Hidden Baby 18

Entah harus bahagia atau kecewa saat mengetahui sebuah fakta yang ternyata om Bos adalah ayahnya. Awalnya Arga memang berharap jika Dirga akan menjadi ayahnya yang bisa ia pamerkan kepada teman-temannya tapi seketika itu Arga menjadi tidak semangat karena ayah kandungnya tak sesuai harapan Arga.

Arga mengira ayahnya adalah seorang pelayar hebat yang berlayar ke benua yang ada di dunia dan harus lama tinggal di laut, ternyata ayah tinggal di darat.

"Lho, kamu kenapa, Ga? Katanya kamu rindu ayah, tapi kok mukanya lecek gitu?" Dirga heran melihat wajah Arga yang datar seperti biasa saja saat mengetahui bahwa Dirga ayah kandungnya.

"Alga kecewa, telnyata ayah Alga bukan seolang pelayal," lirih Arga.

Mata Dirga memincing, melirik Arga.

"Jadi kamu kecewa sama ayah?"

"Sedikit. Kenapa ayah keljanya di dalat gak di laut?" tanya Arga.

"Ayah kan buaya darat, Sayang. Bukan buaya laut. Jadi tinggalnya ya harus di darat," sahut Vie.

"Emang ayah buaya?" Arga memperjelas.

"Bukan dong, Sayang. Kalau ayah buaya, bunda kamu juga buaya, kamu juga buaya dong," timpal Dirga.

Perjalanan pagi ini Arga sangat bahagia meskipun ada rasa kecewa. Saat ini Arga benar-benar bisa pamer ayah kepada seluruh dunia sekaligus.

Vie dan Dirga bersama-sama mengantarkan Arga hingga depan pintu kelasnya. Semua teman-temanya mengerubungi Arga lagi.

"Wah sekarang Arga diantara sama ayah dan bundanya, ya?" seru Miss Queen.

"Iya, Miss. Ayah Alga udah pulang. Tapi sayangnya ayah Alga bukan pelayal. Ayah Alga hanya buaya dalat," celoteh Arga.

Miss Queen berusaha menahan tawanya, sementara itu Vie dan Dirga tak bisa menahan wajahnya yang sudah mulai memerah akibat malu dengan ucapan anaknya.

"Ya udah, Miss. Kami nitip Arga ya." Vie segera mengalihkan pembicaraan.

"Iya, Bunda. Tenang saja, Arga akan aman disini," ucap Miss Queen.

Setelah menyerahkan Arga kepada gurunya kini saatnya keduanya berangkat menuju kantor. Selama perjalanan, Vie enggan untuk berbicara jika mengingat kejadian demi kejadian tadi malam. Itu hanya akan membuat dirinya merasa sangat malu.

Satu notifikasi membuat Dirga mengambil ponselnya kemudian membaca pesan yang dikirim oleh Kai, asistennya.

Bibirnya mengulum senyum lebar, seolah sedang mendapatkan kabar bahagia.

"Kamu kenapa, Ga?" tanya Vie heran.

"Kamu gak lihat aku tersenyum bahagia?" Dirga balik bertanya.

"Iya aku lihat, makanya aku tanya. Bahagia kenapa?"

Dirga tak menjawab, ia terus melajukan mobilnya agar segera sampai di kantor.

*

*

*

Semua mata menunduk ke bawah saat Dirga melewati mereka, tak ada satu orangpun yang berani menatap Dirga. Vie yang berjalan di belakang Dirga merasa sangat heran. Apakah seperti ini adalah suatu cara untuk menghormati atasan? Dulu saat pak Wira masih menjabat sebagai CEO semua karyawan menyambutnya dengan seuntai senyum yang mengembang lebar.

"Pagi Bos," sapa Kai.

Kai telah menunggu Dirga di depan lift khusus. Langkah Dirga tertahan saat melihat pergerakan dari Vie yang berjalan ke lift sebelah. Namun, sebelum itu terjadi Dirga segera menarik lengan Vie.

Vie merasa sangat terkejut.

"Udah diam aja!" perintah Dirga saat mulut Vie hendak mengeluarkan suara.

Kai yang berada di samping Dirga mendadak mundur dan memilih mojok di sudut. Kai takut adegan di drama yang ia tonton akan terjadi disini, sementara dirinya masih polos.

"Ga," lirih Vie.

"Kamu tenang aja, gosip kemarin sudah beres. Tapi aku jadi harus mencari penggantinya. Bagaimana kalau kamu aja yang gantiin posisi dia," saran Dirga.

