Episode 10

seorang laki-laki sedang menghisap sebatang rokok di kursi kebesarannya. tidak lama kemudian handphonenya bergetar.

drrrrtttt.... drrrrtttt...

📞halo. bagaimana apakah kamu sudah mendapatkan informasi mengenai keluarga itu...?

📞pesuruh

sudah bos, seperti informasi yang kita dapatkan, anak itu selamat namun sekarang dirinya dalam keadaan koma di rumah sakit

📞bagus, lanjutkan tugasmu berikutnya

📞 pesuruh

baik bos. tapi sepertinya akan sulit karena anak itu dijaga oleh pamannya, adik dari orang yang telah bos bunuh

📞lakukan bagaimanapun caranya, aku ingin kamu melakukan tugasmu sesuai perintahku

📞 pesuruh

siap bos, akan aku laksanakan

tuuuuut... panggilan dimatikan. senyuman terlukis dibibirnya

"akhirnya aku menemukan anak sialan itu juga. dengan anak itu, aku bisa mendapatkan apa yang aku mau"

"lihatlah dari neraka sana Burhan, aku akan menguasai semua yang kamu miliki" dirinya tersenyum licik

***********************************

"maafkan aku mas, aku mengajak mas bertemu di tempat ini" ucap Zidan

"tidak apa-apa. memangnya ada apa kamu memintaku datang ke mari. siapa yang menjaga Dirga...?" ucap ayah Adnan

"tenang saja mas, aku sudah menyuruh pengawalku untuk berjaga di kamar Dirga dan tidak mengizinkan siapapun yang masuk selain dokter, aku dan mas Adnan" jawab Zidan

"terimakasih kamu begitu peduli dengan Dirga"

"jangan sungkan mas, Dirga keponakanku, setelah mas Burhan dan mba Ayu meninggal, hanya dia keluargaku satu-satunya"

ayah Adnan tersenyum, ia merasa lega kalau selama ini anaknya mendapatkan keluarga yang sangat menyayanginya.

"jadi, apa yang ingin kamu bicarakan...?" tanya ayah Adnan

"untuk beberapa hari ke depan aku harus ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. aku meminta kepada mas untuk memantau keadaan Dirga, entah kenapa akhir-akhir ini perasaan ku merasa tidak enak dengan keadaan Dirga" jawab Zidan

"tenang saja Zidan, tentu aku akan terus memantau keadaannya. setiap hari aku akan menjenguknya. dia anakku, jelas aku harus melakukan itu" ucap ayah Adnan

"dan satu lagi mas"

"apa itu...?"

"apakah mas sudah memikirkan perkataanku tempo hari...?"

"itu...."

"tolonglah mas, hanya mas satu-satu harapanku. aku mohon mas" Zidan memohon

"tapi aku tidak tau mengurus perusahaan Zidan, aku takut tidak akan mampu"

"mas jangan khawatir. seperti perkataanku tempo hari, aku akan mengajari mas sampai mas bisa. ku mohon bantu aku mas, hanya mas harapanku sekarang"

ayah Adnan menghela nafasnya berat. sejujurnya ia sama sekali tidak tertarik untuk mengelola perusahaan, selain tidak mempunyai bakat, ia juga tidak tau apa yang harus dilakukan untuk menjadi pimpinan perusahaan, apalagi perusahaan besar yang dibangun oleh sahabat lamanya, Burhan.

"aku akan bicarakan dulu dengan istriku, semua tergantung keputusan yang akan kami ambil"

"tentu saja mas, ridho seorang istri memang sangat diperlukan dalam setiap langkah kaki suaminya" Zidan tersenyum

"kamu sudah menikah...?" pertanyaan spontan keluar dari mulut ayah Adnan

"Alhamdulillah sampai sekarang aku masih bujang mas, hehehe"

"masih bujang malah di syukurin, kamu itu sudah mapan untuk berkeluarga. kenapa belum menikah...?"

"tidak ada yang mau denganku mas. aku juga heran kenapa para wanita tidak tertarik denganku. padahal sepertinya wajahku tidak kalah tampan dengan mas Adnan"

"aku sudah tua, jelas kamu lebih tampan. mungkin bukan karena tidak ada yang tertarik denganmu tapi lebih ke kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa untuk mencari pasangan. atau kamu tidak membuka hati untuk mereka yang ingin mengenalmu lebih jauh lagi"

perkataan ayah Adnan langsung menohok ke dalam hati Zidan. memang selama ini dirinya selalu menomor satukan pekerjaan sampai banyak wanita yang ingin mendekatinya namun ia tidak memberikan mereka kesempatan.

