***
"Sayang aku masuk!" Ujar suara dari luar.
Bruk! Elizha tersungkur dan terduduk di lemari begitu saja. Setelah Gery mendorongnya kasar...
"Jangan berisik! Dia datang..." Bisik Gery memperingatkan seraya menyematkan jari telunjuknya di bibir tipis Elizha.
Sial, dia membuangku begitu saja setelah ada mangsa baru. Pria macam apa dia? Tanya Elizha dalam batinnya.
Saat Elizha bersembunyi, Ia sedikit marah pada kelakuan pria yang baru saja ia kenal itu. Hingga ia pun mulai mengintip, ia amat penasaran... kira-kira apa yang akan Gery lakukan pada wanita yang saat itu memanggil Nama Gery dengan sebutan Sayang "Apa sih yang pria cabul itu lakukan? hingga ia sempat-sempatnya menyembunyikanku... yang jelas-jelas sedang memakai pakaian pelayan... dasar aneh" Bathin elizha menggumam kesal pada pria tersebut.
Klek!!
"Sayang..." Setelah pintu terbuka barulah seorang wanita datang. Wanita itu begitu cantik, bahkan bidadari saja kalah di banding wanita tersebut. Tatanan wanita itu amatlah sempurna, rambut ikal terurai pajang hingga menutupi setengah bokong bohaynya. Wajah oval dengan mata berbinar yang begitu indah, lalu bibir tipis yang merah merekah, kulit putih pucat dengan rona merah di pipinya membuat Elizha amatlah terpana.
Astaga, apakah dia adalah jelmaan dari seorang bidadari? Sial, lantas saja pria ini membuangku kedalam kotak bau ini. Aku akui, wanita itu amatlah berbeda dengan ku yang sedikit tomboy ini. Ugh, menyebalkan. Bathin Elizha menggumam.
Wanita itu mulai masuk dengan langkah gemulainya dan bergegas menghampiri pria yang Elizha sebut cabul Itu. Gery masih berdiri di depan lemari, dan terlihat sedang membenahi dasi yang membelit leher jenjangnya itu.
"Sayang! Lama tak bertemu aku sungguh kangen" Ungkap Wanita itu, seraya berlari memeluk Gery cekatan dan menggelayuti tubuh pria itu.
Graaappp! Gery hanya tersenyum dan cenderung diam "Apa kabar sayang, apakah perjalananmu menyenangkan?" Tanya wanita itu.
"Angel, kebiasaanmu sungguh buruk..." Pekik Gery. Angel pun mengkrucutkan bibirnya sebal "Aaah, kamu memang nggak peka..." Gertak Angel melepaskan pelukannya.
"Baiklah, jangan marah ya... kita makan siang hari ini" Bujuk Gery. Angel pun mulai berbalik dan kembali memeluk Gery "Benarkah? Uughh So Sweeettt..." Ungkap Angel kembali memeluk Gery erat.
"Hentikan, kamu menyakitiku..." Geram Gery memejamkan matanya.
"Aku senang sekali... akhirnya kita bisa makan. siang berdua..." Angel sungguh bahagia.
"Baiklah, tunggu di luar sebentar, aku akan menyelesaikan Urusan ku dulu... ada beberapa File penting yang harus aku kerjakan" Jelas Gery. Dengan wajah semberingah Angelpun mulai mengangguk tanpa banyak bertanya.
"Oke. Honey, jangan lama-lama... aku tak mau di bohongi lagi ya" Balas Angel seraya melangkah ke arah pintu keluar.
Blam! Suara pintu tertutup. Kini suasana dalam kantor Ceo itu cukup hening.
"Keluarlah..." Pinta Gery pada Elizha.
Tapi nampaknya Elizha merasa risih tanpa sebab apa lagi pada kedekatan mereka berdua yang begitu intim dan serasi "Keluarlah, aku tak suka mengulang kata-kata yang sama untuk ke dua kalinya..." Pinta Gery sedikit menaikan nada suaranya.
"Tidak, lekaslah pergi... akupun akan keluar setelah kalian pergi" Jelas Elizha membuang wajahnya tampak kesal.
"Hah. Terserah saja, apapun maumu... aku tak perduli" Balas Gery kesal. Gery lekas membanting pintu lemari tersebut dan segera berpaling dari lemari itu dengan amat marah. Gery sungguh kesal pada kekeras kepalaan Elizha yang menolak kehendaknya.
Tap! Tap! Tap! Langkah cepat dari hentakan pentopel Gery terdengar sangat nyaring hingga Elizha tahu jika pria itu mulai meninggalkan ruangan tersebut.
Blam! Pintu di banting dengan sangat keras.
Kini, suasana ruangan Ceo kembali hening... Elizha tahu, jika saat ini... ruangan tersebut telah di tinggalkan pemiliknya.
