Part 7

"Shal, kamu nggak pa-pa?" Mommy Disya memberi rangsangan kayu putih pada area hidung putrinya.

"Mom, kepalaku pening," ujarnya seraya memegang kening yang terasa anget.

"Ini minum dulu." Oma Yuki membawakan secangkir teh hangat madu.

"Terima kasih Oma." Shalin mengambil sikap duduk dan segera meneguk teh yang sudah di tangannya sedikit demi sedikit.

"Kalau udah baikan, Mommy tinggal sebentar ya, mau nyiapin hidangan untuk jamuan tamu-tamu yang datang."

"Mom, ini beneran Pak Aka Pak Aka itu mau datang ke sini? Emang orang tua dia setuju punya mantu kaya aku, katanya cucu kyai besar. Pastinya 'kan punya kriteria tersendiri dengan calon mantu-mantunya," kisah Shalin berharap menemukan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi.

"Kata ayahmu keluarga Pak Aka sudah setuju dan dia menerima kamu dengan tangan terbuka, unggah-ungguh orang itu bisa dirubah apalagi dilingkungan yang baik dan dipertemukan orang yang tepat."

"Masa iya aku nikah sama pria dewasa begitu, Mom, please deh ... aku masih kuliah. Masih ingin menikmati masa-masa kebebasan."

"Mommy juga dulu nikahnya masih kuliah, ya seumuran kamu gini lah, tuaan Mommy dikit. Tetapi Mommy bahagia, pernikahan kita juga jauh dari gosip miring, tergantung yang menjalankan sayang."

"Ustadz Aka kalau Mommy lihat lumayan juga, ganteng, sholeh, cerdas, lulusan S2 Kairo, dosen di kampusnya, calon pemimpin pesantren, kakeknya pendiri Universitas Islam, dan sekolah-sekolah di daerahnya, termasuk fasilitas kesehatan rumah sakit di Jakarta Barat. Jelas banget dari keturunan orang yang sangat berpengaruh. Kamu harus pinter-pinter membawa diri setelah menjadi istrinya. Mommy sih yakin banget banyak yang ngantri lemparin CV ke dia. Jadi menurut mommy takdirmu membawa keberkahan," papar Mommy Disya mengenai nilai plus Aka.

"Eh ada yang paling utama dari sekian yang paling penting, dia pemuda yang baik agamanya dan bertanggung jawab, coba kamu bayangkan jika kamu terjebak di dalam kamar hotel bersama pria brengsek, na'uzubillahiminzalik ... semoga dijauhkan untuk semua anak dan keturunan kita ya Allah. Aamiin."

"Tetapi Mom, bukannya kalau ustadz itu rawan poligami ya? Kalau Aka gitu gimana?"

"Astaghfirullah ... kamu mikirnya jauh sekali. Tidak semua ustadz begitu sayang. Tergantung orangnya juga, semoga Aka bukan termasuk ke dalam golongannya."

"Kok Mommy tahu banyak tentang Pak Aka? Curiga nih aku," tuduhnya penuh selidik.

"Kamu pikir Mommy dan Daddy diem gitu aja pas ada orang yang berniat melamarmu, ya Mommy cari tahu juga kali backgroundnya. Ya kali anak Mommy yang cantik dan sholehah ini mau kita nikahkan dengan sembarangan orang."

"Gimana masih mau mikir?"

"Ya masih lah Mom!" jawabnya sedikit meninggikan suaranya.

"Kok masih, apanya yang kurang. Kamu mau cari suami yang seperti apa?"

"Oke semua kebaikan ada padanya, tetapi masalahnya aku punya pilihan sendiri Mom, dia juga pria yang baik dan sejauh pengamatan aku sangat menjaga pandangan, kami berdua sedang menunggu lulus untuk kemudian dia akan datang melamar. Begitulah janjinya." Shalin menerawang dengan senyuman.

"Kamu punya pacar?" tanya Mommy Disya tak percaya.

"Bukan pacar, lebih tepatnya cinta dalam doa, kita emang saling mengagumi tetapi memilih menyimpan rasa ini untuk menunggu hari itu tiba, di mana aku halal baginya. Perasaan ini indah, Mommy dan aku tidak bisa mengabaikannya. Hatiku berat singgah ke pria lain."

"Sweet sekali, sayangnya tidak jodoh. Itu salah satu tindakan yang tidak direstui sang pemilik alam, karena walaupun tidak pacaran, tetapi kamu terbukti saling mengagumi dengan perasaan lain, itu bisa bahaya sayang, menyebabkan dosa juga."

"Mom," Shalin masih menahan ibunya yang hendak beranjak.

"Apalagi? Ganti pakaian kamu dengan yang lebih pantas, itu oma udah bawain baju-baju bagus dari butiknya."

"Shalin, cepetan itu tamunya udah datang!"

"Hah! Iya Mom," jawab gadis itu pasrah.

Biar bagaimanapun Shalin akan memberi tahu Azmi dan kejadian sebelumnya sehingga dirinya terpaksa melanggar janji untuk menunggu. Gadis itu keluar dari kamar setelah berpakaian seperti yang ibunya mau. Ia bergabung di ruang tengah terpisah dari para keluarga besar yang nampak serius bermusyawarah dengan tamu mereka.

"Bang! Bang Reagan! Astaga Bang sat!" Shalin yang kesal terpaksa menyeret kaus kembarannya yang lahir lima menit lebih dulu darinya.

"ikh ... mulutnya jahat, entar aku aduin sama mommy."

"Ngadu sana, ngadu terus, dasar anak mami!" kesalnya bertambah sewot.

"Pinjem ponselnya, punyaku ilang, 'kan belum beli. Aku harus ngabari seseorang, penting."

"Ceileh ... sepenting apa sih, lebih penting mana dari acara ini," ujarnya menyela.

"Ya penting urusan aku lah, ini tuh masalah hidup dan mati aku, kamu nggak bakalan ngerti yang begini, please ... kasihanilah aku sebentar saja." Shalin mengatupkan kedua tangannya pada seseorang yang selalu terlihat santai di setiap kesempatan.

"Upahnya apa?"

"Astaghfirullah ... matre amad jadi cowo, cewe mana ada yang mau model kaya begitu."

"Eh, sembarangan sekali Anda Tante, banyak yang ngantri sama aku, cuma ya gitu seleraku tinggi, jadi tidak semudah itu menaklukkan hatiku."

"Halah ribet bener, bilangin pinjem ya pinjem sini!" Keduanya berebut ponsel yang sejatinya Reagan hanya ingin mengerjai saja.

Blugh

"Astaghfirullah ...."

"Pak Aka!"

Terpopuler

Comments

Nurma Yani

Nurma Yani

duhhhh....lanjut Thor.... mampir y thor

2024-02-12

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

gimana ya lanjutnya jadi penasaran

2024-01-09

0

Anti Faizcell

Anti Faizcell

itu ga ngelanggar janji kok, kan si Azmi awalnya bilang kalau "Tuhan merestui'

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68 Part 68
69 Part 69
70 Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Par 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Promo novel Asri Faris
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Promo novel My Sexy Little Wife by Kolom Langit
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Promo novel Selepas Kata Talak by Ridz
68
Part 68
69
Part 69
70
Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Par 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Promo novel Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!