Bab.09 Jadi Istriku

...Happy Reading...

...💖...

Dian berjalan menuju ke sebuah restoran untuk mengisi perutnya, dia memilih tempat duduk di samping jendela kaca besar, hingga dengan leluasa bisa melihat suasana di luar sana.

Dia baru saja memulai suapan pertama saat ujung matanya menangkap kedatangan orang yang sedikit familiar untuknya.

Mengalihkan pandangan dari makanan yang ada di atas meja, Dian menatap kedatangan da orang lelaki dengan kedua mata memicing.

'bukannya dia lelaki yang menolongku itu ya?' gumam hati Dian menatap salah satu lelaki yang kini berjalan menuju meja, sedangkan satu lagi terlihat sedang memesan makanan di kasir.

Mata itu terlihat semakin menajam saat seorang perempuan dengan pakaian minim terlihat datang dan menghampiri lelaki yang tengah duduk itu, bergelayut manja di tempat umum tanpa ada risih sedikit pun.

"Dasar lelaki, sudah punya pacar masih mau curi kesempatan denganku!" gumam Dian, mengingat kejadian tadi pagi.

Tersenyum miring dengan hati yang semakin menutup rapat, menganggap lelaki hanyalah dapat mempermainkan perempuan dengan segala sikap egois tanpa mau melihat perasaan perempuan di sisinya.

Dian menghentikan acara makannya saat dirinya sudah jengah, melihat pemandangan yang sebenarnya tidak harus dia lihat juga. Akan tetapi, kenapa rasanya manik itu tak bisa beralih ke tempat lain, terlalu sulit dia memalingkan pandangannya dari ketiga orang itu.

Berjalan ke arah kasir untuk membayar, lalu segera ke luar dari tempat yang menurutnya sudah tak menyenangkan lagi, karena ada para perusahaan pemandangan di dalamnya.

Sedangkan di meja tempat ketiga orang itu terlihat tenang, menyantap makanan mereka masing-masing, tanpa terganggu orang di sekitarnya.

Randi yang menyadari akan tatapan dari mata Dian, sempat mencuri pandang pada perempuan yang ditolong bosnya itu tadi malam

"Sepertinya dia memperhatikan kita terus sejak dari tadi?" ujarnya, begitu melihat Dian beranjak menuju ke kasir.

"Biarkan saja, aku sudah biasa mendapat perhatian lebih dari seorang wanita," acuh Gio.

"Tapi, cara dia menetap kita berbeda," ujar Randi lagi.

Gio sedikit mengangkat kepalanya, menatap wajah Randi yang masih memperhatikan punggung seorang perempuan yang sedang berdiri di depan kasir.

Matanya memicing dengan kerutan halus di dahi, saat Gio merasa tidak asing dengan perempuan itu.

"Siapa, dia? Memang tatapan seperti apa yang kamu lihat?" tanya Gio mulai penasaran.

"Dia seperti melihat kita dengan tatapan yang rumit, aku juga gak tau apa artinya," jawab Randi.

Gio menatap perempuan itu yang sepertinya sudah membayar makanannya. "Dia?" ujar Gio, dengan tangan tangan berada di bawah dagu, berusaha mengingat dia antara banyaknya perempuan di sekitar hidupnya.

"Perempuan yang ditolong kamu tadi malam, masa kamu sudah lupa," jelas Randi, membuat Gio refleks menegakkan tubuhnya.

"Dia perempuan itu?" tanya Gio, sambil terus menatap kepergian Dian yang sudah hampir mencapai pintu ke luar.

"Iya, sepertinya dia sudah baik-baik saja. Buktinya dia sudah berada di sini setelah apa yang terjadi tadi malam," ujar Randi.

Perempuan yang sejak tadi duduk di samping Gio sudah mulai waspada saat dua kedua lelaki itu membahas tentang perempuan lain.

Gio tak menjawab, beranjak dari tempat duduknya, lalu melangkah untuk mengejar perempuan itu.

"Aku pergi dulu," ujar Gio, sebelum berlalu.

"Eh! Mau ke mana, sayang?" rengekan dari mulut perempuan yang sedari tadi bermanja dengan Gio, tak dihiraukan olehnya.

Randi hanya menatap jengah pada perempuan di depannya, dia pun ikut berdiri setelah menyelesaikan makannya, lalu berjalan menuju kasir tanpa mau mengajak atau menawarkan bantuan untuk wanita itu.

