Part 10

"Shalin!" seru Reagen langsung berdiri begitu terlihat kembarannya menghampiri.

"Kamu ngapain ke sini?" tanyanya tak setuju.

"Suruh Mommy lah, jauh-jauh gini juga malah diketusin. Izin sekalian kita mau langsung pulang."

"Hah! Aku masih ada kelas nanti jam dua, tunggu mau nggak?"

"Hadeh ... lama deh, tetapi boleh juga lah. Aku nongkrong di kantin kampus siapa tahu dapat pemandangan menakjubkan."

"Nggak usah aneh-aneh, dosa!" peringatnya galak.

"Hmm ....!" jawabnya dengan gumaman.

"Udah makan belum?"

"Belum lah, pingin makan orang!" omelnya.

"Apaan sih, sensian amad, lagi PMS ya?" tuduhnya blak-blakan.

"Hush ... nggak! Lagi kesel aja sama orang."

"Sama?"

"Hish ... kepo amad jadi orang, bawa mobil?"

"Yuhu ... mau jalan aja atau gimana?"

"Jalan, nanti sekalian ambil motor di parkiran kampus."

"Oke lah siap. Kita makan dulu lah, laper juga perjalanan ke sini, kalau bukan mommy yang nyuruh ogah, males banget jemput kamu!"

"Terus kenapa mau, Pak? Menyebalkan!"

"Kan aku anak baik, titah mommy adalah mutlak yang tidak boleh dibantah."

"Sok patuh, padahal di belakang hobbynya menggerutu." Mereka berjalan beriringan menuju kampus utama.

"Bang, kondisikan tuh mata, nggak usah ogep," semprot Shalin galak.

"Survei di kampus orang, keren juga ternyata masuk sini. Fotoin dong," titahnya percaya diri.

"Astaghfirullah ... narsis banget jadi orang, udah ah, nggak mau!" Shalin menyeret kembarannya menjauh dari taman hijau dengan nama papan Universitas Islam.

"Dih ... orang mau ngambil gambar juga, biar dapat kenang-kenangan kalau aku habis jalan di ranah orang."

"Nggak usah aneh-aneh, bisa nggak sih!" bentaknya masih dengan tangan mereka yang saling bertautan.

Pemandangan itu pun tak luput dari pengamatan Aka yang kebetulan melintas dari arah sebrang. Sejenak pria itu menghentikan langkahnya, lalu menatap serius pria yang tengah bergandeng tangan dengan calon istrinya. Sempat mengira orang lain, sebelum akhirnya menyadari itu adalah saudaranya. Pria itu pun kembali melanjutkan langkahnya menuju rektorat.

"Shalin, jangan kenceng-kenceng peganginnya, kita jadi pusat perhatian orang!" tegur Reagan menghentikan langkahnya yang spontan diikuti Shalin.

"Iya kah, sorry Bang, kita ngobrol di kantin sambil makan."

"Boleh juga." Mereka menuju kantin universitas. Cukup dekat dengan gedung fakultas memudahkan perempuan itu menuju kelas nantinya setelah jamnya masuk.

"Pesen gih, samain aja," titahnya. Reagen bergerak ke etalase dan segera meneliti menu yang membuat berselera.

"Bu, aku pesen dimsum aja dua porsi, minumnya air mineral aja kemasan kecil dua," tunjuk Reagen dan langsung mengambil di etalase. Suasana kantin tidak begitu ramai karena mungkin lewat jam makan siang.

"Bang, aku mau curhat," ujar gadis itu serius. Reagan malah cengengesan.

"Ikh ... serius, Abang! Anter aku ke hotel Gayatri, tempat yang kemarin terjadi insiden," tuturnya serius.

"Ngapain? Nggak mau ah jauh!" tolak Reagan cepat.

"Aku mau minta rekaman CCTV yang pastinya ada di sana, itu bisa jadi barang bukti siapa skandal dibalik vidio itu, aku yakin ada konspirasi besar dibalik semua ini."

"Aku setuju, tetapi bahkan dua hari lagi kamu mau menikah jangan aneh-aneh!" peringatnya serius.

"Iya tahu, please ... aku tahu Pak Aka orang baik, agamanya bagus, tetapi hatiku bimbang, dan aku tidak yakin bisa melewati hatiku nantinya dengan mudah. Ini pernikahan, Reagan."

"Terus, kamu maunya gimana? Kenapa baru ngeh sekarang setelah keluarga Pak Aka datang beriktikad baik. Bagaimana pun apapun hasilnya nanti bisa menghilangkan vidio itu atau pun tidak, kamu tidak bisa mundur. Atau kamu akan mengecewakan banyak orang, mempermalukan keluarga."

"Kok jadi ribet sih, aku cuma mau cari keadilan. Hasilnya kita pikirkan nanti."

"Kamu punya musuh? Netizen fanatic?" tanyanya penuh selidik.

"Ada psikopat fanatic, tetapi aku tidak punya bukti kuat, makanya aku ngajakin Abang buat nganter aku ke sana, setidaknya aku punya jejak kejahatannya."

"Oke, habis pulang dari sini. Apapun hasilnya nanti jangan aneh-aneh, atau akan membuat malu keluarga."

Shalin mengangguk lega, setidaknya dia ada teman ke sana. Kembarannya yang rese' itu kadang bermanfaat juga. Mereka makan dalam obrolan.

"Aku kelas dulu ya? Terserah Abang mau ke mana, jangan jauh-jauh, aku sedang tidak ada ponsel, nanti susah nyarinya."

"Langsung ke parkiran sebelah gedung ini aja, motor scoopy aku di sana, motor yang paling imut, tahu 'kan?"

"Hmm ...." jawabnya dengan gumaman. Jelas saja Reagan hafal, motor dengan stiker doraemon pada boddy tebengnya.

"Ship!" Shalin mengacungkan jempolnya, sebelum beranjak dengan senyuman.

Usai meninggalkan kelas sudah melewati waktu ashar. Gadis itu berencana menunaikan kewajibannya terlebih dahulu di masjid kampus sebelum beranjak ke tempat tujuan. Empat rakaat ia tunaikan dengan khusuk. Masjid terlihat telah lengah saat gadis itu beranjak. Saat keluar melalui pintu utama, dan menuruni anak tangga, tak dinyana mendapati seseorang yang masih duduk diundakan tangga seraya memakai sepatunya. Shalin menuruni anak tangga secara perlahan, hingga sampailah paling dasar, ia menurunkan tubuhnya, lalu duduk di sana dengan jarak aman.

"Assalamu'alaikum ....!" sapanya lembut. Pria itu menoleh, lalu tersenyum.

"Waalaikumsalam ... cinta, bagaimana kabarmu, bidadarinya umi dan abi," selorohnya tanpa berani menatap wajahnya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

siapa sih jadi penasaran

2024-01-09

1

Anti Faizcell

Anti Faizcell

kurang suka juga sama Azmi, kata-kata nya tidak pantas dia ucapkan walau dia tetap menjaga pandangan tapi tetap salah mengatakan itu

2023-11-16

2

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

Azmi gak ikut za brrti pas khitbah kmren

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68 Part 68
69 Part 69
70 Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Par 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Promo novel Asri Faris
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68
Part 68
69
Part 69
70
Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Par 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Promo novel Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!