Bab.14 Orang Tua

...Happy Reading...

...💖...

Dian tertidur di atas sofa yang ada di ruangan Ares, rasa lelah sudah tak dapat lagi dia tahan, hingga akhirnya tubuhnya menyarah dan terlelap begitu saja.

Pintu ruangan terbuka perlahan, dua orang paruh baya terlihat masuk dengan perlahan, Ares yang baru saja hendak tertidur, membuka kembali matanya, dia sedikit menegang begitu melihat siapa yang datang.

"Bunda, Ayah," gumam Ares, menatap kedua orang itu dengan tatapan cemas, lalu mengalihkan pandangannya pada sang kakak yang masih terlihat menutup mata.

Dia kemudian memberikan kode kepada kedua orang tuanya untuk tidak terlalu berisik. Lisna dan Eros yang mengikuti tatapan anak bungsunya itu langsung mengangguk, mereka yang sudah hendak membuka mulut akhirnya memutuskan untuk menutupnya kembali.

Tatapan Lisna berubah menjadi sendu, saat dia menatap tubuh anak yang sudah dua tahun ini memutuskan untuk keluar dari rumah dan hidup jauh dari keluarga.

Dia begitu merindukan anak sulungnya itu, ibu mana yang bisa berjauhan begitu lama dengan buah hatinya, itu juga yang dia rasakan selama ini. Pertengkaran antara anak dan ayah tanpa sadar telah memisahkan seorang ibu dan anaknya.

Perlahan Lisna mendekat pada sofa tempat Dian berada, kemudian berjongkok tepat di depan wajah anak sulungnya itu. Satu tetes air mata sudah tak dapat di tahan lagi, dia begitu aja lolos dan membasahi pipi.

Tangannya menggantung di atas pipi Dian, ingin sekali dia menyentuh tubuh anak pertamanya itu. Akan tetapi, rasa takut mengganggu tidur lelap Dian, membuat Lisna mengurungkan niatnya.

Wajah lelah Diandra, cukup membuatnya prihatin. Lagi pula dia tidak mau menghilangkan kesempatan untuk berada di dekat anaknya itu lebih lama lagi. Lisna tidak mau jika nanti Dian terbangun lalu nanti pergi begitu saja, saat melihat dia dan suami di sana.

Eros menatap wajah anak pertamanya itu dengan sorot mata yang begitu rumit, entah apa yang sekarang di pikirkan oleh ayah dengan tiga anak itu, tak ada yang tahu selain dirinya sendiri.

Ares memandang kedua orang tuanya dengan perasaan penuh prihatin, walah ada sedikit canggung di dalam hatinya, saat matanya melihat wajah sang ayah. Selama ini Eros tidak tahu kalau dia tahu keberadaan Diandra. Hanya sang ibu yang tahu itu juga karena dirinya pernah lepas bicara.

Entah siapa yang memberi tahu kedua orang tuanya itu, hingga mereka sekarang berada di rumah sakit ini.

"Bagaimana keadaan kamu, Res?" tanya Eros, dia lebih memilih menghampiri anak lelakinya.

"Aku baik, Yah. Hanya terkena luka bakar kecil, besok juga sudah bisa pulang," jawab Ares.

Eros mengangguk samar, matanya meneliti setiap bagian tubuh anak bungsunya itu.

"Ayah dan Bunda, tahu dari mana aku dirawat?" tanya Ares dengan nada suara terdengar sangat hati-hati, takut menyinggung perasaan orang tuanya.

"Berita kebakaran itu sampai ke daerah rumah kita, Bundamu langsung meminta Ayah untuk datang ke sini," jawab Eros, dengan nada yang terdengar dingin di telinga Ares.

Lisna beranjak setelah merasa puas menatap wajah cantik Diandra, beralih menghampiri Ares dan suaminya.

"Bagaimana ini bisa terjadi, Res? Bunda khawatir banget sama kamu, saat dengar berita tentang kebakaran itu," ujar Lisna sambil menatap penuh prihatin kondisi anak lelakinya.

Tangannya menggenggam erat lengan yang Ares, dengan satu tangan lagi mengusap wajah anaknya itu. Eros beranjak dari tempat duduknya, membiarkan sang istri untuk duduk.