"Kok aku malah ditinggal begini sih," geram perempuan yang kini menatap kepergian Randi.

Randi tahu, kalau Gio hanya bermain-main pada perempuan yang baru saja menemani mereka makan, jadi buat apa dia peduli.

Di depan restoran itu, Gio berteriak sambil berlari kecil untuk menyusul Dian. Akan tetapi, bukannya berhenti Dian malah semakin mempercepat jalannya.

"Hei, tunggu!" teriak Gio untuk dua kalinya, masih tidak bisa membuat langkah perempuan di depannya berhenti.

"Kamu kenapa sih, aku panggil kok gak jawab?" tanya Gio saat dia sudah menamakan langkahnya dengan Dian.

Dian sedikit melirik Gio dengan pandangan tidak suka, lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu.

"Untuk apa kamu mengikutiku?" tanya Dian, saat dia mulai tidak suka dengan keberadaan Gio di sampingnya.

"Kamu sudah berjanji akan membayar hutangmu padaku saat pertemuan kita berikutnya. Apa kamu lupa?" ujar Gio sambil terus berjalan mengikuti Dian.

Dian berhenti melangkah, menghadapkan tubuhnya penuh kepada Gio, menatap lelaki itu dengan dengusan kecil yang terdengar jelas di telinga Gio sendiri.

Sekarang ini, keduanya sedang berada di pinggir jalan yang berbatasan langsung dengan bibir pantai, debur ombak membuat keduanya harus berbicara dengan suara yang lumayan kencang.

"Apa yang kamu mau?" tanya Dian, langsung pada pembahasan tanpa mau berebasa-basi terlebih dahulu.

Gio menatap penuh wajah berbalut mekap yang terlihat sedikit tebal, walau begitu dia masih melihat samar beberapa luka memar dan merah di sudut bibir yang pecah, akibat kejadian tadi malam.

"Kita kenalan dulu ... aku Giovano, panggil saja Gio. Kamu?" Gio mengulurkan tangannya ke depan Dian.

Dian menatap telapak tangan itu, bayangan saat Gio mengelus rambut perempuan tadi, membuatnya enggan untuk menjabatnya.

"Dian," jawabnya sambil melipat tangan di dada.

Gio tersenyum tipis lalu menarik tangannya yang terulur sambil mengangkat bahunya acuh, walau di dalam hati ada sesuatu yang meronta melihat penolakan yang di lakukan oleh Dian.

'Perempuan yang unik,' gumamnya dalam hati.

"Dian, nama yang bagus. Cantik, sama seperti orangnya," ujar Gio, mulai melancarkan rayuannya.

Dian tak menunjukan reaksi apa pun, dia berbalik dan kini menghadap lautan lepas yang terlihat begitu indah, dengan warna biru yang memunculkan buih berwarna putih di sisinya, karena debur ombak.

"Sekarang Apa yang kamu mau dariku?" tanya Dian lagi.

"Jadi istriku," ujar Gio dengan begitu mudah. Dia mengikuti arah pandangan Dian, posisi mereka sedang berdiri bersebelahan.

Dian langsung menoleh tajam, sedikit mengangkat wajahnya untuk melihat wajah Gio yang berada sedikit lebih tinggi darinya. Alisnya tampak bertaut dalam, matanya pun memicing menyiratkan tanda tidak suka di sana.

Gio tetap dalam posisi, ujung matanya dapat melihat wajah yang mulai memerah di sampingnya. Akan tetapi, itu tak membuatnya berpaling muka.

"Itu sama sekali tidak lucu!" tajam Dian, dengan nada suara yang berubah menjadi lebih dingin dari sebelumnya, da kembali menatap lautan, menyamarkan hatinya yang mulai terasa gelisah.

"Aku tidak bercanda, aku serius dengan perkataanku," ujar Gio lagi. Jelas saja itu menghantam telak hati Dian yang kini terasa panas, karena menganggap lelaki di sampingnya mempermainkan sebuah ikatan pernikahan dengan begitu mudah.

Walaupun dia tidak suka dengan hubungan seperti itu, tetap saja dia menghormati ikatan pernikahan yang menurutnya begitu syakral dan sangat tidak pantas untuk dipermainkan seenaknya.

