Part 13 - Una

"Bian." Luna memeluk Bian, begitu pintu itu terbuka.

"Astaga... lepas, Lun!" Pria itu menjauhkan Luna, tapi wanita itu malah semakin erat memeluknya.

"Kak Lun, lepaskan bang Bian!" Adit juga membantu menarik tangan sang kakak.

"Bian," pelukan Luna akhirnya lepas juga, wajah wanita itu sudah basah oleh air mata.

"Mana wanita itu? aku akan menghajarnya!" Luna menepis tangan Adit dan melangkah masuk, ia membuka kamar untuk mencari Una.

"Di mana kau wanita jallang?" teriak Luna mencari di semua sudut kamar. Tapi tidak ada wanita itu. Di mana ia bersembunyi?

"Luna, apa yang kamu lakukan? keluar!" Bian pun menarik Luna, tapi wanita itu menepisnya.

Luna pun membuka lemari dan terdiam melihat isinya. Beragam baju tidur seksi tergantung di sana dan beberapa baju tidur pria juga ada. Ia menutup mulutnya, tidak menyangka Bian sudah sejauh itu dengan wanita malam tersebut.

'Wow...'

Jangankan Luna yang kaget, Bian sendiri saja juga tidak kalah kaget melihat isi lemari itu. Pasti Una yang membeli semua ini. Tapi kapan? saat itu mereka bahkan tidak singgah ke toko baju tidur.

"Keluarlah, Luna! Kamu mengganggu privasi orang!" Bian juga mengisyaratkan Adit untuk membawa Luna keluar.

"Kak Lun, ayo kita pergi dari sini! Sudahlah lupakan saja bang Bian." bujuk Adit menarik sang kakak.

"Aku membencimu, Bian! aku sangat membencimu!!!" Luna langsung melangkah pergi setelah mengatakan itu.

'Bagus.'

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Aku haus!" ucap Luna sambil mengusap air matanya. Menangis membuat tenggorokannya kering.

Adit menepikan mobil di depan sebuah mini market. Ia membuka sabuk pengaman sambil melihat Luna.

"Kak Lun, tidak ikut?" tanyanya.

"Aku di sini saja!"

Adit tampak berpikir, sang kakak moodnya sedang kacau. Ia takut Luna berbuat yang tidak-tidak.

"Pergilah, aku tidak akan kemana-mana. Aku kan menunggumu di sini!" Luna menaikkan nada bicaranya. Ia tahu apa yang dipikirkan adiknya.

"Baiklah, aku akan cepat." ucap Adit yang tetap membawa kunci mobil, agar Luna tidak bisa mengemudi sendiri. Menghindari bahaya yang mungkin akan terjadi.

Dengan langkah cepat Adit masuk ke dalam Mini Market, menuju chiller lalu mengambil 2 botol minuman. Ia juga mengambil coklat, katanya coklat bisa merubah mood.

Adit meletakkannya di meja kasir. Ia akan mengambil dompet di sakunya, tapi tidak ada. Ia pun menepuk-nepuk semua kantung celananya, dan tidak menemukan dompetnya juga. Mungkin saja dompet itu ketinggalan di rumah atau mungkin ia telah kecopetan.

"Mbak, sekalian hitung saja ini." Ucap seorang wanita kepada kasir.

Adit berbalik dan terpaku melihat wanita itu.

'Astaga... apa ini bidadari?' Adit melihat kaki wanita itu, masih menginjak tanah ternyata.

"Tidak usah kak, sepertinya dompetku ketinggalan di rumah." Ucap Adit tidak kedip menatap wanita di hadapannya itu.

"Sudah tidak apa kok. Mbak,tolong digabung saja." Ucap wanita itu dengan senyuman yang membuat hati Adit jadi meleleh.

"Bagaimana aku bisa membalas kebaikan kakak?" tanya Adit modus berharap wanita itu memberinya nomor ponsel.

"Sudah tidak apa." Una tidak masalah.

"Kalau begitu siapa nama kakak cantik?" tidak dapat nomor ponsel, minimal ia tahu nama kakak cantik ini yang telah berbaik hati padanya.

"Una." jawabnya.

"Aku Adit. Baiklah kak Una, jika kita bertemu lain waktu, aku pasti akan mentraktir kakak." Ucapnya kemudian. Ia harus berterima kasih.

