Dominic berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke arah pintu elevator, dia beberapa kali melirik ke arah jam di tangannya untuk beberapa waktu.
Laki-laki itu mau tidak mau meminta Reihan untuk pergi lebih dulu keperusahaan mengingat karena tragedi bunuh diri dadakan yang mengganggu seluruh aktivitas nya jadi tertunda banyak.
Dia fikir Perempuan tolol itu benar-benar mengacaukan waktu berharga nya, bahkan mengurangi waktu jatah istirahat miliknya.
Dia Fikir terkutuk lah dirinya jika bertemu dengan perempuan semacam itu lagi.
Bodoh dan tolol!.
Dua kata itu yang dia berikan pada manusia manapun yang mau bertekuk lutut dan mati karena cinta.
Begitu masuk ke pintu elevator, Dominic dengan cepat menutup pintu tersebut, tapi tiba-tiba teriakan seorang perempuan mengejutkan dirinya.
"Please, Pakkkk jangan tutup pintu nya"
Dia tidak bisa melihat wajah perempuan tersebut, sebab bagian wajahnya tertutup sebuah barang besar yang entah tidak dia pahami apa isinya.
Laki-laki itu dengan gerakan cepat menahan pintu elevator tersebut dengan menekan tombol buka nya, begitu Perempuan itu masuk Dominic langsung membiarkan pintu tersebut tertutup dengan sempurna.
Entahlah dia tidak peduli apa yang dibawa Perempuan tersebut, tapi...
Buggggh
Oh shi..t.
Ketika Perempuan itu berputar, barang yang dipegang perempuan itu mengenai kepalanya tanpa ampun.
Apa-apaan ini?!.
Laki-laki itu menahan nyeri dikepalanya.
Dia fikir kenapa pagi ini begitu sial sekali.
Dominic mencoba mengubah arah, tapi tiba-tiba perempuan itu bergerak dan berusaha mengubah posisi barang itu dengan cepat.
"Owhhhh"
Laki-laki itu seketika mengeluarkan suara nya, mencoba menundukkan kepalanya dan menghindar dari sebatan barang itu.
Jika tadi dia bodoh, masa kali ini dia harus kembali dibodohi oleh barang tersebut?!.
Benar-benar tidak masuk akal.
"Maaf pak..."
Sebaris ucapan itu terlontar dibalik bibir perempuan yang tidak juga bisa dia lihat wajahnya.
Suara nya terdengar tidak asing?!.
Fikir Dominic.
Laki-laki itu masih menekan-nekan kepalanya untuk beberapa waktu, cukup nyeri karena ditabrak oleh barang yang dibawa Perempuan tersebut tadi.
Apa dia harus mengumpat?!.
Lupakan saja.
Begitu pintu elevator terbuka, dengan cepat dia berniat untuk keluar, tapi bisa-bisa nya perempuan itu memaksakan diri untuk keluar lebih dulu daripada dirinya.
Oh god, seberapa besar stok kesabaran ku hari ini?!.
Dominic bukan type Laki-laki yang memiliki segudang kesabaran, ketika dia tidak menyukai sesuatu biasanya dia akan langsung menghamburkan seluruh emosi kemarahan nya.
Tapi pagi ini dia berusaha untuk menekan seluruh stok kesabaran nya tanpa terkecuali.
Oke bersabar lah, karena hari ini aku memang sedang memulai latihan kesabaran ekstra dalam menghadapi semua orang.
Batin Dominic.
Begitu Perempuan itu keluar, Dominic berencana untuk keluar tapi tiba-tiba Perempuan itu berbalik dan...
Ohhh God.
Bugggg.
"Oh shi..t"
Dominic mengumpat.
Seketika lagi-lagi barang yang dibawa Perempuan itu mengenai pipi kanannya.
What the hell?!.
Bisa dibayangkan perih nya wajah laki-laki tersebut.
Dia ingin marah, tapi tiba-tiba bola mata perempuan itu mencoba mengintip namun tidak berhasil.
"Terimakasih pak"
Perempuan itu bicara sambil berusaha menundukkan tubuhnya, Setelah berkata begitu, Perempuan itu kembali berbalik.
Dominic langsung mundur dengan cepat, takut jika benda mengerikan itu kembali mengenai kepala atau wajah nya lagi.
Hah...?!.
Dominic langsung mendengus tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi pada dirinya.
Dia benar-benar mengumpat dalam hati kali ini, dia fikir bagaimana bisa dia sesial ini.
Brengsek.
Setelah berkata begitu, laki-laki itu berjalan sambil menyentuh kesal pipi kanan nya sambil berusaha menoleh ke arah barisan kaca disepanjang apartemen tersebut.
Bisa dia lihat, aset berharga miliknya mengalami memar hingga menutupi ketampanan sejati nya.
Dan Dominic fikir kesialan nya pagi ini akan berakhir dengan cepat, tapi ada satu hal luar biasa terjadi ketika dia berada di depan apartemen tersebut.
"Bawakan mobil ku ke depan pintu masuk apartemen"
Ucap Dominic dari balik handphone nya lantas dia menutup panggilan nya.
Dia berjalan menuju kearah depan dengan gerakan tergesa-gesa, dimana beberapa orang menundukkan kepala mereka kepada dirinya, Dominic sama sekali tidak mempedulikan semua orang tersebut.
Jika ada yang bertanya kenapa semua orang bersikap sopan pada dirinya?!.
Itu karena mereka tahu siapa keluarga besar nya.
Kini laki-laki itu telah berdiri didepan pintu apartemen tersebut, menunggu sang petugas VIPparking membawakan mobil nya.
Dan Begitu petugas VIP parking apartemen memberikan kunci mobilnya di pintu depan apartemen.
Dominic jelas langsung melesat masuk kedalam mobilnya, dia melirik kembali kearah jam tangan nya.
Dia benar-benar cukup terlambat saat ini.
ditengah pemikiran nya, tiba-tiba seorang perempuan menyeruak masuk kedalam mobilnya dan berkata.
"Pak..kenapa anda datang terlambat?"
Dominic jelas langsung mengerut kan keningnya, mengintip sosok perempuan berhijab yang tiba-tiba masuk ke belakang mobilnya.
Perempuan itu meletakkan beberapa barang ke kursi samping dan menyusun nya, tidak lama kemudian Perempuan itu membenahi duduk nya sendiri.
Dia?!.
Dominic jelas terkejut saat tahu siapa sosok tersebut.
"Pak...Ayo cepat ke bandara sekarang, aku harus mengejar penerbangan bersama kakak dan Paman Ell, akhir Minggu ini aku harus kembali ke Jakarta bertemu dengan uncle dan untie lagi "
What?!.
Tunggu dulu? kau fikir aku ini sopir keluarga mu?!.
Dominic jelas menatap gadis itu dibalik kaca mobil depan, dia fikir kenapa dia harus bertemu gadis kecil itu sekali lagi?!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Sinta Amalia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-07-12
0
Neulis Saja
why can be wrong?
2023-04-25
0
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Itu yang namanya jodoh 😂
2023-04-14
0