Penakluk Sang Casanova

Penakluk Sang Casanova

Bab.01 Diandra Amandita

...Happy Reading ...

...💖...

Seorang perempuan bergaya sederhana, tetapi, tetap terlihat modis, berjalan menyusuri sepanjang garis bibir pantai, semilir angin menerbangkan sebagian rambutnya yang terurai.

Hari masih terlalu pagi, bahkan sang surya belum mau menampakkan sinarnya, bersembunyi di balik lautan dengan semburat merah di sekitarnya.

Pemandangan yang sangat indah, juga memanjakan mata, ditambah dengan harum khas lautan yang terasa menambah sempurna suasana pagi hari ini.

Belum terlalu banyak orang, pengunjung seakan masih senang menikmati waktu di dalam kamar masing-masing. Hanya ada segelintir orang yang sedang berjalan juga berlari kecil, yang bisa ia lihat di sana.

Mata indah itu terpejam, hidungnya menghirup napas dalam, menahannya sebentar hingga paru-paru di dadanya terasa penuh, lalu membuangnya perlahan, sambil membuka matanya kembali.

Tak ada yang lebih indah dan menyenangkan dari semua yang bisa ia nikmati saat ini. Tinggal di pantai yang sangat indah, hingga menjadi tujuan banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dia sangat bersyukur untuk semua itu.

“Dian!” Panggilan dari seseorang membuat perempuan itu menolehkan pandangannya, sekilas, lalu kembali melihat ke arah laut lepas.

Seorang lelaki muda terlihat menghampirinya, dengan wajah sumringah . “Aku cari kamu dari tadi, ternyata kamu sedang asik sendiri di di sini!” ujarnya, setelah berdiri di samping Dian.

“Siapa yang menyuruhmu mencariku?” acuh Dian.

Dia tak pernah peduli dengan lelaki di sampingnya itu. Menurutnya, hidup sendiri lebih menyenangkan, tanpa ada peraturan yang mengekang dan drama cemburu yang begitu menggelikan.

“Gak ada sih,” jawab lelaki itu, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Dian, kamu mau ke mana?” tanya lelaki itu lagi, saat melihat Dian melangkah menjauhinya.

“Balik ke hotel, mau apa lagi?” jawabnya sambil terus berjalan.

“Kita jalan bareng aja, aku juga mau balik ke hotel.” Menyejajarkan langkah, dia terus berusaha mendekati perempuan yang sejak dua tahun ini dia sukai.

Dian tak menjawab,  dia hanya terus berjalan tanpa menganggap keberadaan lelaki itu. Lelaki yang sudah beberapa kali menyatakan cinta padanya, hingga membuatnya merasa bosan dan jengah.

Jonas, lelaki berumur tiga puluh tahun yang sudah menyukai Diandra sejak dua tahun lalu. Lelaki yang berprofesi sebagai manajer di hotel tak jauh dari tempat Diandra bekerja itu, seakan tak pernah bosan untuk mengganggu kehidupan seorang Diandra.

Perempuan yang terkenal dengan wajah cantik dan  bentuk tubuh sempurna, tetapi, bersikap dingin dan sombong bila berhadapan dengan sosok yang bernama lelaki. Sikapnya itu bahkan sudah banyak menimbulkan kontroversi dan rumor yang tidak jelas di sekitarnya. Mulai penyuka sesama jenis, hingga kemarahan para pelanggan hotel hidung belang yang mencoba merayunya.

Namun, semua itu tak membuatnya terganggu, dia tetap dengan pendiriannya dan sikapnya. Hingga tanpa sadar itu juga yang menjadikan dirinya begitu memesona di mata para lelaki lainnya.

Keirian dari para perempuan lainnya juga ikut mewarnai hari-harinya. Itu tentu hanya sebuah hiburan bagi perempuan seperti Diandra, dia lebih suka mengacuhkan para pembuat onar lalu bergerak di belakang tanpa terlihat, kemudian mengejutkan di akhirnya.

Sampai di persimpangan jalan, Diandra sedikit menghentikan langkahnya.

“Ngapain kamu mengikutiku? Bukannya hotelmu ada di sana?” tanya Diandra pada Jonas. Dia menunjuk hotel tempat Jonas bekerja dengan dagunya.

“Aku mau mengantarkanmu lebih dulu,” jawab Jonas.