"Aku juga tidak mengerti, Bun. Karena waktu itu suasana restoran sedang sangat ramai, mengingat itu adalah waktu makan siang. Kami yang berada di dapur, sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, saat api di salah satu kompor yang sedang dipakai oleh temanku, tiba-tiba menyembur ke luar dan meledak saat itu juga," jelas Ares mengingat kejadian siang tadi.

"Ya ampun, kenapa bisa terjadi seperti itu, Bunda, dengar restoran itu juga tidak bisa diselamatkan karena padam kebakaran lumayan kesulitan masuk ke sana, akibat banyaknya pengunjung yang membuat jalanan macet," ujar Lisna.

"Iya, Bun. Ares juga baru tau setelah Ares sampai di rumah sakit. Salah satu teman Ares yang selamat memberi tau Ares kondisi di sana, tadi."

Cukup lama kedua Lisna dan Eros berada di ruangan itu, Lisna bahkan membawa makanan yang sengaja ia masak untuk anaknya. Ares pun memilih untuk makan dari tangan sang bunda.

Eros memilih untuk menunggu di luar, dia duduk di kursi yang tersedia di selasa rumah sakit. Termenung dengan pandangan yang terkadang jatuh, helaan napas pun terdengar berulang, bagikan sedang memikul banyak beban.

"Eungh," Dian menggeliat dengan mata yang mulai mengerjap, sepertinya dia sudah merasa kenyang dengan tidur yang lumayan panjang.

Beranjak duduk dengan mata yang masih menutup, Dian mengusap wajahnya untuk mempermudahnya membuka mata.

Tubuhnya mematung, saat ujung matanya melihat sosok orang yang begitu dia rindukan. Matanya memerah, dengan detak jantung yang kemudian berdetak dengan cepat.

'Apa ini mimpi? Aku sepertinya belum bangun sepenuhnya?' gumamnya, terkejut dengan apa yang kini dia lihat.

"Bunda?" Suara lembut dan lirih, yang menyelipkan nada sendu penuh kerinduan seorang anak itu, keluar begitu saja dari mulutnya.

Lisna yang memang sudah memperhatikan anaknya itu sejak tadi, tersenyum teduh, sekuat tenaga dia berusaha menampilkan ketegarannya sebagai seorang ibu, walau air muka dan sorot mata tidak bisa membohongi rasa di dalam hatinya.

"Khem." Dian berdehem untuk menormalkan tenggorokannya yang terasa kering secara tiba-tiba. Beranjak dari tempatnya duduk lalu berlalu berjalan menuju kamar mandi, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Sampai di dalam, Dia membasuh muka berulang kali, dia menyamarkan air matanya yang tak bisa ditahan lagi. Seorang anak mana yang tidak merasa rindu, saat harus berpisah jauh dari kedua orang tuanya, itu juga yang kini dirasakan oleh Dian.

Hatinya memang keras, dia selalu tak mau mengalah, itu juga yang menyebabkan dia keluar dari rumah dua tahun yang lalu. Akan tetapi, semua itu tak bisa membuat rasa sayang dan cinta kepada kedua orang tuanya menghilang ataupun terkikis.

Setelah merasa cukup untuk menenangkan diri, Dian keluar dari kamar mandi saat ia mendengar suara nada dering ponselnya di luar sana.

Cklek.

Pintu terbuka berbarengan dengan masuknya dua orang lelaki dari arah luar, mata Dian kini kembali melebar, saat matanya bersirobok dengan salah satu di antara mereka. Detak jantung yang masih terasa bertalu, kini semakin menyesakkan dada. Napasnya terasa semakin berat dengan mata yang kembali memanas.

Dia berjalan menuju ponselnya tergeletak dia atas meja, layar yang menampilkan nama Romi, langsung membuatnya mengalihkan perhatiannya.

"Maaf, saya permisi untuk mengangkat telepon," ujarnya sambil berjalan menuju keluar ruangan.

"Res?" Lisna menatap wajah anak lelakinya dengan gusar, begitu punggung Dian telah hilang di balik pintu.