'Apa yang dia pikirkan sebenarnya?' guamam Dian dalam hati, tangannya terkepal kuat, menahan geram pada lelaki di sampingnya.

Sebelah ujung bibirnya bibir perempuan itu terlihat naik, menampilkan seringai miris, menggelengkan samar kepalanya, tak habis pikir dengan lelaki di sampingnya.

"Aku tidak mau!"

...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

hadew kenapa lgs ajak nikah

2022-08-30

1

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

gio gio ... bru juga awal prtemuan ... prmintaan moe trllu dlm ... krn diN pikir km itu ufh pny pcar dn mmprmain kn wnita ..mkny dian gk mo ap lg bru knl dn hti fian msih beku smdibgin sdingin slju hrs d cairinndl oleh moe gio.. smngttt gio smngttt kk author

2022-08-07

1

Nurmali Pilliang

Nurmali Pilliang

lanjuuut

2022-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.01 Diandra Amandita
2 Bab.02 Giovano
3 Bab.03 Awal Mula
4 Bab.04 Alasan
5 Bab.05 My Sunshine
6 Bab.06 Terkejut
7 Bab.07 Ke kantor
8 Bab.08 Adik Kembar
9 Bab.09 Jadi Istriku
10 Bab.10 Calon Istri
11 Bab.11 Jatuh Hati
12 Bab.12 Kebakaran
13 Bab.13 Rumah Sakit
14 Bab.14 Orang Tua
15 Bab.15 Butuh Tenaga
16 Bab.16 Kantin
17 Bab.17 Jaket
18 Bab.18 Bimbang
19 Bab.19 Ilfil
20 Bab.20 Sarapan
21 Bab.21 Risih
22 Bab.22 Penyesalan
23 Bab.23 Maaf
24 Bab.24 Jadi Sopir
25 Bab.24 Pulang
26 Bab.26 Menikah?
27 Bab.27 Sah
28 Bab.28 Baju Ganti
29 Bab.29 Lucu
30 Bab.30 Makan Malam
31 Bab.31 Egois
32 Bab.32 Matahari Pagi
33 Bab.33 Apa Salahku
34 Bab.34 Makan siang
35 Bab.35 Luka Lama
36 Bab.36 Kilasan Masalalu
37 Bab.37 Jangan Dekati Aku
38 Bab.38 Bertaruh
39 Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40 Bab.40 Berat Melepaskan
41 Bab.41 Pamit
42 Bab.42 Pergi
43 Mimpi
44 Kebersamaan
45 Pulang
46 Bos tidak punya perasaan
47 Sebuah benda
48 Melarikan diri
49 Nomor tak dikenal
50 Menenagkan diri
51 Aku mencintaimu
52 Berbeda
53 Aku Lelah
54 Pagi Bersama
55 Pesan ancaman
56 Rencana Gio
57 Nomor Itu Lagi
58 Mencari lokasi
59 Menemukan
60 Bertemu
61 Ternyata
62 Menunggu
63 Tidak ada kabar
64 Berkunjung
65 Perjodohan
66 Pion pembalasan dendam
67 Janur kuning
68 Rasa bersalah
69 Khawatir
70 Merasa bersalah
71 Mengurus istri
72 Takut jarum suntik
73 Membuat bubur
74 Aku bukan orang lain
75 Ciuman tidak langsung
76 Lupa pakai baju
77 Kekecewaan Gita
78 Berbicara dengan Hana
79 Negosiasi
80 Sakit
81 Kesepakatan
82 Seorang teman
83 Membeli oleh-oleh
84 Penerimaan Hana dan Gita
85 Mengungkapkan luka
86 Membuka hati
87 Selamat pagi
88 Menyiapkan baju
89 Kopi
90 Playboy
91 Cemburu
92 Surat perjanjian
93 Kerja sama
94 Celaka
95 Baik-baik saja?
96 Menyambut
97 Perhatian?
98 Ketiduran
99 Ciuman?
100 Sabar
101 Home sweet home
102 Makan siang?
103 Kejar-kejaran
104 Gagal
105 Gosip
106 Marah?
107 Tidak marah
108 Sarapan
109 Vila
110 Aviary
111 Pagi di vila
112 Kecewa
113 Uring-uringan
114 Salah paham
115 Badan aja gede
116 Manja