(apa memang selama ini aku seperti itu ya) batin Zidan

"apa yang kamu pikirkan" ayah Adnan membuyarkan lamunan Zidan

"ah tidak, bukan apa-apa"

"jadi kapan kamu akan berangkat...?"

"in shaa Allah besok pagi. malam ini aku mau menemani Dirga di rumah sakit"

"kamu sangat menyayangi Dirga dengan tulus. terimakasih Zidan" ucap tulus ayah Adnan

"tentu saja aku menyayanginya, dia keluargaku satu-satunya" ucap Zidan

"kamu bisa menganggap aku sebagai keluargamu kalau kamu mau"

"benarkah...?"

"tentu saja, bukankah dari dulu kita sudah seperti keluarga, sampai akhirnya kalian pindah ke kota lain. anggap saja aku adalah kakakmu. kamu tau kan aku dengan Burhan adalah sahabat. bahkan dulu aku sering bermain denganmu saat kamu masih kecil" ayah Adnan tersenyum hangat

"maafkan atas perbuatan mas Burhan, aku sebagai adiknya mewakilinya untuk meminta maaf" Zidan merasa tidak enak hati

"tidak perlu membahas itu, itu semua adalah masa lalu. yah anggap saja Ayu bukanlah jodohku, jodohnya yang sebenarnya adalah Burhan. semuanya sudah direncanakan Tuhan, tidak perlu disesali"

"tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan"

"apa itu mas...?"

"apakah Ayu dan Burhan tidak memiliki anak selain Dirga anakku...?"

"tidak mas. dulu mba Ayu pernah hamil namun ia keguguran karena kecelakaan. rahimnya diangkat hingga ia tidak bisa hamil lagi" jawab Zidan

(kamu sangat kaya, tapi tidak memiliki penerus Burhan. pantas saja semuanya kamu alihkan ke Dirga. hidup memang sungguh tidak ada yang tau.semoga kalian tenang di alam sana) batin ayah Adnan

setelah pertemuan mereka, Zidan kembali ke kantor karena harus mengurus beberapa hal untuk perjalanan bisnisnya.

sekretaris...?

tentu saja Zidan mempunyai seorang sekretaris, namun sekretarisnya itu ia tugaskan mengerjakan yang lain.

tok...tok...tok

"masuk"

seorang wanita memakai pakaian kantor masuk ke dalam ruangan bosnya

"permisi pak, ini berkas yang bapak minta kemarin"

"sudah kamu periksa semua kan kelengkapannya...?"

"sudah pak, semua sudah aku periksa. ada lagi yang harus aku bantu...?"

"tidak, kamu bisa kembali ke mejamu. jangan lupa persiapkanlah dirimu untuk ikut denganku besok"

"baik pak"

wanita itu keluar. setelah selesai dengan pekerjaannya, Zidan segera meluncur ke rumah sakit untuk menjenguk Dirga.

saat tiba di lobi rumah sakit, ia menabrak seseorang.

brukk....

"maaf mas" ucap Dirga

"tidak apa-apa" jawab orang tersebut

"mas Rudi...?"

"loh Zidan, ya ampun sudah lama sekali kita tidak bertemu. bagaimana kabarmu...?" tanya seseorang yang bernama Rudi itu

"Alhamdulillah baik mas. mas kemana saja, seperti hilang ditelan bumi, bahkan pemakaman mas Burhan saja mas tidak datang" ucap Zidan

"maaf Zidan, waktu itu mas juga mengalami hal buruk dan tidak sempat hadir. maafkan aku, aku menyesal tidak melihat Burhan untuk terakhir kalinya" jawab Rudi

"tidak masalah. jadi sekarang mas Rudi ada di kota ini...?" tanya Zidan

"hummm, aku baru datang beberapa minggu yang lalu. kapan-kapan kita harus ngopi bareng untuk menceritakan banyak hal" jawab Rudi

"pasti mas. oh ya ngomong-ngomong mas kok di sini, mas sakit...?"

"ah iya, mas mengalami alergi karena habis makan udang. jadinya mas datang memeriksa ke dokter. kamu sendiri ngapain di sini. oh ya bagaimana keadaan Dirga...?"

"Dirga koma mas, setelah tragedi itu dan sampai sekarang Dirga belum sadarkan diri"

"kasian sekali anak itu" ucap Rudi

handphone Rudi bergetar, ia segera menerima panggilan itu.

📞 Rudi

bagaimana, apakah sudah selesai...?"

