Part 9

Ada suaranya tetapi tak berwujud, bagai iblis yang menjelma menjadi pujangga dengan harum manisnya kata-kata. Rasanya pingin muntah tiba-tiba mendengar setiap kata demi kata yang terlontar dari mulut si anak kurang ajar itu.

Shalin menyorot tajam pria yang hampir menyelakai dirinya. Bahkan, sudah mengambil ancang-ancang dengan jurus tendangan super bila mencoba mendekat dalam radius setengah meter. Wajahnya tak menyimpan keramahan di sana, bahkan garis ayunya tertutup kilatan garang yang siap menyerang.

"Jangan lihatin aku kaya gitu, sayang. Kamu nggak cocok jadi jahat, karena tetap terlihat manis dan imut. Bagaimana kalau nanti sore aku jemput, kita nonton, jalan bareng?" tawarnya tanpa dosa.

Shalin bergeming, siap memakai helm tanpa memperdulikan si mulut culas tak bermoral. Ada rasa takut yang mendera di dadanya sebenarnya menghadapi manusia itu, namun dirinya harus bersikap tenang menghadapi semua ini. Perempuan itu bersiap menstater motor scoopy yang menemani hari ini.

"Sans ... dong, honey. Aku hanya mengajak nonton atau jalan, tidak main di hotel, janji deh sekarang. Kalau tidak suka yang pemaksaan, bagaimana kalau kita menikah saja."

"Minggir, atau aku tabrak mati!" sarkasnya menambah pedal gas, namun tetap menahan rem. Wujud protes dari si kuda besi yang enggan menyapa.

"Woho ... buru-buru amad, Neng. Jangan seperti itu, aku ini sangat mencintaimu, bagaimana kalau aku mati, kamu akan kehilangan orang yang begitu mencintaimu," paparnya tanpa tahu rasa malu. Sepertinya bukan hanya cinta, namun makhluk di depannya sudah terobsesi raga gadis cantik di depan matanya itu.

Tanpa menghiraukan perkataan Morgan, Shalin yang jengkel langsung mematikan mesin motornya. Mengantongi kunci motornya dan meninggalkan parkiran. Dia berjalan cepat menghindari Morgan yang terus memanggilnya.

Bruk!!

Kedua tubuh itu saling berbenturan hingga membuat gadis itu oleng, refleks si pria menahan tangannya agar tidak terjatuh. Dalam seperkian detik, semua terasa manis dan terselamatkan. Namun, begitu merasa tangan mereka bertaut, pemuda berperawakan tegas itu melepas dengan menggumamkan istighfar, lantas tangan itu terlepas begitu saja dan menyebabkan bok*ng gadis itu bersilaturahmi dengan lantai.

"Aww ...." desis Shalin mengaduh. Sakit, sekaligus malu yang dia rasakan. Bukannya ditolong bakal adegan romantis malah dilepas hingga ia terjerembab, kalau begini kenapa tadi pakai acara menahannya segala, sok menolong kalau pada akhirnya terjungkal. Mengsedih dan menyebalkan.

"Dasar dostadz sableng!" batin Shalin jengkel. Berdiri membenahi pakaiannya sendiri, menatap tajam calon suaminya lalu beranjak dari area yang sudah dipadati sebagian mahasiswa yang kepo dengan kejadian tadi.

Dalam hati Aka, ia merasa bersalah, namun bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahrom, jelas masalah baginya. Baik sengaja maupun tidak sengaja. Dikenal sebagai dosen dingin, tidak pernah basa-basi dalam bentuk apapun, serius, dan pastinya tegas dalam setiap urusan.

Shalin berjalan cepat melewati gerbang utama, jarak kampus dan asramanya tidak terlalu jauh, mungkin dengan jarak lima menit berjalan kaki. Mau balik ke parkiran jelas males takut si cecunguk itu masih ada di sana. Terpaksa jalan kaki, menuju rumah susun mahasiswa dengan langkah cepat.

Dari bawah, menatap lurus ke atas, kamar dirinya di lantai tiga yang lumayan menguras tenaga. Tak apalah, hari ini terlihat menyedihkan, mungkin esok ada hari indah yang siap menyapa.

Baru napas terkumpul menjadi rileks, seruan dari pemilik alam menyapa. Merdu yang ia rasakan, walau ada rasa enggan untuk beranjak, tapi harus disegerakan, apalagi peraturan di sana mewajibkan berjamaah tanpa bantahan.

Berjalan gontai menuju mushola, lekas menuju shaf yang sudah nampak penuh. Semua rapih, mengikuti barisan putri-putri yang hendak meminta ampunan dari-Nya. Usai menunaikan empat rakaat, Shalin berniat kembali menuju kamarnya.

"Shal, kemarin ke mana? Kamu absen, tanpa izin?" tanya Izza setengah berbisik. Mereka tengah sibuk melipat mukena.

"Ada halangan, Za. Iya, mau ngasih izin ponsel aku hilang, begitulah tidak bisa mengabari siapapun."

"Oh ... kasihan sekali, yang Sabar ya."

"Makasih Za, aku ke kamar dulu." Mereka berjalan gontai menuju kamar masing-masing.

Maksud hati ingin mengistirahatkan tubuhnya dan pikirannya barang sejenak, namun kepingan kejadian tak mengenakan itu kembali memutar memorinya. Gadis itu bangkit lagi dari kasur, menuju rooftop gedung rusunawa yang nampak lengah. Di sudut dari jarak pandang entah berapa meter terlihat santri menyendiri dengan alquran di tangannya. Ya sudah pasti sedang melancarkan hafalan.

"Shal, kok di sini?" sapa Nurma tetangga kamar rusunnya.

"Astaghfirullah ... ngagetin aja sih, hampir jantungku copot," jawabnya terjingkat, memegang dadanya dramatis.

"Sorry, kamu dipanggil pengurus kayaknya, ada yang cari di ruang tunggu?" ujarnya sembari duduk di garis pembatas.

"Siapa? Siang-siang gini?"

"La mana aku tahu, cowok, ganteng sih. Hehe." Nurma nyengir.

"Oke, makasih," jawabnya lalu turun. Lebih dulu ke kamar sekalian membawa tas dan isinya. Menyiapkan untuk kuliah nanti jam dua, barangkali mau keluar malas untuk pulang."

"Shalin!"

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

di tunggu calon suami

2024-01-09

1

Supartini

Supartini

dicari calon imammu sha

2023-05-30

0

gia nasgia

gia nasgia

Next

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68 Part 68
69 Part 69
70 Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Par 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Promo novel Asri Faris
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68
Part 68
69
Part 69
70
Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Par 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Promo novel Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!