Elizha sesaat merasa bingung, sedih dan sedikit jijik pada dirinya sendiri. Meski ia sedikit munafik pada pria itu, tapi ia juga sangat berharap jika pria itu mau bertanggung jawab. Mendengar dia akan mengakui anak di rahimnya saja sungguh membuatnya senang.
Sial, apa yang telah aku pikirkan... bagai mana mungkin aku berharap jika pria itu mau bertanggung jawab atas anak di rahimku ini. Bathin Elizha menggumam penuh kersesahan.
"Baiklah Elizha... Fight! Loe mesti kuat. Biar kelak anak loe nggak punya bokap, tapi... loe musti kuat dan mampu ngbesarin ni anak! Elizha, pasti kuat!" Imbuhnya seraya menyemangati dirinya sendiri. Meski deraian air mata mulai melintas beberapa kali di pelipisnya. Elizha mulai menepis deraian basah di pipinya, lalu keluar dengan perlahan dan teratur, ia segera merapihkan pakaian juga rambutnya.
Elizha mulai menatap sekeliling, juga melihat papan nama beratas namakan seorang pria yang telah merenggut segalanya darinya. Gery prasetya yang berjabat sebagai Chief Executife Officer di singkat CEO.
Pria brengsek itu! Meski aku tak berharap... tapi, kenapa rasanya sungguh menyesakkan dada bathin Elizha menggumam kesal.
Elizha segera memalingkan wajahnya dari papan nama yang tertera di atas meja mewah sang CEO itu. Elizha lekas melangkah keluar dan segera menarik Hendle pintu itu. Iapun mulai keluar secara perlahan.
Blam!
Nampaknya, Elizha dibuat bimbang... Ia cukup senang ketika mendengar kata-kata Gery yang hendak bertanggung jawab pada anak dalam kandungannya. Namun di sisi lain, Elizha juga sedih. Sebab nampaknya hubungan Gery dan Angel sangat erat hingga tak mungkin Elizha tiba-tiba datang dan memecah belah hubungan di antara ke duanya.
***
Lama melangkah dengan tatapan kosong penuh unek-unek di kepalanya. Akhirnya Elizha pun sampai di area dapur layanan office girls, Elizha tak sadar dan menjatuhkan tubuhnya di kursi ruangan itu begitu saja. Tatapannya masih kosong dan penuh kegundahan. Di sela-sela lamunannya, seorang wanita datang tiba-tiba dan melabrak Elizha dengan kasar juga penuh emosi "Hei wanita jalan-g!!" Bentak wanita tersebut melempar sebuah kain lap usang ke wajah Elizha.
Elizha kaget dan mulai menatap si wanita yang melempar lap tersebut "Apa maksudnya ini?" Tanya Elizha risih.
"Heh. Kamu tuh anak baru ya di perusahaan ini, tapi berani-beraninya menggoda Pak presdir!" Tambah salah satu wanita lain, bahkan salah satu di antara mereka mendorong bahu Elizha kasar. Tak ayal, rupanya elizha di labrak enam office girls yang salah paham dan tiba-tiba beranggapan bahwa Elizha merebut perhatian Predir dalam satu kedipan mata "Apa maksud kalian, aku nggak paham. Kalian sebenarnya bicara apa?" Tanya Elizha mulai berdiri dan mengelak seluruh anggapan yang ada.
"Alah! Jangan pura-pura bego lah Loe! Kami tahu, semalaman Loe nggak pulang! Dan nginep di kantor presdir, buat ngegoda dia kan! cara Loe murahan banget!" Tambah wanita lainnya. Suara bising yang saling berbenturan membuat Elizha bingung. Ia tak bisa menjawab seluruh tuduhan yang menusuk dadanya.
Hingga salah satu di antara ke enam wanita itu mulai melayangka tangan mereka untuk menampar Elizha secara kasar.
"Dasar Loe, Pelakor!" Teriak wanita tersebut seraya menyerang Elizha dengan sebuah tamparan yang cukup kencang.
Plak! Suara itulah yang terdengar ketika Elizha memejamkan matanya. Lalu kemudian suasana kembali hening, dan Elizha sama sekali tak merasakan sakit di pipinya.
Kenapa rasanya tidak sakit... Bathin Elizha.
Ia pun perlahan membuka sebelah matanya, namun yang terpampang di hadapannya adalah seorang pria berkemeja biru, tengah mencengkram tangan wanita yang hendak menghakimi Elizha.
"Apa yang sedang kalian perbuat?!" Tanya pria itu. Elizha terbelalak dan sungguh kaget di buatnya.
Bahkan Elizha mengira, pria itu adalah jelmaan dari super hiro.
Siapa dia? Kenapa dia ada di sini dan menolongku. Bathin Elizha menggumam. Bahkan Elizha tak melihat jelas paras tampan pria tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
jangan berharap banyak dengan Geri Elizha berhenti aja kamu kerja disitu, cari pekerjaan yg lain, kamu GK dianggap sama Geri.. kamu gadis yg baik
2022-11-18
0
Novianti Ratnasari
temen nya Gery ini pasti
2022-11-17
0