📞 Rudi

bagus, lakukan dengan cepat. nanti aku hubungi lagi

"Zidan, maaf sepertinya aku harus pergi"

"oh iya mas"

"kalau begitu aku pergi dulu ya, nanti kita bertemu lagi" menepuk pelan bahu Zidan

"iya mas"

mereka kemudian berpisah. Zidan segera masuk ke dalam lift menuju lantai 4 tempat kamar rawat Dirga berada.

saat tiba, ia melihat pengawal yang ditugaskan berjaga tertidur nyenyak tergeletak di lantai.

"ck...malah molor mereka"

Zidan segera masuk ke dalam namun betapa terkejutnya saat masuk, ia tidak mendapati Dirga di ranjangnya.

"loh, kenapa tidak ada...?"

Zidan memeriksa ke dalam kamar mandi, mungkin saja Dirga sudah sadar dan sedang berada di kamar mandi namun sayangnya tidak ada dirinya di dalam sana.

(perasaan khawatirku akhir-akhir ini ternyata terjadi juga. akan ku habisi yang melakukan ini) Zidan mengepalkan tangannya kuat

ia segera keluar dan membangunkan pengawalnya

"bangun... bangun, kalian semua" teriak Zidan

mereka tidak bangun juga, hingga akhirnya Zidan mengambil air di dalam dan menyiramkan di wajah mereka.

byuuurr...

"bangun" teriak Zidan dengan kerasnya

seketika mereka tersadar dan langsung berdiri tegak.

"dasar bodoh. kenapa bisa kalian tertidur saat bertugas...?"

"maaf bos" ucap mereka menunduk

"maaf maaf. kalian tau, tuan muda kalian sekarang hilang tidak ada di dalam. kalau dia tidak ditemukan akan ku tebas kalian semua" ucap Zidan penuh emosi

"hilang...?" mereka kaget

"iya, dan semua itu karena kecerobohan kalian. sekarang juga cepat cari tuan muda sampai ketemu"

"baik bos"

mereka segera melaksanakan perintah, sedangkan Zidan, ia pergi untuk memeriksa cctv siapa yang sudah masuk ke dalam kamar rawat Dirga

***********************************

sementara itu, tiga anak remaja sedang menjalankan janji mereka, janji untuk menemui ibu dari Bima yang sudah sebulan ini telah mengikuti mereka.

Leo membonceng El, sedangkan Vino sendirinya.

alamat yang mereka tuju cukup jauh, bahkan sekarang mereka sudah berkendara kurang dari 2 jam lebih.

masih dengan menggunakan seragam sekolah, mereka menyusuri jalan raya.

tiba-tiba saja Vino berhenti di sebuah toko yang menjual pakaian. karena Vino berhenti, otomatis Leo pun memberhentikan motornya.

"kenapa berhenti Vin...?" tanya Leo

"beli pakaian dulu terus gantian. masa iya pergi dengan masih mengenakan seragam sekolah gini" jawab Vino

"iya juga ya. ayolah kita masuk cari pakaian yang cocok untuk kita" ucap Leo

"emm tunggu" ucap El

"kenapa El...?" tanya Vino

"gue nggak bawa uang, uang gue ketinggalan di rumah pas mau ke sekolah tadi" jawab El

"aish...gue kira kenapa. udah tenang aja, gue yang bayar. kalian cukup mencari pakaian ternyaman dan memakainya" ucap Vino

mereka bertiga masuk dan mencari baju serta celana yang akan dikenakan.

setelah selesai urusan dengan pakaian, mereka melanjutkan perjalanan. sekitar beberapa menit akhirnya mereka sampai juga di alamat yang dituju.

"benar nggak sih yang ini rumahnya...?" tanya El

di depan mereka terdapat rumah yang sangat sederhana namun bersih dan terlihat nyaman. sepertinya penghuninya sangat menjaga kebersihan.

"kayaknya iya deh, nih sesuai alamat yang diberikan kak Bima" jawab Leo

"benar ini rumah kak Bima...?" tanya Vino

"iya" jawab Bima

"assalamualaikum" salam El namun tidak ada jawaban

"assalamualaikum"

"wa alaikumsalam"

pintu rumah terbuka, tampaklah seorang ibu yang memakai sarung dengan jilbab seadanya. ia menatap ketiga anak itu.

"ada apa ya...?"

"benar ini rumahnya ibu Hilda...?"tanya El

"iya, saya sendiri. kalian ini siapa ya...?"

