Bab.08 Adik Kembar

...Happy Reading...

...💖...

Dian masih termenung di tempat ya ng sama, dia larut di dalam pemikirannya tentang adik kembarnya. Ya, Diana atau yang biasa disebut dengan Ana adalah adik kembar Dian. Ana pergi dari rumah beberapa tahun yang lalu, bersama dengan kekasihnya karena tak mendapat restu dari ayahnya.

Dari sejak itu, hubungan antara Dian dan ayahnya mulai renggang, karena ayahnya selalu menyalahkan Dian atas kepergian Ana. Karena alasan itu juga, lelaki yang saat itu hampir bertunangan dengannya memilih mundur dan menikah dengan sahabat kecilnya, disebabkan oleh sang ayah yang tak pernah merestui hubungan mereka juga.

Hingga suatu hari Dian baru tahu, kalau dia telah dijodohkan dengan anak salah satu teman ayahnya. Di hari itu juga lah, Dian memutuskan untuk melawan dan berakhir keluar dari rumah. Menjalani kehidupannya yang sekarang, tanpa pernah lagi bertemu dengan kedua orang tuanya.

Sifat keras dan tak mau di bantah sang ayah, membuat hidupnya dan sang adik seakan tak pernah menemukan jalan yang mudah. Setiap lelaki yang mereka bawa, selalu ditolak menatah-mentah, dengan berbagai alasan di akhirnya.

Tanpa Dian sadari, dari salah satu mata pengunjung pantai, ada yang memperhatikannya sejak tadi. Lelaki berbalut kemeja berwarna abu-abu muda itu, terlihat berdiri dengan tangan masuk ke dalam saku.

Matanya tajam itu, rak pernah melepaskan pandangannya dari Dian, tatapan yang memiliki arti, walau terlihat begitu rumit. Menghembuskan napas kasar, saat kemudian lelaki itu pergi begitu saja, setelah melihat seorang lelaki menghampiri Dian.

"Dian, kamu ngapain di sini?"

Pertanyaan yang terdengar dari samping tempat Dian duduk membuyarkan semua lamuanan panjangnya, membuat wajah gadis itu menoleh sekilas, melihat lelaki yang kini tengah berdiri di sambingnya, walau akhirnya ia kembali fokus pada laut luas di depannya.

Jo, lelaki yang selalu mencoba menarik perhatian Dian itu, terlihat ikut duduk kemudian mengikuti arah pandangan Dian dengan sesekali mencuri pandang wajah cantik di sampingnya.

"Tumben tadi pagi kamu tidak ke pantai, aku cari di tempat biasa kamu tidak ada," ujar Jo, dengan nada tanya.

Dian masih diam, tak berniat untuk menjawab ataupun menimpali perkataan lelaki itu.

"Mau makan siang bareng?" tanya Jo, setelah keduanya lama terdiam.

"Tidak, aku sudah makan," jawab Dian, dingin. Dia bahkan tak menoleh sedikit pun pada lelaki itu.

Menghembuskan napas kasar, Dian menarik pandangannya dari luasnya laut biru, dia beralih melihat pasir pantai yang terasa begitu halus.

"Sudah berapa kali aku bilang, Jo. Jangan lagi kamu dekati aku, aku tidak tertarik denganmu ... lebih baik kamu cari perempuan lain yang bisa menerima kamu, daripada harus terus mendekatiku seperti ini," ujar Dian.

Kasihan sebenarnya, Dian melihat lelaki itu yang tak pantang menyerah, mendekatinya selama dua tahun ini. Akan tetapi, Dian tak dapat membohongi hatinya yang terasa sudah beku. Hubungan rumit dengan rintangan restu dari sang ayah membuatnya memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan siapapun.

Huftthh.

Helaan napas terdengar begitu berat, Jonas mengernyit menatap wajah Dian dengan penuh kecewa. Ada rasa sakit di dalam hatinya saat mendengar perkataan itu lagi, Dian selalu saja membuatnya terjatuh dengan perkataannya. Akan tetapi, semua itu tidak bisa membuatnya menutup diri dari pesona perempuan itu.

"Baiklah, aku tak akan lagi mengharapkan balasan cinta darimu, tapi bisakah kamu biarkan aku tetap berada di sisimu, walau hanya berteman?" tanya Jonas.

Dian beranjak berdiri, dengan menenteng sepatunya di salah satu tangan. Jonas mengikuti pergerakan Dian, sambil menantikan jawaban dari perempuan itu.

