Sahabat

Geo berjalan cepat menuju ke ruang rapat di kantornya. Di belakang pria itu Kiara sebagai asisten CEO tengah mengikutinya. Di rumah mereka sepasang suami istri namun di perusahaan mereka adalah rekan kerja.

Kiara tampak kesulitan mengikuti langkah jenjang Geo. Di tambah kedua tangannya harus membawa beberapa berkas untuk rapat kali ini.

"Selamat pagi pak Geo," sapa karyawati-karyawati di perusahaan itu. Mereka tengah mencari muka di hadapan sang CEO. Ketika tiba menyapa Kiara, mereka tampak begitu tak ramah.

Kiara terbiasa mendapat tatapan cemburu dari mereka. Namun dia tidak ingin memikirkannya. Geo tidak membalas sapaan mereka. Dia hanya sesekali tersenyum saja. Bagi Kiara Geo memang tampak begitu dingin dengan wanita.

Kiara tertinggal jauh dari Geo. Karena tidak hati-hati dia tidak sengaja menabrak seseorang. Berkas-berkas di tangannya ikut terjatuh.

"Ah maaf nona," ucap pria yang menabrak Kiara. Dia membantu Kiara mengambil berkas-berkas yang berserakan di lantai. Saat kedua tangan mereka tak sengaja bersentuhan. Kiara menatap wajah pria itu.

"Anda?" sapa nya. Pria itu juga memperhatikan Kiara. Keduanya beradu pandang dan saling mengingat pertemuan mereka dahulu.

"Ah maaf, saya tidak sengaja. Apa kamu baik-baik saja?" tanya pria yang ternyata adalah Arman. Pria yang pernah berbelanja di toko milik Kiara.

"Saya baik-baik saja, terima kasih," Kiara menerima berkas-berkas yang di berikan oleh Arman.

"Kamu kan pegawai di toko baju itu kan?" tanya Arman.Kiara merasa canggung karena di kira pegawai toko oleh Arman.

"Ah iya," jawabnya canggung.

"Kiara!" panggil Geo yang sudah berjalan cukup jauh dari keduanya. Arman dan Kiara menoleh ke arah Geo.

"Iya pak!" jawab Kiara.

"Maaf saya harus bekerja dahulu, sampai jumpa!" pamit Kiara. Arman di tinggalkan begitu saja. Kiara segera berlari kecil untuk bisa mencapai tempat Geo saat ini.

"Ternyata dia bekerja dengan pak Geo," gumam Arman. Dia segera mengikuti keduanya. Kebetulan dia juga harus mengikuti rapat bersama Geo.

Kiara berjalan cepat di belakang Geo. Hingga keduanya sampai di depan ruang rapat. Kiara yang berjalan dengan menunduk tidak mengetahui bahwa Geo tiba-tiba berhenti. Alhasil dia tidak sengaja menabrak punggung Geo.

"Aduh!" erangnya merasa sakit di dahinya. Geo membalikkan badan.

"Bisa nggak sih bekerja dengan baik, atau mau aku potong gaji kamu?" ancam Geo.

"Maaf pak, saya tidak akan mengulangi lagi," janji Kiara.

Keduanya segera masuk ke dalam ruangan. Di sana sudah banyak manajer yang tengah menunggu Geo tiba.

Diantara beberapa orang itu,ada Arman di sana. Kiara dan Arman sempat beradu pandang, setelah itu keduanya fokus untuk memulai rapat.

Geo memimpin rapat dengan cepat, dia begitu mahir dalam hal tersebut. Setelah selesai,semuanya kembali ke tempatnya bekerja. Kiara juga harus kembali, namun ketika hendak meninggalkan ruang rapat itu.Arman mendekati Kiara.

"Hai," sapa nya. Kiara tersenyum kecil,Geo yang tak jauh dari keduanya memperhatikan mereka.

"Kita sering bertemu, tapi aku tak tahu namamu. Perkenalkan aku Arman, siapa nama kamu?" tanya Arman memperkenalkan dirinya.

