Matahari menyinari kamar Amber, saat gorden yang jarang terbuka itu, kini terbuka lebar. Membuat tidur Sang pemilik kamar terusik. Amber mengerjap berlahan. Dia memicingkan matanya saat silau cahaya matahari menyapa Indar penglihatannya itu.
Amber menyengit kaget. Ia segera bangkit saat ia menyadari kalau hari ini adalah hari istimewanya bersama kekasih. Kekasih.?
Amber menoleh kesamping dimana ia semalam memeluk tubuh hangat dan wangi pria kesayangannya.
Amber menukik alisnya saat tidak mendapati sang puja hati di sisinya.
"Dear." Cicitnya
"Selamat pagi, nona." Sapa seorang wanita dengan nada ramah.
Amber mengalihkan pandangannya kepada sosok asing itu dengan alis menukik tajam.
"Saya diperintahkan tuan Bram membantu anda bersiap, nona." Ujar wanita itu, saat mengerti arti tatapan binggung amber.
"Dimana kekasih ku.?" Tanya Amber tidak sabaran.
"Tuan Bram, berangkat lebih dulu kehotel,nona." Sahut wanita itu.
"Begitukah.!
"Iya, nona. Dia ingin menyiapkann persiapan pernikahan kalian."
"Hum!
"Sekarang bersiaplah, nona. Sebentar lagi mobil jemputan anda akan tiba."
"Hum."
Amber pun menurut, ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Senyum terus saja tersungging di bibirnya. Hari ini adalah hari paling ia nanti bersama pria kesayangannya itu.
Amber berharap semua berjalan dengan rencana mereka dan tanpa ada gangguan. Entah itu dari pihak Bram ataupun dari daddy nya sendiri.
*
*
*
"Oh God. Anda sangat cantik nona." Puji perias itu, saat ia menyelesaikan pekerjaannya. Ia begitu terpesona melihat kecantikan Amber, meskipun hanya dengan riasan sederhana dan juga sebuah gaun sederhana, Amber terlihat bak bidadari.
"Izinkan aku mengambi gambar anda, nona." Izin perias itu.
"Baiklah." Balas Amber.
Kini Amber bergaya layaknya seorang foto model, khusus gaun pengantin.
Ia mengambil beberapa, gaya dan tempat untuk menyimpan momen pernikahannya hari ini.
"Sudah. Sekarang waktunya kita berangkat." Ajak perias itu dan memberikan aba-aba kepada asistennya, untuk membantu Amber berjalan.
*
*
*
"Oh Tuhan, Amber.!! Pekik Ruby, saat memasuki sebuah ruangan yang kini di gunakan oleh Amber.
"Aku sampai tidak mengenali mu.?" Heboh Ruby dengan binar kebahagiaan.
"Kau begitu sangat cantik.!" Puji-nya kepada Amber yang kini tersipu malu.
"Lihatlah, kau tersipu.!" Goda Ruby.
"Berhentilah menggoda ku, by." Rengek Amber.
"Aku yakin, Bram akan terpesona pada mu.!"
"Tiap hari dia, selalu terpesona padaku."
"Kali ini dia akan pangling padamu."
"Berhentilah, Ruby. Kau membuatku gugup."
"Ayolah, santai saja."
"Apa kau tau, Bram menyulap ballroom hotel ini sangat mewah."
"Benarkah.?
"Hum. Kita seakan di dunia salju,"
"Aku penasaran,!
"Sabarlah, nanti juga kau bakalan melihatnya."
"Aku tinggal sebentar yah? Nanti mommy yang mendampingi mu bersama bibj lili."
Amber hanya mengangguk kepalanya, patuh. Hatinya kini merasa tidak nyaman. Ia merasa gelisa apalagi pagi ini ia belum melihat pria kesayangannya itu.
Amber meremas gaun pengantinnya untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba hadir.
"Oh Tuhan. Semoga semuanya baik-baik saja." Doa Amber.
*
*
*
1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam kemudian.
Amber yang sejak tadi gelisa dan mondar-mandir saat dirinya menunggu seseorang memanggilnya untuk menuju altar. Tapi sudah cukup lama amber menunggu tapi, tak satu orangpun yang menyemputnya.
Amber berjalan kearah pintu dan keluar dari ruangan itu, yang tiba-tiba membuat dirinya mendadak gelisa dan sesak.
Amber menyusuri, setiap lorong ballroom tersebut yang dihiasi sebegitu indahnya. Sebuah dekorasi yang menjadi impiannya. Amber terpesona dengan dekorasi pernikahan yang begitu sangat indah. Dia melupakan tujuannya untuk melihat keadaan di sekitar tempat, dirinya dan Bram mengucapkan janji suci pernikahan.
Hari mulai siang tapi dirinya masih menunggu, bukankah tadi Ruby mengatakan sebentar lagi ia akan di jemput mommy? Tapi sekarang hari sudah siang tapi acara pernikahan mereka belum di mulai.
Amber menukikan alisnya binggung saat tempat itu sunyi. Ia begitu heran saat tak satupun manusia di ballroom hotel tersebut.
"Apa yang terjadi.?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Amel Munthe
kasihan banget amber di tinggal bram kerna ibundanya menculik bram di hari pernikahannya
2023-02-04
0
Muhammad Iqbal
malang mbar.... bercinta harap bahagia ternyata nelangsa...
2022-12-31
0
Ryanty Syuryanty
duuhh kasihan nya amber
2022-12-15
1