Berjalan menyusuri garis bibir pantai dengan terik matahari menemani kedua orang itu, Jonas masih setia menemani Dian. Lelaki itu memang tidak pantang menyerah, itu juga yang membuat Dian sedikit merasa bersalah pada Jonas. Dian merasa Jonas telah salah memperjuangkan cinta, karena dirinya tidak akan membuka hati.

"Maaf, Jonas. Aku tak mau memiliki hubungan apa pun dengan lelaki, jadi lebih baik kami berhenti sampai di sini," jawab Dian begitu dingin, tanpa riakdi wajahnya. Dian kemudian berlalu, dengan langkah kaki yang semakin cepat.

Jonas terdiam, menatap kepergian Dian dengan hati yang terasa patah. Penantian dan usahanya selama dua tahun, ternyata tak mampu membuka pintu hati Dian. Perempuan itu tetap menolaknya walau dia hanya menawarkan sebuah pertemanan.

"Kamu terlalu sombong, Dian. Mungkin aku harus membuatmu jatuh terlebih dahulu, agar kamu tidak berpikir terlalu tinggi," desis Jonas, dengan kedua tangan mengepal kuat.

.

Di tempat lain, Gio baru saja sampai di ruangannya, setelah berjalan-jalan sebentar, melihat situasi di sekitar pantai. Menyandarkan punggungnya pada kursi, dengan kepalasedikit mendongak, matanya terpejam dengan kerutan halus di keningnya.

Bayangan seorang gadis yang terlihat sedang termenung melintas di kepala. Gio langsung membuka kembali matanya, dia berusaha menghilangkan bayangan itu.

Tok ... tok ... tok.

Suara ketukan di pintu, mengalihkan perhatiannya, dia kemudian mempersilahkan orang di balik pintu untuk masuk. Randi masuk dengan membawa beberapa berkas di tangannya.

"Ini semua informasi yang kamu inginkan dan ini rancangan baru untuk promosi hotel kita kedepannya," ujar Randi, menaruh dua map berwarna berbada di meja atasannya itu.

Gio menatap asistennya itu sebentar, lalu meraih map yang berada di bagian atas membacanya sekilas lalu kembali menaruhnya di atas meja.

"Baiklah, nanti aku akan periksa, sekarang kamu boleh pergi," ujar Gio.

Setelah Randi keluar, Gio meraih map satunya lagi, dia meneliti setiap informasi yang ada, keningnya terlihat bertaut dalam, saat menemukan beberapa kenyataan di dalam sana.

Pandangannya berubah begitu rumit dengan hembusan napas yang terdengar begitu berat. Memilih untuk beranjak dari duduknya, berjalan ke luar ruangan dengan langkahnya yang lebar. Dia butuh hiburan untuk sedikit menyegarkan otaknya yang terasa hampir saja pecah.

"Mau kemana, Bos?" tanya Randi begitu melihat Gio berjalan ke luar.

"Cari makan!" jawab Randi tanpa menghentikan langkahnya.

Randi langsung berjalan mengikuti langkah bosnya itu, dia juga sudah lapar sejak tadi , hanya saja dia belum sempat untuk membeli atau memesan makanan untuknya.

"Jadi perempuan yang kamu tolong tadi malam, sebenarnya adalah pemilik hotel yang merahasiakan identitas sesungguhnya? Lalu mau kamu apakan lagi dia?" tanya Randi, begitu mereka berada di atas motor sport masing-masing.

Mempunyai hotel di daerah pantai seperti ini membuat mereka memilih memakai motor bila sedang beraktifitas, kecuali kalau mau pulang dan pergi aja. Suasana jalan yang selalu padat, akan membuat waktu mereka terbuang sia-sia, hanya untuk berkutat dengan kemacetan dengan kendaraan para pengunjung pantai lainnya.

Gio hanya mengangkat kedua bahunya, lalu mulai menarik gas di tangan kanannya, hingga motornya mulai melaju terlebih dahulu di depan motor Randi.

Beberapa saat kemudian, keduanya telah berhenti di sisi pantai yang lain, di sana tak terlalu banyak pengunjung bila siang hari, karena tidak ada kawasan renang. Hanya ada beberapa anak muda yang sedang menikmati olahraga dan juga permainan air.

Turun dari motor masing-masing saat sudah sampai di sebuah restoran yang dituju. Sebuah restoran khas pinggir laut, dengan menu utama seafood, menjadi pilhan mereka kali ini.