"Saya Kiara," sambut Kiara menggapai telapak tangan Arman yang sudah mengayun di depannya.

"Nama yang bagus," ucap Arman, seketika wajah Kiara memerah karena malu.

"Ehem!" suara Geo berdehem membuat keduanya canggung. Mereka lupa masih ada orang lain di sana.

"Ah maaf," ucap Arman.

"Ini masih di kantor, kalau mau ngobrol nanti saja kalau sudah pulang," sindir Geo. Tiba-tiba dia menjadi kesal melihat keduanya.

"Baiklah," jawab Arman. Kiara segera membawa berkas-berkasnya.

"Saya permisi dulu," ucap Kiara pada keduanya.

Arman tak berhenti memperhatikan Kiara yang mulai menjauh. Senyum kecil tersungging di bibirnya.

"Udah merhatiinnya?" tanya Geo pada Arman.

Arman beralih menatap Geo dengan sedikit canggung, karena ketahuan memperhatikan Kiara.

"Sorry bro, dia mengingatkanku pada seseorang, tapi aku sedikit lupa dimana dia sekarang," jawab Arman.

"Apa istimewanya dia? Bukan wanita yang cantik!" Geo tidak tahu apa yang menarik dari Kiara.

"Memang bukan wanita cantik, tapi punya daya pikat yang kuat. Itu sih yang aku lihat," jawab Arman.

"Oh iya ngomong-ngomong, dia asisten barumu itu kan?" tanya Arman lagi. Geo mengangguk.

"Bagus juga," ucap Arman senang.

"Bagus kenapa?"

"Tentu saja aku akan sering-sering bertemu dengan dia!"

"Tidak boleh!" Geo tanpa sadar melarangnya. Arman terkejut dengan sikap Geo sekarang. Dia menatap heran padanya.

"Ah maksudku, lain kali saja oke!" Geo segera meninggalkan Arman di ruang rapat.

"Kenapa dengannya? jarang-jarang dia bersikap seperti itu?" gumam Arman yang heran melihat sahabatnya seperti itu.

Ketika jam pulang kerja, Kiara menunggu taksi di depan kantornya. Kebetulan dia tidak membawa motornya hari ini, karena terburu-buru.

"Kenapa lama sekali sih?" gumam Kiara tidak sabar menunggu taksinya. Malam ini hujan juga turun begitu deras. Kiara hanya bisa menunggu di lobby kantor.

Sedangkan Geo, dia meninggalkan Kiara tanpa memberikannya tumpangan pada gadis itu.

"Kiara!" panggil Arman yang berada di dalam mobil. Dia berhenti tepat di depan Kiara.

"Hai," sapa Kiara.

"Lagi nunggu jemputan?" tanya Arman.

"Ah iya nunggu taksi datang," jawab Kiara singkat.

"Ayo aku antar, udah malam juga gak baik buat gadis di luar sini," ajak Arman.

"Wah tidak perlu, malah ngerepotin kamu nanti," jawab Kiara segan.

"Gak apa-apa, ayo masuk," ajak Arman. Kiara terpaksa menurutinya. Keduanya melaju di antara rintik hujan yang semakin banyak.

"Dimana alamat rumahmu Kiara?" tanya Arman.

Kiara hanya memberi alamat komplek perumahan milik Andara. Bukan alamat tepat rumahnya.

"Wah kebetulan sekali, rumah ini dekat dengan rumah pak Geo," ucap Arman. Kiara mendelik, ternyata Arman tahu rumah Geo.

"Kalian sangat dekat ya?" tanya Kiara penasaran.

Arman mengangguk.

"Ya begitulah,kami sahabat sejak kecil. Cuma akhir-akhir ini saja jarang bersama karena kesibukan masing-masing."

Jawaban Arman sudah cukup membuat Kiara lebih berhati-hati. Dia takut statusnya ketahuan oleh orang lain. Bahwa dia telah menikah dengan Geo.