117 Jalan sore
118 Sekelumit kisah
119 Siomay
120 Anak kecil
121 Canda di pagi hari
122 Selamat Gio
123 Malu
124 Jejak yang merepotkan
125 Informasi
126 Keputusan
127 Bertemu
128 Mencari
129 Main air
130 Dititipkan
131 Belum sempat
132 Berbicara
133 Surat
134 Keponakan?
135 Diawasi
136 Hasil tes DNA
137 Tetap di sampingku
138 Tanggal merah
139 Tanggal merah 2
140 Dijual?
141 Bangunan tua
142 Pelampiasan
143 Belajar Masak
144 Melepas lelah
145 Ke Mana Gio?
146 Menghilang
147 Menjadi beban
148 Kantor Renggo
149 Menemui teman lama
150 Kucing dan ikan asin
151 Melabrak
152 Drama istri tersakiti
153 Seorang Kakak
154 Andra
155 Kucing persia
156 Pulang
157 Kampung
158 Kasih sayang Ayah
159 Permintaan Maaf
160 Pagi bersama keluarga
161 Musuh lama
162 Pantai
163 Apartemen
164 Lamaran
165 Berkunjung
166 Membayar hutang
167 Seblak dan Kue
168 Diculik
169 Rahasia
170 Since I Found You
171 Menyumbangkan lagu
172 All Off Me
173 Kejutan ke dua
174 Debat lagi
175 Wanita masa lalu
176 Abdi nyaah ka anjeun
177 Ingin melupakan
178 Keluarga sederhana
179 Reuni mantan
180 Ke Makam
181 Ikatan sebelum lahir
182 Masalah Jas
183 Belajar masak
184 Datang ke kantor
185 Menunggu
186 Rumor
187 Akrab
188 Dipukuli
189 Curiga
190 Karyawan baru
191 Kerabat jauh
192 Muka dua
193 Makan siang
194 Alat sadap
195 Buang angin
196 Kopi keliling
197 Koneksi
198 Jatuh setelah melambung
199 Berpisah
200 Teman baru
201 Belanja buah bareng mertua
202 Sakit apa?
203 Siapa yang marah?
204 YES
205 Bekal
206 Tidak bisa dihubungi
207 Kabar
208 Rindu
209 Mengungkapkan Rindu
210 Suara perut
211 Merajuk
212 Perkara es krim
213 Loading
214 Mantan Casanova
215 Diam
216 Mengikuti
217 Berbaikan
218 Mengungkapkan
219 Ditangkap
220 Tidak sadarkan diri
221 Gio tidak suka....
222 Syarat mengungkapkan cinta
223 Selesai
224 Extra Part
225 Ekstra part
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab.01 Diandra Amandita
2
Bab.02 Giovano
3
Bab.03 Awal Mula
4
Bab.04 Alasan
5
Bab.05 My Sunshine
6
Bab.06 Terkejut
7
Bab.07 Ke kantor
8
Bab.08 Adik Kembar
9
Bab.09 Jadi Istriku
10
Bab.10 Calon Istri
11
Bab.11 Jatuh Hati
12
Bab.12 Kebakaran
13
Bab.13 Rumah Sakit
14
Bab.14 Orang Tua
15
Bab.15 Butuh Tenaga
16
Bab.16 Kantin
17
Bab.17 Jaket
18
Bab.18 Bimbang
19
Bab.19 Ilfil
20
Bab.20 Sarapan
21
Bab.21 Risih
22
Bab.22 Penyesalan
23
Bab.23 Maaf
24
Bab.24 Jadi Sopir
25
Bab.24 Pulang
26
Bab.26 Menikah?
27
Bab.27 Sah
28
Bab.28 Baju Ganti
29
Bab.29 Lucu
30
Bab.30 Makan Malam
31
Bab.31 Egois
32
Bab.32 Matahari Pagi
33
Bab.33 Apa Salahku
34
Bab.34 Makan siang
35
Bab.35 Luka Lama
36
Bab.36 Kilasan Masalalu
37
Bab.37 Jangan Dekati Aku
38
Bab.38 Bertaruh
39
Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40
Bab.40 Berat Melepaskan
41
Bab.41 Pamit
42
Bab.42 Pergi
43
Mimpi
44
Kebersamaan
45
Pulang
46
Bos tidak punya perasaan
47
Sebuah benda
48
Melarikan diri
49
Nomor tak dikenal
50
Menenagkan diri
51
Aku mencintaimu
