CH 6 : Pertempuran Yang Heboh

Evan mengeluarkan pedangnya yang diselimuti energi elemen petir yang sangat kuat.

"Pedang Naga Petir!" ucap Evan mengayunkan pedangnya.

Dengan Jurus Pedang Naga Petir miliknya, Evan membantai ratusan prajurit pemberontak hanya dalam satu kali serangan pedang.

Sementara itu di sisi lain, tampak tubuh Sea Lin yang diselimuti oleh aura energi kegelapan yang sangat kuat.

"Ledakan Darah!" ucap Sea Lin melempar Bom Darah yang ada di tangannya.

Dengan melempar satu Bom Darah dan menciptakan satu ledakan besar, Sea Lin berhasil membunuh ratusan prajurit pemberontak hanya dalam waktu sekejap mata.

Keduanya saling menyerang dan membunuh disisinya masing-masing.

Sementara itu di lokasi lain, terlihat Cao Cao yang hanya diam melihat kehebatan Evan dan Sea Lin dalam pertempuran.

"Setelah melihat Kak Evan dan Kak Sea Lin maju ke Medan Perang, aku merasa seperti orang tidak berguna dalam peperangan ini!" kata Cao Cao pada dirinya sendiri.

Pertempuran dikuasai oleh Evan dan Sea Lin. Kedua orang itu menciptakan ledakan-ledakan kuat yang tiada habisnya.

Benteng pertahanan Ibukota yang merupakan benteng pertahanan yang sangat kuat dan tebal, dihancurkan dengan sangat mudahnya oleh serangan yang diberikan oleh Evan dan Sea Lin.

Mereka terus melancarkan jurus dan serangan mereka, hingga menciptakan pertempuran yang sangat heboh yang dipenuhi oleh suara ratusan ledakan.

Suara pertempuran Evan dan Sea Lin, terdengar sampai ke tempat pertempuran Yu Zhong dan yang lainnya.

"Sepertinya Tuan Jenderal dan Komandan Lin sudah masuk ke dalam Medan Perang. Mereka berdua selalu saja membuat kehebohan seperti ini saat berada dalam pertempuran!" kata Sai yang sangat paham dengan gaya bertempur Evan dan Sea Lin.

"Jika Tuan Jenderal dan Komandan Lin sudah masuk ke dalam Medan Perang, maka Perang sudah dapat dipastikan akan segera berakhir!" kata Qiu Shen melanjutkan.

"Tuan Jenderal dan Komandan Lin sudah menguasai Pertempuran mereka. Kita juga tidak boleh kalah dari mereka!" kata Yu Zhong memberi semangat kepada yang lainnya.

Setelah mendengar perkataan dari Yu Zhong, kemudian Qiu Shen dan yang lainnya bertempur dengan semakin hebat dalam pertempuran mereka.

Pertempuran semakin memanas. Pasukan Pemberontak yang tidak memiliki pemimpin untuk memimpin pertempuran menjadi kacau balau.

"Sial! Kenapa Kaisar masih belum datang? Musuh kita sangat hebat! Jika kita tidak memiliki seseorang yang dapat memimpin Pertempuran, cepat atau lambat kita semua pasti akan dikalahkan!" kata salah seorang Prajurit Pemberontak.

Evan yang mendengar apa yang dikatakan oleh Prajurit tersebut, kemudian langsung menjawabnya.

"Apakah kalian sedang menunggu bantuan dari Kaisar Rendahan itu? Aku beritahu kalian, Mereka tidak akan datang! Mereka semua sudah kami bunuh!" kata Evan dengan kencang hingga terdengar oleh semua Prajurit Pemberontak yang ada di sekitarnya.

Para prajurit pemberontak yang mendengar itu merasa sangat terkejut. Namun mereka tidak ingin langsung mempercayai perkataan Evan begitu saja. Karena sekali mereka percaya, maka semangat perang mereka akan padam.

"Kau jangan berani membohongi kami! Kaisar dan Sekutunya adalah Kultivator Tingkat Kaisar Emperor, mereka tidak akan mati semudah yang kamu katakan!" kata salah seorang Prajurit Pemberontak sambil mengarahkan senjatanya ke arah Evan.

"Terserah kalian mau percaya atau tidak dengan apa yang aku katakan. Tetapi akan aku ingatkan kepada kalian. Jika Kaisar dan Para Sekutunya benar-benar masih hidup, mereka pasti sudah dari tadi datang kesini untuk membantu kalian. Kalian pasti tahu ledakan besar yang baru saja menghancurkan Istana Kerajaan! Kalian jangan membohongi diri kalian sendiri lagi. Kalian pasti tahu jelas, Kaisar dan Para Sekutunya itu sudah mati setelah terkena ledakan besar tadi" kata Evan yang seketika membuat semangat Perang Para Prajurit Pemberontak langsung menurun.

