Why not me?

Mirelia menatap kagum seorang pria yang kini duduk bersebrangan dengannya. Pria itu adalah anak dari Bibi Rina, Bibi yang menghubungi telepon rumah, dan kebetulan Mirelia lah yang menjawab teleponnya.

" Mire, kau benar-benar tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik ya? Luan, Ana, kalian benar-benar hebat memiliki Mire yang cantik sekali, Derel juga cantik. "

Mirelia tersenyum senang, bukan karena mendapat pujian, tapi dia sangat senang dengan hangatnya tangan Ibu Rina yang menggenggam kedua tangannya, serta matanya yang terus menatap kagum. Sementara Derelia hanya terus menanggapi ucapan Ibu Rina dengan senyuman.

" Mire, kau pasti tidak ingat kan? Lihat, namanya adalah Eldrago. Tapi kau panggil saja dia Drago, tidak usah pakai awalan kakak segala, dia hanya beda tujuh tahun saja kok. Maksudnya biar bisa lebih ramah, dan juga lebih dekat, batin Ibu Rina.

" Ha halo, Drago? " Sapa Mirelia, lalu tersenyum kaku. Maklum saja, ini pertama kalinya mereka bertemu, dan Mire juga tidak terbiasa menyapa pria selain teman-temannya yang ada di kampus.

Drago memaksakan senyumnya, begitu juga degan Derel saat dia menyapa. Sebenarnya semua orang kini tengah merasa canggung saat Ibu Rina terlalu memfokuskan untuk terus berbicara dengan Mire, seolah Derel tak terlihat di matanya.

" Oh iya Mire, Bibi dan Drago kesini adalah karena kami ingin menjodohkan Drago denganmu, bagaimana menurutmu? "

Hah? Bak kejatuhan jutaan bintang indah yang berkelip di tubuhnya, Mire kini ternganga tak percaya dengan apa yang dikatakan Ibu Rina. Kalau melihat tampilan Drago yang blasteran itu tentu saja dia merasa ingin mengiyakan dengan cepat, tapi bagaimana dengan kakaknya? Bukannya harus kakaknya dulu yang menikah?

" Bagaimana? Kau setuju kan, Mire? " Ibu Rina menggoyang-goyangkan tubuh Mire dengan tatapan mengharap.

" Anu, Bibi, aku tentu saja mau, tali bukanya dengan kakakku saja? Kata orang menikah itu seharusnya yang lebih tua dulu kan? "

Ibu Rina tersenyum, lalu mencubit pelan pipi Mire karena gemas dengan gadis cantik di dekatnya itu.

" Siapa yang menyuruh kalian menikah sekarang? Kalian bisa kok bertunangan dulu, siapa tahu kakakmu tidak lama menikah, lalu kalian bisa langsung menikah juga kan? "

Mire tersenyum lalu mengangguk, sementara Derel sedari tadi terus tertunduk tak ingin ada yang melihat bagaimana ekspresinya.

" Rina, jika ingin menjodohkan anak-anak, lebih baik aku sarankan dengan Derel saja. Bukanya aku tidak setuju dengan Mire, hanya saja Mire masih kekanak-kanakan, dia amat manja, juga sangat suka membuat ulah. Sementara Derel, dia jauh lebih dewasa saat bersikap, dia juga hampir tidak pernah mengecewakan sebagai anak. "

Ibu Rina mengeryit, sementara Mire tertunduk dengan tangan yang mencengkram kuat kain dress yang ia kenakan. Sadar, dia sungguh sangat sadar kalau dia seperti apa yang digambarkan melalui kata-kata oleh Ayahnya tadi, tapi kenapa rasanya menyakitkan walau memang benar begitu adanya?

" Ayah, walaupun Mire manja, tapi dia juga kan sangat manis, dia juga sangat ramah dengan siapapun. " Ibu Ana melihat bagaimana Mire terdiam, jadi dia tahu benar jika Mire sedih atas apa yang di ucapkan Ayahnya tadi.

Ibu Rina tersenyum.

" Benar, di mataku Mire seperti berlian yang bersinar bahkan di gelapnya malam. Aku selalu saja melihatnya, aku tidak ingin menoleh kepada yang lain. Bagaimana denganmu, Drago? "

Pria yang sedari tadi memilih diam itu, kini hanya bisa mengangguk dengan senyum tipis yang ia paksakan.

" Lihatlah, Drago tidak keberatan kok. Jadi kalian jangan banyak berpikir. Seperti yang kalian katakan, Derel itu sangat pintar, juga sempurna seperti yang kalian katakan, jadi akan banyak laki-laki yang menyukainya. Sementara aku, aku ingin menantu yang seperti Mire. "

Mire tersenyum, tanpa sadar dia memeluk Ibu Rina seolah merasa bahwa mereka sudah cukup dekat.

" Kita harus memberikan pengertiannya lagi kepada Rina, kita tidak mungkin menyetujui pernikahan ini. " Ujar sang Ayah seraya memijat pelipisnya karena merasakan pusing dikepalanya.

" Tapi bagaimana caranya? Dia sepertinya sudah mengincar Mire, sepertinya juga tidak akan mudah. "

" Kenapa Ayah dan Ibu berbicara seolah aku tidak lantas untuk Drago? "

Ayah Luan dan Ibu Ana terperanjak kaget karena tidak menyadari adanya Mire di ambang pintu kamarnya.

