Saat ini anggota keluarga Pu tidak memiliki pilihan lain selain melarikan diri dari kejaran kucing itu. Memang sebelumnya mereka masih berani menantang binatang spiritual itu tapi setelah semua yang terjadi, mereka memutuskan untuk mundur.
Baru beberapa saat yang lalu mereka kehilangan satu anggota keluarga karena kemarahan kucing itu dan sekarang mereka semua menjadi sasaran kemarahan dari kucing itu.
"Yang Zen, lihat apa yang kau lakukan, karena ulahmu kucing itu terus mengejar kita, jika kita tidak melakukan sesuatu maka kita akan benar benar menjadi santapan bagi kucing itu"
"Benar, awalnya aku pikir kau tidak terlalu bodoh tapi sepertinya pikiranku yang salah, kau sangat bodoh sampai sampai kau melakukan tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu"
Mendengar ocehan dari beberapa orang itu membuat Pu Yang Zen benar benar kesal, bagaimanapun dia disebut bodoh dua kali oleh mereka dan yang lebih parahnya lagi dia disalahkan atas semua kejadian yang terjadi, jika saja mereka tidak berlari dan berusaha bertahan hidup saat ini maka mungkin saja mereka akan berkelahi di tempat itu saat itu juga.
"Baiklah, dengarkan rencana yang aku buat baik baik, dalam hitungan ketiga setelah aba aba yang aku lakukan kita berpencar" Ujar Pu Yang Zen.
Meskipun semua orang tidak tahu cara itu akan berhasil atau tidak tapi untuk saat ini tidak ada pilihan lain, mungkin kucing itu akan mengejar salah satu dari mereka jadi mereka harus siap mengorbankan nyawa karena mereka tidak tahu siapa yang akan dikejar.
Setelah Pu Yang Zen membagi kemana mereka semua harus pergi, semua orang hanya bisa menganggukkan kepala mereka, saat ini tidak ada alasan bagi mereka untuk menolak terlebih Pu Yang Zen yang mengambil resiko paling besar.
Pu Yang Zen mendapatkan bagian untuk berlari lurus, dan resiko yang harus didapatkan oleh Pu Yang Zen adalah sebagai Target dari kucing itu.
Kucing tidak akan peduli dengan mangsanya yang pergi dari pandangannya, seberapa banyak mangsa yang dia kejar, yang menjadi fokus utamanya tetap adalah mangsa yang ada di depannya.
"Satu_"
"Dua_"
"Tiga"
Pu Yang Zen memberikan aba aba pada semua orang dan begitu hitungan sampai ke hitungan ketiga, semua orang segera pergi ke arah yang mereka sepakati sebelumnya.
Sesuai apa yang mereka pikirkan, kucing itu terus mengejar Pu Yang Zen membuat pria paruh baya itu benar benar merasa kesal.
Jika dibilang tidak takut maka hal itu merupakan kesalahan besar karena saat ini Pu Yang Zen benar benar ketakutan, bahkan jika memungkinkan dia tidak ingin memancing kucing itu atau bahkan berurusan dengannya karena seperti apa yang terlihat saat ini, dirinya dijadikan tumbal untuk keselamatan yang lain.
Setelah beberapa saat berlari, Pu Yang Zen melihat dua orang pemuda yang tengah berbincang bincang, dia tentu tidak ingin membuat mereka berdua dalam bahaya tapi dia tentu tidak bisa berbelok untuk saat ini karena jalanan yang bisa digunakan berlari saat ini hanya jalan lurus.
Jika dia berbelok maka dia harus memanjat puing puing bangunan yang menumpuk dan jika dia melakukannya maka dia hanya akan menjadi santapan dari kucing itu.
"Kalian berdua, pergi dari sana!" teriak Pu Yang Zen, dia tidak berharap mereka berdua menjadi korban karena jika sampai keduanya menjadi korban hanya untuk dirinya maka penyesalan seumur hidup akan menghantui dirinya.
