When Om Duda Bastard Meet Gadis Muslimah

Salah sangka

Pada akhirnya Dominic mengusap kasar wajahnya, Alih-alih peduli ocehan gadis kecil yang usia nya entah berapa belas tahun tepatnya dibawah dia, laki-laki itu lebih memilih menancapkan gas mobil nya dengan kecepatan penuh.

Dia benar-benar terlambat.

Catat.

Terlambat.

Jika dia harus berdebat dengan Gadis itu jelas akan memakan waktu yang lama.

"Pasang sabuk pengaman mu"

Ucap laki-laki itu cepat.

"Ya?"

Zeline bertanya sedikit bingung.

"Aku akan mengebut"

Mendengar kata ngebut seketika membuat gadis itu merinding, dia menarik sabuk pengaman nya dengan perasaan bingung.

Realita nya begitu mobil tersebut melaju, tanpa disadari seorang laki-laki berteriak panik dibelakang sana tanpa mereka ketahui.

Itu adalah sang sopir mobil asli yang seharusnya Gadis itu naiki.

Mobil yang jelas serupa dan begitu sama.

Didalam mobil sejenak gadis itu berfikir.

Kenapa sopir kiriman paman nya jadi lebih muda dari biasanya?!.

Apa dia salah mengenali orang?!.

Maklum dia baru di Jakarta, tidak begitu hapal dengan wilayah disana, bahkan tidak begitu kenal dengan sopir paman nya, bahkan menghapal barisan para pekerja nya saja susah nya minta ampun.

Belum lagi jika harus menghapal Sisilia keluarga besar yang tidak ada habisnya, dia bisa mati berdiri lama-lama.

Dan Dominic sendiri kini mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dia mengejar waktu terbaik nya tanpa peduli kiri dan kanannya.

Bisa dia lihat betapa tegang nya gadis dibelakang sana, kedua tangan nya terlihat berpegangan dengan erat di pintu mobil tersebut.

Hebat nya meskipun terlihat tegang, gadis itu terlihat begitu kuat dan luar biasa, gadis lain mungkin sudah berteriak histeris atau manja, tapi gadis itu tidak sama sekali melakukan nya.

Entahlah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya mereka tiba di pintu Faith yildiz company.

Gadis itu terlihat bengong saat dia sadar jika mereka bukan nya tiba di bandara

"Loh pak...?"

Dia bertanya sambil menoleh ke arah gedung raksasa yang hampir menembus Cakrawala tersebut.

"Kita kan seharusnya ke bandara?"

Dominic baru akan menjawab tapi tiba-tiba handphone gadis tersebut berdering.

Zeline secepat kilat mengangkat panggilan nya.

Bisa Dominic lihat ekspresi gadis tersebut, awalnya biasa saja kemudian tiba-tiba gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya.

Sejenak bola mata mereka saling menatap dari arah kaca spion tengah mobil tersebut.

Gadis muda itu menggigit pelan lidahnya.

Oh shi..t.

Dominic fikir ekspresi nya begitu imut dan seksi sekali.

Apa yang aku pikirkan?!.

Dia buru-buru menghilangkan pemikiran anehnya.

Gadis itu seketika mencoba tertawa namun terdengar begitu di paksa.

"Hahahaha pak...aku fikir ..."

"Kau salah mobil"

Ucap Dominic kemudian.

"Yah hahahaha"

Gadis itu langsung memejamkan bola matanya karena malu, kemudian dengan cepat dia menyambar tas nya.

Entah apa yang gadis itu lakukan Dominic tidak paham, tiba-tiba gadis itu mengangkat barang-barang nya ketika terlihat sebuah mobil yang sama tahu-tahu berhenti tepat dibelakang mereka dan menyuarakan klakson nya.