" Mire, berapa kali Ayah harus memberi tahu padamu, ketuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar! "

Mire menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

" Mire, Drago adalah anak yang pekerja keras, dia juga sangat tidak suka direpotkan. Kami bicara seperti ini bukan karena kami merasa kau tidak pantas, tapi kami hanya ingin yang terbaik untukmu, juga untuk Drago. Derel kakakmu kau tahu bagaimana dia kan? Dia mandiri dalam segi apapun, dengan begitu hubungan mereka akan seimbang. "

" Menurut Ayah dan Ibu, apakah aku merepotkan kalian selama ini? "

Ibu Ana terdiam karena tidak habis pikir dengan pertanyaan Mire.

" Mire, ini adalah salah satu hal yang paling Ayah tidak suka darimu. Mendikte orang tua, lalu merajuk saat diberi tahu, menangis, dan mengurung diri di kamar berhari-hari. Coba kau pikir lagi, mana ada laki-laki yang akan tahan dengan sikap buruk semacam itu. "

Mire terdiam, apa yang Ayahnya katakan memang tidaklah salah. Tapi, kenapa tidak ada satupun yang bertanya saat dia merajuk, ' Mire apa yang kau pikirkan? Kenapa kau harus marah dan mengunci diri? ' Haruskan dia protes sekarang? Tidak! Tatapan mata tajam sang Ayah tidak akan mungkin dia tahan, apalagi sampai harus protes.

" Mire, kami mengatakan ini bukan karena kami tidak menyayangimu, nak. Kami hanya ingin kau sedikit lebih dewasa, tidak semua orang akan bisa menerima sikap manjamu, maka cobalah untuk sedikit perbaiki sikap agar bisa lebih dewasa, Ibu yakin kau bisa melakukannya, nak. "

" Apakah, aku harus menjadi seperti kakak baru bisa menyenangkan Ibu dan Ayah? "

Ayah menghela nafas kasarnya.

" Mire, dari mana kau belajar bicara? Siapa yang sudah memberikan keberanian untuk bicara terus menerus saat kau salah huh?! " Ayah berjalan mendekat dengan nata yang semakin tajam menatap Mire.

" Lihatlah dirimu, Mire! Kau menjadi anak yang semakin sulit di atur semenjak berteman dengan anak kriminal itu! "

Mire menatap mata Ayahnya yang masihlah tajam tanpa ada rasa takut saat teman satu-satunya disinggung.

" Ayah tidak berhak mengatakan itu kepada Lusi! Ayah tidak tahu apapun tentang dia, Ayah tidak boleh juga menyalahkan dia atas kesalahanku! Dia memang anak seorang kriminal, tapi kriminal yang Ayah maksud terbukti sukses mendidik Lusi. Lusi adalah siswi tercerdas di kampus, dia juga selalu ada untukku. "

Mire membalikan tubuhnya hendak meninggalkan kedua orangtuanya. Tapi sebentar dia berhenti untuk mengatakan satu hal yang hampir dia lupakan.

" Aku tidak mau perjodohan dengan Drago di batalkan. " Ucap Mire lalu meninggalkan kamar itu tanpa melihat lagi bagaimana ekspresi mereka. Setelah Mire mulai menjauh, Derel keluar dari tembok tempat dia bersembunyi untuk mencuri dengar. Tatapannya lurus menatap punggung Mire hingga tak lagi terlihat.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Putri Windasari

Putri Windasari

mempunyai seorg kk,yg ganteng,putih,imoet dan sedikit pendiam,membuat nilai plus yg trlku byk utk kk ku,sdgkan aq lbh ngikut ke klrg pp yg rata2 memiliki kulit yg tdk bgtu putih,bkn berarti htm..skpnku yg cerewet dan ceria dianggap penganggu..org sktr sllu memuja2 kk ku dblg kya bule lah,,aq dianggap tak ada ,org tua ku pun sllu membangga2kan kk ku,,aw sllu mncba mencri prhtian mrka ttp sja tdk digubris,,smpe aq srg membuat onar,agar mereka memerhatikan ku,wlpn aq dianggap buruk tp aq seneng diperhtikan mrka..adek ku laahiri dan saat itu aq bener2 tk dianggap..krn adk memiliki kecerdasaan dan penurut..😢
maaf thor jdi curhat heheh

2024-02-25

0

galaxi

galaxi

seperti kisahku dimasalalu...tp disini aq sbg kakak bukan adek...mereka menganggap aq sbg pecundang...sifat yg urakan,keras kepala,tdk bisa diatur...semua keburukan ada padaku...tdk spt adekku yg pendiam,penurut...tdk byk tingkah...tiap mau dijodohkan dg org yg terbaik sll adekku yg diincar....menyedihkan...sodara2 semua menyukai adekku,bahkan ttangga sekalipun menganggapku pecundang...krn tdk mau bekerja spt teman2ku yg lain...yg kutau hanya main...sampai satu ketika aq mendapatkan kerjaan yg layak aq bertahan hingga menikah.tp ternyata TUHAN menunjukan dan membalik swmuanya...dulu org2 yg sll meremehkan aq menatap kagum sodara2pun demikian...sebab meskipun aq jd org biasa tp aq hidup dan bertahan tanpa bantuan orglain dan tdk pernah merepotkan...krn pengalamanku byk dibwnci aq jd dewasa oleh keadaan

2023-11-12

0

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

nama nya agak aneh sii, tp masih menyimak alurnya dulu

2023-06-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!