuai janji dan permintaan pria tersebut." Benci dan bunuh aku, kalau suatu saat meninggalkanmu atau mengkhianati mu."
Amber menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya saat suara pria yang dulu ia cintai, menyapa pendengarannya. Ia menggeleng agar menghilangkan suara pria brengsek itu.
"Akkkk,!! Teriak Amber di depan kobaran api.
"Aku membencimu, sangat membencimu."
"AKU SANGAT MEMBENCIMU.! Teriak Amber.
"Sesuai permintaanmu aku akan membenci dan menghabisimu. Aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi. Dan kalau saat itu tiba, aku akan membunuhmu," lirih Amber dengan tatapan menerawang ke arah kobaran api tersebut.
"Amber! Panggil seseorang dibelakangnya.
Amber menoleh lalu tersenyum ke arah sahabatnya itu yang sedang membawa baby Gie. Amber menghampiri sahabatnya dan mengambil alih baby Gie dari gendongan sang mommy.
"Kau tampan sekali.!" Seru Amber sambil menciumi pipi gembul bayi menggemaskan itu.
Baby Gie tertawa dengan gelitikan amber di perutnya. Membuat wajah baby Gie berubah merah.
"Amber hentikan! Kau membuatnya kewalahan." Tegur, by.
"Dia begitu menggemaskan, by.!
"Hum. Dia memang sangat menggemaskan.!"
Amber mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya.
"Pergi sekarang.?
"Hum. Lebih cepat itu akan sangat baik.!" Amber terkekeh hambar.
"Keputusan yang kau ambil sudah benar. Jadi mari menyambut hari mu yang baru.!"
Amber hanya tersenyum kecil menimpali ucapan sahabatnya.
"Ayo kita berangkat sekarang. Aku dan suamiku sudah menyiapkan tempat tinggal yang baru buat mu. Jadi kau bisa dengan mudah melupakan si brengsek itu."
"Hum. Ayo.!"
Mereka berdua meninggalkan kawasan apartemen milik Amber dan Bram. Amber memutuskan menjual apartemennya dan membakar semua barang-barang milik Bram. Ia tidak menyisakan satupun barang tentang pria yang ia benci sekarang. Tapi masih ada satu kenangan yang terlupa olehnya. Yah sebuah tato di bagian atas dadanya. Sebuah tato mawar kecil dan terselip nama Bram disana. Sebuah tato yang dibuat oleh Bram sendiri. Pembuatan tato yang penuh keromantisan dan sikap lembut Bram yang, setiap mengukir tinta dengan percikan api maka Bram akan mengakhirinya sebuah kecupan hangat dan juga hembusan nafasnya.
Amber menggelengkan kepalanya untuk mengusir bayang-bayang pria itu. Amber harus bisa melupakannya dan ia yakin pasti bisa.
Amber menoleh ke belakang menatap bangunan tinggi di belakangnya. Apartemen yang dulunya dipenuhi oleh cinta dan kehangatan. Tapi hari ini Amber meninggalkan semuanya.
"Selamat tinggal kenangan terindah.!" Batin Amber dan membalikkan kembali pandangannya lurus kedepan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Cou Yen
memank she sakit banget klw di tgl sperti itu..aku prnah ada di posisi itu..
dan sakit nya bercampur aduk jadi 1...
dan sampe aku tdk melupakan hal itu..
tpi,sumpah ku pulak yg berlaku pada nya..
dan benar ada nya..
dia juga di tgl sama pasangan nya seperti yg dia lakukan pad ku dlu.
2023-02-05
0
Muhammad Iqbal
lanjut
2022-12-31
0
🍀fatima🍀
semangat amberrr,kamu harus bisa lupannn brammm
2022-11-22
0