Episodes
1 Kiara
2 Inikah Keluarga
3 Kakek Andara
4 Harus Menerima
5 Perjodohan
6 Hal Aneh
7 Akhirnya Sadar
8 Balas Dendam
9 Tolong Aku
10 Terkunci Bersama
11 Cinta Tidak Bisa Di Paksa
12 Menikah dengan Ceo
13 Sahabat
14 Tinggal Berdua
15 Mati Lampu
16 Masa Lalu
17 Semangkok Mie
18 Makan Bersama
19 Aktifitas Malam
20 Cicit
21 Mulai Cemburu?
22 Tidak Dapat Mengendalikan Diri
23 Pesaing
24 Tak Akan Terulang
25 Gagal Lagi
26 Alina
27 Jangan Menjadi Pengganggu
28 Rencana Jahat
29 Kemana?
30 Harta Kiara
31 Menyesali
32 Ara dan Gogo
33 Dia Milikku
34 Rencana Bulan Madu
35 Pupus
36 Bersekutu
37 Masuk Perangkap
38 Tidak Percaya
39 Kecurigaaan
40 Hamil
41 Jangan Pergi
42 Merasa Kehilangan
43 Ingin Tinggal
44 Hidup Baru
45 Masuk Ke Hutan
46 Menemukan mu
47 Pulang ke Rumah
48 Kebohongan Alina
49 Istri Kedua
50 Persiapan Pernikahan
51 Terbongkar
52 Jangan Pisahkan Kami
53 Janji Setia
54 Cinta Satu Malam
55 Tanda Lahir
56 Terlambat
57 Siapa Ayahnya?
58 Belum Siap
59 Gugurkan
60 Arin Pergi
61 Sahabatku
62 Berubah Pikiran
63 Tanggung Jawab
64 Menikah
65 Pria Malang
66 Menampung Orang
67 Carilah Pasanganmu
68 Panggilan Misterius
69 Tuan Muda
70 Foto Putri Kecil
71 Rahasia Besar
72 Kebenaran
73 Mama
74 Harus Kembali
75 Menjadi Ibu
76 Berpasangan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Kiara
2
Inikah Keluarga
3
Kakek Andara
4
Harus Menerima
5
Perjodohan
6
Hal Aneh
7
Akhirnya Sadar
8
Balas Dendam
9
Tolong Aku
10
Terkunci Bersama
11
Cinta Tidak Bisa Di Paksa
12
Menikah dengan Ceo
13
Sahabat
14
Tinggal Berdua
15
Mati Lampu
16
Masa Lalu
17
Semangkok Mie
18
Makan Bersama
19
Aktifitas Malam
20
Cicit
21
Mulai Cemburu?
22
Tidak Dapat Mengendalikan Diri
23
Pesaing
24
Tak Akan Terulang
25
Gagal Lagi
26
Alina
27
Jangan Menjadi Pengganggu
28
Rencana Jahat
29
Kemana?
30
Harta Kiara
31
Menyesali
32
Ara dan Gogo
33
Dia Milikku
34
Rencana Bulan Madu
35
Pupus
36
Bersekutu
37
Masuk Perangkap
38
Tidak Percaya
39
Kecurigaaan
40
Hamil
41
Jangan Pergi
42
Merasa Kehilangan
43
Ingin Tinggal
44
Hidup Baru
45
Masuk Ke Hutan
46
Menemukan mu
47
Pulang ke Rumah
48
Kebohongan Alina
49
Istri Kedua
50
Persiapan Pernikahan
51
Terbongkar
52
Jangan Pisahkan Kami
53
Janji Setia
54
Cinta Satu Malam
55
Tanda Lahir
56
Terlambat
57
Siapa Ayahnya?
58
Belum Siap
59
Gugurkan
60
Arin Pergi
61
Sahabatku
62
Berubah Pikiran
63
Tanggung Jawab
64
Menikah
65
Pria Malang
66
Menampung Orang
67
Carilah Pasanganmu
68
Panggilan Misterius
69
Tuan Muda
70
Foto Putri Kecil
71
Rahasia Besar
72
Kebenaran
73
Mama
74
Harus Kembali
75
Menjadi Ibu
76
Berpasangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!