Gio duduk terlebih dahulu dan membiarkan Randi yang memesan menu makan siang keduanya. Tak lama kemudian, satu orang perempuan datang dan bergabung di meja yang sama.

"Wah, gila kamu, Gio! Baru empat hari ada di sisni, udah nemu cewek aja," cibir Randi, yang duduk di depan bosnya itu.

"Aku tak akan melewatkan sesuatu yang satu ini, Bro. Hahaha!" jawab Gio dengan diiringi tawa di akhir perkataannya.

"AKu kira pulang dari luar, kamu udah tobat. Ternyata sama saja," cibir Randi lagi.

Gio tak menjawab, dia hanya menyunggingkan sebelah ujung bibirnya, tangannya sudah berada di pundak perempuan dengan pakaian minim di sampingnya. Membiarkan kepala perempuan itu bersandar pada dadanya sambil dengan tangan bermain dengan kancing kemejanya.

Tanpa mereka tahu, ada sepasang mata yang memperhatikan ketiganya dengan tatapan tajam penuh kebencian.

...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

mungkin yang perhatian dian

2022-08-30

1

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

siapkh gerangn yg mmperhtikn mreka b'3.. ??

2022-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.01 Diandra Amandita
2 Bab.02 Giovano
3 Bab.03 Awal Mula
4 Bab.04 Alasan
5 Bab.05 My Sunshine
6 Bab.06 Terkejut
7 Bab.07 Ke kantor
8 Bab.08 Adik Kembar
9 Bab.09 Jadi Istriku
10 Bab.10 Calon Istri
11 Bab.11 Jatuh Hati
12 Bab.12 Kebakaran
13 Bab.13 Rumah Sakit
14 Bab.14 Orang Tua
15 Bab.15 Butuh Tenaga
16 Bab.16 Kantin
17 Bab.17 Jaket
18 Bab.18 Bimbang
19 Bab.19 Ilfil
20 Bab.20 Sarapan
21 Bab.21 Risih
22 Bab.22 Penyesalan
23 Bab.23 Maaf
24 Bab.24 Jadi Sopir
25 Bab.24 Pulang
26 Bab.26 Menikah?
27 Bab.27 Sah
28 Bab.28 Baju Ganti
29 Bab.29 Lucu
30 Bab.30 Makan Malam
31 Bab.31 Egois
32 Bab.32 Matahari Pagi
33 Bab.33 Apa Salahku
34 Bab.34 Makan siang
35 Bab.35 Luka Lama
36 Bab.36 Kilasan Masalalu
37 Bab.37 Jangan Dekati Aku
38 Bab.38 Bertaruh
39 Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40 Bab.40 Berat Melepaskan
41 Bab.41 Pamit
42 Bab.42 Pergi
43 Mimpi
44 Kebersamaan
45 Pulang
46 Bos tidak punya perasaan
47 Sebuah benda
48 Melarikan diri
49 Nomor tak dikenal
50 Menenagkan diri
51 Aku mencintaimu
52 Berbeda
53 Aku Lelah
54 Pagi Bersama
55 Pesan ancaman
56 Rencana Gio
57 Nomor Itu Lagi
58 Mencari lokasi
59 Menemukan
60 Bertemu
61 Ternyata
62 Menunggu
63 Tidak ada kabar
64 Berkunjung
65 Perjodohan
66 Pion pembalasan dendam
67 Janur kuning
68 Rasa bersalah
69 Khawatir
70 Merasa bersalah
71 Mengurus istri
72 Takut jarum suntik
73 Membuat bubur
74 Aku bukan orang lain
75 Ciuman tidak langsung
76 Lupa pakai baju
77 Kekecewaan Gita
78 Berbicara dengan Hana
79 Negosiasi
80 Sakit
81 Kesepakatan
82 Seorang teman
83 Membeli oleh-oleh
84 Penerimaan Hana dan Gita
85 Mengungkapkan luka
86 Membuka hati
87 Selamat pagi
88 Menyiapkan baju
89 Kopi
90 Playboy
91 Cemburu
92 Surat perjanjian
93 Kerja sama
94 Celaka
95 Baik-baik saja?
96 Menyambut
97 Perhatian?
98 Ketiduran
99 Ciuman?
100 Sabar
101 Home sweet home
102 Makan siang?
103 Kejar-kejaran