Dari kejauhan dia bisa melihat salah satu dari mereka masuk ke dalam mobil yang ada di dekat mereka sementara satu lainnya nampak mengambil selembar kertas yang berserakan sebelum menulis sesuatu di kertas itu.
Dia tidak tahu apa yang ditulis oleh pemuda itu tapi sebisa mungkin dia meminta pemuda itu pergi dari sana agar tidak membuat korban tambahan yang tidak diinginkan.
***
"Apa apaan itu? Apakah memang ada kucing sebesar itu?" Gu Wushen nampak panik begitu dia melihat seekor kucing raksasa mengejar seseorang berlari ke arahnya.
Seluruh bulu kucing itu memancarkan kilatan petir yang membuat Gu Wushen sadar bahwa kucing itu bukan kucing biasa melainkan lebih ke kaum siluman meskipun kenyataanya adalah binatang spiritual.
Memang masyarakat awam banyak salah mengenai konsep binatang spiritual dan siluman, mereka memasukkan dua entitas yang berbeda dalam satu tempat yang sama.
Binatang spiritual adalah binatang Yang terlahir dari kekuatan spiritual, mereka biasanya memiliki kekuatan kekuatan yang tidak masuk akal dan wujud mereka bisanya hanya binatang murni atau campuran dari beberapa binatang dan unsur.
Sementara untuk siluman, mereka memang biasanya memiliki wujud layaknya binatang spiritual tapi siluman masih memiliki otak dan rupa mereka lebih ke bentuk manusia. Singkatnya binatang spiritual memiliki wujud layaknya binatang sementara untuk siluman biasanya perpaduan antara manusia dan binatang.
Kembali ke dalam cerita.
Bukan hanya Gu Wushen yang melihat kucing itu berlari ke arah mereka tetapi Wang Xiang juga melihatnya.
Tapi ekspresi yang ditunjukkan oleh Wang Xiang tidak seperti ekspresi yang ditunjukkan oleh Gu Wushen dimana pemuda itu sangat terkejut.
Wang Xiang justru terlihat biasa biasa saja Melihat kucing itu, justru sebuah senyuman tipis terlukis di wajahnya yang tampan.
"Wushen, kau masuklah ke dalam mobil, aku akan mengurus kucing ini" Ujar Wang Xiang.
Dia menolehkan kepalanya ke segala arah dan menemukan secarik kertas yang tergeletak di bawah kakinya.
Melihat hal itu sebuah senyuman tipis terlukis di wajah Wang Xiang, dia segera memungut kertas itu dan menulis dengan memusatkan Danqi di jari telunjuknya.
Wang Xiang menulis sebuah pola aneh yang mana meskipun hanya menggunakan jari tangan, ada bekas merah dari jejak yang ditinggalkan oleh jari tangan Wang Xiang.
Beberapa saat kemudian pola yang dibuat oleh Wang Xiang benar benar telah siap, setelah pola itu siap, Wang Xiang menggigit jempol kanannya sampai berdarah dan meneteskan darah yang keluar pada kertas yang ada di tangannya hingga membuat cahaya keemasan terpancar dari kertas itu.
"Selama ini aku belum pernah mencoba ini, salah satu set dari teknik pelatihan bintang yang dikatakan bisa menjinakkan binatang spiritual dan menjadikan mereka teman, semoga saja ini berjalan sesuai apa yang aku inginkan" Guman Wang Xiang sambil mengamati pola yang ada di tangannya kemudian dia mengalihkan perhatiannya ke arah kucing yang berlari ke arahnya.
Dia benar benar siap untuk bertaruh kali ini karena di kehidupan pertamanya orang orang yang bertarung dengan binatang spiritual jauh lebih unggul dibanding dengan kultivator biasa di tingkat pelatihan yang sama.
Terlebih jika dia melatih binatang spiritual sejak awal, mungkin hasil yang akan dia dapatkan jauh lebih besar dibandingkan kehidupan lalunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
y@y@
👍🏼👍🏿👍🏻👍🏿👍🏼
2022-09-14
0
I'm Yours
jejak
2022-08-23
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-04-29
0