Ares menggenggam tangan sang bunda, dia tahu kalau wanita yang telah melahirkannya itu sedang khawatir sekarang.

"Dia pasti kembali lagi."

...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

mungkin kh yg baru masuk laki" yg mau d jodohin sm dian..atau kah gio

2022-08-07

1

Eny Sapphire Msi Candibinangun

Eny Sapphire Msi Candibinangun

siapa yg baru masuk?

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.01 Diandra Amandita
2 Bab.02 Giovano
3 Bab.03 Awal Mula
4 Bab.04 Alasan
5 Bab.05 My Sunshine
6 Bab.06 Terkejut
7 Bab.07 Ke kantor
8 Bab.08 Adik Kembar
9 Bab.09 Jadi Istriku
10 Bab.10 Calon Istri
11 Bab.11 Jatuh Hati
12 Bab.12 Kebakaran
13 Bab.13 Rumah Sakit
14 Bab.14 Orang Tua
15 Bab.15 Butuh Tenaga
16 Bab.16 Kantin
17 Bab.17 Jaket
18 Bab.18 Bimbang
19 Bab.19 Ilfil
20 Bab.20 Sarapan
21 Bab.21 Risih
22 Bab.22 Penyesalan
23 Bab.23 Maaf
24 Bab.24 Jadi Sopir
25 Bab.24 Pulang
26 Bab.26 Menikah?
27 Bab.27 Sah
28 Bab.28 Baju Ganti
29 Bab.29 Lucu
30 Bab.30 Makan Malam
31 Bab.31 Egois
32 Bab.32 Matahari Pagi
33 Bab.33 Apa Salahku
34 Bab.34 Makan siang
35 Bab.35 Luka Lama
36 Bab.36 Kilasan Masalalu
37 Bab.37 Jangan Dekati Aku
38 Bab.38 Bertaruh
39 Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40 Bab.40 Berat Melepaskan
41 Bab.41 Pamit
42 Bab.42 Pergi
43 Mimpi
44 Kebersamaan
45 Pulang
46 Bos tidak punya perasaan
47 Sebuah benda
48 Melarikan diri
49 Nomor tak dikenal
50 Menenagkan diri
51 Aku mencintaimu
52 Berbeda
53 Aku Lelah
54 Pagi Bersama
55 Pesan ancaman
56 Rencana Gio
57 Nomor Itu Lagi
58 Mencari lokasi
59 Menemukan
60 Bertemu
61 Ternyata
62 Menunggu
63 Tidak ada kabar
64 Berkunjung
65 Perjodohan
66 Pion pembalasan dendam
67 Janur kuning
68 Rasa bersalah
69 Khawatir
70 Merasa bersalah
71 Mengurus istri
72 Takut jarum suntik
73 Membuat bubur
74 Aku bukan orang lain
75 Ciuman tidak langsung
76 Lupa pakai baju
77 Kekecewaan Gita
78 Berbicara dengan Hana
79 Negosiasi
80 Sakit
81 Kesepakatan
82 Seorang teman
83 Membeli oleh-oleh
84 Penerimaan Hana dan Gita
85 Mengungkapkan luka
86 Membuka hati
87 Selamat pagi
88 Menyiapkan baju
89 Kopi
90 Playboy
91 Cemburu
92 Surat perjanjian
93 Kerja sama
94 Celaka
95 Baik-baik saja?
96 Menyambut
97 Perhatian?
98 Ketiduran
99 Ciuman?
100 Sabar
101 Home sweet home
102 Makan siang?
103 Kejar-kejaran
104 Gagal
105 Gosip
106 Marah?
107 Tidak marah
108 Sarapan
109 Vila
110 Aviary
111 Pagi di vila
112 Kecewa
113 Uring-uringan
114 Salah paham
115 Badan aja gede
116 Manja
117 Jalan sore
118 Sekelumit kisah
119 Siomay
120 Anak kecil
121 Canda di pagi hari
122 Selamat Gio
123 Malu
124 Jejak yang merepotkan
125 Informasi
126 Keputusan
127 Bertemu
128 Mencari
129 Main air
130 Dititipkan
131 Belum sempat
132 Berbicara
133 Surat
134 Keponakan?
135 Diawasi
