"Yang ini saja mbak. Manis sekali" Bang Hasdin membeli cincin yang sangat cantik khusus untuk Dinar. Sungguh ia tak ingin kehilangan Dinar.
"Baik Pak.." pelayan toko segera membungkus cincin pilihan Bang Hasdin.
Semoga kamu suka ya dek.. Abang sudah kangen. Abang harap kamu mau jadi istri Abang.
"Ini barangnya Pak. Terima kasih" kata pelayan toko.
"Sama-sama Mbak"
***
"Ini barang apalagi sih dek?? Kamu minta dari Hasdin atau bagaimana? Kenapa banyak sekali kiriman Hasdin di alamatkan ke rumah Papa?" ucap Bang Ares kesal sampai membanting barang di atas meja kerjanya saat ada acara di kantor. Hari ini Dinar sudah resmi dan sah menjadi istri Letda Antariksa Baiz.
"Dinar nggak pernah minta. Dinar sudah menolak terang-terangan apapun tentang Bang Hasdin.. Abang tau itu khan?" jawab Dinar.
"Kenapa Abang tidak jujur saja ke Bang Hasdin kalau kita sudah menikah?" tanya Dinar. Ia sangat sedih setiap Bang Ares marah karena tidak senang dirinya masih ada kontak dengan Bang Hasdin padahal Bang Ares sendiri yang mengijinkan.
Bang Ares mengatur nafas dan perasaannya.
"Abang minta maaf dek...!!"
"Apa setiap kali kita akan terus seperti ini Bang? Apa alasannya Abang nggak mau bilang sama Bang Hasdin. Dinar merasa jadi perempuan nggak benar Bang.. yang bisa menggoda pria disana sini." kata Dinar.
"Dinar istri Abang.. bukan wanita simpanan Abang. Semakin lama Abang menyimpan rahasia ini.. Abang seperti ingin menjual Dinar untuk Bang Hasdin.
"Astagfirullah.." Hati Bang Ares terasa sakit mendengar pengakuan dari istrinya. Ia segera memeluk dan menyadari selama ini sudah menyakiti hati Dinar. Lama semakin erat ia memeluk Dinar.. sungguh ia sangat mencintai dan menyayangi istrinya itu. Ada perasaan yang ia tekan kuat di balik semua ini tapi sedikit pun tidak ada maksud untuk menyakiti hati Dinar. Ada tetes air mata mengalir di sela mata Bang Ares sampai akhirnya Bang Ares terduduk lemas karena dadanya terasa sakit bagai tertusuk pisau tajam.
"Hasdin.. sudah menyakiti adik perempuan Abang. Adik yang selama ini Abang simpan rapat-rapat" jawab Bang Ares dengan suara bergetar. Tak lama Bang Ares semakin beringsut meremas dadanya.
"Abaaang...!!!" pekik Dinar mengundang reaksi para anggota yang akhirnya masuk ke ruangan Bang Ares.
...
"Ada apa Res?" Papa Yasin melihat menantunya terbaring lemas di ranjang ruang kesehatan Batalyon.
"Abang capek saja Pa" jawab Dinar.
"Istirahat Res, kamu sudah banyak kerja keras. Jangan forsir tenagamu itu" nasihat Papa Yasin.
"Ya sudah.. Papa mau kembali kerja dulu. Hari ini aplosan Ambon datang"
Bang Ares semakin sedih saja sedangkan Dinar hanya menunduk terdiam. Sejak tadi Bang Ares tidak melepas genggaman tangannya pada Dinar.
-_-_-_-_-
Dari jauh Bang Hasdin bisa melihat Dinar sedang menyiram tanaman toga di samping ruang kepengurusan istri anggota. Senyumnya mengembang, apel lapor kedatangan terasa sangat lama baginya. Tiga bulan kurang membuat rasa rindunya semakin tak terbendung.
:
"Apa kabar dek?" sapa Bang Hasdin berdiri di hadapan Dinar.
Dinar menoleh dan melihat ke sekeliling.. tidak ada siapapun disana. Ia merasa canggung berhadapan dengan Bang Hasdin.
"Hmm.. kapan Abang bisa ke rumahmu dek?" tanya Bang Hasdin.
"Untuk apa Bang?" Dinar semakin bingung.
"Abang ingin melamarmu. Biar ada kejelasan hubungan di antara kita. Kamu mau tidak kalau Abang lamar?"
Dinar mundur beberapa langkah. Ia benar-benar tak menyangka Bang Hasdin akan melamarnya.
"Urungkan niatmu itu Has..!!" Bang Ares menarik tangan Dinar dan mengarahkan ke belakang punggungnya.
"Kenapa Ar? Aku mau melamarnya" kata Bang Hasdin berusaha menarik tangan Dinar lagi tapi Bang Ares menghalanginya.