Una mengangguk sambil tersenyum. Adit pun pamit setelah berterima kasih. Ia ingat Luna sendirian di dalam mobil.

'Semoga aku bisa bertemu kakak cantik itu lagi.' harap remaja laki-laki itu.

"Kenapa lama? ngapain sih kamu?" Luna membuka botol minum dan menenggak air botol hingga habis.

"Biasalah kak Lun. Ngantri lho!" Alasan Adit.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Una memasukkan bahan makanan yang dibelinya ke lemari pendingin. Ada juga sebagian diletak di lemari. Dalam freezer ia meletakkan es krim yang juga sempat dibelinya.

"Hei,"

Una tersentak kaget Bian sudah di sampingnya saja. "A-ada apa, Tuan?"

"Kapan kamu beli pakaian itu?" tanya Bian penasaran.

"Pakaian?" Una tampak bingung, pakaian apa yang dimaksud Bian.

"Itu pakaian di lemari. Pakaian menggoda iman." Ledek Bian.

"I-itu-" Una pun mengerti pakaian apa yang dimaksud Bian sekarang.

"Aku pesan online. Kita kan harus berakting meyakinkan. Jadi aku pesan seperti itu, supaya jika Luna melihatnya, mungkin wanita itu akan berpikiran jauh." Ucap Una mengutarakan pemikirannya.

"Berpikir jauh bagaimana?" tanya Bian seolah tidak mengerti. Sejauh mana pikirannya.

"Se-seperti itu, Tuan."

"Seperti apa?" Bian seperti sengaja bertanya kembali.

"Sama seperti apa yang anda pikirkan, Tuan. Saat anda menyewa wanita dari Club malam." Ucap Una akhirnya. Pasti Bian mengerti.

"Apa kamu memakai pakaian itu saat tidur?" Bian mengalihkan pertanyaannya. Ia jadi penasaran.

Una mendelik mendengar pertanyaan Bian, pria itu tampak menahan tawanya.

"Aku tidak memakai pakaian seperti itu, Tuan!" sanggah Una tidak terima.

"Oh ya, apa berarti kamu tidak memakai pakaian saat tidur?" tanya Bian dengan wajah yang mulai menyebalkan.

"Tuan, tolong jaga ucapan anda!" Una pun pergi meninggalkan Bian, pria itu malah tertawa puas. Menyebalkan sekali.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Bunda... Bian jahat, Bunda." Tangis Luna sambil memeluk sang Bunda erat.

Wanita paruh baya itu menepuk-nepuk punggung sang anak,sambil matanya menatap Adit.

"Biasa bang Bian, Ma." Ucap Adit tanpa suara hanya menggerakkan bibir saja.

Wanita paruh baya itu menghela nafas, ia tahu putrinya begitu tergila-gila pada Bian. Semacam cinta bertepuk sebelah tangan.

"Kamu mau Bunda kenali sama anak teman ayah?" Bunda tidak mau Luna terus berharap pada Bian.

"Bunda, aku cuma mau sama Bian! Titik tidak mau yang lain!" Luna masih bersikeras dengan tujuan hidupnya. Apalagi tujuan hidupnya jika bukan menikah dengan Bian.

"Bunda, Bian jahat! Dia sekarang punya sugar Baby. Sugar babynya itu wanita dari Club malam dan sekarang wanita itu tinggal di Apartemen Bian, Bunda." Adu Luna sambil menangis. Ia sudah bisa membayangkan Bian dan wanita itu pasti telah melewati malam panas yang bergairah. Membayangkannya saja membuatnya sangat kesal.

"Sudahlah, sayang. Lupakan saja Bian, lepaskan dia. Bunda yakin kamu pasti akan bertemu dengan pria yang mencintaimu." Bunda menasehatinya.

"Aku maunya Bian! Aku tidak mau yang lain. Aku cuma mau Bian! Aku mau Bian, Bunda! Cuma Bian, Bunda!!!" Potong Luna dengan tangisnya yang kencang. Ia tidak bisa melepaskan Bian. Pria itu harus menjadi miliknya apapun ceritanya.

Bunda dan Adit hanya saling melirik. Luna sangat sulit dinasehati. Apapun yang menjadi keinginannya harus tercapai.