Diandra mendengus kesal. “Aku bukan anak kecil yang harus di antar ke mana-mana,” ujarnya tidak suka, lalu berjalan kembali.

Melangkah lebih cepat menuju hotel tempatnya bekerja, dia memang tinggal di belakang hotel itu, di sana ada sebuah rumah sederhana yang sengaja dia beli beberapa tahun yang lalu.

“Dari mana, Kak?” seorang lelaki yang tampak lebih muda menyapanya, begitu ia masuk ke dalam rumah.

“Biasa, pantai,” jawab Dian, menghentikan langkahnya sebentar sambil memperhatikan penampilan sang adik.

“Kamu mau balik ke resto?” tanya Dian.

“Iya, Kak. Ada kerjaan di sana,” ujar Ares, sambil memakai sepatutnya.

Dia bekerja di salah satu restoran yang ada di sana beberapa bulan lalu, maka dari itu mereka tinggal bersama. Usia Ares berbeda lima tahun dari Diandra.

“Hem, kamu sudah sarapan?” tanya Diandra.

“Sudah, tadi aku masakin nasi goreng spesial untuk Kakak,” jawab Ares.

Dian mengangguk. “Terima kasih,” ucapnya singkat, lalu berlalu menuju kamarnya, untuk membersihkan diri dan bersiap, karena sebentar lagi waktunya masuk kerja.

Masuk ke dalam kamar mandi, dia membiarkan tubuhnya terguyur air dingin dari shower, helaan napas berat terdengar berulang kali, entah apa yang ia pikirkan saat ini, hingga pandangan matanya terlihat sedikit bergetar.

Ya, di balik sosok kuat itu, begitu banyak beban yang ia harus tanggung sendiri. Tanpa ada orang yang tahu, rasa sakit di hatinya.

Selesai dengan acara membersihkan diri, Dian berjalan menuju kamarnya, mengambil baju kerja yang tergantung di lemari, lalu memakainya.

Duduk di depan meja rias, untuk memoles wajah cantiknya, dengan berbagai jenis mekap yang tertata rapi.

“Sempurna,” ucapnya, saat berdiri di depan kaca besar, satu tas berukuran medium sudah ia sampaikan di salah satu pundaknya, sepatu hils dengan tinggi lima centimeter menunjang penampilannya hari ini.

Sebagai seorang sekretaris dia harus selalu terlihat cantik, rapi, dan siap siaga di mana pun dan kapan pun sang bos meminta bantuannya. Walau pada kenyataannya, dialah bos sesungguhnya.

Beranjak menuju meja makan, di mana ada sepiring nasi goreng spesial yang telah sang adik siapkan. Dia tersenyum sambil duduk di kursi, menatap hasil karya sang adik, setelah bertahun-tahun bersekolah dalam bidang tata boga.

Meminum air putih sebagai awal dari sarapan paginya. Perlahan tangannya menyuapkan satu sendok nasi goreng itu, Dian menutup matanya, menikmati rasa yang terasa sangat ia rindukan.

Masakan sang ibu. Ya, ini sangat mirip dengan masakan wanita yang telah melahirkannya dua puluh tujuh tahun lalu. Dian membuka mata yang sudah tertutup oleh air di pelupuk, dia rindu ... sangat rindu.

Menarik napas pelan lalu menghembuskannya cepat, lalu kembali mengunyah makanannya, dia melakukan hal itu berkali-kali sampai nasi goreng itu habis.

Sarapan yang begitu terasa berat dan menyesakkan dada. Dia beranjak mencuci piring bekasnya, lalu menyambar tas yang ia taruh di salah satu kursi lainnya, kemudian berjalan ke luar untuk pergi ke hotel tempatnya bekerja.

Beberapa saat kemudian, Dian sudah melangkah masuk ke dalam bangunan hotel tempatnya bekerja, langkah tegas, dengan dagu di angkat penuh percaya diri membuatnya selalu menjadi pusat perhatian sekitarnya.

Penampilan yang modis disempurnakan dengan bentuk tubuh yang bagus, membuatnya selalu tampak sempurna, ditambah riasan tipis yang menghias wajahnya, membuat para lelaki tak bisa memalingkan wajah begitu saja.