"Emang siapa pelakunya, Ga?"

"Ternyata sekretaris yang aku suruh mengantarkan file-file kepadamu-lah pelakunya, Vie. Mungkin dia gak sengaja dengar, biasalah mulut perempuan memang begitu, kang ghibah," lanjut Dirga.

Vie menatap tajam ke arah Dirga. Bukan maksud Dirga untuk menyamakan semua perempuan, tapi hampir seperti itu sifat perempuan, kang ghibah.

"Kamu mau nyamain aku sama dia?" tekan Vie.

Dirga menelan kasar ludahnya. Salah bicara ternyata ngeri juga ya?

"Kamu ini sensitif amet sih, Vie. Kan bukan kamu yang aku maksud," jelas Dirga.

Kai yang ada di pojokan terbelalak saat tak ada adegan yang ia pikirkan, malah perdebatan yang disaksikan. Beruntunglah, ternyata bosnya tak seperti para pejabat lainnya yang akan membawa wanitanya masuk ke dalam lift lalu … ah sudahlah, memikirkan hal seperti itu hanya akan membatalkan puasanya Author.

*

*

*

Isu yang menyebar luas di kantor sudah menghilang begitu saja setelah sang pelaku menyerahkan dirinya dan resign dari kantor.

Berulang kali Vie menolak tawaran Dirga untuk menjadi sekretaris pengganti. Yang ada nanti cerita lain yang akan tersebar lagi.

"Aku bilang enggak, ya enggak, Ga!" tolak Vie.

" Ayolah, Vie. Biar semangat aku kerjanya," rengek Dirga.

"Hidih, lebay. Biasanya kamu gimana kerjanya? Gak ngaruh kali, Ga. Kamu cari aja yang lain, aku gak mau ada gosip murahan lagi."

Kai yang terlanjur masuk kedalam ruangan Dirga tak berani bergerak. Maju mundur takut, takut dikira nguping pembicaraan mereka.

Tapi naas, mata elang Dirga sudah menangkap keberadaan Kai yang menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Ngapain kamu disitu?"

Kai tersentak lalu menegakkan tubuhnya seraya berjalan menuju ke meja Dirga.

"Maaf Bos, saya ingin mengantarkan dokumen ini." Kai meletakkan beberapa map di meja Dirga, lalu sekilas melihat ke arah Vie.

"Jangan lihat-lihat!" sentak Dirga.

Ya Allah salahkan aku hanya melihat wajah wanita yang sudah mengunci hatinya bos Dirga?

*

*

Vie merasa sangat kesal dengan dengan Dirga. Sifat keras kepalanya tak pernah hilang.

"Nyebelin banget sih!" gerutu Vie.

"Siapa yang nyebelin?"

Vie terkejut saat Jane sudah muncul di sampingnya.

"Bu Manager, ada keperluan apa datang kesini?" tanya Vie pura-pura.

Pasti ada yang ingin Jane ketahui atau sekedar ingin mengajaknya untuk mengerumpi sejenak.

"Tau aja kamu, Vie." Jane terkekeh.

"Jadi ternyata ayah Arga itu-"

Vie segera membungkam mulut Jane. Jangan sampai ada yang mendengar secuil kabar ini, jika tidak ingin membuat heboh lagi.

"Kalian ngapain? Bukannya kerja malah main-main." Haikal datang sambil membawa beberapa file yang harus dikerjakan oleh Vie.

"Kamu juga, Manager pemasaran kenapa bisa ada disini? Mau ghibah? Mohon ingat waktu, sekarang masih jam kerja!"

"Iya, iya pak Haikal. Vie jangan lupa traktiran, oke?" Jane kemudian melenggang pergi.

Haikal memberikan file hendak dikerjakan oleh Vie.

"Vie, kemarin kamu kemana. Kata yang lain kamu ijin?" tanya Haikal cepat.

Vie menautkan alisnya. Ia baru mengingat bahwa kemarin habis makan siang dirinya bolos, malah pergi ke rumah Dirga dan melupakan pekerjaan.

"Oh itu … aku ada keperluan mendadak," gugup Vie.

Haikal mengangguk pelan, sepertinya dia percaya akan alasan yang Vie berikan. Vie belum siap jika semua orang tahu jika ia memiliki hubungan dengan Dirga di masa lalu dan menghadirkan sosok Arga.

Seperti hari kemarin, Dirga kembali menjemput Arga, namun kali ini ia ditemani oleh Kai.