104 Gagal
105 Gosip
106 Marah?
107 Tidak marah
108 Sarapan
109 Vila
110 Aviary
111 Pagi di vila
112 Kecewa
113 Uring-uringan
114 Salah paham
115 Badan aja gede
116 Manja
117 Jalan sore
118 Sekelumit kisah
119 Siomay
120 Anak kecil
121 Canda di pagi hari
122 Selamat Gio
123 Malu
124 Jejak yang merepotkan
125 Informasi
126 Keputusan
127 Bertemu
128 Mencari
129 Main air
130 Dititipkan
131 Belum sempat
132 Berbicara
133 Surat
134 Keponakan?
135 Diawasi
136 Hasil tes DNA
137 Tetap di sampingku
138 Tanggal merah
139 Tanggal merah 2
140 Dijual?
141 Bangunan tua
142 Pelampiasan
143 Belajar Masak
144 Melepas lelah
145 Ke Mana Gio?
146 Menghilang
147 Menjadi beban
148 Kantor Renggo
149 Menemui teman lama
150 Kucing dan ikan asin
151 Melabrak
152 Drama istri tersakiti
153 Seorang Kakak
154 Andra
155 Kucing persia
156 Pulang
157 Kampung
158 Kasih sayang Ayah
159 Permintaan Maaf
160 Pagi bersama keluarga
161 Musuh lama
162 Pantai
163 Apartemen
164 Lamaran
165 Berkunjung
166 Membayar hutang
167 Seblak dan Kue
168 Diculik
169 Rahasia
170 Since I Found You
171 Menyumbangkan lagu
172 All Off Me
173 Kejutan ke dua
174 Debat lagi
175 Wanita masa lalu
176 Abdi nyaah ka anjeun
177 Ingin melupakan
178 Keluarga sederhana
179 Reuni mantan
180 Ke Makam
181 Ikatan sebelum lahir
182 Masalah Jas
183 Belajar masak
184 Datang ke kantor
185 Menunggu
186 Rumor
187 Akrab
188 Dipukuli
189 Curiga
190 Karyawan baru
191 Kerabat jauh
192 Muka dua
193 Makan siang
194 Alat sadap
195 Buang angin
196 Kopi keliling
197 Koneksi
198 Jatuh setelah melambung
199 Berpisah
200 Teman baru
201 Belanja buah bareng mertua
202 Sakit apa?
203 Siapa yang marah?
204 YES
205 Bekal
206 Tidak bisa dihubungi
207 Kabar
208 Rindu
209 Mengungkapkan Rindu
210 Suara perut
211 Merajuk
212 Perkara es krim
213 Loading
214 Mantan Casanova
215 Diam
216 Mengikuti
217 Berbaikan
218 Mengungkapkan
219 Ditangkap
220 Tidak sadarkan diri
221 Gio tidak suka....
222 Syarat mengungkapkan cinta
223 Selesai
224 Extra Part
225 Ekstra part
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab.01 Diandra Amandita
2
Bab.02 Giovano
3
Bab.03 Awal Mula
4
Bab.04 Alasan
5
Bab.05 My Sunshine
6
Bab.06 Terkejut
7
Bab.07 Ke kantor
8
Bab.08 Adik Kembar
9
Bab.09 Jadi Istriku
10
Bab.10 Calon Istri
11
Bab.11 Jatuh Hati
12
Bab.12 Kebakaran
13
Bab.13 Rumah Sakit
14
Bab.14 Orang Tua
15
Bab.15 Butuh Tenaga
16
Bab.16 Kantin
17
Bab.17 Jaket
18
Bab.18 Bimbang
19
Bab.19 Ilfil
20
Bab.20 Sarapan
21
Bab.21 Risih
22
Bab.22 Penyesalan
23
Bab.23 Maaf
24
Bab.24 Jadi Sopir
25
Bab.24 Pulang
26
Bab.26 Menikah?
27
Bab.27 Sah
28
Bab.28 Baju Ganti
29
Bab.29 Lucu
30
Bab.30 Makan Malam
31
Bab.31 Egois
32
Bab.32 Matahari Pagi
33
Bab.33 Apa Salahku
34
Bab.34 Makan siang
35
Bab.35 Luka Lama
36
Bab.36 Kilasan Masalalu
37
Bab.37 Jangan Dekati Aku
38
Bab.38 Bertaruh
39
Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40
Bab.40 Berat Melepaskan
41
Bab.41 Pamit
42
Bab.42 Pergi
43
Mimpi
44
Kebersamaan
45
Pulang
46
Bos tidak punya perasaan
