Meragukan Dia!

Wajah Dika menjadi sangat masam setelah melihat Rani dengan seorang pria di penthouse tadi. Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Sementara Aris memilih terus mengemudi tanpa bertanya apapun, karena dalam keadaan seperti ini, emosi Dika menjadi tidak stabil dan mudah marah. 

“Aku mau bertemu Elana!” ucapnya setelah beberapa saat kemudian. 

Tanpa banyak bertanya, Aris menghubungi sosok yang baru saja di sebut Dika. Setelah membuat janji, mereka sepakat  bertemu di sebuah kafe. 

“Hai, maaf agak lambat, aku terjebak macet.” Sapaan lembut itu membuat Dika dan Aris menolehkan kepala.

Seorang gadis cantik menarik kursi dan ikut duduk di sana. Ia menyisir rambut panjangnya dengan jari dan mengikatnya tinggi-tinggi hingga memamerkan bentuk lehernya. Lalu, menatap dua laki-laki di hadapannya sambil tersenyum. 

“Daniel, bagaimana keadaanmu?” 

“Seperti yang kamu lihat!” jawabnya datar. “Ngomong-ngomong tolong jangan memanggilku dengan nama itu lagi. Aku benci mendengarnya!” 

“Ups, maaf! Sejak menikah kamu jadi lebih sensitif. Apa ada masalah?” Ia kembali tersenyum. Mengangkat tangan untuk memberi isyarat kepada seorang pelayan kafe, lalu memesan minuman untuknya.

"Tidak."

"Terus ada apa sampai minta bertemu?"

“Apa kamu sudah temukan info tentang dalang di balik kecelakaan itu?”

Elana terdiam beberapa saat. Setiap kali bertemu, memang hanya pertanyaan itu yang selalu keluar dari mulut Dika. "Belum. Aku rasa itu memang murni kecelakaan. Tidak ada hal mencurigakan dari kejadian itu."

Dika menghembuskan napas kasar. Meskipun kepolisian menyatakan bahwa kecelakaan yang menimpanya adalah murni kecelakaan, namun ia tetap yakin ada campur tangan seseorang. 

"Oh ya, aku belum mengucapkan selamat atas pernikahanmu," ucapnya berusaha mengalihkan pembicaraan. "Bagaimana rasanya menikah dengan Rani?"

Lagi-lagi ucapan wanita itu membuat Dika mendengus. “Jangan mulai, Elana! Tidak ada yang istimewa.”  

Kekesalan yang tergambar jelas di wajah Dika malah membuat wanita itu terkekeh. “Iya, maaf. Aku hanya tidak menyangka akhirnya kamu menikah juga dengan dia. Ini benar-benar jodoh namanya.” 

“Semuanya hanya permainan yang akan berakhir,” ujar Dika.

“Dan siapa yang akan jadi pemenangnya?” Pertanyaan Elana membuat Dika bungkam. 

Jika dulu ia begitu mengagumi sosok Rani, kini dirinya memupuk kebencian yang sayangnya semakin hari semakin besar. Kebencian yang lahir karena pengkhianatan. 

“Apa dia tahu siapa kamu sebenarnya?” tanya Elana lagi setelah Dika terdiam.

Dika pun menjawab dengan gelengan kepala. “Dia tidak akan pernah tahu sampai kapanpun.” 

“Itu lebih baik. Lagi pula tidak akan ada yang menyangka bahwa Mahardika adalah pemilik M-Star, termasuk Rani. Benar kan?"

Dika memilih diam dan tidak memberi tanggapan.

"Oh ya, aku dapat informasi dari orang terpercaya bahwa Rani diam-diam bertemu dengan Juna di penthousenya dan hanya berdua.” 

Mendadak rahang Dika terlihat mengeras. Sorot matanya yang tajam membuat wanita di depannya merasa meremang. “Aku tahu tentang itu.” 

“Benarkah?" Ia menunjukkan mimik terkejut. "Tapi kenapa kamu membiarkan saja? Bagaimana pun juga Rani kan istrimu.” 