"Langkahi dulu mayatku..!!!!!!" ucap lantang Bang Ares.
Para anggota segera menghampiri Pratu Hasdin dan Letda Ares. Tapi tepat saat itu.. Bang Hasdin melayangkan pukulan ke arah Bang Ares tapi Bang Ares masih bisa menepisnya dan berbalik menghajar Bang Hasdin.
"Abaaang.. jangan Bang..!! Dinar janji nggak akan ada apa-apa lagi sama Bang Hasdin..!!!!" pekik Dinar ketakutan karena kedua pria tersebut berusaha di pisahkan.
"Minggir kamu dek..!!" Bang Ares sedikit menjauhkan Dinar dan tiba-tiba pukulan telak mengenai dada Bang Ares.
"Abaaaaang..!!" Dinar kaget melihat Bang Ares terpelanting dengan keras di atas tanah.
Hati Bang Hasdin terasa sangat sakit apalagi saat Dinar memeluk Bang Ares dengan erat.
"Jangan pukul lagi.. Jangan sakiti Bang Ares lagi" Badan Dinar gemetar ketakutan.
"Kalian ada hubungan di belakangku?"
"Kamu bohongi Abang dek??"
"Dan kamu Ares..!! Kamu tau aku ada rasa sama Dinar.. kenapa kamu mengambilnya?? Apa Vani kurang untukmu?" bentak Bang Hasdin sudah tidak bisa bersabar lagi, hatinya sudah terlanjur perih.
"Kau tau rasanya sakit?" Bang Ares berdiri dari posisinya dan tersenyum sengit menyeringai merasa puas.
"Aku akan merebut Dinar darimu..!!" bentak Bang Ares.
"Aku sudah menikahinya tiga bulan yang lalu" jawab Bang Ares dengan penuh kemenangan.
"Nggak mungkin.. kamu pasti membohongiku..!!" Perasaan Bang Hasdin hancur berkeping, badannya terasa lemas.
"Bilang sama Abang kalau semua ini bohong dek..!!!!!!!" Bang Hasdin kemudian menarik tangan Dinar dengan kuat dan membentak Dinar.
Kini Bang Ares balik menghajar Bang Hasdin hingga terpelanting.
"Jauhkan tanganmu dari Nyonya Antariksa..!!!"
Dinar sungguh syok berada di tengah pertikaian yang tidak ia mengerti. Kakinya gemetar, badannya lemas.
"Dinar memang istri Bang Ares" jawab Dinar sesenggukan.
Dalam dada Bang Hasdin terasa sakit luar biasa. Dengan amarah memuncak, ia melayangkan tendangan mengenai Bang Ares, tapi tanpa di duga Dinar menghadang tubuh Bang Ares hingga tendangan samping itu mengenai tepat di pinggangnya.
"Dinaaar..!!!!"
"Dinaaar..!!!!! Dekk..!! Ya Allah sayang kenapa kamu nggak minggir..!!!!!!" Bang Ares sangat terkejut.
"Nanti saja Bang tanyanya. Sekarang cepat bawa Dinar ke rumah sakit.. Perut Dinar nyeri sekali Bang" pinta Dinar mencengkeram kuat lengan Bang Ares.
"Angkat Res.. Jangan panik..!!" ucap Bang Hasdin padahal dirinya pun tak kalah panik.
"Nggak panik matamu, istri begini gimana nggak panik..!!" bentak Bang Ares.
Sekuatnya Dinar menjambak jambul Bang Ares.
"Cepat Bang.. anakmu ngambek ini Bang..!!!!" teriak Dinar mulai kesakitan.
"Astagfirullah hal adzim Dinaaarr..!!!!! Kamu hamil??????" tanya Bang Ares dan Dinar hanya mengangguk pelan.
"Kenapa nggak bilang..!!!!!! Karepmu opo sih???????" kini bentakan Bang Ares lebih kuat mengarah pada Dinar.
"Lu yang bodoh Ares..!!! Istri hamil sampai nggak tau.. Isi kepalamu kok hanya cangkul kebun sepetak..!!" ucap geram Bang Hasdin.
Bang Ares tak peduli lagi, hatinya hanya mencemaskan Dinar dan calon bayinya.
"Ajudan.. bawa mobilnya..!!!!" perintah Bang Ares pada Bang Hasdin.
"B******n tengik..!! Wedhus tenan kowe iki Res..!!" Bang Hasdin langsung menyambar kunci mobil dari tangan rekannya dan langsung mengantar Dinar ke rumah sakit bersama Bang Ares.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Alif Septino
semangat kak Nara
2022-09-13
1
Dian Agustin
bab atas bacax tegang,, pas bab akhir malah bikin orang cengengesan 😅😅
2022-08-05
1
VLav
wah bang ares, terang2an mau jadi pebinor yaa 🤭
2022-06-23
1