es krim strawbery coming.." kata leo dengan mimik lucu dan meletakkan es krimnya. "cobalah... " ia menyendokkan es krim itu ke mulut rara, rara membuka mulutnya ..
"hmmm enak.. tapi lebih enak yang mocca.. kau mau coba?" tanya rara sambil menyodorkan sendoknya. leo membuka mulutnya menerima suapan rara. "bagaimana?" tanya rara..
"lumayan".. jawab leo
"ahh kau ini smua lumayan, ini enak tau" rara manyun .
"kau tau apa yang benar enak bagiku" kata leo sambil mengacak puncak kepala rara. wajah rara memerah . leo terkekeh
Pria yang sedang duduk didepan mereka, memperhatikan beberapa bungkusan belanjaan dan bungkusan perhiasan merk ternama disana, dia bukan orang bodoh, bungkusan itu mencapai miliaran harganya. sejak kapan rara begitu konsumtive? ia mengepalkan tangannya melihat kemesraan rara leo, ia cemburu melihat rara tertawa lepas untuk pria lain sampai mengabaikan keberadaannya, ya rara leo memperlakukannya seolah mahluk yang kasat mata. ia berdehem untuk mengingatkan mereka atas keberadaannya. "EHEMM..."
rara dan leo segera ingat ada orang didepan mereka. leo menatap orang didepannya, lalu menggeretakkan giginya
"Ayo kenalan dulu" kata rara datar sambil memegang lengan leo
"Kenalkan Franky.. tunangan ara" Franky mengulurkan tangannya
"Mantan tunangan rara.. " ralat leo "Kenalkan saya leo, calon suami rara" leo segera menjabat tangan franky , rara memasang muka dingin , franky terkejut mendengar penuturan leo
"Oh ya.. tolong ingatkan istri anda , untuk tidak mengganggu calon istri saya lagi, tadi pagi ia beruntung, tapi kalau diulangi maka saya akan mengambil sikap" leo memberikan sebuah peringatan kepada franky sekaligus istrinya
"Mantan istri.. tepatnya" ucap franky
"terserah apapun sebutannya saya tak peduli, saya hanya peduli kepada rara yang terganggu atas prilaku mereka" tegas leo
Ponsel leo berdering , leo mengangkatnya
"Ya mah.. di mall... rasa apa mah.. baiklah .. leo segera pulang" leo memutuskan sambungan telepon
"habiskan es krimnya sayang, kita segera pulang. mamah minta di belikan martabak terang bulan di lantai dasar mall ini" rara melanjutkan makan es krimnya
"saya tidak percaya anda calon suami ara, ara mencintai saya , ia tak mungkin menjalin hubungan dengan anda" Franky belum bisa menerima kenyataan rara sudah melupakannya
"Kau mau kami membuktikan? pembuktian seperti apa? tunggulah undangan dari kami. pastikan anda hadir" jawab leo santai, rara menatap franky masih dingin
"aku tau hatimu hanya ada aku, tak mungkin pria ini calon suamimu ra.. kalau memang ia calon suamimu dan bukan sekedar drama dihadapanku, berikan bukti padaku, aku tak akan mengganggumu lagi" franky mai ngegas
rara mamandang franky tajam, lalu menatap leo, leo menatapnya balik dengan sorotan lembut. rara menarik leher leo dan menci*mnya. Leo sangat terkejut. tapi ia bisa segera menguasai keadaan. ia segera membalas cium*n kaku rara, dan ******* bibir mungil itu. rasanya manis sekali.
Franky segera menggebrak meja dan meninggalkan mereka dengan wajah merah padam.
Leo perlahan melepaskan cium*nnya, matanya menatap penuh arti ke mata rara. ia memakai ibu jarinya mengusap bibir rara yang agak bengkak
"kita pulang" bisik leo ditelinga rara yang masih membeku. leo mengambil bungkusan belanjaan mereka, lalu menarik lengan rara. rara diam saja mengikuti leo ke stand martabak pesanan ibu leo.
sampai di mobil, suasana hening , rara malu sekali karena tadi sudah menci*m leo
"ko leo.. maafkan aku.. aku tadi.. " rara tak sanggup meneruskan ucapannya karena malu
"Terima Kasih sudah memberikan ciuman pertamamu untukku" leo mengecup kening rara lalu menjalankan mobilnya
mobil berhenti disebuah mansion yang mewah.
"Turunlah" ucap leo. rara masih diam tak bergeming. "kau ingin ku gendong?" bisik leo, rara cepat cepat turun
"Mamah Leo pulang" sapa leo saat memasuki pintu utama . mama jessica menyambut leo dan menerima bungkusan martabak dari putranya. ia melihat dibelakang tubuh putranya ada seorang wanita
"Mah kenalin ini Clara, mamah bisa memanggilnya rara, ia adiknya claudia istri ko fredrico" melihat mamanya melirik rara, leo segera memperkenalkan rara pada mamanya
"Hi onty, saya rara, apa kabar onty" rara menyapa dengan menundukkan sebentar kepalanya sebagai tanda pemghormatan kepada yang lebih tua
"halo rara, nama saya jessica, kamu bisa memanggilku mamah seperti yang lainnya, jangan onty" jawab jessica ramah.
