Salah Masuk!

Hanya dalam hitungan jam, video yang melibatkan nama Maharani itu telah tersebar ke setiap penjuru negeri dan menjadi viral di mana-mana. Rani yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan membuat banyak kalangan terkejut. 

Rani yang masih shock belum berani keluar dan memilih mengurung diri selama berjam-jam di ruang rias. Deringan ponsel sudah puluhan kali terdengar, namun diabaikannya dengan menutup telinga. 

Tidak berselang lama, Gembul dan Jovan datang.

"Rani, ayo kita pergi dari sini lewat pintu belakang. Kita jangan bersamaan keluar. Aku akan keluar lebih dulu bersama Gembul untuk mengambil mobil, dan kamu keluar setelahnya. Langsung naik ke mobil saja!" ujar Johan menyusun jalan ninja melarikan diri dari kejaran awak media.

"Tapi kita pakai mobil siapa? Mereka pasti mengenali mobilku, kan?" tanya Rani agak ragu.

"Aku sudah meminjam mobil kru lain. Jadi semua akan aman."

"Baiklah, atur saja. Tolong selamatkan aku dari mereka!"

Setelah menyusun siasat, Rani menyusul kedua temannya yang sudah lebih dulu meninggalkan ruangan. Sebuah hoodie, kacamata dan masker ia gunakan untuk menyamarkan wajahnya.

Tiba di pintu belakang, wanita itu mengendap-endap layaknya seorang pencuri. Di satu sisi ada kawanan wartawan dan di sisi lain sebuah mobil terparkir menunggunya.

Rani melangkahkan kakinya seraya menengok ke kanan dan kiri.

"Hey, itu Rani!"

Nahas bagi wanita itu, seorang wartawan ternyata mampu mengenalinya. Kawanan pencari berita pun mengepung dan menghalangi jalannya.

Rani tak punya pilihan selain mengambil langkah seribu. Berlari memasuki sebuah bangunan tinggi untuk menyelamatkan diri.

"Kenapa dia malah berlari masuk ke hotel?" pekik Gembul menepuk dahinya.

Rani mempercepat langkahnya sambil menoleh ke belakang. Ribuan umpatan ia teriakkan dalam hati melihat beberapa orang yang masih mengejar.

Tatapannya tertuju pada sebuah kamar yang pintunya terbuka setengah. Secepat kilat melesakkan tubuhnya di sana.

"Hey kamu siapa? Kenapa masuk ke kamar orang sembarangan?" Suara bas yang terdengar berat membuat Rani terlonjak dan langsung menoleh.

Seorang pria menatapnya marah. Perhatian Rani pun terpusatkan pada seorang pria tampan sempurna yang hanya terbalut handuk putih, duduk di atas sebuah kursi roda.

Tersadar telah salah masuk kamar, Rani melirik ke sana-kemari dengan bingung.

Ya ampun, aku masuk sembarangan ke kamar orang. Bagaimana ini?

"Maaf, aku salah masuk." Rani tampak bingung, ingin segera keluar pun tak mungkin. Para wartawan sedang mengejarnya.

"Kalau salah masuk kenapa masih di dalam sini, cepat keluar!" Pria itu melotot marah dengan menunjuk pintu.

Galak sekali dia!

Rani yang masih terpaku di tempat membuat pria pemilik kamar itu mendengus kasar. Menekan sebuah tombol pada kursi roda miliknya hingga bergerak maju menuju pintu.

"Tolong jangan dibuka pintunya!" Rani mengatupkan kedua tangan di depan dada.

Pria dengan tatapan tajam layaknya elang yang siap menerkam mangsa itu semakin geram. Memandang wanita aneh dengan wajah yang tertutupi oleh masker dan kacamata hitam.

Tanpa memerdulikan permohonan wanita itu, dia menarik gagang pintu kamar hingga terbuka lebar.

Cekrek! Cekrek! Kilatan cahaya dari kamera membuat pria itu meletakkan tangan di depan mata.

Kemudian disusul oleh berondongan pertanyaan. Tentu saja Rani yang kedapatan bersama seorang pria bertelanjang dada di sebuah kamar penginapan akan menjadi berita menghebohkan.

"Rani, bisa dijelaskan sebentar tentang video itu?"

"Bagaimana tanggapan kamu setelah beredarnya video 59 detik itu?"

"Bisa dijelaskan sedikit siapa siapa yang sedang bersama kamu di kamar ini?"

"Apakah dia adalah laki-laki yang ada di dalam video?"

Panik dengan sejumlah wartawan yang hendak menerobos pintu, Rani segera mendorong kuat-kuat dan menutup pintu rapat. "Kan sudah kubilang jangan dibuka!" ucapnya sambil menyandarkan punggungnya di pintu.

"Siapa kamu?" pekik pria itu dengan tatapan semakin geram.

Rani menarik napas dalam, lalu membuka hoodie, masker dan kacamata yang menyamarkan wajahnya. "Maaf, aku salah masuk ke kamarmu karena sedang dikejar wartawan. Aku janji akan keluar setelah mereka pergi."

Sadar siapa yang tengah berdiri di hadapannya, pria itu terkekeh sinis.

"Oh, Cinderella penunggang kuda rupanya!" ketus pria itu.

"Jangan memanggilku seperti itu!"

...........

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

astaga 🤣🤣

2024-11-17

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

gawat, tertangkap kamera berduaan dengan seorang lelaki dalam bilik hotel 🤦‍♀️

2024-11-17

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

salah masuk kamar

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!