52
Berbeda
53
Aku Lelah
54
Pagi Bersama
55
Pesan ancaman
56
Rencana Gio
57
Nomor Itu Lagi
58
Mencari lokasi
59
Menemukan
60
Bertemu
61
Ternyata
62
Menunggu
63
Tidak ada kabar
64
Berkunjung
65
Perjodohan
66
Pion pembalasan dendam
67
Janur kuning
68
Rasa bersalah
69
Khawatir
70
Merasa bersalah
71
Mengurus istri
72
Takut jarum suntik
73
Membuat bubur
74
Aku bukan orang lain
75
Ciuman tidak langsung
76
Lupa pakai baju
77
Kekecewaan Gita
78
Berbicara dengan Hana
79
Negosiasi
80
Sakit
81
Kesepakatan
82
Seorang teman
83
Membeli oleh-oleh
84
Penerimaan Hana dan Gita
85
Mengungkapkan luka
86
Membuka hati
87
Selamat pagi
88
Menyiapkan baju
89
Kopi
90
Playboy
91
Cemburu
92
Surat perjanjian
93
Kerja sama
94
Celaka
95
Baik-baik saja?
96
Menyambut
97
Perhatian?
98
Ketiduran
99
Ciuman?
100
Sabar
101
Home sweet home
102
Makan siang?
103
Kejar-kejaran
104
Gagal
105
Gosip
106
Marah?
107
Tidak marah
108
Sarapan
109
Vila
110
Aviary
111
Pagi di vila
112
Kecewa
113
Uring-uringan
114
Salah paham
115
Badan aja gede
116
Manja
117
Jalan sore
118
Sekelumit kisah
119
Siomay
120
Anak kecil
121
Canda di pagi hari
122
Selamat Gio
123
Malu
124
Jejak yang merepotkan
125
Informasi
126
Keputusan
127
Bertemu
128
Mencari
129
Main air
130
Dititipkan
131
Belum sempat
132
Berbicara
133
Surat
134
Keponakan?
135
Diawasi
136
Hasil tes DNA
137
Tetap di sampingku
138
Tanggal merah
139
Tanggal merah 2
140
Dijual?
141
Bangunan tua
142
Pelampiasan
143
Belajar Masak
144
Melepas lelah
145
Ke Mana Gio?
146
Menghilang
147
Menjadi beban
148
Kantor Renggo
149
Menemui teman lama
150
Kucing dan ikan asin
151
Melabrak
152
Drama istri tersakiti
153
Seorang Kakak
154
Andra
155
Kucing persia
156
Pulang
157
Kampung
158
Kasih sayang Ayah
159
Permintaan Maaf
160
Pagi bersama keluarga
161
Musuh lama
162
Pantai
163
Apartemen
164
Lamaran
165
Berkunjung
166
Membayar hutang
167
Seblak dan Kue
168
Diculik
169
Rahasia
170
Since I Found You
171
Menyumbangkan lagu
172
All Off Me
173
Kejutan ke dua
174
Debat lagi
175
Wanita masa lalu
176
Abdi nyaah ka anjeun
177
Ingin melupakan
178
Keluarga sederhana
179
Reuni mantan
180
Ke Makam
181
Ikatan sebelum lahir
182
Masalah Jas
183
Belajar masak
184
Datang ke kantor
185
Menunggu
186
Rumor
187
Akrab
188
Dipukuli
189
Curiga
190
Karyawan baru
191
Kerabat jauh
192
Muka dua
193
Makan siang
194
Alat sadap
195
Buang angin
196
Kopi keliling
197
Koneksi
198
Jatuh setelah melambung
199
Berpisah
200
Teman baru
201
Belanja buah bareng mertua
202
Sakit apa?
203
Siapa yang marah?
204
YES
205
Bekal
206
Tidak bisa dihubungi
207
Kabar
208
Rindu
209
Mengungkapkan Rindu
210
Suara perut
211
Merajuk
212
Perkara es krim
213
Loading
214
Mantan Casanova
215
Diam
216
Mengikuti
217
Berbaikan
218
Mengungkapkan
219
Ditangkap
220
Tidak sadarkan diri
221
Gio tidak suka....
222
Syarat mengungkapkan cinta
223
Selesai
224
Extra Part
225
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!