***
Pria dalam hotel itu masih terkekeh, sedangkan Elizha yang berhasil kabur dengan dompet pria itu sudah menghilang dari sekitaran hotel tersebut.
"Memang wanita perompak..." Gumam pria misterius tersebut seraya menutupi mulutnya yang kala itu masih mengembang kan senyum ke geliannya.
Di tempat lain...
Taksi oren mulai berhenti di sebuah perkomplekan yang cukup mewah. Lalu seseorang mulai turun dengan tergesa-gesa dari taksi tersebut...
Ya, itu adalah Elizha... Ia masih menggulung badannya, selimut putih kamar hotel yang di sewanya kemarin masih membalut hingga menutupi wajahnya, ia amat malu sebab di tubuhnya amatlah di penuhi tanda merah sisa pria misterius itu. Bah pencuri, Elizha melangkah mengendap-endap setelah keluar dari dalam taxi tersebut.
Elizha tak bisa bayangkan, hal apa yang akan di hadapinya jika ayahnya sampai tahu jika tadi malam Elizha tengah tidur bersama seorang pria.
Langkah kaki Elizha mulai sampai di sebuah rumah mewah kluarga Dirgantara... Elizha masuk begitu saja. Satpam yang curiga mulai kaget jika wanita tersebut adalah anak tuan rumah.
"Non..." Kaget satpam.
"Ssst... jangan bilang-bilang papa ya mang"Pinta Elizha. Mang satpampun mulai mengangguk.
"Siap non" Jawabnya. Elizha mulai kocar-kacir melangkah menuju rumah besar tersebut.
sesampainya di sana...
"Pah, jika begini terus perusahaan kita bisa bangkrut!" Suara keras terdengar dari arah ruang tamu. Elizha terdiam sesaat setelah mendengar bentakan ibu tirinya yang berteriak-teriak ketika bicara dengan ayahnya.
"Lalu gimana bu? Belum ada jalan keluar dari persoalan ini?" Tanya sang ayah.
"Kalau gitu. Minta tolong saja pada tuan Danur! Kita gadaikan saja Elizha untuk menebus utang-utang perusahaan yang membengkak itu" Jelas Ibu tiri Elizha.
Whot! apaan nih. Baru aja keluar dari mulut singa... Gue musti masuk mulut buaya! Nggak bisa di biarin nih... Bathin Elizha.
Tanpa basa-basi elizha lekas masuk ke dalam pembicaraan itu tanpa memikirkan situasi apa yang terjadi padanya saat ini.
Tap! Tap! Tap! Langkah panjang Elizha mulai bergerak cepat. Sebuah telapak tangan Elizha mulai melayang.
Whuuussh! Plak! ayah Elizha hanya bisa menganga dan melotot. Sedangkan pipi ibu tirinya mulai merah akibat hantaman tangan Elizha yang brutal.
"Akh!" Teriak ibu tirinya mulai menitikan air matanya.
Sedangkan Ayah Elizha lekas berdiri dan memukul pipi Elizha refleks Plak!
"Elizha! Apa yang kau lakukan pada ibumu!" Bentak ayah Elizha marah besar.
Wajah Elizha terhempas dan mulai terlukis tato merah pekat di pipi itu "Beraninya ayah melukai anak perempuan ayah sendiri!" Bisik Elizha menahan tangisnya seraya menekan pipinya yang terasa nyeri.
"Heh. Anak macam apa kamu! Menanpar ibumu sendiri!" Balas sang ayah tanpa pembelaan.
"Ayah bilang ibu sendiri? Ayah tak sadar jika wanita itu adalah ibu tiriku!" Bentak Elizha.
"Mas-mas udah... elizha masih dalam keadaan labil. Dia hanyalah anak kecil..."Rengek ibu tiri Elizha.
Wanita siluman. Ektingnya sungguh bagus sekali... padahal hatinya amatlah busuk. Beraninya merayu ayahku dengan kata-kata menjijikan mu itu iblis. Bathin Elizha menggumam.
"Sayang kamu baik-baik saja?" Tanya ayah Elizha.
"Sudahlah, hanya memar sedikit... di kompres oleh es batu juga nanti sembuh" Balas ibu tiri Elizha.
"Syukurlah" helan napas lega sanga ayah.
"Heh... ironis sekali ayah ku. Ia hanya bertanya keadaan istrinya, tanpa memperhatikan kesakitan anaknya sendiri... dunia ini sungguh tak adil untukku" Jelas Elizha seraya melangkah menuju kamarnya. Tapi, ibu tirinya marah dan menginjak selimut putih di tubuh Elizha, hingga selimut itu jatuh ke lantai. Elizha yang kaget lekas berbalik untuk meraih selimut itu. Namun, ayahnya sudah lebih dulu tahu jika anaknya tampak sangat memalukan.
"Elizha!!" Bentak sang ayah menarik tangan Elizha untuk menyuruhnya berdiri "Lepaskan aku ayah!!" Balas Elizha menghempaskan tangannya.
"Apa yang kau lakukan! Apa yang telah kau perbuat Lizha!" Teriak sang Ayah syok ketika melihat tubuh anaknya di penuhi tanda merah di sekujur tubuhnya.
"Oh astaga. Dosa apa yang telah kau lakukan Elizha... jangan bilang pada ibu jika kamu bersenang-senang semalam hingga kehilangan mahkota suci mu hah?" Olok sang ibu seaakan perhatian pada Elizha.
Hentikan! Hentikan! Kumohon hentikan... ayah sudah melihatku! Bathin Elizha menggumam.
"Sungguh keterlaluan kau Eliz! Ayah sudah sangat percaya padamu... tapi kamu malah membuat ayah kecewa!" Bentaj sang ayah menggoyang-goyangkan kasar tubuh Elizha.
"Maaf yah. Ini bukan sepenuhnya salahku!" Balas Elizha pecah dalam tangisan.
"Tapi mungkin kamu menikmatinya kan. yah... gimana ni, perusahaaan kita bakalan bangkrut jika tak segera menemukan jalan lurusnya" imbuh sang ibu.
"Tapi kluarga Danur nggak akan mungkin menerima wanita yang telah ternoda begini..." Lenguh ayahnya.
"Kalian jahat!" Elizha berlari dan mulai masuk kamarnya di lantai atas.
Menyebalkan sekali... kenapa ini harus terjadi padaku. Bathin Elizha...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Al Gazhally
lanjut
2022-07-10
1