“Lalu aku harus apa? Langsung melabrak mereka?” 

"Tidak usah melakukan apapun. Dia mati-matian menjelaskan tidak punya hubungan apapun dengan Juna, tapi bukti berkata lain. Munafik sekali, kan?"

“Cukup Elana! Jangan mengingatkanku tentang hal itu.” 

“Aku hanya memperingatkan kamu agar tidak lemah di hadapannya. Ingat, dia yang memilih meninggalkanmu. Padahal aku sudah mengirim orang ke sana untuk memberitahu tentang kecelakaan itu. Tapi dia sama sekali tidak peduli dan menuduh kamu mau lari dari tanggung jawab. Kalau pun-” 

“Jangan diteruskan!” Aris cepat-cepat memotong ucapan Elana setelah menyadari raut wajah Dika. "Tidak usah semakin memperkeruh suasana hati Dika. Kamu tahu kita harus menjaga emosinya, kan?"

"Ya sudah, maaf."

Keheningan seketika tercipta. Elana memilih tidak lagi membahas Rani dan memilih terfokus pada pembahasan tentang perusahaan milik keluarga Dika. Elana merupakan salah satu manager humas di perusahaan itu.

...........

Dika memasuki rumah dengan amarah yang tertahan. Pertemuan dengan Elana hari ini malah memperburuk suasana hatinya. Meskipun ia benar-benar tidak ingin mempercayai ucapan wanita itu, namun semua bukti turut membenarkan.

"Dasar wanita murahan!" Dika menghempas semua benda dari atas meja hingga berhamburan di lantai.

Aris yang melihat Dika meluapkan kemarahannya berusaha menenangkan. "Tenang, Dik! Jangan mudah percaya dengan ucapan seseorang. Belum tentu semua benar."

"Apa maksudmu?"

“Aku tahu aku baru mengenal kalian beberapa bulan belakangan ini. Tapi aku merasa ragu dengan semua ucapan Elana. Dia sepertinya sangat membenci Rani. Bukankah itu cukup aneh?” 

"Aneh apanya? Tidak ada yang perlu diragukan, Ris. Rani sendiri yang sudah membuktikan bahwa semua bukan tuduhan semata."

Di sisi lain, Rani baru saja tiba di rumah. Pembicaraan dengan Juna tadi tidak menghasilkan apapun. Karena Juna memberi syarat yang cukup berat. Alhasil, Rani pulang dengan tangan hampa.

"Sekarang aku harus bagaimana? Aku benar-benar ingin mati saja."

Baru akan membuka pintu, sudah terdengar keributan dari dalam sana. Rani membuka pintu secara perlahan hingga dapat mendengar suara Dika dan Aris.

"Tapi kamu belum pernah bicara berdua dengan Rani kan? Dia tidak tahu siapa kamu. Lagi pula penyelidikan juga belum menemukan bukti kuat bahwa orang dalam video itu benar-benar Rani."

"Perlu bukti apa lagi? Gelang yang dipakai wanita dalam video itu sudah membuktikan bahwa itu memang Rani!" teriak Dika dengan kemarahan meledak-ledak. "Bagaimana aku tidak mengenalinya, gelang itu adalah pemberian ibuku!"

Rani yang masih bersandar di balik pilar membeku mendengar perdebatan itu. Bola matanya mendadak dipenuhi cairan bening. Tangannya gemetar meraba gelang yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Gelang ini pemberian ibunya? Apa Dika adalah ...."

...........

Terpopuler

Comments

Annita Watung

Annita Watung

jodoh t kemana-mana...dika,berterus teranglah.....?

2024-04-02

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

M Star dari inisial Mahardika & Maharani

2023-12-28

0

liberty

liberty

aku juga curigation dari tadi sama Elana ini...jangan² Dia yg mau celakai Rani...rada aneh soalnya disuruh selidiki kecelakaan gak ada hasilnya...mendem rasa nih sm Dika kayaknya

2023-12-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!