6. Kesal.

"Angkat..!!" perintah Bang Ares saat Bang Hasdin menelepon Dinar.

Dinar pun segera mengangkat.

"Assalamualaikum.. lama sekali dek. Sudah kangen dengar suaramu. Lagi apa nih?" tanya Bang Hasdin.

"Wa'alaikumsalam Bang. Ini tiduran saja"

Bang Ares menyelipkan tangannya di balik baju Dinar dan mengusap p***r nya, tangan itu juga beralih sedikit lebih turun tapi Dinar mencegahnya.

Bang Ares menyentuh tangan Dinar dan menegaskan bahwa gadis itu sudah menjadi miliknya sekarang dan Dinar tidak bisa berbuat apapun karena memang dirinya sudah menjadi milik Bang Ares seutuhnya.

Tangan Bang Ares kembali melanjutkan inginnya. Pelan tadi pasti dirinya memberikan sentuhan sayang untuk Dinar.

"Baang.. sebentar" bisik Dinar.

"Sebentar kenapa dek?" tanya Bang Hasdin di seberang sana karena terdengar suara manja Dinar. Bang Hasdin tergelitik mendengar suara manja itu.

Bang Ares semakin liar tapi ia masih berusaha menahan diri karena takut Dinar akan kaget.

"Hmm.. Dinar mau ke toilet dulu Bang" jawab Dinar.

"Ya sudah sana. Nanti kita berkirim pesan saja. Assalamu'alaikum" kata Bang Hasdin kemudian mematikan panggilan teleponnya.

"Wa'alaikumsalam jawab Dinar dan Bang Ares dalam hati.

Dinar terdiam sejenak tapi kemudian sedikit menoleh melihat Bang Ares.

"Abang yang suruh angkat.. tapi Abang juga yang ganggu"

"Siapa yang mengganggu siapa? Kamu istri siapa?" tanya Bang Ares pelan tapi cukup tegas terdengar.

"Istri Abang" jawab Dinar.

Bang Ares mengarahkan badan Dinar agar menghadap ke arahnya. Suara jangkrik terdengar mengiring pandangan mata mereka berdua.

"Abang tidak ingin egois, tapi sekarang kamu istri Abang. Abang juga punya perasaan.. Dinar. Tolong kamu hargai. Tidak seorang suami pun yang rela istrinya di rayu pria lain" ucap Bang Ares kemudian mengecup sekilas bibir Dinar.

"Maaf dek.. Abang harus tegas" Bang Ares menyapu bersih bibir Dinar dengan bibirnya kemudian perlahan beralih mengambil posisi nyaman di atas badan Dinar.

:

Bang Ares mengalungkan kedua tangan Dinar ke belakang lehernya saat melihat Dinar menangis.

"Nggak sakit khan?" Bang Ares memberikan bonus kecupan untuk Dinar.

"Nggak Bang" Dinar tersenyum, entah mengapa saat itu juga hati Dinar lebih tertuju pada Bang Ares. Pria itu begitu lembut memperlakukan dirinya, tidak kasar dan terasa sangat menyayangi nya bahkan ia bisa merasakan suatu sensasi yang baru pertama kali ini ia rasakan. Dekapan Bang Ares begitu nyaman membuatnya tidak bisa berkutik lagi. Kalau di lihat lebih dekat ternyata Bang Ares ini tampan juga. Kulitnya bersih, selalu rapi dan wangi.. sama seperti Bang Hasdin. Bedanya Bang Hasdin berkulit sedikit lebih gelap.

Baru kali ini Bang Ares melihat Dinar tersipu malu dan itu membuat Bang Ares sangat lega. Paling tidak.. usahanya untuk membuat Dinar melupakan Bang Hasdin sudah sedikit membuahkan hasil.

"Mau lagi?" tanya Bang Ares.

Malu-malu Dinar mengangguk pelan.

"Abang nggak akan mengecewakan kamu"

-_-_-_-_-

Bunyi adzan sahur sudah terdengar. Bibir Dinar manyun cemberut sambil melihat Bang Ares yang mondar-mandir menyiapkan air hangat untuk mandi.

"Maaf to dek..!!" Bang Ares merasa sangat bersalah karena sudah membuat Dinar sampai tidak bisa tidur karena ulahnya.

"Badan Dinar sakit semua Bang" protes Dinar masih jengkel.

"Maaf.. namanya juga masih penasaran. Lain kali Abang nggak akan begini lagi. Maaf ya dek"

dddrrtttt.. dddrrtt.. dddrrttt..

Bang Ares melirik ponsel Dinar. Bang Hasdin memberi pesan singkat untuk istrinya itu.

"Pujaan hatimu tuh" sindir Bang Ares kesal.

"Apa sih Abang" Dinar hanya melihat pesan singkat dari Bang Hasdin dan tidak membalasnya lagi. Ia masih menjaga perasaan Bang Ares.

~

Kenapa Dinar nggak membalas pesanku ya? Apa Dinar sakit?

Bang Hasdin mencoba menghubungi Dinar berkali-kali tapi tidak ada jawaban dari gadis itu. Ia pun langsung menghubungi Bang Ares.

~

"Dia baik-baik saja" jawab Bang Ares sambil mendekap Dinar dari belakang dan menciumi istrinya itu.

"Menurutmu dia punya pacar nggak?"

"Nggak.. dia nggak ada pacar" jawab Bang Ares mulai tidak konsentrasi.

"Masa Res, kamu khan nggak lihat sendiri" jawab Bang Hasdin terdengar cemas.

"Amaan Has.." hanya itu Jawaban Bang Ares karena dirinya sibuk mencumbui sang istri sampai tak sengaja terdengar di telinga Bang Hasdin.

"Areeess..!!!! Puasa Res. Masa ku tinggal sebentar aja kamu punya perempuan baru. Gila kamu ya. Kasihan Vani Res" kata Bang Hasdin mengingatkan.

Mendengar itu, Bang Ares langsung mematikan sambungan teleponnya karena cemas dengan reaksi Dinar dan benar saja, Dinar sudah cemberut dan ngambek menepis tangannya dan masuk ke dalam kamar. Dan kali ini meskipun takut setengah mati tapi ada berdiri kelegaan ternyata Dinar sudah menyimpan rasa cemburu.

"Dek.. Dinar..!!" dengar Abang dulu sayang..!!" Bang Ares mengikuti Dinar masuk ke dalam kamar.

Sesampainya di kamar, Bang Ares menggeleng melihat Dinar tertelungkup khas ngambeknya seorang wanita.

"Abang akui Abang memang bandel. Nggak ada bedanya sama Hasdin. Tapi hanya sebatas nakalnya laki-laki kok sayang.. nggak sampai melakukan yang aneh-aneh" Bang Ares berusaha keras membujuk Dinar.

"Bohong.. Bang Hasdin saja bilang Abang punya perempuan baru." Dinar sudah mulai kesal.

"Nggak dek.. Abang harus bagaimana sih biar kamu percaya??"

Duuhh.. Hasdin ini buat masalah saja. Kenapa harus bahas masalah begituan sih. Aku sama dia tuh sama saja parahnya.

"Abang tidur di kamar sebelah" pinta Dinar.

"Astaga dek.. ini malam pertama lho. Masa Abang nganggur begini" protes Bang Ares menggaruk kepalanya bingung harus bagaimana.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Alif Septino

Alif Septino

semangat kak

2022-09-13

1

Dian Agustin

Dian Agustin

baru nemu novel ini, ceritanya ringan bagus & sangat menghibur

2022-08-05

1

Dani Dian

Dani Dian

semngat ka nara ktm lagi disini

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Lima menit di angkot.
2 2. Baru dalam hidupku.
3 3. Serius.
4 4. Diskusi buru-buru.
5 5. Cinta karena Allah.
6 6. Kesal.
7 7. Inikah sayang.
8 8. Masih ada rahasia.
9 9. Hancur lebur jadi satu.
10 10. Menyambung hati yang patah.
11 11. ( No caption ).
12 12. Dia milikku.
13 13. Ku perjuangkan kamu.
14 14. Pelan-pelan saja.
15 15. Gangguan.
16 16. Situasi sulit.
17 17. Demi sebuah cinta.
18 18. Perputaran hidup.
19 19. Menguatkan diri.
20 20. Dilema.
21 21. Rahasia.
22 22. Suasana baru.
23 23. Di balik perjuangan.
24 24. Secara jantan.
25 25. Tak bisa mengendalikan emosi.
26 26. Geger.
27 27. Sebuah keputusan.
28 28. Belum selesai perkara.
29 29. Ide brilian.
30 30. Sudah boleh.
31 31. Tekanan balik.
32 32. Memang benar cinta.
33 33. Gelisah.
34 34. Barang celaka.
35 35. Gara-gara istri.
36 36. Awal kekacauan.
37 37. Tragedi berdarah ( 1 ).
38 38. Tragedi berdarah ( 2 ).
39 39. Berdamai dengan keadaan diri.
40 40. Pribadi yang kuat.
41 41. Hidup adalah pilihan.
42 42. Hana ku yang malang.
43 43. Ribut.
44 44. Emosi seorang suami.
45 45. Tentang hari ini.
46 46. Kambuhnya Hana yang berantakan.
47 47. Masih soal bumil.
48 48. Tak sengaja terjadi.
49 49. Kisah hari ini.
50 50. Menata dari awal.
51 51. Celaka ( 1 ).
52 52. Rasa kali ini.
53 53. Pertemuan.
54 54. Kambuh lagi.
55 55. Hananya Abang Ranggi.
56 56. Demi Mama Terong Belanda.
57 57. Berusaha melupakan kepahitan.
58 58. Next generation Black Mamba.
59 59. Sebuah pelajaran.
60 60. Tekanan.
61 61. Kejutan.
62 62. Lemah dalam kepanikan.
63 63. Kalau ada yang ngambek.
64 64. Kesal tertahan.
65 65. Ternyata..
66 66. Hati seorang Papa.
67 67. Efek cemburunya 'Mas Ranggi Tanuja'.
68 68. Uji nyali.
69 69. Ujian keimanan Papa Ranggi.
70 70. Hasil kerja.
71 71. Lemah.
72 72. Salah makan.
73 73. Hasil tutorial sambal belut.
74 74. Dunia baru.
75 75. Ranggi Tanuja.
76 76. Masalah hati.
77 77. Tabah menjalankan peran.
78 78. Kasmaran.
79 79. Rasa yang janggal.
80 80. Namanya cinta.
81 81. Jarak tenang.
82 82. Pertemuan mengejutkan.
83 83. Tugas.
84 84. Pemberani yang penakut.
85 85. Kerja keras.
86 86. Zani dan Tegar.
87 87. Persiapan tugas lagi.
88 88. Efek lelah dan rindu.
89 89. Buah dari emosi.
90 S 2. 1. Awal kehidupan.
91 S 2. 2. Sulit di arahkan.
92 S 2. 3. Satu sama.
93 S 2. 4. Belum sadar.
94 S 2. 5. Perkara dua belas juta.
95 S 2. 6. Menjagamu dari kejauhan.
96 S 2. 7. Tidak sadar semakin dekat.
97 S 2. 8. Garangnya Jaguar.
98 S 2. 9. Tanpa ribut.
99 S 2. 10. Cari mati.
100 S 2. 11. Rasa yang berharga.
101 S 2. 12. Haruskah secepat ini?.
102 S 2. 13. Tugas.
103 S 2. 14. Ujian Bang Khaja.
104 S 2. 15. Serangan panik.
105 S 2. 16. Kisah di medan laga.
106 S 2. 17. Usai tugas.
107 S 2. 18. Penyesalan.
108 S 2. 19. Bujukan.
109 S 2. 20. Suasana hati.
110 S 2. 21. Ulah bojo.
111 22. Bukan perkara mudah.
112 S 2. 23. Syok terapy.
113 S 2. 24. Masih emosi.
114 S 2. 25. Celaka dua belas.
115 S 2. 26. Kuat mental?
116 S 2. 27. Ayu vs Huda.
117 S 2. 28. Ayu vs Huda ( 2 ).
118 S 2. 29. Ayu vs Huda ( 3 ).
119 S.2. 30. Ikhlas.
120 S 2. 31. Akibat emosi lagi.
121 S 2. 32. Misi merayumu.
122 S 2. 33. Hanya karena Andini.
123 S 2. 34. Ruwet.
124 S 2. 35. Marahnya Andin.
125 S 2. 36. Hampir mati.
126 S 2. 37. Berubah tegang.
127 S 2. 38. Cerita yang dulu.
128 S 2. 39. Berakhirnya kisah.
129 S 2. 40. Jadi bapak yang baik.
130 S 2. 41. Gelap.
131 S 2. 42. Tanda???.
132 S 2. 43. Tak ingin kehilangan kasih.
133 S 2. 44. Masa yang hilang.
134 S 2. 45. Bagian dari hidup.
135 S 2. 46. Berangkat.
136 S 2. 47. Karena nyawa separuh jalan.
137 S 2. 48. Tak tau caranya berdamai.
Episodes

Updated 137 Episodes

1
1. Lima menit di angkot.
2
2. Baru dalam hidupku.
3
3. Serius.
4
4. Diskusi buru-buru.
5
5. Cinta karena Allah.
6
6. Kesal.
7
7. Inikah sayang.
8
8. Masih ada rahasia.
9
9. Hancur lebur jadi satu.
10
10. Menyambung hati yang patah.
11
11. ( No caption ).
12
12. Dia milikku.
13
13. Ku perjuangkan kamu.
14
14. Pelan-pelan saja.
15
15. Gangguan.
16
16. Situasi sulit.
17
17. Demi sebuah cinta.
18
18. Perputaran hidup.
19
19. Menguatkan diri.
20
20. Dilema.
21
21. Rahasia.
22
22. Suasana baru.
23
23. Di balik perjuangan.
24
24. Secara jantan.
25
25. Tak bisa mengendalikan emosi.
26
26. Geger.
27
27. Sebuah keputusan.
28
28. Belum selesai perkara.
29
29. Ide brilian.
30
30. Sudah boleh.
31
31. Tekanan balik.
32
32. Memang benar cinta.
33
33. Gelisah.
34
34. Barang celaka.
35
35. Gara-gara istri.
36
36. Awal kekacauan.
37
37. Tragedi berdarah ( 1 ).
38
38. Tragedi berdarah ( 2 ).
39
39. Berdamai dengan keadaan diri.
40
40. Pribadi yang kuat.
41
41. Hidup adalah pilihan.
42
42. Hana ku yang malang.
43
43. Ribut.
44
44. Emosi seorang suami.
45
45. Tentang hari ini.
46
46. Kambuhnya Hana yang berantakan.
47
47. Masih soal bumil.
48
48. Tak sengaja terjadi.
49
49. Kisah hari ini.
50
50. Menata dari awal.
51
51. Celaka ( 1 ).
52
52. Rasa kali ini.
53
53. Pertemuan.
54
54. Kambuh lagi.
55
55. Hananya Abang Ranggi.
56
56. Demi Mama Terong Belanda.
57
57. Berusaha melupakan kepahitan.
58
58. Next generation Black Mamba.
59
59. Sebuah pelajaran.
60
60. Tekanan.
61
61. Kejutan.
62
62. Lemah dalam kepanikan.
63
63. Kalau ada yang ngambek.
64
64. Kesal tertahan.
65
65. Ternyata..
66
66. Hati seorang Papa.
67
67. Efek cemburunya 'Mas Ranggi Tanuja'.
68
68. Uji nyali.
69
69. Ujian keimanan Papa Ranggi.
70
70. Hasil kerja.
71
71. Lemah.
72
72. Salah makan.
73
73. Hasil tutorial sambal belut.
74
74. Dunia baru.
75
75. Ranggi Tanuja.
76
76. Masalah hati.
77
77. Tabah menjalankan peran.
78
78. Kasmaran.
79
79. Rasa yang janggal.
80
80. Namanya cinta.
81
81. Jarak tenang.
82
82. Pertemuan mengejutkan.
83
83. Tugas.
84
84. Pemberani yang penakut.
85
85. Kerja keras.
86
86. Zani dan Tegar.
87
87. Persiapan tugas lagi.
88
88. Efek lelah dan rindu.
89
89. Buah dari emosi.
90
S 2. 1. Awal kehidupan.
91
S 2. 2. Sulit di arahkan.
92
S 2. 3. Satu sama.
93
S 2. 4. Belum sadar.
94
S 2. 5. Perkara dua belas juta.
95
S 2. 6. Menjagamu dari kejauhan.
96
S 2. 7. Tidak sadar semakin dekat.
97
S 2. 8. Garangnya Jaguar.
98
S 2. 9. Tanpa ribut.
99
S 2. 10. Cari mati.
100
S 2. 11. Rasa yang berharga.
101
S 2. 12. Haruskah secepat ini?.
102
S 2. 13. Tugas.
103
S 2. 14. Ujian Bang Khaja.
104
S 2. 15. Serangan panik.
105
S 2. 16. Kisah di medan laga.
106
S 2. 17. Usai tugas.
107
S 2. 18. Penyesalan.
108
S 2. 19. Bujukan.
109
S 2. 20. Suasana hati.
110
S 2. 21. Ulah bojo.
111
22. Bukan perkara mudah.
112
S 2. 23. Syok terapy.
113
S 2. 24. Masih emosi.
114
S 2. 25. Celaka dua belas.
115
S 2. 26. Kuat mental?
116
S 2. 27. Ayu vs Huda.
117
S 2. 28. Ayu vs Huda ( 2 ).
118
S 2. 29. Ayu vs Huda ( 3 ).
119
S.2. 30. Ikhlas.
120
S 2. 31. Akibat emosi lagi.
121
S 2. 32. Misi merayumu.
122
S 2. 33. Hanya karena Andini.
123
S 2. 34. Ruwet.
124
S 2. 35. Marahnya Andin.
125
S 2. 36. Hampir mati.
126
S 2. 37. Berubah tegang.
127
S 2. 38. Cerita yang dulu.
128
S 2. 39. Berakhirnya kisah.
129
S 2. 40. Jadi bapak yang baik.
130
S 2. 41. Gelap.
131
S 2. 42. Tanda???.
132
S 2. 43. Tak ingin kehilangan kasih.
133
S 2. 44. Masa yang hilang.
134
S 2. 45. Bagian dari hidup.
135
S 2. 46. Berangkat.
136
S 2. 47. Karena nyawa separuh jalan.
137
S 2. 48. Tak tau caranya berdamai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!