"Bunda, aku tidak bisa melepaskan Bian dengan wanita seperti itu. Dia bukan wanita baik-baik, Bun. Wanita itu sangat menjijikkan, Bunda. Ia sudah banyak berhubungan dengan berbagai pria. Aku tidak rela Bian dengan wanita seperti itu." Jelas Luna tidak terima. Bian lebih memilih wanita seperti itu daripada dirinya.

"Aku tidak akan membiarkan wanita bernama Una itu bersama Bianku. Awas kau Una!!!" Luna meremas tangannya. Matanya memancarkan emosi yang begitu membara.

'Una? seperti nama kakak cantik itu.' pikir Adit.

'Una.?' Bunda merasa aneh dengan nama itu.

.

.

.

Episodes
1 Part 1 - Terpaksa Pergi
2 Part 2 - Kabur
3 Part 3 - Hilang
4 Part 4 - Kehidupan Una
5 Part 5 - Wanita Malam
6 Part 6 - Pelanggan
7 Part 7 - Kabur Bersama
8 Part 8 - Wanita Frustasi
9 Part 9 - Surat Perjanjian
10 Part 10 - Akting
11 Part 11 - Balas Budi
12 Part 12 - Berpikir Keras
13 Part 13 - Una
14 Part 14 - Bertemu Ziva
15 Part 15 - Meminta Bantuan
16 Part 16 - Aku Tertekan
17 Part 17 - Cincin
18 Part 18 - Sah
19 Part 19 - Mama
20 Part 20 - Pria Penguntit
21 Part 21 - Kasihan Sekali
22 Part 22 - Menginap
23 Part 23 - Test Pack
24 Part 24 - Cantik
25 Part 25 - Drama Pagi
26 Part 26 - Tampan Sekali
27 Part 27 - Janda?
28 Part 28 - Mas Dino
29 Part 29 - Mimpi
30 Part 30 - Jogging
31 Part 31 - Mas Bian
32 Part 32 - Bunda?
33 Part 33 - Tertekan
34 Part 34 - Begini Rasanya
35 Part 35 - Nama Yang Sama
36 Part 36 - Shoping
37 Part 37 - Aku Mau
38 Part 38 - Begitu Manis
39 Part 39 - Akan Menjebak
40 Part 40 - Kemari
41 Part 41 - Bianku
42 Part 42 - Saling Menjambak
43 Part 43 - Una Sayang
44 Part 44 - Tingkah Luna
45 Part 45 - Aku Tidak Ingat
46 Part 46 - Beristri Dua
47 Part 47 - Aku Mencintaimu
48 Part 48 - Begitu Lama
49 Part 49 - Bertemu Dino
50 Part 50 - Apa Kamu Merindukanku?
51 Part 51 - Harus Dibicarakan
52 Part 52 - Jadi Adik Saja
53 Part 53 - Ke Rumah Bunda
54 Part 54 - Mencari Tahu
55 Part 55 - Berpikir Begitu
56 Part 56 - Demam
57 Part 57 - Tidak ada informasi
58 Part 58 - Dia Anakku
59 Part 59 - Ke Pantai
60 Part 60 - Sepertinya Aku Salah
61 Part 61 - Una Anakku
62 Part 62 - Putri Kecil
63 Part 63- Maafkan Bunda
64 Part 64 - Kisah Lalu
65 Part 65 - Kisah Lalu 2
66 Part 66 - Kisah Lalu 3
67 Part 67 - Kisah Lalu 4
68 Part 68 - Haus Kasih Sayang
69 Part 69 - Punya Kakak?
70 Part 70 - Keluarga Baru
71 Part 71 - Menyesal
72 Part 72 - Ke Kantor
73 Part 73 - Bian Yang Dulu
74 Part 74 - Polisi
75 Part 75 - Keluar Sel
76 Part 76 - Mengamuk
77 Part 77 - Malam Ini
78 Part 78 - Mencari Perhatian
79 Part 79 - Ceraikan Bian
80 Part 80 - Menggoda
81 Part 81 - Merindukannya
82 Part 82 - Tamat Riwayatmu
83 Part 83 - Bukan Anak Kandung
84 Part 84 - Amnesia
