SAH

Setelah menguatkan hati dan tekat nya, kini akhirnya Bastian sudah duduk manis di depan penghulu dan para saksi yang tak lain orang tua serta sahabat nya tentunya.

Bastian masih merasa kurang percaya, bahwa ternyata, pada akhirnya dirinya kaan menikah. Namun, pernikahan yang ia impikan bersama orang ia cintai ternyata kandas, ia harus menikah dengan wanita pilihan orang tuanya

Dan sialnya, dia adalah gadis yang ia tolong dan ia ajak kerjasama dengan penggagalan perjodohan yang mana ternyata gadis itu juga yang akan di jodohkan dengan dirinya.

“Saudara Bastian, apakah sudah siap?”pertanyaan dari penghulu sontak membuat Bastian tersadar dan ia langsung menganggukkan kepala nya walau sedikit ragu.

“Baiklah, mari kita mulai.” Ucap penghulu lalu ia mempersilahkan agar papa Doni menjabat tangan Bastian.

“Bastian Nolan, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Denisa Anggraini binti Doni Anggara,dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set perhiasan berlian di bayar tunai.” Ucap papa Doni.

“Saya terima, nikah kawinnya Denisa Anggraini binti Doni Anggara dengan mas kawin tersebut, tunai.” Ucap Bastian dnegan sekali tarikan nafas.

“Bagaimana, saksi?” tanya penghulu menatap ke kanan dan kiri.

Sah

Sah’

Sah

Saut para saksi dan beberapa tamu undangan, lalu di Sambut dengan ucapan Alhamdulilah dan di teruskan pembacaan doa oleh penghulu.

Setelah ijab qobul selesai, tak berapa lama, mama Melda dan mama Irish datang dengan menggandeng tangan Denisa kanan dan kiri. Di belakang nya, ada Michele beserta dua kurcaci cilik yang tak lain adalah Kenzo dan Arshyla yang ikut memegang ujung gaun milik Denisa.

“Terpesona gak Bas?” ledek Calvin terkekeh saat melihat mata bastian yang seolah tak berkedip melihat kedatangan pengantin perempuan.

“Damtt!” umpat nya kesal dan langsung memberikan tatapan tajam pada Calvin dan Kai yang malah semakin terkekeh.

“Silahkan di pakaikan cincin pernikahan nya,” jar Penghulu mempersilahkan saat setelah Denis sudah duduk di sebelah Bastian.

Bastian dan Denisa pun menurut dan segera menyematkan cincin ke jari pasangan masing masing. Setelah itu, Denisa segera mencium punggung tangan Bastian dengan begitu hati hati, dan di sambut oleh Bastian yang langsung mencium kening Denis cukup lama.

“Bas, jangan lama lama,” bisik Denis seketika membuat Bastian tersadar dan langsung mendorong kepala Denis hingga membuat gadis itu langsung mengaduh kesakitan.

“Anjrr sakitt!’ seru nya pelan dan langsung menatap Bastian tajam.

Sementara itu, para tamu yang melihat tingkah pasangan pengantin baru yang langsung berdebat itu malah menganggap itu adalah bentuk ke romantis an dan malah lucu.

“Selamat ya Sayang, akhirnya anak mama menikah juga.” Kata mama Melda yang langsung memeluk Denisa, “Mama berharap dan akan selalu berdoa untuk kebaikan rumah tangga kalian.” Imbuhnya membuat Denisa hanya mampu menjawab dengan senyuman.

“Nak Bastian, jaga putri mama ya. Jangan sakiti dia, belajar lah untuk saling mencintai dan melengkapi kekurangan masing masing. Mama yakin, kalian bisa melewati masa masa sulit ini, dan kalian akan bahagia,” ucap mama Melda lalu memeluk anak menantu nya.

“I—iya ma, Bastian akan berusaha sebaik mungkin.” Jawab Bastian sedikit menelan Saliva nya dengan susah.

“Harus, kamu harus bisa menjadi yang terbaik, demi kelurga kamu. Ingat Bas, kamu bukan anak kecil lagi, kamu sudah memiliki tanggung jawab sekarang, dan kamu harus bisa menjaga nya.” Sambung papa Krish.

“Iya Pa.” Jawab Bastian menghela nafas nya sedikit kasar, dan dirinya langsung mendapatkan beberapa wejangan bahkan peringatan dan ancaman dari papa Doni dan juga mama Irish.