136 Hasil tes DNA
137 Tetap di sampingku
138 Tanggal merah
139 Tanggal merah 2
140 Dijual?
141 Bangunan tua
142 Pelampiasan
143 Belajar Masak
144 Melepas lelah
145 Ke Mana Gio?
146 Menghilang
147 Menjadi beban
148 Kantor Renggo
149 Menemui teman lama
150 Kucing dan ikan asin
151 Melabrak
152 Drama istri tersakiti
153 Seorang Kakak
154 Andra
155 Kucing persia
156 Pulang
157 Kampung
158 Kasih sayang Ayah
159 Permintaan Maaf
160 Pagi bersama keluarga
161 Musuh lama
162 Pantai
163 Apartemen
164 Lamaran
165 Berkunjung
166 Membayar hutang
167 Seblak dan Kue
168 Diculik
169 Rahasia
170 Since I Found You
171 Menyumbangkan lagu
172 All Off Me
173 Kejutan ke dua
174 Debat lagi
175 Wanita masa lalu
176 Abdi nyaah ka anjeun
177 Ingin melupakan
178 Keluarga sederhana
179 Reuni mantan
180 Ke Makam
181 Ikatan sebelum lahir
182 Masalah Jas
183 Belajar masak
184 Datang ke kantor
185 Menunggu
186 Rumor
187 Akrab
188 Dipukuli
189 Curiga
190 Karyawan baru
191 Kerabat jauh
192 Muka dua
193 Makan siang
194 Alat sadap
195 Buang angin
196 Kopi keliling
197 Koneksi
198 Jatuh setelah melambung
199 Berpisah
200 Teman baru
201 Belanja buah bareng mertua
202 Sakit apa?
203 Siapa yang marah?
204 YES
205 Bekal
206 Tidak bisa dihubungi
207 Kabar
208 Rindu
209 Mengungkapkan Rindu
210 Suara perut
211 Merajuk
212 Perkara es krim
213 Loading
214 Mantan Casanova
215 Diam
216 Mengikuti
217 Berbaikan
218 Mengungkapkan
219 Ditangkap
220 Tidak sadarkan diri
221 Gio tidak suka....
222 Syarat mengungkapkan cinta
223 Selesai
224 Extra Part
225 Ekstra part
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab.01 Diandra Amandita
2
Bab.02 Giovano
3
Bab.03 Awal Mula
4
Bab.04 Alasan
5
Bab.05 My Sunshine
6
Bab.06 Terkejut
7
Bab.07 Ke kantor
8
Bab.08 Adik Kembar
9
Bab.09 Jadi Istriku
10
Bab.10 Calon Istri
11
Bab.11 Jatuh Hati
12
Bab.12 Kebakaran
13
Bab.13 Rumah Sakit
14
Bab.14 Orang Tua
15
Bab.15 Butuh Tenaga
16
Bab.16 Kantin
17
Bab.17 Jaket
18
Bab.18 Bimbang
19
Bab.19 Ilfil
20
Bab.20 Sarapan
21
Bab.21 Risih
22
Bab.22 Penyesalan
23
Bab.23 Maaf
24
Bab.24 Jadi Sopir
25
Bab.24 Pulang
26
Bab.26 Menikah?
27
Bab.27 Sah
28
Bab.28 Baju Ganti
29
Bab.29 Lucu
30
Bab.30 Makan Malam
31
Bab.31 Egois
32
Bab.32 Matahari Pagi
33
Bab.33 Apa Salahku
34
Bab.34 Makan siang
35
Bab.35 Luka Lama
36
Bab.36 Kilasan Masalalu
37
Bab.37 Jangan Dekati Aku
38
Bab.38 Bertaruh
39
Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40
Bab.40 Berat Melepaskan
41
Bab.41 Pamit
42
Bab.42 Pergi
43
Mimpi
44
Kebersamaan
45
Pulang
46
Bos tidak punya perasaan
47
Sebuah benda
48
Melarikan diri
49
Nomor tak dikenal
50
Menenagkan diri
51
Aku mencintaimu
52
Berbeda
53
Aku Lelah
54
Pagi Bersama
55
Pesan ancaman
56
Rencana Gio
57
Nomor Itu Lagi
58
Mencari lokasi
59
Menemukan
60
Bertemu
61