Berjalan menuju sisi hotel lainnya, yang diperuntukkan sebagai area khusus kantor, dia melangkah menuju ruang manajer, duduk di bagian depan, sebagai seorang sekretaris. Menaruh tas yang dibawanya, lalu langsung masuk ke dalam ruangan manajer itu, untuk melaksanakan pekerjaannya sebelum orang yang mempunyai ruangan datang.

Memastikan semuanya sudah berada di posisi yang benar, menyiapkan kopi dan memastikan semua berkas sudah ada pada tempatnya, dia baru keluar setelah semua pekerjaannya di dalam selesai.

“Selamat pagi, Dian.”

 

... 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

 

...Bersambung...

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

hadirrr kk .. bru mmpir like fav .. lnjutttt bca mrathon hee smngttt smngttt smngttt up thorr

2022-08-05

1

AdindaRa

AdindaRa

Salam kenal ya Kak 🙏 vote sudah mendarat cantik.

2022-06-27

2

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

aku mampir di novelmu ini thor,,
langsung like ya

2022-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.01 Diandra Amandita
2 Bab.02 Giovano
3 Bab.03 Awal Mula
4 Bab.04 Alasan
5 Bab.05 My Sunshine
6 Bab.06 Terkejut
7 Bab.07 Ke kantor
8 Bab.08 Adik Kembar
9 Bab.09 Jadi Istriku
10 Bab.10 Calon Istri
11 Bab.11 Jatuh Hati
12 Bab.12 Kebakaran
13 Bab.13 Rumah Sakit
14 Bab.14 Orang Tua
15 Bab.15 Butuh Tenaga
16 Bab.16 Kantin
17 Bab.17 Jaket
18 Bab.18 Bimbang
19 Bab.19 Ilfil
20 Bab.20 Sarapan
21 Bab.21 Risih
22 Bab.22 Penyesalan
23 Bab.23 Maaf
24 Bab.24 Jadi Sopir
25 Bab.24 Pulang
26 Bab.26 Menikah?
27 Bab.27 Sah
28 Bab.28 Baju Ganti
29 Bab.29 Lucu
30 Bab.30 Makan Malam
31 Bab.31 Egois
32 Bab.32 Matahari Pagi
33 Bab.33 Apa Salahku
34 Bab.34 Makan siang
35 Bab.35 Luka Lama
36 Bab.36 Kilasan Masalalu
37 Bab.37 Jangan Dekati Aku
38 Bab.38 Bertaruh
39 Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40 Bab.40 Berat Melepaskan
41 Bab.41 Pamit
42 Bab.42 Pergi
43 Mimpi
44 Kebersamaan
45 Pulang
46 Bos tidak punya perasaan
47 Sebuah benda
48 Melarikan diri
49 Nomor tak dikenal
50 Menenagkan diri
51 Aku mencintaimu
52 Berbeda
53 Aku Lelah
54 Pagi Bersama
55 Pesan ancaman
56 Rencana Gio
57 Nomor Itu Lagi
58 Mencari lokasi
59 Menemukan
60 Bertemu
61 Ternyata
62 Menunggu
63 Tidak ada kabar
64 Berkunjung
65 Perjodohan
66 Pion pembalasan dendam
67 Janur kuning
68 Rasa bersalah
69 Khawatir
70 Merasa bersalah
71 Mengurus istri
72 Takut jarum suntik
73 Membuat bubur
74 Aku bukan orang lain
75 Ciuman tidak langsung
76 Lupa pakai baju
77 Kekecewaan Gita
78 Berbicara dengan Hana
79 Negosiasi
80 Sakit
81 Kesepakatan
82 Seorang teman
83 Membeli oleh-oleh
84 Penerimaan Hana dan Gita
85 Mengungkapkan luka
86 Membuka hati
87 Selamat pagi
88 Menyiapkan baju
89 Kopi
90 Playboy
91 Cemburu
92 Surat perjanjian
93 Kerja sama
94 Celaka
95 Baik-baik saja?
96 Menyambut
97 Perhatian?
98 Ketiduran
99 Ciuman?
100 Sabar
101 Home sweet home
102 Makan siang?
103 Kejar-kejaran
104 Gagal
105 Gosip
106 Marah?
107 Tidak marah
