Setelah mengambil beberapa barang di rumah masing masing, kini Bastian dan Nisa sudah kembali ke Apartment. Bastian langsung merebahkan tubuh nya di tempat tidur, sementara Nisa, ia memilih untuk langsung menyusun pakaian nya dan Bastian ke dalam walk in closed.
“Meskipun gue gak pernah kursus, tapi gue bisa kan Cuma nyusun beginian doan.” Gumam Nisa bangga akan karya nya sendiri, menatap sekeliling dimana pakaian nya dan Bastian sudah tersusun rapi.
Krucuukk
Ia melirik ke arah jam di dinding, ternyata sudah hampir tiga jam’an dirinya berada di sana merapikan pakaian. Dan kini, perut nya sudah kembali terasa lapar. Nisa segera membereskan koper, lalu ia beranjak menuju dapur. Sebelumnya, ia sempat melirik ke arah tempat tidur,dimana Bastian masih terlelap dengan posisi memeluk guling.
Nisa meneliti ke bagian dapur, dapur itu masih bersih seperti semula sebelum ia tinggalkan. Masih banyak bahan makanan sayur dan daging dan beberapa bahan lainnya. Namun Nisa masih begitu bingung akan memasak apa. Karena dirinya tidak bisa memasak kecuali air dan mie instan, tapi ia juga sedikit ragu apakah ia bisa memasak mie instan dengan sempurna.
“Oke Google, apa yang bisa aku masak dengan bahan di kulkas.” Celetuk Nisa bertanya pada Google.
“Eh salah, bukan begitu,” Nisa kembali menghapus hasil penelusuran Google, “Oke Google, masakan daging yang gampang dan enak dan gak ribet dan di sukai banyak orang.”
Beberapa menu masakan dari olahan daging muncul di layar HP nya. Membuat nya malah semakin bingung lantaran begitu banyak resep yang muncul.
“Ini mana yang gampang dan enak,” keluh Nisa frustasi.
Berulang kali Nisa memilah milah masakan yang sekiranya paling mudah, namun nyatanya tidak ada yang mudah baginya. Semua terlihat ribet dan sulit, hingga akhirnya ia menemukan sekotak telur yang menurut nya itulah jalan keluar terbaik.
“Oke Google, cara memasak telur terenaaaakkkkk!” kata Nisa kembali menanyakan resep pada mbah Google.
“Telur gulai, telur balado, martabak telur, astaga kenapa ini sangat sulit semua!” jerit nya kembali frustasi, kini Nisa sudah terduduk di lantai dengan posisi bersila dan memegang ponsel nya masih mencari resep yang tanpa ia sadari ternyata dirinya sudah memilah milah hampir dua jam di dapur.
“Astagfirullah,” Nisa menarik nafas nya panjang, lalu ia melingkis lengan baju nya, mulai mengambil bahan masakan yang tak lain adalah telur dan beberapa sayuran.
Pertama ia mengupas wortel dan memotong nya setipis mungkin, namun karena kurang ahli, akhirnya ia menambahkan jarinya untuk kepotong.
“Auwwhhhh!” jerit nya dan langsung mengibas ngibas kan tangan nya yang terkena pisau.
“Mamaaaaa, sakittt!” tangis nya saat melihat darah semakin deras mengucur di jari telunjuk nya.
“Ceroboh!” celetuk Bastian tiba tiba datang dan langsung menarik jari Nisa dan ia kucurkan di bawah keran wastafel. Sejujurnya sejak tadi Bastian sudah bangun, ia juga merasa lapar, namun ia masih ingin memperhatikan Nisa memasak.
“Perihh Bas,,,” rintih nya menggigit bibir bawah nya, menahan perih.
“Apakah sayuran nya kurang sampai kamu mau menambahkan nya dengan jari mu?” cetus bastian yang malah membuat sakit di ari sekaligus hati Nisa.
“Aku itu sedang berusaha, hargai kek, ini malah di sindirin begini. LO gak tau sih gimana rasanya ini, sakit loh Bas, serius sakit banget, aaaaaahhhh!” jerit nya saat Bastian malah dengan sengaja menekan luka nya.
“Bastian sialaaannnn!” Pekik nya dan langsung menjambak rambut kepala Bastian hingga membuat Bastian ikut menjerit kesakitan.
“Lepasin woy!” jerit Bastian dan tanpa sengaja semakin menekan luka Nisa, dan jadilah keduanya saling menjerit seolah balas dendam satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sweet Girl
Oke Guugel... masakin daging dong...
2024-03-10
0
Roo'iha Icha
😂😂😂😂
2024-02-06
0
dewi
googlenya bingung yg mau jawab... 🤦
2023-12-30
1