Ternyata
62
Menunggu
63
Tidak ada kabar
64
Berkunjung
65
Perjodohan
66
Pion pembalasan dendam
67
Janur kuning
68
Rasa bersalah
69
Khawatir
70
Merasa bersalah
71
Mengurus istri
72
Takut jarum suntik
73
Membuat bubur
74
Aku bukan orang lain
75
Ciuman tidak langsung
76
Lupa pakai baju
77
Kekecewaan Gita
78
Berbicara dengan Hana
79
Negosiasi
80
Sakit
81
Kesepakatan
82
Seorang teman
83
Membeli oleh-oleh
84
Penerimaan Hana dan Gita
85
Mengungkapkan luka
86
Membuka hati
87
Selamat pagi
88
Menyiapkan baju
89
Kopi
90
Playboy
91
Cemburu
92
Surat perjanjian
93
Kerja sama
94
Celaka
95
Baik-baik saja?
96
Menyambut
97
Perhatian?
98
Ketiduran
99
Ciuman?
100
Sabar
101
Home sweet home
102
Makan siang?
103
Kejar-kejaran
104
Gagal
105
Gosip
106
Marah?
107
Tidak marah
108
Sarapan
109
Vila
110
Aviary
111
Pagi di vila
112
Kecewa
113
Uring-uringan
114
Salah paham
115
Badan aja gede
116
Manja
117
Jalan sore
118
Sekelumit kisah
119
Siomay
120
Anak kecil
121
Canda di pagi hari
122
Selamat Gio
123
Malu
124
Jejak yang merepotkan
125
Informasi
126
Keputusan
127
Bertemu
128
Mencari
129
Main air
130
Dititipkan
131
Belum sempat
132
Berbicara
133
Surat
134
Keponakan?
135
Diawasi
136
Hasil tes DNA
137
Tetap di sampingku
138
Tanggal merah
139
Tanggal merah 2
140
Dijual?
141
Bangunan tua
142
Pelampiasan
143
Belajar Masak
144
Melepas lelah
145
Ke Mana Gio?
146
Menghilang
147
Menjadi beban
148
Kantor Renggo
149
Menemui teman lama
150
Kucing dan ikan asin
151
Melabrak
152
Drama istri tersakiti
153
Seorang Kakak
154
Andra
155
Kucing persia
156
Pulang
157
Kampung
158
Kasih sayang Ayah
159
Permintaan Maaf
160
Pagi bersama keluarga
161
Musuh lama
162
Pantai
163
Apartemen
164
Lamaran
165
Berkunjung
166
Membayar hutang
167
Seblak dan Kue
168
Diculik
169
Rahasia
170
Since I Found You
171
Menyumbangkan lagu
172
All Off Me
173
Kejutan ke dua
174
Debat lagi
175
Wanita masa lalu
176
Abdi nyaah ka anjeun
177
Ingin melupakan
178
Keluarga sederhana
179
Reuni mantan
180
Ke Makam
181
Ikatan sebelum lahir
182
Masalah Jas
183
Belajar masak
184
Datang ke kantor
185
Menunggu
186
Rumor
187
Akrab
188
Dipukuli
189
Curiga
190
Karyawan baru
191
Kerabat jauh
192
Muka dua
193
Makan siang
194
Alat sadap
195
Buang angin
196
Kopi keliling
197
Koneksi
198
Jatuh setelah melambung
199
Berpisah
200
Teman baru
201
Belanja buah bareng mertua
202
Sakit apa?
203
Siapa yang marah?
204
YES
205
Bekal
206
Tidak bisa dihubungi
207
Kabar
208
Rindu
209
Mengungkapkan Rindu
210
Suara perut
211
Merajuk
212
Perkara es krim
213
Loading
214
Mantan Casanova
215
Diam
216
Mengikuti
217
Berbaikan
218
Mengungkapkan
219
Ditangkap
220
Tidak sadarkan diri
221
Gio tidak suka....
222
Syarat mengungkapkan cinta
223
Selesai
224
Extra Part
225
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!