Alana duduk dalam mobil yang mengantarnya ke kampus, perempuan itu tampak berpikir sangat keras.
'Ayah tidak pernah setengah-setengah dalam bertindak, dia selalu menyelesaikan segala sesuatu yang ia mulai. Tapi kenapa sekarang...? Mungkinkah ayah sebenarnya memiliki maksud dan tujuan yang lain?' Alana mengerutkan keningnya lalu dia menggelengkan kepalanya dengan keras.
"Ayah tidak seperti itu, dia tidak akan memanfaatkan orang lemah untuk menekan musuhnya." Kata Alana meyakinkan dirinya sendiri.
Namun, meski dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, di dalam satu titik kecil di hatinya dia masih merasa ragu.
"Tolong antar saya ke jalan xx." Tiba-tiba kata Alana setelah dia memikirkan sesuatu.
"Baik Nona," jawab sang supir lalu mobil itu segera berputar arah dan setelah beberapa menit Alana tiba di sebuah salon kecantikan yang merupakan salon milik temannya.
"Hei,, Alana!!! Kemarilah..! Aku punya produk baru yang pasti kau sukai!" Emily melambaikan tangan pada Alana.
"Produk apa itu?" Tanya Alana mendekati Emily.
"Lihat ini,, ini adalah lotion yang baru saja rilis, wanginya sangat harum dan khasiat untuk kulit sangat luar biasa!" Kata Emily membuka salah satu lotion di tangannya dan menuangkannya di permukaan kulit tangan Alana.
"Ya,, aku akan membeli dua buah," ucap Alana membuat mata Emily langsung melotot kegirangan.
"Tentu! Aku akan membungkusnya sekarang!" Seru Emily sangat senang, perempuan itu baru akan pergi untuk membungkus pesanan Alana ketika Alana menarik baju Emily.
"Ada apa?" Tanya Emily.
"Aku butuh bantuanmu." Kata Alana.
"Apa itu?" Tanya Emily lalu Alana langsung menariknya ke sebuah pojokan dan mereka berdiskusi selama beberapa menit sebelum Emily menarik Alana memasuki ruangan lain.
"Kau yakin? Bagaimana kalau ayahmu mengetahuinya lalu dia menjadi marah?" Emily bertanya dengan cemas ketika dia sedang mengobrak-abrik lemari untuk mencari pakaian yang tepat untuk Alana.
"Ayahku tidak akan marah, lagi pula awalnya ayahku memang menyuruhku untuk melindunginya." Ucap Alana.
"Baiklah, kalau begitu aku hanya perlu berbohong pada supirmu bahwa kau sedang menjalani treatment kecantikan yang sangat panjang di sini. Tapi, kalau sampai pengawamu tiba-tiba curiga dan ingin melakukan pengecekan, bagaimana?" Emily berkata dengan cemas sebab dia takut kalau Alana sampai ketahuan berbohong.
"Jangan takut, ayahku tidak akan membunuhku kok." Ucap Alana.
Akhirnya sesuai dengan kesepakatan mereka Alana selesai berdandan seperti pria.
"Ahh, kau melakukannya dengan sangat sempurna. Lilin di wajahku terasa sangat kaku tapi tidak kentara kalau ini adalah hidung palsu." Kata Alana menyentuh lilin yang ditempelkan di beberapa permukaan kulit wajahnya.
Sekarang wajah Alana terlihat lebih panjang, hidung lebih mancung dan terlihat seperti pria yang sedikit membosankan.
"Jangan menyentuhnya secara terus-menerus atau lilinnya akan rusak. Sekarang gunakan ini," Emily memakaikan topi pada Alana lalu penyamaran alanan menjadi sempurna.
Emily tersenyum puas melihat mahakaryanya lalu perempuan itu berjalan ke arah lemari dan mengambil sebuah kunci motor.
"Ingat, ini adalah motor kesayangan Kakakku, kau tidak boleh membuatnya lecet bahkan hanya setitik pun. Nyawaku berada di kunci ini, mengerti?!"
"Iya aku mengerti." Kata Alana mengambil kunci dari tangan Emily lalu perempuan itu menggunakan jalur samping untuk meninggalkan salon.
Beberapa menit mengendarai motornya Alana akhirnya tiba di alamat yang sudah ia cari tahu merupakan rumah tuan Hans.
"Rumahnya besar juga, tetapi dia selalu ke kampus menggunakan pakaian yang sederhana. Mungkinkah Dia tidak diberikan fasilitas yang memadai di rumah itu?" Alana memperhatikan rumah Hendrik dari seberang jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Yeni Putra
Alana ayo bantu Hendrik
2022-04-25
1
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
ayo Alana
2022-04-10
4
💮Aroe🌸
fighting, alana😘😁
2022-04-10
4