47
Sebuah benda
48
Melarikan diri
49
Nomor tak dikenal
50
Menenagkan diri
51
Aku mencintaimu
52
Berbeda
53
Aku Lelah
54
Pagi Bersama
55
Pesan ancaman
56
Rencana Gio
57
Nomor Itu Lagi
58
Mencari lokasi
59
Menemukan
60
Bertemu
61
Ternyata
62
Menunggu
63
Tidak ada kabar
64
Berkunjung
65
Perjodohan
66
Pion pembalasan dendam
67
Janur kuning
68
Rasa bersalah
69
Khawatir
70
Merasa bersalah
71
Mengurus istri
72
Takut jarum suntik
73
Membuat bubur
74
Aku bukan orang lain
75
Ciuman tidak langsung
76
Lupa pakai baju
77
Kekecewaan Gita
78
Berbicara dengan Hana
79
Negosiasi
80
Sakit
81
Kesepakatan
82
Seorang teman
83
Membeli oleh-oleh
84
Penerimaan Hana dan Gita
85
Mengungkapkan luka
86
Membuka hati
87
Selamat pagi
88
Menyiapkan baju
89
Kopi
90
Playboy
91
Cemburu
92
Surat perjanjian
93
Kerja sama
94
Celaka
95
Baik-baik saja?
96
Menyambut
97
Perhatian?
98
Ketiduran
99
Ciuman?
100
Sabar
101
Home sweet home
102
Makan siang?
103
Kejar-kejaran
104
Gagal
105
Gosip
106
Marah?
107
Tidak marah
108
Sarapan
109
Vila
110
Aviary
111
Pagi di vila
112
Kecewa
113
Uring-uringan
114
Salah paham
115
Badan aja gede
116
Manja
117
Jalan sore
118
Sekelumit kisah
119
Siomay
120
Anak kecil
121
Canda di pagi hari
122
Selamat Gio
123
Malu
124
Jejak yang merepotkan
125
Informasi
126
Keputusan
127
Bertemu
128
Mencari
129
Main air
130
Dititipkan
131
Belum sempat
132
Berbicara
133
Surat
134
Keponakan?
135
Diawasi
136
Hasil tes DNA
137
Tetap di sampingku
138
Tanggal merah
139
Tanggal merah 2
140
Dijual?
141
Bangunan tua
142
Pelampiasan
143
Belajar Masak
144
Melepas lelah
145
Ke Mana Gio?
146
Menghilang
147
Menjadi beban
148
Kantor Renggo
149
Menemui teman lama
150
Kucing dan ikan asin
151
Melabrak
152
Drama istri tersakiti
153
Seorang Kakak
154
Andra
155
Kucing persia
156
Pulang
157
Kampung
158
Kasih sayang Ayah
159
Permintaan Maaf
160
Pagi bersama keluarga
161
Musuh lama
162
Pantai
163
Apartemen
164
Lamaran
165
Berkunjung
166
Membayar hutang
167
Seblak dan Kue
168
Diculik
169
Rahasia
170
Since I Found You
171
Menyumbangkan lagu
172
All Off Me
173
Kejutan ke dua
174
Debat lagi
175
Wanita masa lalu
176
Abdi nyaah ka anjeun
177
Ingin melupakan
178
Keluarga sederhana
179
Reuni mantan
180
Ke Makam
181
Ikatan sebelum lahir
182
Masalah Jas
183
Belajar masak
184
Datang ke kantor
185
Menunggu
186
Rumor
187
Akrab
188
Dipukuli
189
Curiga
190
Karyawan baru
191
Kerabat jauh
192
Muka dua
193
Makan siang
194
Alat sadap
195
Buang angin
196
Kopi keliling
197
Koneksi
198
Jatuh setelah melambung
199
Berpisah
200
Teman baru
201
Belanja buah bareng mertua
202
Sakit apa?
203
Siapa yang marah?
204
YES
205
Bekal
206
Tidak bisa dihubungi
207
Kabar
208
Rindu
209
Mengungkapkan Rindu
210
Suara perut
211
Merajuk
212
Perkara es krim
213
Loading
214
Mantan Casanova
215
Diam
216
Mengikuti
217
Berbaikan
218
Mengungkapkan
219
Ditangkap
220
Tidak sadarkan diri
221
Gio tidak suka....
222
Syarat mengungkapkan cinta
223
Selesai
224
Extra Part
225
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!