Setelah mendengar perkataan Evan, percaya atau tidak percaya, kini semangat perang Para Prajurit Pemberontak seketika hancur.

Semangat perang yang sebelumnya sangat membara, seketika padam setelah mendengar satu kabar tersebut.

Melihat semangat perang Pasukan Pemberontak telah padam, kemudian Evan tersenyum.

"Karena kalian sudah mengetahui Kaisar kalian yang rendahan itu telah mati, maka kalian juga harus mati untuk menemaninya!" kata Evan yang seketika merubah Kekuatan Elemennya menjadi Elemen Kegelapan.

"Langkah Bayangan Pembunuh!" Evan melangkah maju dan melakukan serangan dengan sangat cepat.

Darah menyembur dari setiap tebasan pedang yang Evan ayunkan. Dengan gerakan yang sangat cepat, Evan membantai habis Para Prajurit Pemberontak dengan pedangnya.

Siapapun musuh yang berada didepan mata Evan, mereka tidak ada yang dapat melarikan diri dari kematian.

Melihat Pasukan Gagak Malam yang semakin beringas dalam pertempuran, Para Prajurit Pemberontak seketika kehilangan keberanian untuk berperang.

Pasukan Pemberontak yang merasa sudah tidak mungkin untuk menang, kemudian segera melarikan diri dari pertempuran.

"Semuanya cepat lari! Musuh terlalu kuat, kita tidak mungkin akan menang!" teriak salah satu Prajurit Pemberontak yang melarikan diri dari pertempuran.

Namun sayang sekali, pergerakan mereka untuk melarikan diri dari pertempuran diketahui oleh Evan.

Melihat ada sebagian Pasukan Pemberontak yang melarikan diri dan keluar dari Ibukota, Evan kemudian tersenyum.

"Ingin kabur di depan mataku? Tidak mungkin!" kata Evan dengan senyuman kejamnya.

Kemudian Evan mengubah Kekuatan Elemennya lagi dengan Kekuatan Elemen Petir.

Energi Petir menyelimuti tubuh Evan hingga membentuk sebuah Armor Petir yang sangat kuat.

Setelah itu Evan mengepakkan Sayap Aura-nya dan terbang mengejar Para Prajurit Pemberontak yang sudah berada di luar Ibukota.

Sembari terus mengejar, Evan menyatukan kedua telapak tangannya.

"Jurus Sembilan Naga Petir!" kata Evan yang seketika menciptakan sembilan naga petir yang berukuran raksasa.

Sembilan Naga Petir Raksasa tersebut langsung menyerang dan menghabisi sebagian dari Pasukan Pemberontak yang melarikan diri tersebut.

Setelah lebih dari setengah Pasukan Pemberontak yang melarikan diri musnah, kemudian setengah Pasukan Pemberontak lainnya berhenti melarikan diri dari kejaran Evan.

Evan mendarat tepat di hadapan Pasukan Pemberontak yang berhenti melarikan diri.

"Sebenarnya siapa kalian!? Mengapa kalian menyerang kami!?" tanya salah seorang Prajurit Pemberontak merasa sangat kesal dan geram.

"Siapa kami? Kami adalah Pasukan Gagak Malam dari Provinsi Nanzhou!" jawab Evan memberitahu mereka semua.

Mendengar jawaban Evan, seluruh Pasukan Pemberontak merasa sangat terkejut. Sekarang, akhirnya mereka mengerti, mengapa mereka tiba-tiba diserang oleh satu Pasukan yang sangat kuat.

"Ternyata kalian adalah Pasukan dari Nanzhou. Pantas saja kalian melakukan serangan kepada kami. Sekarang aku mengerti, apa artinya karma yang sebenarnya. Aku sungguh menyesal mengikuti Panglima Wu Shen untuk mengkhianati Kaisar terdahulu!" kata Prajurit tersebut dengan penuh penyesalan.

Seluruh Pasukan Pemberontak kini berada dalam penyesalan terbesar dalam hidup mereka. Mulai dari saat ini sampai selamanya, mereka akan di cap sebagai pengkhianat dan pemberontak yang dibenci oleh semua orang.

*Apakah ini adalah balasan dari pengkhianat kami? Padahal kami hanyalah prajurit yang hanya mengikuti perintah! Kami tidak menyangka, kami akan mati sebagai pengkhianat dan pemberontak kerajaan!* batin salah seorang Prajurit Pemberontak menangis dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

......................

......................

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***