Part 8

"Pak Aka!" seru Shalin ternganga, secepatnya ia menutup mulutnya yang sedikit syok.

Pria itu mengaduh, merasakan berdenyut pada kepalanya. Niat hati mau mlipir numpang ke belakang karena mau nerima telepon, malah kena timpukan tak sengaja.

"Aduh ... sory, sory, nggak sengaja, Bang Reagan si pelit, pinjam aja nggak boleh," kilahnya ketus.

"Ada apa ya?" tanya Mommy Disya nimbrung.

"Itu Mom, Pak Aka kena timpuk, tolongin dong." Rily jadi salting gegara insiden tadi.

"Nak Aka nggak pa-pa?" tanya Mommy memastikan calon mantunya.

"Iya, nggak pa-pa, cuma agak pening sedikit."

"Shal, ambilin obat anti memar, kasihan tuh kening Ustadz Aka ruam."

"Iya, Mom," jawab Shalin bergegas.

"Ini obatnya," Shalin menyodorkan pada mommynya.

"Re, bantuin, kok malah bengong," tegur Shalin kikuk.

"Sini Bang, biar aku bantu," ujar Reagan menghampiri.

"Nggak pa-pa, ini udah nggak pa-pa kok." Pria itu nampak tenang.

"Anggap aja timpukan cinta, pertama datang langsung disambut dengan ginian, apa nggak jadi kenangan, bisa tuh sampai punya anak nanti masih ingat aja. Hehe," papar Reagan nyengir. Sementara Shalin mendelik kesal.

"Kamu jadi cowok cerewet banget sih." Shalin yang kesal langsung menyeret kembaranya ke belakang. Aka sendiri hanya menggeleng pelan seraya tersenyum. Sepertinya hidupnya akan tambah berwarna semenjak bertemu Shalin.

"Adoh ... tolong, Mom, aku dianiyaya Shalin."

"Ikh ... fitnah mulu jadi orang."

"Udah, udah, tengkar mulu udah mau jadi manten, sayang cepet ke depan, salim tuh sama orang tuanya Aka."

"Iya Oma." Shalin mengangguk sopan kepada semua yang hadir, lalu menghampiri kaum perempuan yang saling berdampingan. Satu seumuran mommynya, dan satu lagi masih terlihat muda, mungkin wanita tersebut ibunya Aka dan kakaknya.

"Assalamu'alaikum ... Umi," salam Shalin menyambut hangat dan menyalim dua wanita beda generasi tersebut.

"Ini calon ngantennya, masya Allah ... cantiknya calon istri Aka," puji Aida tulus.

"Terima kasih, Mbak. Mbak juga cantik," balas Shali tertunduk malu.

Kedua keluarga besar itu nampak duduk serius, setelah mengucapkan salam silaturahmi, mereka mengutarakan maksud dan tujuan lamaran dadakan itu. Mendadak Shalin merasa tidak nyaman, dan tidak rela kalau harus cepat-cepat, dirinya bahkan belum genap dua puluh tahun, masih ingin menikmati masa-masa mudanya yang penuh warna.

"Mommy, yang benar saja, masa tiga hari dari sekarang, kita baru ketemu kemarin lo ya, gimana nasib diriku nanti?" bisik Shalin resah. Setelah mendengar kesepakatan akan dilangsungkan pernikahan mereka kurang dari satu minggu.

"Sshht ... kamu nurut aja sayang, ini demi menjaga marwah kamu untuk menghindari fitnah. Lebih cepat lebih baik, bagaimana kalau orang tersebut sampai menyebarkan vidio itu dan kamu belum menikah, semua orang yang tahu akan menghujat kamu, reputasi Daddy di kampus, nama baik keluarga, semua berimbas untuk keluarga Aka juga, untung mereka tidak menyalahkan atau memojokkan kamu yang menjadi tersangka pertama karena lancang masuk ke kamar Aka."

"Namanya juga setengah linglung, Mom, ya mana tahu kejadiannya bakal kaya gini."

Sepulang dari acara lamaran itu, keluarga Ustadz Aka nampak sibuk menyiapkan pernikahan yang sangat mendadak itu. Sama juga dengan keluarga Mommy Disya, mendadak sibuk menyiapkan dengan waktu yang begitu mepet, tentu tidak siap dengan hajatan besar. Sudah disepakati dari kedua belah pihak tidak ada pesta, hanya mengundang keluarga terdekat saja, untuk menghadiri pernikahan itu nantinya.

"Shali, mau ke mana?" tanya Mommy mendapati putrinya pamitan.

"Balik lah, Mom, 'kan aku udah izin dari kemarin, sekarang masih ada kesempatan dua hari lagi untuk masuk ke kampus. Nanti Shalin pulang ke asrama, Mom, males jauh kalau harus ke rumah," ujarnya datar. Menyalim punggung tangan Mommynya.

"Kamu dianterin sama Reagan aja ya, Mommy nggak tenang kalau berangkat sendiri." Pernikahan tinggal lusa tentu sebagai orang tua sangat khawatir. Tetapi justru Shalin ingin merasakan kebebasan dirinya terlebih dahulu selama dua hari ini, sebelum menjadi seorang istri.

"Aku bawa motor sendiri aja, Mom, biar nanti pulangnya gampang dan nggak ngrepotin orang," ujarnya menemukan solusi yang paling mutahir. Sebenarnya gadis itu ingin jalan-jalan menikmati udara kebebasan sebelum dipinang, namun peristiwa kemarin cukup membuat ia takut, dirinya juga dituntut harus lebih berhati-hati dalam memilih pertemanan.

Lebih dari satu jam, berkendara di atas rata-rata, yang menjadi kesukaan Shalin adalah cepat sampai jika dengan motor, gadis itu sampai di kampusnya. Kampus pilihan orang tuanya yang menginginkan anaknya terdidik dengan baik. Kuliah sambil ngaji, begitulah slogannya. Shalin berjalan menyusuri koridor yang nampak ramai.

Jam pertama mendapat makul pukul sepuluh, ia baru sampai sesuai target prediksinya. Sehingga tidak ada waktu mengobrol atau sekedar bergosip bersama sahabat rempong. Masuk kelas, duduk dengan tenang, mengikuti materi selama sembilan puluh menit. Masih stay ketika dosen memberi salam, bersiap ke asrama, menyiapkan berbagai alasan sebelum iqab menyapa, berharap ada keringan.

Tanpa sadar, ia menghela napas sepenuh dad@, tidak bersemangat tetapi harus tetap dijalani. Gadis itu berjalan gontai menuju parkiran. Tak dinyana, di sana bertemu dengan si biang kerok yang rasanya ingin Shalin lenyapkan.

"Hallo sayang, udah berani masuk lagi?" sapanya bergerak mendekat.

Terpopuler

Comments

Nurma Yani

Nurma Yani

hemmm

2024-02-12

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

tendang aja shali tuh cowok brebgsek

2024-01-09

1

Anti Faizcell

Anti Faizcell

enaknya kamu Lin hihi, jadi pengen aku bisa semudah+secepet itu nikahnya, ustadz lagi jodohnya

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68 Part 68
69 Part 69
70 Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Par 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Promo novel Asri Faris
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68
Part 68
69
Part 69
70
Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Par 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Promo novel Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!