85 Part 85 - Rasa Malu
86 Part 86 - Terlalu Baik
87 Part 87 - Wawan
88 Part 88 - Kakak
89 Part 89 - Jangan Pergi
90 Part 90 - Kejarlah Dia
91 Part 91 - Satu Titik Dua Koma
92 Part 92 - Mak Comblang
93 Part 93 - Akhir Bahagia
94 PROMO
95 PROMO
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Part 1 - Terpaksa Pergi
2
Part 2 - Kabur
3
Part 3 - Hilang
4
Part 4 - Kehidupan Una
5
Part 5 - Wanita Malam
6
Part 6 - Pelanggan
7
Part 7 - Kabur Bersama
8
Part 8 - Wanita Frustasi
9
Part 9 - Surat Perjanjian
10
Part 10 - Akting
11
Part 11 - Balas Budi
12
Part 12 - Berpikir Keras
13
Part 13 - Una
14
Part 14 - Bertemu Ziva
15
Part 15 - Meminta Bantuan
16
Part 16 - Aku Tertekan
17
Part 17 - Cincin
18
Part 18 - Sah
19
Part 19 - Mama
20
Part 20 - Pria Penguntit
21
Part 21 - Kasihan Sekali
22
Part 22 - Menginap
23
Part 23 - Test Pack
24
Part 24 - Cantik
25
Part 25 - Drama Pagi
26
Part 26 - Tampan Sekali
27
Part 27 - Janda?
28
Part 28 - Mas Dino
29
Part 29 - Mimpi
30
Part 30 - Jogging
31
Part 31 - Mas Bian
32
Part 32 - Bunda?
33
Part 33 - Tertekan
34
Part 34 - Begini Rasanya
35
Part 35 - Nama Yang Sama
36
Part 36 - Shoping
37
Part 37 - Aku Mau
38
Part 38 - Begitu Manis
39
Part 39 - Akan Menjebak
40
Part 40 - Kemari
41
Part 41 - Bianku
42
Part 42 - Saling Menjambak
43
Part 43 - Una Sayang
44
Part 44 - Tingkah Luna
45
Part 45 - Aku Tidak Ingat
46
Part 46 - Beristri Dua
47
Part 47 - Aku Mencintaimu
48
Part 48 - Begitu Lama
49
Part 49 - Bertemu Dino
50
Part 50 - Apa Kamu Merindukanku?
51
Part 51 - Harus Dibicarakan
52
Part 52 - Jadi Adik Saja
53
Part 53 - Ke Rumah Bunda
54
Part 54 - Mencari Tahu
55
Part 55 - Berpikir Begitu
56
Part 56 - Demam
57
Part 57 - Tidak ada informasi
58
Part 58 - Dia Anakku
59
Part 59 - Ke Pantai
60
Part 60 - Sepertinya Aku Salah
61
Part 61 - Una Anakku
62
Part 62 - Putri Kecil
63
Part 63- Maafkan Bunda
64
Part 64 - Kisah Lalu
65
Part 65 - Kisah Lalu 2
66
Part 66 - Kisah Lalu 3
67
Part 67 - Kisah Lalu 4
68
Part 68 - Haus Kasih Sayang
69
Part 69 - Punya Kakak?
70
Part 70 - Keluarga Baru
71
Part 71 - Menyesal
72
Part 72 - Ke Kantor
73
Part 73 - Bian Yang Dulu
74
Part 74 - Polisi
75
Part 75 - Keluar Sel
76
Part 76 - Mengamuk
77
Part 77 - Malam Ini
78
Part 78 - Mencari Perhatian
79
Part 79 - Ceraikan Bian
80
Part 80 - Menggoda
81
Part 81 - Merindukannya
82
Part 82 - Tamat Riwayatmu
83
Part 83 - Bukan Anak Kandung
84
Part 84 - Amnesia
85
Part 85 - Rasa Malu
86
Part 86 - Terlalu Baik
87
Part 87 - Wawan
88
Part 88 - Kakak
89
Part 89 - Jangan Pergi
90
Part 90 - Kejarlah Dia
91
Part 91 - Satu Titik Dua Koma
92
Part 92 - Mak Comblang
93
Part 93 - Akhir Bahagia
94
PROMO
95
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!