"Ayah …," panggil Arga saat melihat langkah tegap dari Dirga.

Dirga datang diwaktu yang tidak tepat, dimana sekelompok ibu-ibu juga menjemput tengah anaknya.

Mereka tak kalah heboh dari para anak-anaknya tempo hari yang mengerubunginya, membuat Arga tersingkirkan.

Kini Dirga telah dikepung oleh kaum ibu-ibu yang sangat terpesona dengan sosok Dirga.

"Ini ayahnya Arga?"

"Wah, ganteng ya."

"Pantas saja Arga ganteng, ternyata bibitnya gak kalah ganteng."

Begitulah satu persatu ibu-ibu muda memuja Dirga.

Dirga berhasil keluar dari kepungan ibu-ibu dan segera menggendong Arga untuk segera menjauh dari kerumunan tersebut.

"Gini amat nasib jadi orang ganteng, iya kan Ga?" Dirga meminta pendapat kepada anaknya.

Arga yang sedari tadi hanya mengerucutkan bibirnya enggan untuk menyahuti ucapan ayahnya.

"Ga, kamu kenapa?" Dirga menyadari bahwa Arga sedang mendiamkan dirinya.

"Kamu nih kecil-kecil ngambek kan," keluh Dirga.

"Bialin," sahut Arga.

Kai sebenarnya merasa sangat penasaran dengan Dirga yang mau susah menjemput anak sekecil Arga.

Bisa saja kan, Dirga menyuruh orang untuk menjemput Arga.

"Kalau ngambek kayak gitu kok jelek ya?" Kai menimpali.

"Kamu bilang apa Kai? Jelek? Bibit dari produk premium, ganteng seperti ini kamu bilang jelek. Sekali lagi kamu bilang anak aku jelek, gaji bulanan kamu aku potong!"

🌼 Bersambung 🌼

Halo-halo aku up lagi lho, mana nih mawar sama kopinya 😀😀 Othornya nodong terus.

Semakin banyak kalian kasih hadiah, semakin banyak juga Othor up. Makanya kasih dukungan buat othor ya.

Oh iya, sebelum Othor mau ucapin selamat untuk tiga orang yang beruntung dalam Give Away kecil-kecilan dari novel SEGENGGAM LUKA.

Othor juga mau buat Give Away juga untuk Novel Hidden Baby ini.

So yang mau ikut ini syaratnya :

Favorit

Like setiap bab

Beri komentar di setiap bab

Beri hadiah berupa Vote, bunga dan kopi Othor gak berharap di sawer pakai koin kok.

Jadilah FANS di novel Hidden Baby.

satu lagi DILARANG KERAS UNTUK BOOM LIKE!!

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

anak sama bapak sama aja

2025-01-16

0

Allesio Farteza

Allesio Farteza

niat hati ingin membantu agar Arga ngga ngambek lagi, eehhh malah disembur bapaknya