108 Sarapan
109 Vila
110 Aviary
111 Pagi di vila
112 Kecewa
113 Uring-uringan
114 Salah paham
115 Badan aja gede
116 Manja
117 Jalan sore
118 Sekelumit kisah
119 Siomay
120 Anak kecil
121 Canda di pagi hari
122 Selamat Gio
123 Malu
124 Jejak yang merepotkan
125 Informasi
126 Keputusan
127 Bertemu
128 Mencari
129 Main air
130 Dititipkan
131 Belum sempat
132 Berbicara
133 Surat
134 Keponakan?
135 Diawasi
136 Hasil tes DNA
137 Tetap di sampingku
138 Tanggal merah
139 Tanggal merah 2
140 Dijual?
141 Bangunan tua
142 Pelampiasan
143 Belajar Masak
144 Melepas lelah
145 Ke Mana Gio?
146 Menghilang
147 Menjadi beban
148 Kantor Renggo
149 Menemui teman lama
150 Kucing dan ikan asin
151 Melabrak
152 Drama istri tersakiti
153 Seorang Kakak
154 Andra
155 Kucing persia
156 Pulang
157 Kampung
158 Kasih sayang Ayah
159 Permintaan Maaf
160 Pagi bersama keluarga
161 Musuh lama
162 Pantai
163 Apartemen
164 Lamaran
165 Berkunjung
166 Membayar hutang
167 Seblak dan Kue
168 Diculik
169 Rahasia
170 Since I Found You
171 Menyumbangkan lagu
172 All Off Me
173 Kejutan ke dua
174 Debat lagi
175 Wanita masa lalu
176 Abdi nyaah ka anjeun
177 Ingin melupakan
178 Keluarga sederhana
179 Reuni mantan
180 Ke Makam
181 Ikatan sebelum lahir
182 Masalah Jas
183 Belajar masak
184 Datang ke kantor
185 Menunggu
186 Rumor
187 Akrab
188 Dipukuli
189 Curiga
190 Karyawan baru
191 Kerabat jauh
192 Muka dua
193 Makan siang
194 Alat sadap
195 Buang angin
196 Kopi keliling
197 Koneksi
198 Jatuh setelah melambung
199 Berpisah
200 Teman baru
201 Belanja buah bareng mertua
202 Sakit apa?
203 Siapa yang marah?
204 YES
205 Bekal
206 Tidak bisa dihubungi
207 Kabar
208 Rindu
209 Mengungkapkan Rindu
210 Suara perut
211 Merajuk
212 Perkara es krim
213 Loading
214 Mantan Casanova
215 Diam
216 Mengikuti
217 Berbaikan
218 Mengungkapkan
219 Ditangkap
220 Tidak sadarkan diri
221 Gio tidak suka....
222 Syarat mengungkapkan cinta
223 Selesai
224 Extra Part
225 Ekstra part
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab.01 Diandra Amandita
2
Bab.02 Giovano
3
Bab.03 Awal Mula
4
Bab.04 Alasan
5
Bab.05 My Sunshine
6
Bab.06 Terkejut
7
Bab.07 Ke kantor
8
Bab.08 Adik Kembar
9
Bab.09 Jadi Istriku
10
Bab.10 Calon Istri
11
Bab.11 Jatuh Hati
12
Bab.12 Kebakaran
13
Bab.13 Rumah Sakit
14
Bab.14 Orang Tua
15
Bab.15 Butuh Tenaga
16
Bab.16 Kantin
17
Bab.17 Jaket
18
Bab.18 Bimbang
19
Bab.19 Ilfil
20
Bab.20 Sarapan
21
Bab.21 Risih
22
Bab.22 Penyesalan
23
Bab.23 Maaf
24
Bab.24 Jadi Sopir
25
Bab.24 Pulang
26
Bab.26 Menikah?
27
Bab.27 Sah
28
Bab.28 Baju Ganti
29
Bab.29 Lucu
30
Bab.30 Makan Malam
31
Bab.31 Egois
32
Bab.32 Matahari Pagi
33
Bab.33 Apa Salahku
34
Bab.34 Makan siang
35
Bab.35 Luka Lama
36
Bab.36 Kilasan Masalalu
37
Bab.37 Jangan Dekati Aku
38
Bab.38 Bertaruh
39
Bab.39 Mau Tapi Gengsi
40
Bab.40 Berat Melepaskan
41
Bab.41 Pamit
42
Bab.42 Pergi
43
Mimpi
44
Kebersamaan
45
Pulang
46
Bos tidak punya perasaan
47
Sebuah benda
48
Melarikan diri
49
