BAB 3

🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔

Lima menit kemudian Barno sudah sampai di sebuah cafe remang-remang yang terletak dipinggir jalan. Sejenak matanya menyapu untuk mencari orang yang ingin ditemuinya. Setelah menemukannya, Barno pun menghampiri orang tersebut.

"Sori, Hut. Aku kelamaan. Bantuin Kakakku dulu tadi di rumah," ucap Barno berasalan.

Suhut Sahapian Bonarit, adalah seorang mahasiswa yang berasal dari tanah Batak juga, sama seperti Barno, tapi mereka beda daerah. Pemuda itu sangat berpengalaman tentang wanita, bahkan dibilang ia cukup handal untuk menaklukan seorang wanita agar bisa tidur bersamanya, berbeda jauh dengan Barno yang masih perjaka akut, dan minim pengalaman.

"Gimana, jadi nggak kita tukar pasangan?" tanya Suhut.

Barno hanya diam, bingung mau menjawab apa. Ia tidak menyangka kalau Suhut akan menagih janji yang diucapkannya dua hari yang lalu. Semua itu berawal karena kekesalannya akibat ejekan temannya itu, yang mengatakan kalau dirinya cupu tentang wanita. Bahkan ia juga kepanasan setelah mendengar pengakuan Suhut, kalau ia sudah memiliki pasangan bebas, dalam artian memiliki seorang wanita yang bisa diajak kemana saja, ngapain aja. Intinya bebas hambatan.

"Hei, gimana? Kamu bilang sudah punya pasangan bebas hambatan. Jadi nggak kita tukeran pasangannya?" tanya Suhut lagi. "Nih, kamu lihat, ini Pasanganku." Suhut menyodorkan ponselnya untuk memperlihatkan kepada  Barno foto seorang wanita cantik dengan pakaian biu kini 

Setelah Barno melihat foto tersebut, Suhut kembali merampasnya. "Cantik, kan," ujar Suhut sambil tertawa bangga, karena telah berhasil membuat wajah Barno kusut.

Bagaimana tidak kusut. Barno tidak bisa menunjukkan bukti kepada Suhut, kalau dirinya sudah memiliki seorang wanita sebagai pasangan bebasnya. Itu adalah hal yang paling mustahil baginya, mengingat kejombloannya yang murni. 

"Apa dia benar-benar pasangan bebasmu?" tanya Barno masih tidak percaya

Dengan mengajukan pertanyaan seperti itu, sebenarnya Barno mencoba untuk mengalihkan perhatian, supaya Suhut tidak meminta bukti tentang pasangan bebasnya.

"Tentu saja, kau sudah melihat fotonya saja yang pakai biu kini, kan? Apa kau nggak tau kalau payshu daranya itu sangat besar dan kenyal, pas sekali dengan perpaduan wajahnya yang cantik. Kalau lihat tanganku ini." Suhut mengangkat kedua telapak tangannya. "Nggak muat. Aku kasih tau kau sekarang, dia orangnya sangat sen-sitif, hanya memainkan bulatan kecilnya saja, dia bisa langsung gelagapan," ujar Suhut lagi dengan suara pelan diiringi senyum kemenangan.

Setelah meneguk minumannya. Suhut kembali bercerita dengan suara pelan. "Dengan sedikit foreplay dan jiylyatan, kau sudah bisa mengeksekusinya. Do--g-gy----style adalah pilihan terbaik untuk memuaskannya, sampai akhirnya tsunami datang. Tapi kau tau  bagian yang terbaiknya? Kami hanya bertemu untuk urusan ranjang saja, dan tidak peduli dengan hal lainnya."

"Tsunami, ya!" gumam Barno dengan nada lesu.

"Or-giaasme, Bro! Aku tau, pasti itu hanya jadi mimpi untukmu, karena kau nggak punya pasangan. Iya, kan?" Suhut tersenyum.

Cerita Suhut tersebut telah membuat hati Barno panas, apalagi ketika melihat senyuman pemuda itu yang penuh dengan ejekan, Barno semakin kesal tidak kepalan lagi.

"Apa kau bilang! aku sudah punya pasangan bebas juga!" teriak Barno penuh emosi, membuat orang-orang yang ada disekitarnya memandang ke arah mereka.

Sadar akan situasi yang terjadi, wajah Barno menjadi merah karena malu, dan kembali berkata dengan suara pelan. "Apa kau pikir aku hanya bermain lima jari sepanjang hari, aku sudah punya pasangan bebas juga."

"Hmmm…. Coba aku lihat fotonya," pinta Suhut dengan ekspresi mengejek.

"Tu–tunggu, aku lihat dulu. Kau tau sendiri, aku tidak suka menyimpan foto cewek" ucap Barno panik sambil mengutak-atik galeri ponselnya.

"Bren-gsek! Jangan bohong, aku tau kau nggak punya pasangan," ejek Suhut lagi, membuat Barno semakin geram.

Akan tetapi ia semakin panik dan bingung. Barno tidak tau foto siapa yang ingin ditunjukkannya kepada Suhut, karena galerinya hanya ada empat foto wanita, yaitu Ibunya, Neneknya, Butet, dan Liana, .

"An-jing! Bajingan ini sudah memojokkanku. Aduh! Foto siapa yang harus aku tunjukkan," batin Barno.

👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

bahasanya bikin panas

2022-06-03

1

Anonymous

Anonymous

bisa lemoang aja ya

2022-06-03

1

Anonymous

Anonymous

Hut... Namanya Hari Ulang Tahun, ya

2022-06-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!