"boleh kami masuk Bu, kita bicara di dalam" ucap El

"silahkan, silahkan masuk" ibu Hilda membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan mereka masuk

"tunggu sebentar ya"

ibu Hilda meninggalkan mereka masuk ke dalam kemudian kembali lagi dengan tiga cangkir teh dan kue lapis.

"silahkan diminum tehnya"

"aduh Bu, harusnya ibu nggak usah repot-repot. kami merasa tidak enak hati" ucap Vino

"tidak apa-apa, kalian adalah tamuku. sudah sewajarnya saya menjamu kalian. tapi maaf ya, seadanya saja"

"ini sudah lebih dari seadanya bu" ucap Leo

"jadi, kalian ini siapa dan ada perlu apa kemari...?"

"emmm begini Bu, kami ingin membicarakan tentang kak Bima" ucap El

"Bima, Bima anak saya...?"

"iya Bu"

"ya Allah, kalian teman-teman Bima. bagaimana kabarnya sekarang, dia sudah lama sekali tidak pulang. semenjak kami bertengkar kemarin, dia sudah tidak pulang ke rumah" ibu Hilda meneteskan air mata

Bima yang melihat ibunya menangis, dirinya pun tidak kuasa menahan air matanya.

"begini Bu, sebenarnya kami datang kemari untuk memberi kabar bahwa kak Bima telah meninggal dunia" ucap El hati-hati

"a-apa, m...m-meninggal...?" ibu Hilda seketika merasa sesak nafas mendengar kabar itu

"tidak...tidak mungkin. ya Allah anakku Bima....anakku, ya Allah" ibu Hilda menangis kencang hingga akhirnya jia atuh pingsan

"Bu, ibu..." El memegang tubuhnya agar tidak terjatuh

mereka semua mengangkat tubuh ibu Hilda dan membaringkannya di sofa.

"ada yang punya balsem atau apa gitu...? tanya El

"tunggu bentar, nih gue punya minyak telon" ucap Leo

mereka membaluri hidung ibu Hilda dengan minyak telon. tidak lama kemudian ibu Hilda sadarkan diri.

"Bima, anakku Bima" ibu Hilda langsung menangis mengingat anaknya

"ikhlas Bu, semua sudah takdirnya kak Bima" Vino menenangkan ibu Hilda

mereka membiarkan sejenak ibu Hilda menangis hingga perasaannya merasa tenang. kini ibu Hilda sudah dapat menguasai perasaannya.

"jadi kami datang kemari untuk menyampaikan amanah kak Bima" ucap Vino

"amanah...?"

"iya Bu. kak Bima bilang di dalam laci mejanya ada ATM dan rekening. ibu bisa menggunakan itu untuk kebutuhan ibu, sandinya adalah tanggal lahir Bima" ucap Vino

"dan satu lagi" Vino mengambil sesuatu di dalam tasnya

"ini untuk ibu. ini adalah punya kak Bima yang akan diberikan kepada ibu. kak Bima bilang dia minta maaf atas semuanya karena tidak sempat menemui ibu lagi" lanjut Vino

ibu Hilda mengambil kotak itu dan membukanya. sebuah kalung cantik tersimpan rapi didalamnya.

Bima merasa tenang akhirnya amanahnya tersampaikan juga. ia mendekati ibunya dan memeluknya untuk terakhir kalinya.

"kenapa aku merasa dingin ya" ucap ibu Hilda

ketiga remaja itu hanya tersenyum karena jelas saja ibu Hilda merasa dingin, Bima sekarang sedang memeluknya.

"terimakasih" ucap Bima

Bima tersenyum kepada mereka bertiga setelah itu perlahan tubuhnya menghilang bagai debu.

"selamat jalan kak Bima" batin mereka

Terpopuler

Comments

VirgoRaurus 31Smile

VirgoRaurus 31Smile

kurang dr 2 jam lebih...maksudnya gimana Thor...?

2025-02-01

0

VirgoRaurus 31Smile

VirgoRaurus 31Smile

oh, Rudi tanya jawab dg dirinya sendiri ya ?

2025-02-01

0

VirgoRaurus 31Smile

VirgoRaurus 31Smile

bukannya Dirga sdg koma...?

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 162
162 Episode 161
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 167
167 Episode 166
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 180
180 Episode 179
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Episode 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210
211 Episode 211
212 Episode 212
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217
218 Episode 218
219 Episode 219
220 Episode 220
221 Episode 221
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 162
162
Episode 161
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 167
167
Episode 166
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 180
180
Episode 179
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Episode 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210
211
Episode 211
212
Episode 212
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217
218
Episode 218
219
Episode 219
220
Episode 220
221
Episode 221

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!