2022-06-06

3

Ooreoenakloo

Ooreoenakloo

ya ampun ngakak 🤣🤣

2022-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Hidden Baby 1
2 Hidden Baby 2
3 Hideen Baby 3
4 Hidden Baby 4
5 Hidden Baby 5
6 Hidden Baby 6
7 Hidden baby 7
8 Hidden baby 8
9 Hidden Baby 9
10 Hidden Baby 10
11 Hidden Baby 11
12 Hidden Baby 12
13 Hidden Baby 13
14 Hidden Baby 14
15 Hidden Baby 15
16 Hidden Baby 16
17 Hideen Baby 17
18 Hidden Baby 18
19 Hidden Baby 19
20 Hidden Baby 20
21 Hidden Baby 21
22 Hidden Baby 22
23 Hidden Baby 23
24 Hidden Baby 24
25 Hidden Baby 25
26 Hidden Baby 26
27 Hidden Baby 27
28 Hidden Baby 28
29 Hidden Baby 29
30 Hidden Baby 30
31 Hidden Baby 31
32 Hidden Baby 32
33 Hidden Baby 33
34 Hidden Baby 34
35 Hidden Baby 35
36 Hidden Baby 36
37 Hidden Baby 37
38 Hidden Baby 38
39 Hidden Baby 39
40 Hidden Baby 40
41 Hidden Baby 41
42 Hidden Baby 42
43 Hidden Baby 43
44 Hidden Baby 44
45 Hidden Baby 45
46 Hidden Baby 46
47 Gairah Duda Perjaka
48 Hidden Baby 47
49 Hidden Baby 48
50 Hidden Baby 49
51 Hidden Baby 50
52 Hidden Baby 51
53 Hidden Baby 52
54 Hidden Baby 53
55 Hidden Baby 54
56 Hidden Baby 55
57 Hidden Baby 56
58 Hidden Baby 57
59 Hidden Baby 58
60 Hidden Baby 59
61 Hidden Baby 60
62 Hidden Baby 61
63 Hidden Baby 62
64 Hidden Baby 63
65 Hidden Baby 64
66 Hidden Baby 65
67 Hidden Baby 66
68 Hidden Baby 67
69 Hidden Baby 68
70 Hidden Baby 69
71 Hidden Baby 70
72 Hidden Baby 71
73 Hidden Baby 72
74 Hidden Baby 73
75 Hidden Baby 74
76 Hidden Baby 75
77 Hidden Baby 76
78 Hidden Baby 77
79 Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80 Hidden Baby 78
81 Hidden Baby 79
82 Hidden Baby 80
83 Hidden Baby 81
84 Hidden Baby 82
85 Hidden Baby 83
86 Hidden Baby 84
87 Hidden Baby 85
88 Hidden Baby 86
89 Hidden Baby 87
90 Hidden Baby 88
91 Hidden Baby 89
92 Hidden Baby 90
93 Hidden Baby 91
94 Hidden Baby 92
95 Pengumuman
96 Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97 Separuh Hati Untuk Nafisya
98 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99 Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101 HIDDEN BABY 2
102 MENGEJAR CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hidden Baby 1
2
Hidden Baby 2
3
Hideen Baby 3
4
Hidden Baby 4
5
Hidden Baby 5
6
Hidden Baby 6
7
Hidden baby 7
8
Hidden baby 8
9
Hidden Baby 9
10
Hidden Baby 10
11
Hidden Baby 11
12
Hidden Baby 12
13
Hidden Baby 13
14
Hidden Baby 14
15
Hidden Baby 15
16
Hidden Baby 16
17
Hideen Baby 17
18
Hidden Baby 18
19
Hidden Baby 19
20
Hidden Baby 20
21
Hidden Baby 21
22
Hidden Baby 22
23
Hidden Baby 23
24
Hidden Baby 24
25
Hidden Baby 25
26
Hidden Baby 26
27
Hidden Baby 27
28
Hidden Baby 28
29
Hidden Baby 29
30
Hidden Baby 30
31
Hidden Baby 31
32
Hidden Baby 32
33
Hidden Baby 33
34
Hidden Baby 34
35
Hidden Baby 35
36
Hidden Baby 36
37
Hidden Baby 37
38
Hidden Baby 38
39
Hidden Baby 39
40
Hidden Baby 40
41
Hidden Baby 41
42
Hidden Baby 42
43
Hidden Baby 43
44
Hidden Baby 44
45
Hidden Baby 45
46
Hidden Baby 46
47
Gairah Duda Perjaka
48
Hidden Baby 47
49
Hidden Baby 48
50
Hidden Baby 49
51
Hidden Baby 50
52
Hidden Baby 51
53
Hidden Baby 52
54
Hidden Baby 53
55
Hidden Baby 54
56
Hidden Baby 55
57
Hidden Baby 56
58
Hidden Baby 57
59
Hidden Baby 58
60
Hidden Baby 59
61
Hidden Baby 60
62
Hidden Baby 61
63
Hidden Baby 62
64
Hidden Baby 63
65
Hidden Baby 64
66
Hidden Baby 65
67
Hidden Baby 66
68
Hidden Baby 67
69
Hidden Baby 68
70
Hidden Baby 69
71
Hidden Baby 70
72
Hidden Baby 71
73
Hidden Baby 72
74
Hidden Baby 73
75
Hidden Baby 74
76
Hidden Baby 75
77
Hidden Baby 76
78
Hidden Baby 77
79
Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80
Hidden Baby 78
81
Hidden Baby 79
82
Hidden Baby 80
83
Hidden Baby 81
84
Hidden Baby 82
85
Hidden Baby 83
86
Hidden Baby 84
87
Hidden Baby 85
88
Hidden Baby 86
89
Hidden Baby 87
90
Hidden Baby 88
91
Hidden Baby 89
92
Hidden Baby 90
93
Hidden Baby 91
94
Hidden Baby 92
95
Pengumuman
96
Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97
Separuh Hati Untuk Nafisya
98
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99
Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101
HIDDEN BABY 2
102
MENGEJAR CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!