Rani terlonjak kala merasakan tepukan mendarat di bahunya. Wanita itu pasti sudah luluh lantak ke lantai jika saja tidak berpegangan pada meja nakas di sampingnya. Jantungnya berdentam tak karuan. Meskipun penasaran dengan sosok yang berada tepat di belakang tubuhnya, namun percayalah, Rani tidak akan berani menoleh. Karena jika itu Dika, sudah dapat dipastikan Rani akan kenyang dengan bentakan dan omelan kasar khas laki-laki itu.
“Rani, kamu sedang apa di sini?”
Mata Rani yang terpejam rapat refleks terbuka lebar. Napasnya yang tertahan perlahan ia hembuskan dengan lega. Kepalanya langsung menoleh.
“Kamu Mbul?” Tangannya bergerak naik turun mengusap dada. “Hufft aku pikir—”
“Pikir apa? Hantu?”
“Bukan hantu, tapi lebih seram dari hantu.”
Ya, bagi Rani Dika memang sangat menyeramkan. Terutama saat suami settingannya itu sedang marah. Ia akan meletup-letup layaknya gunung merapi yang siap memuntahkan lahar panas.
“Memang apa yang lebih seram dari hantu?”
“Ah, aku cuma bercanda,” ucapnya memberi alasan. Rani tak ingin Gembul menjadi khawatir jika tahu perlakuan Dika terhadapnya. Sudah cukup Gembul stress memikirkan dirinya akhir-akhir ini. Ia tak ingin menambah beban pikiran sepupunya itu. “Kamu masuk dari mana? Kenapa aku tidak mendengarmu datang?”
Gembul berdecak kesal seraya meletakkan tangan di pinggang. “Aku ngetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada sahutan. Pintunya terbuka setengah lagi, jadi aku masuk saja.”
“Oh ...” Rani merangkul Gembul keluar dari ruangan menyerupai gudang itu, menuju sebuah sofa dan duduk di sana.
“Ada hal penting yang mau kuberitahu.” Mendadak wajah Gembul terlihat serius. Dari raut wajah gadis itu, Rani sudah dapat menebak sedang terjadi sesuatu yang cukup serius.
Memang, viralnya kasus video syur beberapa waktu lalu telah berhasil menjungkir-balikkan kehidupan Rani. Berbagai masalah datang silih berganti. Bahkan Rani hampir depresi dibuatnya.
“Hal penting apa?” tanya Rani sembari menuang air putih ke dalam gelas, lalu ditenggaknya dengan cepat. Ia butuh pasokan tenaga untuk mendengar berita buruk yang dibawakan Gembul.
“Ran, kamu tahu kan karena video itu ada banyak dampak negatif yang terjadi pada karirmu?” ucap Gembul diikuti anggukan oleh Rani.
“Lalu?”
“Mereka menilai kamu telah melanggar kontrak. Jadi beberapa kontrak yang sudah ditandatangani dibatalkan secara sepihak, dan kontrak yang belum ditandatangani dibatalkan semuanya. Berikut konser di beberapa kota yang melibatkan kamu.”
Punggung Rani bersandar di kursi. Seluruh sendi-sendinya terasa lemas. Ia seperti linglung dan kehilangan akal sehatnya. Jika semua kontrak dibatalkan, ia akan kehilangan sumber penghasilannya.
“Ya sudah, mau bagaimana lagi.” Rani sudah pasrah, walaupun hatinya sangat terguncang.
“Masalahnya bukan cuma itu, Ran!”
“Ada apa lagi, Mbul?” pekik Rani dengan hembusan napas kasar.
“Pihak Maddampolla Skin meminta ganti rugi dalam jumlah yang besar. Kamu adalah brand ambassador untuk produk bedda lotong andalan mereka. Sesuai perjanjian yang tertulis dalam kontrak, bahwa kamu sebagai BA harus menjaga nama baikmu untuk menunjang penjualan. Kalau kamu melanggar, maka kamu harus membayar denda.”
Rani terdiam sejenak memikirkan sebuah produk kecantikan asal Kota Makassar itu.
“Ya sudah, mereka minta ganti rugi berapa?” Pasrah, Rani akhirnya bertanya.
Gembul menatap Rani sedih. Seolah tidak tega menyebutkan nominal yang harus dibayarkan.
“Lima milyar. Pihak Maddampolla bilang, penjualan menurun drastis sejak video itu beredar. Mereka juga mengaku rugi milyaran.”
Sepasang netra indah milik Rani pun membeliak tak percaya. Gelas di tangannya terjatuh begitu saja hingga pecahannya berhamburan di lantai.
Tanpa mereka sadari, Dika dan Aris sedang berada di ambang pintu. Sejak tadi mendengar pembicaraan itu.
...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kasian nya
2024-11-17
1
Ila Lee
MCM ada yg dengki sama Rani tapi siapa
2024-05-16
0
Fhebrie
Rani punya musuh kayaknya
2023-10-21
1