"Apa?! Pria itu tidak pulang?!" Hans berteriak marah karena tidak percaya putranya yang culun dan bodoh itu berani-beraninya tidak pulang selama 1 malam.
"Kabur kemana dia?!" Teriak Hans pada asistennya.
"Maaf tuan, kami tidak berhasil melacaknya." Jawab sang asisten semakin membuat Hans meledak hingga melemparkan beberapa barang ke lantai.
"Selidiki!" Perintahan dengan garam.
Pria itu duduk di kursinya sembari menonton keningnya yang terasa berat memikirkan satu-satunya pewarisnya membuatnya sangat kelimpungan.
"Semua ini salah wanita itu, seandainya dia tidak meninggal di depan rumah, Hendrik tidak akan berakhir seperti ini! Ha...! Dasar wanita sialan!!" Geram Hans sangat marah ketika dia kembali ingat Bagaimana mantan istrinya mengalami kecelakaan di depan rumahnya, tepat di hadapan putranya.
'Seandainya aku masih bisa punya anak, Aku tidak akan pernah mengurusi anak bodoh itu!' kata Hendrik dalam hati merasa menyesal pada dirinya yang tidak berguna.
Dia sudah mencoba berbagai pengobatan, namun dia tidak pernah mendapatkan kesembuhan bahkan setelah menghabiskan banyak sekali uang.
Pria itu masih berpikir dengan keras ketika asistennya kembali memasuki ruangan.
"Katakan!" Perintahan dengan suara yang masih mengandung kemarahan dan kekesalan.
"Saya mendapat kiriman video dari tuan Romi," kata asisten itu menyerahkan iPad pada Hans.
Baru saja memutar videonya, wajah sudah berubah menjadi pucat.
Putranya telah mempermalukan nya!
Di dalam video itu dia melihat putranya sedang menggunakan pakaian pelayan dan memasuki sebuah ruangan lalu meletakkan beberapa cemilan di atas meja.
Yang kedua berpindah pada sebuah rumah kaca di malam hari di mana putranya duduk di bawah lantai dengan kaki terlipat lalu seorang perempuan mengulurkan tangannya meminta minuman. Putranya yang duduk di lantai dengan hati-hati memberikan minuman pada perempuan itu.
"Sialan...! Beraninya mereka memperlakukan putraku seperti ini!" Teriak Hans sangat marah.
Ini adalah penghinaan bagi keluarganya! Terlebih, yang menghinanya adalah saingan bisnisnya!
"Pergi jemput dia dari tempat itu! Sudah cukup dia mempermalukan ku!" Ucap Hans penuh kemarahan.
Sang asisten yang mendampingi Hans langsung menjalankan perintah dari tuannya lalu menyuruh sekelompok orang untuk menjemput Hendrik dari kediaman Xionir.
Ketika para bawahan berpikir mereka akan kesulitan membawa pulang tuan muda Mereka, ternyata ketika tiba di sana Mereka melihat Hendrik sudah berdiri di depan rumah keluarga Xionir.
Pria itu masih menggunakan pakaian pelayan dan sepertinya memang sedang menunggu mereka menjemputnya.
"Masuk ke dalam mobil!" Perintah sang pengawal dari dalam mobil diikuti Hendrik yang segera duduk di kursi penumpang.
Beginilah cara para pengawal memperlakukan Hendrik karena Hendrik tidak pernah mengadukan mereka maka, para pengawal yang merupakan bawahan ayahnya juga ikut mengolok-olok Hendrik.
Mobil melesat meninggalkan kediaman Xionir.
Seorang perempuan yang sedari tadi berdiri di lantai 2 memandangi pria yang menunggu jemputan nya kini memasuki ruanha.
'Jadi dia adalah anak dari musuh besar ayah?' Aluna bergumam dengan rasa sedih.
"Putri ayah, ada apa?" Suara seorang pria paruh baya langsung mengagetkan Alana dari lamuannnya.
"Ayah," kata Alana mendekati ayahnya.
"Kenapa tampak sedih? Apa karena kacungmu sudah kembali?" Tanya Romi yang belum tahu bahwa putrinya sudah mengetahui identitas Hendrik.
Alana mengangkat wajahnya dan menatap ayahnya "Aku sudah tahu siapa dia, dia adalah putra dari musuh besar ayah. Iya 'kan?"
Romi terdiam sesaat lalu menjawab, "Ya, putri ayah benar."
"Kalau begitu, mengapa ayah menyuruhku melindunginya? Bukannya membiarkannya saja diinjak-injak oleh para mahasiswa di kampus?" Tanya Alana.
Romi memandang putrinya 'Itu karena Ayah ingin membuat Hans sangat marah ketika melihat putranya malah diperbudak oleh anak dari musuh besarnya.'
"Ayah melakukannya hanya karena tidak tega melihatnya. Di waktu dia berumur 5 tahun dia adalah pria yang sangat pintar, Dia memiliki seorang ibu yang sangat menyayanginya, tetapi karena ayahnya yang mulai bermain wanita, rumah tangga mereka menjadi hancur dan ibunya meninggal tepat ketika ibunya di usir oleh ayahnya dari rumah. Sejak saat itu Hendrik berubah menjadi pria yang bodoh dan selalu diolok-olok bahkan oleh pembantunya sendiri. Ayah merasa kasihan padanya." Jawab Romi.
"Jadi Ayah menyuruhku melindunginya karena Ayah merasa kasihan padanya?" Tany Alan.
Dia pikir ayahnya sedang memanfaatkan Hendrik, tapi ternyata....
"Ya, tapi sekarang kau tidak perlu melakukannya lagi. Ayah tidak mau kau kesusahan." Ucap Romi.
Tujuannya sudah tercapai jadi dia tidak perlu menggunakan putrinya lagi. Sekarang Hans akan sangat berhati-hati dengannya karena jika video yang ia kirim pada Hans tersebar, maka pria itu akan sangat malu!
Kartu as sudah di tangannya, waktunya menunggu waktu yang tepat untuk menggunakannya.
Ini menjadi peringatan besar bagi Hans!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Sutardi Sutardi
Hendrik
2022-08-22
0
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
untung aja si hendrik gak cengeng...
2022-04-09
2
💮Aroe🌸
kemana kau tuntun mereka, romi...😏 eh, otor😂
2022-04-08
4