Setelah. sekeliling cukup lama, kini Bastian sudah kembali dengan membawa dua kantong plastik barang bawaan. Satu berisi barang Nisa dan satu lagi berisi cemilan.
Beberapa bulan menikah dengan Nisa, Bastian cukup tahu apa saja kebiasaan gadis itu saat sedang datang bulan. Salah satunya adalah mengemil. Persis seperti orang yang sedang mengidam, selalu menginginkan makanan aneh dalam porsi banyak.
Cklek!
Hampir pukul tiga pagi, Bastian menatap jam yang berada di dinding kamar nya. Dan ia sudah melihat Nisa tertidur pulas sambil meringkuk memeluk perut nya., membuatnya langsung menghela nafas berat.
Tak ingin membangunkan Nisa, Bastian segera meletakkan barang barang itu ke tempat seharusnya. Lalu ia segera ikut merebahkan tubuhnya di samping Nisa, karena matanya juga sudah sangat mengantuk sebenarnya.
Nisa mengerjapkan matanya berulang saat merasakan sebuah tangan kekar berada di pinggang nya. Membuka mata, ia membalikkan tubuhnya dan melihat wajah suaminya yang sudah tertidur pulas.
"Terimakasih," gumam Nisa begitu lirih sambil mengusap lembut wajah teduh itu.
*****
Pagi harinya, Bastian sudah membuka matanya, ia melihat bahwa posisinya kini tengah memeluk Nisa. Tidak terkejut, karena memang itulah hang ia lakukan hampir setiap hari. Namun, kali ini ia merasa sedikit berbeda, Nisa membalas pelukan nya. Apakah gadis itu sudah sadar pikirnya.
Eugghhh
Nisa menggeliatkan tubuhnya, membuat Bastian langsung menatap ke arah nya.
"Apakah masih sakit?" tanya nya pelan.
"Hemm sedikit, tapi laper." gumam Nisa masih dengan mata terpejam, kepalanya semakin mengendus aroma parfum maskulin tubuh Bastian.
"Mau makan apa? mau cari sarapan di luar?" tawar Bastian yang di balas gelengan kepala oleh Nisa.
Tentu saja, karena hari pertama saat Haid, dia tidak akan pernah mau kemana mana. Bahkan untuk kuliah saja ia tidak akan pergi, hari pertama saat datang bulan, Nisa akan habiskan hanya di apartment. Selain tidur, makan,bermain ponsel dan tidur lagi.
"Baiklah, mau makan apa? biar aku carikan."
"Bubur ayam aja, sama bakmi juga boleh, emmtt atau roti bakar yang ada—"
"Jangan banyak banyak Nis! cukup pilih salah satu!" ucap Bastian memotong permintaan Nisa hingga membuatnya langsung mendengus kesal.
"Ya udah, gak usah aja kalau gitu!" cetus nua, lalu ia segera menjauhkan diri dari Bastian dan memunggunginya.
Bastian kembali menghela nafas berat, ia melihat pakaian Nisa sudah berganti, itu berarti istrinya itu sudah terbangun semalam dan berganti pakaian serta pemballut. Ia kembali mengingat posisi nya saat bangun tidur tadi, apakah iti berarti Nisa sadar bahwa memeluknya. Atau memang Nisa sudah tahu bahwa selama ini ia selalu memeluknya?
Bastian segera beranjak dari tempat tidur, ia mandi dan berganti pakaian, masih mengenakan pakaian santai. Karena hari ini ia akan ke rumah sakit sedikit siang, pagi ini jadwal nya kosong.
Jadi ia memiliki waktu lebih untuk menemani Nisa.
Tidak butuh waktu lama, kini Bastian sudah kembali lagi ke Apartment, dengan membawa beberapa makanan sesuai kemauan Nisa.
"Ayo sarapan, harus di habiskan!" kata Bastian dengan wajah datar nya saat menghampiri Nisa yang sedang duduk di sofa luar dan menonton tv.
"Woaahhh, kamu membelinya!" sorak Nisa langsung beranjak dan menghampiri Bastian ke meja makan.
Dengan antusias, Nisa segera memindahkan makanan itu dari tempatnya ke dalam mangkuk dan piring.
"Aku tahu, kamu itu sangat baik. Terimakasih suamiku!" puji Nisa tanpa sadar hingga membuat tubuh Bastian langsung menegang saat mendengar kata Suamiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nok Denok
kok aku bgt Thor,,pengennya mkn dan mkn,,trs pengen sesuatu apaaa gitu,,😂🤭
2024-02-23
0
naynii afifudin
persis kaya saya .mager!!
jangankan keluar komplek keluar depan rumah ajah males ..
2022-10-12
1
tuti tia
ok
2022-09-17
0