“Makanya, kalau gak bisa masak, GAK USAH SOK!” cetus Bastian sambil mengobati luka di jari Nisa.
“Aku bahkan ragu kalau kamu ini seorang dokter!” balas Nisa tak kalah sengit.
“Di rumah aku manusia biasa, punya rasa kesel dan marah apalagi ngadepin cewek kaya kamu.” Kata Bastian menghempaskan tangan Nisa lalu segera membereskan kotak obat nya dan pergi berlalu.
“Huhh, kata siapa lo manusia, lo itu iblis!” gumam Nisa pelan.
Setelah lelah berdebat dan tidak menemukan solusi, kini akhirnya Bastian memilih memesan makanan dari luar. Ia tidak mau membuat dapur nya kembali berantakan, sementara Nisa, ia dengan senang hati menerima keputusan Bastian karena memang ia tidak berniat untuk memasak. Ia terlalu sayang dengan perawatan di kuku nya, jadi lebih baik ia bermain HP dan menikmati drama kesukaan nya.
Dan begitulah kisah keseharian pasangan pengantin yang baru menikah itu. Butuh waktu yang lumayan lama agar keduanya bisa bersatu dan bekerja sama. Sehari hari, Bastian lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah sakit, sementara Nisa, ia juga lebih memilih fokus menyelesaikan skripsi nya, dan terkadang ia juga akan bermain main ke rumah sahabat nya.
Drrtt ... Drrttt
Suami Lucknat
Pulang kuliah jangan keluyuran, mama nyuruh kita ke rumah!
Sebuah pesan singkat yang di kirimkan oleh Bastian membuat niatnya yang hendak pergi ke rumah Michele ia urung kan. Ia segera mencari taxi dan menuju rumah sakit. Ya, rumah sakit adalah tujuan nya saat ini, ia berfikir daripada bolak balik, jadi lebih baik ia menjemput suami nya saja.
Ini adalah kali pertama Nisa datang ke rumah sakit sebagai istri Bastian. Pernikahan yang cukup mewah beberapa waktu lalu membuat Nisa tidak perlu mengenalkan diri akan siapa dia, hampir semua staf rumah sakit tau siapa Nisa, dan dengan bantuan seorang perawat ia kini berjalan menuju ruangan Bastian.
“Ini ruangan dokter Bastian, saya permisi dulu,” ucap perawat itu lalu pergi.
Denisa mengangguk, lalu tanpa mengetuk pintu, ia segera masuk begitu saja dan ia langsung di buat terkejut dengan apa yang ia lihat pertama kali di ruangan itu.
“Oops, so—sorry!” gumam Nisa dan langsung membalikkan tubuhnya hendak pergi, namun suara Bastian membuat langkah nya terhenti.
“Jangan salah paham!’ kata Bastian dengan suara berat nya, “Dokter Widhi, silahkan anda keluar,” katanya lagi pada seorang dokter muda yang berada di depan nya.
Nisa masih bergeming di ambang pintu, rasanya masih begitu ragu untuk membalikkan tubuh nya.
“Nis ... “ panggil Bastian dan suara nya terdengar mendekat ke arah Nisa, namun gadis itu langsung menghela nafas nya sedalam mungkin. Ia tidak tau mengapa hatinya sedikit sesak, namun ia tidak ingin terlihat sakit. Tidak, dia tidak cemburu, hanya terkejut, iya terkejut.
Bagaimana ia tidak terkejut, saat ia melihat suaminya tengah terduduk di kursi dengan posisi ada seorang wanita cantik sedang berjongkok didepan nya. Oh Tuhan, apakah Nisa masih bisa berfikir positif.
Tidak, otak nya tidak sesuci itu. Pikiran nya langsung melayang yang membawa nya entah kemana. Beberapa bulan ia menikah dengan Bastian, dirinya tidak pernah melihat Bastian sedekat ini dengan perempuan lain. Bukan hanya dekat, namun juga sangat intim baginya.
“Kayaknya aku lebih baik menunggu kamu di luar aja deh, a—aku duluan. A—aku tunggu kamu di bawah, sekali lagi sorry.” Kata Nisa dengan cepat dan langsung berjalan begitu saja menjauh dari Bastian.
Meskipun ia tidak mencintai laki alki itu, namun tetap saja dirinya adalah seorang istri, wajar kalau dia terkejut, tapi—sulit baginya untu menjelaskan apa yang dia rasakan kini. Dirinya butuh ketenangan, butuh waktu untuk mencerna apa yang dia lihat, dan tidak ingin bertemu Bastian tapi mana bisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
Iyalah. istri siapa yg gak cemburu ngliat suaminya seperti itu
2023-12-27
1
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-18
0
naynii afifudin
ngatain suami lucknat .kamu istri apa woiiiii ....
2022-10-10
0