"baiklah on.. eh.. mamah" rara gugup
"anak nakal, kau tak mengajak rara masuk dan duduk dulu?" tegur mama jess kepada leo
"mah leo mau mandi sebentar, nanti leo dan rara turun menemani mamah" kata leo sambil menarik lengan rara menuju kamarnya di lantai dua
"buat apa kau membawaku kesini, aku mau turun" kata rara setelah ia tiba di sebuah kamar mewah. saat mau keluar ternyata pintunya terkunci
"mandilah, aku juga mau mandi sebentar, lalu kita turun" kata leo "jangan lupa buang pikiran kotormu, tapi kalau kau mau, aku akan senang hati mengabulkannya" bisik leo, wajah rara berubah merah, ia memukuli dada leo. leo tertawa terbahak bahak dan beranjak menuju kamar mandi
di pintu kamar mandi , leo berhenti lalu berbalik berjalan kearah rara
"tolong sediakan pakaianku, itupun kalau kau tak mau melihatku keluar dengan tubuh telanjang, pakaianku ada disana" leo menunjuk walk in closet . lalu masuk ke kamar mandi.
rara segera ke walk in closet dan mengambil sebuah kaus warna hitam, celana selutut warna hitam, terakhir dengan wajah memerah ia mengambil sehelai kain dalaman leo. lalu cepat cepat meletakkannya diatas ranjang
tak lama leo keluar dari kamar mandi hanya dengan sehelai handuk yang dililitkan dipinggangnya. rara menelan saliva melihat maha karya tuhan yang begitu indah
"Kau kagum dengan tubuhku? ini semua milikmu" goda leo
"pakailah pakaianmu" ucap rara datar sambil memalingkan wajahnya ke arah berlawanan dengan leo , leo pun mengenakan pakaiannya
"sudah selesai kau bisa mandi sekarang. ini handukmu, sebentar lagi , ada yang mengantarkan pakaianmu" perintag leo dan rara segera mandi
TOK TOK TOK
Zhera sekretaris leo didampingi bram, mengetuk pintu kamar leo, menyerahkan sebuah bungkusan. leo menerimanya lalu mengetuk pintu kamar mandi.
"Aku meletakkan pakaianmu di meja rias. pakailah setelah mandi, aku menunggumu di ruang keluarga. lalu leo keluar dari kamarnya
sehabis mandi rara mengambil bungkusan pakaian. dan memakainya. sebuah terusan warna pitih selutut dengan tali spagheti, beserta satu set pakaian dalam. ukurannya pas sekali dengan tubuh rara.
setelah mengeringkan rambutnya, rara melihat sebuah poto di sudut meja rias. poto leo bersama seorang wanita yang sepantaran dengan leo, wanita itu cantik sekali, mereka terlihat sangat mesra rara terkejut, ia merasa sangat tak enak hati mengganggu hubungan leo dengan wanitanya. ada rasa nyeri dihatinya, rara segera meletakkan poto itu dan keluar kamar, bersamaan leo membuka pintu kamar mau mengambil ponsel dan dompetnya yang ketinggalan di atas nakas
"kau sudah selesai?" tanya leo, rara hanya mengangguk datar dan keluar kamar
leo bingung melihat rara kembali ke mode datar, ia keluar kamar dan mengajak rara turun, di ruang makan ada papah noel dan mama jessica.
"makanan sudah siap, ayo makan dulu" ajak mama jessica
"malam om, kenalkan nama saya clara, om bisa memanggil saya rara" rara menundukkan kepala sebentar untuk penghormatan.
"jangan panggil om, panggil saja papa seperti leo dan lainnya" potong mama jessica
"baiklah.. papa" rara kembali menundukkan kepalanya sedikit. leo menarik lengannya dan memintanya duduk
mereka memulai makan malam dengan hikmat
"mah rara pandai memasak, sesekali mama harus mencoba masakannya, must try" pamer leo tersenyum
"oh ya, sesekali kita masak bersama ya ra" mata mama jess berbinar binar, papa noel tersenyum. dua orangtua paruh baya itu terlihat sangat menyukai rara yang sopan dan lemah lembut, terlihat ia adalah org yang terdidik baik.
sshabis makan malam, rara berpamitan pulang, "berjanjilah akan sering datang kesini, kita akan masak bersama" pinta mama jess pada rara
"rara usahakan mah, setelah ini rara akan mulai bekerja kembali, kalau ada waktu senggang rara akan kesini" jawab rara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments