chapter 03

sepanjang perjalanan pulang hingga sampai rumah aku hanya diam,pikiran ku masih mengingat ucapan kedua pemuda itu,sejak dari toilet aku hanya mengangguk menanggapi pembicaraan ayah tentang pernikahan nya,sedang kan adikku berulang kali menanyakan keadaan ku,tentu saja aku hanya menjawab tidak apa-apa...

aku menatap langit kamar ku dengan mata kosong,satu Minggu lagi adalah pernikahan ayah ku lalu setelah menikah apa yang harus aku lakukan.? akankah aku tinggal bersama mereka.?? atau aku tinggal di rumah lama bersama adikku??

seperti nya itu bukan ide yang buruk aku harus membicara kan ini dengan ayah,aku tidak mau satu rumah dengan kedua makhluk itu...

aku keluar kamar menuju keruang kerja ayah,aku yakin ayah masih ada disana...

"ayah.!!" panggilku dengan kepala menjulur kedalam ruangan,benar saja ayah masih di sana belum tidur ia menatap ku bingung.

"ada apa kak.??" tanya ayah, ia melambai menyuruh ku masuk kedalam.

"kakak mau bilang sesuatu sama ayah."

"bilang apa nak.??" tanya ayah melepas kacamata nya.

"setelah ayah menikah nanti... bisa tidak kakak tinggal di sini saja bersama Ferdi.??" tanyaku meremas jemari karna gugup.

ayah mengerutkan dahi nya seakan heran mendengar permintaan ku..

"kenapa...?? apa kakak tidak mau tinggal bersama ayah.??" ujar ayah sedih

"ti-tidak ayah.... bukan seperti itu... rumah ini begitu banyak kenangan dari ibu,kakak hanya tidak rela meninggal kan nya.... biarkan kami tinggal disini ayah" mohon ku,alasan yang sangat bagus untuk menghindari dua monster itu.

ayah terdiam ia menatap ku sendu,apa yang ayah pikirkan sama sekali aku tidak tau aku harap ayah mengabul kan permohonan ku.

"kakak benar rumah ini begitu banyak kenangan... sangat disayangkan jika harus di tinggal.!!" sahut ayah aku tidak berniat untuk buat ayah sedih...

"apa ayah mengabul kan permintaan ku.??" tanya ku

"iya... tapi kakak harus sering mengunjungi ayah.!"

"tentu saja ayah" jawab ku ceria jadi aku tidak susah-susah menghindari mereka jika aku berada di sini..

****

POV REHAN.

selepas kuliah aku di telpon mamah untuk segera datang ke restoran,aku tau mamah akan mengenalkan calon suami nya padahal mamah tau jika aku tidak setuju dia menikah lagi,tapi apa daya ku karna mamah juga berhak bahagia apa lagi sejak di tinggal papah dia tidak pernah menyukai orang lain...

tapi sekarang dia meminta izin untuk menikah lagi.??

ini benar-benar gila kami sama sekali tidak tau tentang hubungan nya Dan sekarang mau menikah.?? lucu sekali bukan....

aku sama sekali tidak setuju dengan keputusan nya.

"mah Iqbal tidak setuju... bagaimana bisa mamah menikah dengan orang yang tidak kami kenal.?!" ucap Iqbal tidak senang,dia adik ku..

"dia pria baik nak.... mamah mencintainya"

"bisa saja kan mah dia menikahi mamah karna harta... mamah baru mengenalnya kan.??"" sahutku menimpali ucapan Iqbal.

"mamah percaya sama dia... pokok nya kalian harus datang ke restoran xxxx... dia juga akan membawah anaknya" ucap mamah mutlak lalu pergi dari hadapan kami.

Iqbal mengusap wajah nya kasar "bagaimana ini kak... aku tidak setuju mamah menikah dengan orang itu... kita sama sekali tidak mengenal nya"

"kamu pikir aku setuju... aku juga tidak setuju dengan pernikahan ini... kita lihat saja besok jika kita tidak bisa membatalkan pernikahan mamah,kita bisaa menyiksa anak nya.." ucap ku dengan di angguki Iqbal..

yaah kami tidak menyetujui pernikahan mamah karna kami tidak ingin mamah sakit hati lagi,cukup satu kali mamah di sakiti tidak dengan kedua kalinya.

aku masuk keruangan yang dimana sudah ada mamah dan Iqbal dengan muka masamnya,aku bisa tebak jika dia dipaksa oleh mamah aku tau jiwa pemberontak nya Akan luluh di depan mamah.

tidak lama pintu terbuka dan masuk lah seorang pria tinggi lumayan gagah sih,wajah tampan juga mata hangatnya,ia tersenyum lembut pada mamah tapi kita tidak bisa menilai dari penampilan bukan ??

mamah menyapa pria itu dengan wajah ceria,kata mamah dia akan membawa anaknya tapi sejauh yang aku lihat tidak ada yang lain selain dia.

"dimana anak-anak mu hen.??" tanya mamah aku juga penasaran sih,gimana rupa anaknya..

setelah pria itu menjawab dia menggeser tubuh tegapnya,dan terlihat lah sepasang remaja... apa ini.?? apa yang ada dihadapan ku ini.?? sepasang boneka kah.??

mereka terlihat seperti sebuah patung pahatan yang sangat cantik dan tampan,wajah yang cowok begitu tampan dan manis juga yang ceweeekk

aku tidak percaya ini dia sangat cantik aura tubuhnya sangat menyenangkan,untuk sekian detik jantung ku berdetak cepat mendengar suara lembut dan senyumnya....

dia sangat ramah dia tau akan bersikap seperti apa terhadap orang tua,sedang yang cowok sangat pemalu tangan nya terus menggenggam jari lentik mirip gadis itu,terbesit rasa tidak suka dihati ku melihat kedekatan mereka.

tapi tunggu aku tidak boleh terpesona melihat wajah nya,siapa tau wajah tidak sesuai dengan hati nya,tapi sungguh aku tidak bisa berpaling dari wajah cantik itu tubuh mungil berbalut drees bermotif bunga sangat cocok di dia...

aku mengenalkan diri ku dengan kaku jujur aku gugup di hadapan nya,aku tidak yakin melepas tangan nya jika aku genggam,rencana untuk menindas nya aku rasa tidak bisa aku laksana kan dia terlalu berharga untuk aku tindas,aku melirik Iqbal ekspresi wajah nya sangat syok menatap gadis bernama Siska aku rasa Iqbal sepemikiran dengan ku.

selama makan malam berlangsung aku terus curi pandang padanya,bahkan obrolan mamah sama sekali tidak aku dengar tanpa sengaja mata kami beradu pandang,matanya sangat jernih aku seakan tenggelam didalam mata berwarna coklat keabuan itu..

dia memalingkan wajah nya kearah lain aku menangkap kegugupannya,dan itu sangat lucu membuat gemas,aku kaget saat dia bangkit aku pikir dia akan pergi ternyata hanya pamit ketoilet.

sekali lagi aku lihat perlakuan lembut kepada adiknya,hah aku ingin dia seperti itu padaku sangat konyol kan.?? awal bertemu sudah berpikiran seperti itu.

aku juga permisi ketoilet padahal aku hanya ingin mengikutinya,aku menunggu didepan toilet tanpa menghiraukan tatapan heran dari pengunjung,aku tidak peduli.

tidak lama dia keluar wajah kaget nya semakin membuat ku gemas,wajah polos nya sangat cantik aku menatapnya lama tanpa kedip karna tidak bosan sama sekali.

dia memberitahuku perihal tempat toilet,ingin sekali aku tertawa apa dia pikir aku tidak bisa membedakan,toilet wanita dengan toilet laki-laki apa dia tidak tau kalo aku menunggu nya.??

karna tidak aku jawab dia malah memilih pergi,gila saja aku sudah menunggu tapi dia malah meninggal kan ku,entah kenapa aku malah memeluk nya dari belakang tubuh mungil nya sangat nyaman dipeluk,wangi vanila tercium di hidung ku..

aku mengucapkan kata demi kata sekalian menghirup wangi tubuhnya,aku merasakan tubuhnya menegang dan bergetar aku bisa menyimpulkan ini pertama kali nya dia dipeluk pria lain selain adiknya,aku senang jika aku pria asing yang pertama kali memeluknya.

"lepaskan aku... aku akan melapor kan ini pada ayahku" mendengar ancaman nya aku terkekeh geli,dia pikir aku akan takut.?? tidak sayang.

"kita lihat siapa yang akan dipercaya.?? aku atau kamu.? kalo tidak ingin melihat ayah mu putus asa karna gagal menikah maka..."

aku menjeda ucapan ku,aku lihat dia sangat menyayangi ayah nya dan aku yakin dia tidak melakukan itu.

"maka lakukan lah" lanjut ku,aku tau ini bukan saat nya menjahili nya karna setelah mamah menikah akan banyak waktu untuk mengerjainya.

aku membalikkan tubuh nya agar menghadap ku,mata nya menatap tajam tapi raut wajah nya ketakutan,itu sangat lucu dia seperti kucing liar yang waspada terhadap orang... mata ku tidak lepas dari wajah cantiknya,aku tidak puas jika hanya seperti ini tapi apa boleh buat ini belum saat nya.

"mata mu cantik... aku suka" aku meninggalkan nya dengan berat hati,ya ampun dia sangat lucu,aku terus tersenyum hingga kami pulang kerumah aku tidak sabar ketemu dia satu Minggu lagi...

gaun apa yang akan dia kenakan di pernikahan ayahnya nanti...

POV END

****

satu Minggu berlalu cepat saat ini aku melihat penampilan ku didepan cermin,aku mengikat rambut ku alah princes memperlihat kan leher putih jenjang ku disisi kiri kanan pipi ku terjuntai beberapa helai rambut.

aku keluar kamar setelah memastikan gaun ku rapi,selama menuruni tangga aku terus merafal kan beberapa do'a untuk menghilangkan rasa sesak ku,yah hari ini aku harus merelakan ayah menikah yang sudah pasti tidak ada ibu di hati ayah lagi.

berulang kali aku meminta maaf pada ibu akankah ibu memaafkan aku.?? aku harap ibu mengerti keadaan ku kami,adik ku sudah menunggu hari ini dia sangat tampan dengan jas berwarna senada dengan gaun ku berwarna hitam..

Ferdi mendekati ku dia menatap ku seakan ingin mengulik isi pikiran ku.

"kak"

"tidak apa-apa.!" jawabku lembut mengelus pipinya.

kami keluar rumah disana sudah ada ayah dengan setelan jas putih,dia semakin tampan dengan jas itu...

selama perjalanan tidak ada percakapan diantara kami,kami sibuk dengan pemikiran masing-masing,sampailah kami di hotel dimana tempat penyenggara kan pesta pernikahan ayah,aku dan adik ku berjalan di sisi kiri kanan ayah sambil menggandeng tangan nya,semua mata disana menatap kami dari pintu hingga di panggung.

disana juga ada dua mahluk yang ingin aku hindari,mata mereka terus menatap ku dari awal masuk hingga mendekati mereka,kenapa mereka menatapku seperti itu.?? apa tidak ada hal yang menarik lain selain melihatku.?? kenapa dengan mereka aku benar-benar risih..

setelah mengantar ayah kami memilih duduk disalah satu meja di sana, bisik-bisik para tamu terdengar jelas di telinga kami entah pujian pada kami juga tak hayal ada juga hujatan..

tidak lama acara mengucap janji suci pernikahan berakhir tanpa sadar air mata ku menetes menatap senyum ayah,.. senyum yang pernah ia tunjukan pada ibu dulu tapi sekarang senyum itu milik orang lain..

"kak" panggil Ferdi "maafkan aku... harus nya aku lebih keras mencegah ayah menikah" ucap ferdi menunduk

"apa yang kamu katakan.??... kakak menangis karna bahagia melihat ayah bahagia" ujar ku,namun wajah Ferdi seakan tidak percaya,seseorang duduk di kursi sampingku aku sangat terkejut dia duduk seraya tersenyum pada ku..

"kamu sangat cantik hari ini." bisik nya di telinga ku membuat bulu halus di tubuh ku berdiri.

"aku sangat menyukai wangi mu"

kenapa aku harus menjadi saudara tirinya,dia tidak normal dia berbahaya,untung saja aku tidak satu rumah dengan mereka....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!