Jodoh Pasti Bertemu

Jodoh tidak akan tertukar. Sekuat apapun manusia menolak dan sebesar apapun badai menerpa, jika nama telah ditautkan ke dalam Lauhul Mahfudz, maka semesta pun akan mendukung untuk menyatukan pada waktu yang tepat.

Pernikahan sejatinya adalah babak baru dalam kehidupan seseorang dimana dua karakter berbeda disatukan dalam ikatan janji untuk saling melengkapi seumur hidup.

Hari ini untuk kedua kalinya, di tanggal yang sama seperti beberapa tahun lalu. Maharani kembali duduk di tempat yang sama, menunggu calon imam dalam kehidupannya. Rani kembali merasakan getaran yang sama seperti waktu itu, walaupun dengan orang yang berbeda.

Meskipun Rani sendiri merasa heran dan bertanya-tanya, mengapa Dika memilih tanggal dan tempat itu. Bahkan saat Rani memohon untuk mengganti hari, Dika tetap bersikeras dan tidak dapat ditentang.

"Mbul, kenapa Dika belum datang?" tanya Rani mulai gelisah. Pikirannya sudah menjalar kemana-mana. Bagaimana jika kejadian empat tahun lalu terulang kembali.

Dia masih ingat betul, pernikahannya empat tahun lalu gagal karena calon suaminya tidak datang tanpa sebuah alasan.

"Tunggu sebentar lagi, Ran. Mungkin masih di jalan."

Baru saja Gembul akan menghubungi Aris untuk memastikan, seorang pria yang duduk di kursi roda sudah memasuki ruangan. Membuat Rani bernapas lega.

Dika terpaku menatap Rani yang cantik bagai bidadari dalam balutan kebaya berwarna putih. Senyum manis itu seolah mampu mengalihkan dunianya. Namun, pria itu segera tersadar bahwa apa yang nampak di hadapannya sekarang hanyalah kepalsuan.

Semua perhatian pun tertuju pada sosok Dika. Ada hanya menatap, ada pula yang saling berbisik satu sama lain. Dan itu membuat Dika benar-benar tidak nyaman.

Pria itu menghela napas panjang kala seorang wali nikah menjabat tangannya dengan erat.

"Ananda Mahardika Lanang Sutejo Soepenralegowo, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan ananda Elmira Maharani binti Marshal Rahardian dengan mahar seperangkat alat shalat dan cincin emas tunai karena Allah."

"Saya terima nikah dan kawinnya Elmira Maharani binti Marshal Rahardian dengan mahar seperangkat alat shalat dan cincin emas tunai karena Allah." Suara lantang Dika yang terdengar begitu merdu mengucapkan ijab qabul menggema di ruangan itu.

Beberapa orang yang menjadi saksi terdengar menyerukan kata sah. Dan mulai detik itu, Dika dan Rani telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Rani mengulurkan tangannya, mencium punggung lelaki yang baru saja menjadi suaminya. Cairan bening yang sejak tadi ditahan, akhirnya meleleh juga. Pangeran impiannya kini harus terganti dengan pernikahan palsu bersama seorang pria cacat.

Di sudut sana, Gembul mengusap air matanya. Sepupu sekaligus sahabat Rani itu teringat kembali pada sosok ibunda Rani, wanita yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

Acara yang digelar tertutup itu hanya dihadiri kerabat terdekat dan beberapa sahabat. Dan tentu saja, Rani yang merupakan seorang penyanyi terkenal membuat masyarakat bertanya-tanya tentang kehidupan pribadinya yang serba tertutup.

Setelah prosesi akad nikah, beberapa orang tampak memberi selamat pada pasangan baru itu. Gembul memeluk Rani sambil membunyikan air matanya.

"Walaupun kalian menikah karena skandal, tapi aku akan tetap mengucapkan selamat," bisik Gembul pelan.

"Terima kasih, Mbul."

Gembul mengangguk pelan, lalu kembali memeluk Rani.

"Kalau acaranya sudah selesai, aku mau pulang! Aku tidak suka dengan tatapan orang-orang," ucap Dika yang tiba-tiba sudah ada di belakang Rani.

"Baiklah, lagi pula tamu tinggal sedikit. Kita bisa pergi sekarang."

Setelah berpamitan dengan beberapa kerabatnya, Rani akhirnya ikut pulang dengan Dika. Sesuai kesepakatan, Rani akan tinggal di rumah Dika.

...........

Rani menyeret kopernya memasuki sebuah kamar. Pandangannya berkeliling menatap setiap sudut. Hanya ada dua buah lemari dengan satu tempat tidur yang sepertinya akan sempit jika Rani ikut tidur di sana bersama Dika.

"Kenapa? Kamu tidak biasa tinggal di kamar sempit?" sindir Dika begitu melihat Rani meneliti kamarnya.

"Tidak!" Dulu rumahku lebih sempit dari ini."

Ya, dulu sebelum terjun ke dunia hiburan, Rani hanyalah gadis biasa yang tinggal di sebuah rumah sederhana bersama ibunya.

"Oh ya, Dika ..." panggil Rani membuat Dika memelototkan matanya.

"Mas!" ucap Dika bermaksud mengingatkan kembali sang istri agar memanggilnya dengan sebutan mas.

Rani membelakang, memutar bola matanya malas, lalu berbalik dengan senyum terpaksa. "Iya, Mas Mahardika Lanang Sutejo Soepenralegowo."

"Siapa yang mengizinkanmu menyebut nama panjangku?"

...........

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Itu sepertinya nama dr bbrp org ya Thor, mungkin nama ayah, kakek dan kakek buyut Dika disertakan, makanya panjang 😁😁

2023-12-28

0

liberty

liberty

dahlah panggil Mas Dika aja...belibet 😅😅

2023-12-18

0

liberty

liberty

kenape namanya pake ralegowo pula 🤣😅

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!