Nomor tak dikenal
50
Menenagkan diri
51
Aku mencintaimu
52
Berbeda
53
Aku Lelah
54
Pagi Bersama
55
Pesan ancaman
56
Rencana Gio
57
Nomor Itu Lagi
58
Mencari lokasi
59
Menemukan
60
Bertemu
61
Ternyata
62
Menunggu
63
Tidak ada kabar
64
Berkunjung
65
Perjodohan
66
Pion pembalasan dendam
67
Janur kuning
68
Rasa bersalah
69
Khawatir
70
Merasa bersalah
71
Mengurus istri
72
Takut jarum suntik
73
Membuat bubur
74
Aku bukan orang lain
75
Ciuman tidak langsung
76
Lupa pakai baju
77
Kekecewaan Gita
78
Berbicara dengan Hana
79
Negosiasi
80
Sakit
81
Kesepakatan
82
Seorang teman
83
Membeli oleh-oleh
84
Penerimaan Hana dan Gita
85
Mengungkapkan luka
86
Membuka hati
87
Selamat pagi
88
Menyiapkan baju
89
Kopi
90
Playboy
91
Cemburu
92
Surat perjanjian
93
Kerja sama
94
Celaka
95
Baik-baik saja?
96
Menyambut
97
Perhatian?
98
Ketiduran
99
Ciuman?
100
Sabar
101
Home sweet home
102
Makan siang?
103
Kejar-kejaran
104
Gagal
105
Gosip
106
Marah?
107
Tidak marah
108
Sarapan
109
Vila
110
Aviary
111
Pagi di vila
112
Kecewa
113
Uring-uringan
114
Salah paham
115
Badan aja gede
116
Manja
117
Jalan sore
118
Sekelumit kisah
119
Siomay
120
Anak kecil
121
Canda di pagi hari
122
Selamat Gio
123
Malu
124
Jejak yang merepotkan
125
Informasi
126
Keputusan
127
Bertemu
128
Mencari
129
Main air
130
Dititipkan
131
Belum sempat
132
Berbicara
133
Surat
134
Keponakan?
135
Diawasi
136
Hasil tes DNA
137
Tetap di sampingku
138
Tanggal merah
139
Tanggal merah 2
140
Dijual?
141
Bangunan tua
142
Pelampiasan
143
Belajar Masak
144
Melepas lelah
145
Ke Mana Gio?
146
Menghilang
147
Menjadi beban
148
Kantor Renggo
149
Menemui teman lama
150
Kucing dan ikan asin
151
Melabrak
152
Drama istri tersakiti
153
Seorang Kakak
154
Andra
155
Kucing persia
156
Pulang
157
Kampung
158
Kasih sayang Ayah
159
Permintaan Maaf
160
Pagi bersama keluarga
161
Musuh lama
162
Pantai
163
Apartemen
164
Lamaran
165
Berkunjung
166
Membayar hutang
167
Seblak dan Kue
168
Diculik
169
Rahasia
170
Since I Found You
171
Menyumbangkan lagu
172
All Off Me
173
Kejutan ke dua
174
Debat lagi
175
Wanita masa lalu
176
Abdi nyaah ka anjeun
177
Ingin melupakan
178
Keluarga sederhana
179
Reuni mantan
180
Ke Makam
181
Ikatan sebelum lahir
182
Masalah Jas
183
Belajar masak
184
Datang ke kantor
185
Menunggu
186
Rumor
187
Akrab
188
Dipukuli
189
Curiga
190
Karyawan baru
191
Kerabat jauh
192
Muka dua
193
Makan siang
194
Alat sadap
195
Buang angin
196
Kopi keliling
197
Koneksi
198
Jatuh setelah melambung
199
Berpisah
200
Teman baru
201
Belanja buah bareng mertua
202
Sakit apa?
203
Siapa yang marah?
204
YES
205
Bekal
206
Tidak bisa dihubungi
207
Kabar
208
Rindu
209
Mengungkapkan Rindu
210
Suara perut
211
Merajuk
212
Perkara es krim
213
Loading
214
Mantan Casanova
215
Diam
216
Mengikuti
217
Berbaikan
218
Mengungkapkan
219
Ditangkap
220
Tidak sadarkan diri
221
Gio tidak suka....
222
Syarat mengungkapkan cinta
223
Selesai
224
Extra Part
225
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!