14. Sebuah surat

"Ooh.. Maksud Nona koin?" Jawab Fang yin mengerti apa yang di maksud Xia yu.

"Ya koin, apa aku memilikinya?" Jawab xia yu dan kembali ke topik tadi

"maaf nona saya tidak tau apakah nona mempunyai koin atau tidak..! tapi coba nona ingat-ingat apakah nona mempunyai simpanan atau tidak..?" jawab fang yin memberikan solusi

"hm... baiklah aku akan coba mengingat barang kali memang aku mempunyai simpanan sedikit koin atau barang berharaga lainnya" jawab xia yu mengiyakan solusi yang di beritahu oleh fang yin. kini xia yu menutup matanya mencoba mencari ingatan xia wei, tidak lama muncul ingatan xia wei yang sedang menyembunyikan sebuah kotak kecil dibawah tempat tidur.

xia yu senang mendapatkan ingatan xia wei mungkin xia wei mempunyai sedikit simpanan didalam kotak itu. xia yu bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah tempat tidur, dia berjongkok untuk melihat apakah kotak itu ada atau tidak dan ternyata kotak itu masih ada. xia yu mengambil kotak itu kemudian duduk dipinggir tempat tidur, dia membuka kotak itu dengan hati-hati setelah terbuka xia yu dapat melihat isi didalam kotaknya.

ada 5 barang didalam kotaknya, sebuah kalung bunga berumbai. dua kertas yang berbeda cara penyimpanannya yang satu telipat rapi dan yang satunya tergulung tak beraturan, jepit rambut bunga berwarna biru berumbai, sebuah kipas putih bernama pangeran minghao, dan satu kantung berwarna merah.

xia yu penasaran dengan ke dua kertas yang berbeda itu, dia membuka kertas yang terlipat rapi terlebih dahulu dan melihat apa yang tertulis de kertas itu. xia yu melihat tulisan china yang berjajar rapi ke bawah ada sebuah nama diakhir tulisan 'permaisuri Li wei' gumam xia yu (permaisuri Li wei adalah ibu dari xia wei yang telah meninggal) karena penasaran xia yu membaca surat itu.

kepada anakku xia wei nuan yan terkasih

Nak, menjadi orang baik tidak akan pernah rugi

suatu saat, kebaikan itu akan kembali padamu tanpa kamu minta

tanpa kamu memelas kepada alam semesta

percyalah,.. dewa tidak tidur walau sedetik saja.

ketika hati tak menentu, jagalah lidah dari ucapan

terkdang diam mempunyai peran penting agar tak menyakiti seseorang

nak maafkan ibumu yang tak bisa menjagamu lebih lama karena ibu akan meninggalkan dunia ini terlebih dahulu ingatlah pesan ibu, waspadalah kepada selir yenny dan anaknya karena keadaan ibu yang seperti ini adalah ulah mereka. _permaisuri Li wei

'sungguh tragis kau xia wei,..! kau menuruti nasehat ibumu agar kau bungkam tapi apa yang kau dapatkan adalah seekor ular betina malah melahap kehidupanmu sampai nyawamu hilang. sungguh wanita penyihir si steril itu tak berprikemanusiaan karena harta dan kuasa diadalam keluarga mampu berbuat keji dan merebut hak orang itu. sungguh bi***b..' gerutuan xia yu setelah membaca surat dari ibu xia wei

xia kembali merapikan surat dari ibunya xia wei dan mengambil kertas yang digulung kemudian membuka kertas itu untuk di lihat tulisan apa yang terdapat dari kertas itu.

xia wei aku mohon kau jangan pernah kemabli ke rumah,

kau telah membuat aku malu karena kelakuanmu kau mencoreng nama baik keluarga.

kau bukan lagi anakku kehadiranmu tak akan pernah aku harapkan,kau hanya orang asing yang tidak berguna.

memalukan ingat kata-kata ku dan jauhi juga adikmu aku tak akan pernah membiarkan kau mendekatinya.

tinggglah bersama suami yang kau dapatkan dengan menjebaknya sungguh gadis yang menjijikan.

_jendral ho

'ayah..huh..! sungguh menjijikan keluaragamu xia wei, pria tua yang kau sebut ayah..! lebih memilih wanita steril itu dan anaknya. dan membuang anak dari istri resminya. sungguh keluarga yang ke**m. maaf xia wei jika menurutmu aku harus menyangi seorang pria tua seperti dia maaf aku tak mau. aku akan membalaskan rasa sakit yang kau jalani selama ini kepada orang-orang yang telah menyakitimu dan untuk adikmu kita lihat saja nanti sikapnya terlebih dulu' gumam xia yu dalam hati.